Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tanggung jawab pimpinan atas pengandilan manajemen karateristik


sisetem pengadilan manajemen

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD FITRAH
200222231

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS


ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN 2022/2023
Kata pengatara

Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul“Perilaku
Organisasi”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Individu
pada mata kuliah “Pengantar Administrasi”.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing 
serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait. Sehingga
kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa. 
Daftar isi

BAB1
BAB2

Pembahasa
a. system secara total/menyeluru

Pengertian system secara total/menyeluru


 – Apa itu sistem? Kata sistem system secara total/menyeluru berasal dari bahasa latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) yang diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan.
Istilah sistem sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di
mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-
bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak.

Definisi Sistem Secara total /menyeluru secara Umum

Pengertian sistem secara total /menyeluru secara umum adalah suatu kumpulan objek atau unsur-
unsur atau bagian-bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling
berkerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki keterikatan pada rencana
yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada lingkungan yang kompleks.

Sedangkan definisi sistem secara total /menyeluru secara singkat adalah sekumpulan benda yang
memiliki hubungan di antara mereka.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian sistem adalah sebagai berikut:

1. Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
2. Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
3. Metode

Unsur-Unsur Sistem secara total/menyeluru

Berikut merupakan pembahasan mengenai apa saja unsur-unsur yang ada pada sebuah
system secara total /menyeluru

 Terdapat kumpulan objek


 Terdapat hubungan atau interaksi antara unsur-unsur atau elemen-elemen.
 Terdapat sesuatu yang mengikat unsur-unsur tersebut menjadi suatu satu kesatuan.
 Terdapat pada suatu lingkungan yang utuh dan kompleks.
 Terdapat tujuan bersama (output) sebagai hasil akhirnya.

Jenis-Jenis Sistem secara total /menyeluru

Ada berbagai tipe sistem berdasarkan beberapa kategori tertentu. Berikut merupakan
penjelasan macam-macam sistem berdasarkan keterbukaannya dan komponennya.

Menurut Keterbukaannya
 Sistem secara total/menyeluru terbuka, yakni jenis sistem secara total /menyeluru
dimana pihak luar (eksternal) dapat mempengaruhinya.
 Sistem secara total/menyeluru tertutup, yakni jenis system secara total /menyeluru
yang hanya dapat dipengaruhi oleh pihak dari dalam (internal) saja.

Menurut Komponennya

 Sistem secara total/menyeluru fisik, yakni jenis sistem yang terdiri dari komponen
materi dan energi.
 Sistem secara total/menyeluru non-fisik, yakni jenis sistem yang terdiri dari konsep,
ide-ide, dan sebagainya.

Elemen yang Membentuk Sistem secara total/menyeluru

Ada beberapa elemen-elemen yang membentuk sistem, yang akan dijelaskan pada
pembahasan berkut ini.

 Objek, merupakan bagian, elemen atau variabel. Objek dapat berupa benda fisik, abstrak
atau keduanya.
 Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat kepemilikian sistem dan objeknya.
 Hubungan internal, merupakan penghubungan diantara objek-objek yang terdapat
dalam sebuah sistem.secara total/menyeluru
 Lingkungan, merupakan tempat dimana system secara total/menyeluru tersebut berada.
 Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang
mengarahkan system secara total menyeluru
 Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam system secara total /menyeluru dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
 Proses, Bagian yang melakukan perubahan dari masukan menjadi keluaran.
 Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada system secara total /menyeluru informasi berupa
informasi atau laporan.
 Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah luar system secara total /menyeluru

b.kesuaian tujuan

pengertian kesuain tujuan

kesesuaian tujuan adalah konsistensi atau kesepakatan tujuan individu atau divisi


dengan tujuan perusahaan. Agar mencapai tujuan, setiap orang dan divisi dalam organisasi harus
bergerak sama ke arah yang sama.

1.Perilaku disfungsional

lstilah perilaku disfungsional digunakan untuk menerangkan perilaku seorang bawahan


yang berusaha memanipulasi sistem pengendalian yang telah ditetapkan untuk tujuan
pribadinya, yaitu dengan sengaja mengganggu/menyimpang dari aturan dan prosedur
sistern pengendalian yang ada (Jaworski & Young, 1992). Sehubungan dengan ini, ada dua
hat yang terkait, yaitu:

1.Gamingperformanceindicator
Gaming performance indicator merupakan perilaku bawahan yang berusaha
mernaksirnumkan kinerja mereka pada saru indikator, walaupun mereka tabu bahwa
indikator tcrscbut tidak konsisren dengan apa yang diinginkan perusahaan (Bahchuck &
Goode, !951; Blau, 1955; Kerr, 1975). Mereka cenderung memainkan satu indikator

kincrja (Ridgway, 1956; Birnberg et al.. 1983) dan memilih kegiatan yang memberi basil yang
menguruungkan kepentingannya dan ini biasanya berbeda dengan keinginan atasan.
Misalnya rigid bureaucraticbehavior (Lawler & Rhode, 1976).

Perilaku dsfungsional ini terjadi karena adanya pengukuran kinerja yang kurang tcpat, yaitu
kinerja diukur dari hanya sebagian kecil pekerjaan yang tidak mencerminkan

pekerjaan bawahan secara keseluruhan (Kerr, 1975; Porter et al., 1975). Weitz (1981)

menyatakan bahwa jika tenaga penjualan dievaluasi hanya berdasarkan pada volume
penjualan, maka perhatian mereka hanya akan terfokus pada bagaimaoa cara
rneningkatkan penjualan. Pada akhirnya, penilaian seperti ini akan menghasilkan
keuntungan yang rendah bagi perusahaan dan bahkan membahayakan hubungan jangka
panjang antara perusahaan dengan pelanggan.

2. Strategic informationmanipulation

Strategic information manipulation terjadi ketika bawahan mengubah aliran informasi yang
sebcna.rnya dan hanya melaporkan aspek-aspek infonnasi yang menguntungkan
kepcntingarmya, atau pada kasus yang ekstrim, mema.nipulasi data dan catatan
perusahaan. Misalnya: (a) smoothing (Ronen & Sadan, 1981), terjadi jika seorang
bawahan menggunakan sistern informasi untuk kepentingan pribadinya dengan
rnengubah sifat atau rencana awal arus data tanpa perubahan aktivitas aktual organisasi.
Contohnya adalah memindahkan pendapatan dan biaya satu periode tertentu ke periode
Jain (Schiff, 1966; Ronen & Sadan, 1981). (b)jiltering information, terjadijika seorang bawahan
hanya melaporkan elernen yang diinginkaanya, yang biasanya mencerminkan

kepentingan diri mereka (Binberg et al., 1983). Dari basil eksperimen

2.Konsekuensi kesesuaian tujuan

Komitmen organisasional didefinisikan sebagai sautu pendukunglalat yang

mempengaruhi tujuan dan nilai organisasi, Jadi, komitmen organisasi mengacu pada pengadopsian
nilai, tujuan dan sasaran organisasi sebagai tujuan pribadi seseorang (Buchanan, 1974).

Konflik peran didefinisikan sebagai seberapa luas ekspektasi yang diharapkan


manajemen yang tidak selaras dengan orientasi peranan bawahannya (Miles & Perrault,

1976). lndikator konflik peran meliputi: (I) manajer percaya pekerjaannya sebaiknya diselesaikan
dengan cara sendiri ketika atasan menuntut pada sebuah metoda altematif, (2) manajer percaya
bahwa dia mengerjakan tugas yang tidak perlu. Beberapa basil penelitian membuktikan bahwa
antara kesesuaian tujuan dan konflik peran berkorelasi negatif (Alutto, 1969; Bruning dan
Synder, I 983; DeCottiis & Summers, 1987; Pritchard, 1985; Fscher & Gitelson, 1983; Vansell
et al., 1981).

Penelitian ini menduga babwa pada saat individu tidak menyatu dengan nilai dan
tujuan organisasi (low goal congruance), individu akan lebih percaya pada rnetode penyclcsaian
pcran/aktivitas pekerjaannya sendiri dibandingkan dengan apa yang disarankan oleh
manajemen, karcna dia mcmiliki infonnasi yang lebih baik. Sebaliknya.. jika individual telah
menyatu dengan nilai dan tujuan organisasi, maka konflik yang mungkin terjadi antara
metoda pencapaian kerja dengan prosedur yang disarankan manajemen akan berkurang.

HlA: Ketika kescsuaian tujuan mcningkat, konOik pcran menurun.

Pcnurunan kesesuain tujuan juga telah dihubungkan/diidentifikasi pada


sejumlah psikologis disfungsional dan konsekuensi perilaku, seperti: ketidakhadiran (Steers,
1977), kepuasan yang rendah (Kennery et al., J 984; Brief & Aldag, 1976; Wiliams &
Hazer, 1986; Porter el al., 1974. Jaworski & Young (1992) menguji bahwa reaksi-reaksi
negatif yang ditimbulkan oleh low goal congruance adalah karena dipengaruhi oleh fob
tension, dan hasilnya adalah goal congruance tidak berhubungan dengan job tension. Belum
adanya studi lain yang menguji hubungao ini mendorong penulis untuk menguji kembali
hipotesis ini berdasarkan alasan rasional.

HlB: Ketika kesesuaian tujuan meourun, tekaoan


3.Koosekueosi perilaku disfuagsional rekao kerja.

Jika individu percaya bahwa rekan kerjanya mulai memainkan sistem, diharapkan individu
tetap rnengarnbil sikap untuk melanjutkan mengikuti aturan, prosedur dan pedoman organisasi.
Dalam situasi ini, individu mungkin percaya bahwa jika dia tidak mengikuti rekan kerjanya,
evaluasi kinerjanya mungkin akan meogecewakan (Jaworski

& Young, 1992). Ketika rekan kerja menunjukkan perilaku disfungsional, seorang bawahan
mulai berpikir apakah diajuga harus ikut bertindak hal yang sama agar evaluasi kinerjanya bisa
kompetitif. Jika dia tidak ikut dan terus bertindak berdasarkan aturan dan

c.kerangka kerha kuangan

pengertia kerangka kerja kuanga

Kerangka kerja keuangan (financial reporting framework) adalah seperangkat kriteria


untuk keuangan yang memenuhi standar akuntansi. Kriteria ini adalah dasar untuk mendefinisikan
pengukuran, pengakuan, penyajian, dan pengungkapan semua item material dalam
laporan keuangan

Kerangka Kerja Konseptual

Anda mungkin juga menyukai