DISUSUN OLEH
MUHAMMAD FITRAH
200222231
Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul“Perilaku
Organisasi”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Individu
pada mata kuliah “Pengantar Administrasi”.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing
serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait. Sehingga
kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.
Daftar isi
BAB1
BAB2
Pembahasa
a. system secara total/menyeluru
Pengertian sistem secara total /menyeluru secara umum adalah suatu kumpulan objek atau unsur-
unsur atau bagian-bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling
berkerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki keterikatan pada rencana
yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada lingkungan yang kompleks.
Sedangkan definisi sistem secara total /menyeluru secara singkat adalah sekumpulan benda yang
memiliki hubungan di antara mereka.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian sistem adalah sebagai berikut:
1. Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
2. Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
3. Metode
Berikut merupakan pembahasan mengenai apa saja unsur-unsur yang ada pada sebuah
system secara total /menyeluru
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan beberapa kategori tertentu. Berikut merupakan
penjelasan macam-macam sistem berdasarkan keterbukaannya dan komponennya.
Menurut Keterbukaannya
Sistem secara total/menyeluru terbuka, yakni jenis sistem secara total /menyeluru
dimana pihak luar (eksternal) dapat mempengaruhinya.
Sistem secara total/menyeluru tertutup, yakni jenis system secara total /menyeluru
yang hanya dapat dipengaruhi oleh pihak dari dalam (internal) saja.
Menurut Komponennya
Sistem secara total/menyeluru fisik, yakni jenis sistem yang terdiri dari komponen
materi dan energi.
Sistem secara total/menyeluru non-fisik, yakni jenis sistem yang terdiri dari konsep,
ide-ide, dan sebagainya.
Ada beberapa elemen-elemen yang membentuk sistem, yang akan dijelaskan pada
pembahasan berkut ini.
Objek, merupakan bagian, elemen atau variabel. Objek dapat berupa benda fisik, abstrak
atau keduanya.
Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat kepemilikian sistem dan objeknya.
Hubungan internal, merupakan penghubungan diantara objek-objek yang terdapat
dalam sebuah sistem.secara total/menyeluru
Lingkungan, merupakan tempat dimana system secara total/menyeluru tersebut berada.
Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang
mengarahkan system secara total menyeluru
Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam system secara total /menyeluru dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
Proses, Bagian yang melakukan perubahan dari masukan menjadi keluaran.
Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada system secara total /menyeluru informasi berupa
informasi atau laporan.
Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah luar system secara total /menyeluru
b.kesuaian tujuan
1.Perilaku disfungsional
1.Gamingperformanceindicator
Gaming performance indicator merupakan perilaku bawahan yang berusaha
mernaksirnumkan kinerja mereka pada saru indikator, walaupun mereka tabu bahwa
indikator tcrscbut tidak konsisren dengan apa yang diinginkan perusahaan (Bahchuck &
Goode, !951; Blau, 1955; Kerr, 1975). Mereka cenderung memainkan satu indikator
kincrja (Ridgway, 1956; Birnberg et al.. 1983) dan memilih kegiatan yang memberi basil yang
menguruungkan kepentingannya dan ini biasanya berbeda dengan keinginan atasan.
Misalnya rigid bureaucraticbehavior (Lawler & Rhode, 1976).
Perilaku dsfungsional ini terjadi karena adanya pengukuran kinerja yang kurang tcpat, yaitu
kinerja diukur dari hanya sebagian kecil pekerjaan yang tidak mencerminkan
pekerjaan bawahan secara keseluruhan (Kerr, 1975; Porter et al., 1975). Weitz (1981)
menyatakan bahwa jika tenaga penjualan dievaluasi hanya berdasarkan pada volume
penjualan, maka perhatian mereka hanya akan terfokus pada bagaimaoa cara
rneningkatkan penjualan. Pada akhirnya, penilaian seperti ini akan menghasilkan
keuntungan yang rendah bagi perusahaan dan bahkan membahayakan hubungan jangka
panjang antara perusahaan dengan pelanggan.
2. Strategic informationmanipulation
Strategic information manipulation terjadi ketika bawahan mengubah aliran informasi yang
sebcna.rnya dan hanya melaporkan aspek-aspek infonnasi yang menguntungkan
kepcntingarmya, atau pada kasus yang ekstrim, mema.nipulasi data dan catatan
perusahaan. Misalnya: (a) smoothing (Ronen & Sadan, 1981), terjadi jika seorang
bawahan menggunakan sistern informasi untuk kepentingan pribadinya dengan
rnengubah sifat atau rencana awal arus data tanpa perubahan aktivitas aktual organisasi.
Contohnya adalah memindahkan pendapatan dan biaya satu periode tertentu ke periode
Jain (Schiff, 1966; Ronen & Sadan, 1981). (b)jiltering information, terjadijika seorang bawahan
hanya melaporkan elernen yang diinginkaanya, yang biasanya mencerminkan
mempengaruhi tujuan dan nilai organisasi, Jadi, komitmen organisasi mengacu pada pengadopsian
nilai, tujuan dan sasaran organisasi sebagai tujuan pribadi seseorang (Buchanan, 1974).
1976). lndikator konflik peran meliputi: (I) manajer percaya pekerjaannya sebaiknya diselesaikan
dengan cara sendiri ketika atasan menuntut pada sebuah metoda altematif, (2) manajer percaya
bahwa dia mengerjakan tugas yang tidak perlu. Beberapa basil penelitian membuktikan bahwa
antara kesesuaian tujuan dan konflik peran berkorelasi negatif (Alutto, 1969; Bruning dan
Synder, I 983; DeCottiis & Summers, 1987; Pritchard, 1985; Fscher & Gitelson, 1983; Vansell
et al., 1981).
Penelitian ini menduga babwa pada saat individu tidak menyatu dengan nilai dan
tujuan organisasi (low goal congruance), individu akan lebih percaya pada rnetode penyclcsaian
pcran/aktivitas pekerjaannya sendiri dibandingkan dengan apa yang disarankan oleh
manajemen, karcna dia mcmiliki infonnasi yang lebih baik. Sebaliknya.. jika individual telah
menyatu dengan nilai dan tujuan organisasi, maka konflik yang mungkin terjadi antara
metoda pencapaian kerja dengan prosedur yang disarankan manajemen akan berkurang.
Jika individu percaya bahwa rekan kerjanya mulai memainkan sistem, diharapkan individu
tetap rnengarnbil sikap untuk melanjutkan mengikuti aturan, prosedur dan pedoman organisasi.
Dalam situasi ini, individu mungkin percaya bahwa jika dia tidak mengikuti rekan kerjanya,
evaluasi kinerjanya mungkin akan meogecewakan (Jaworski
& Young, 1992). Ketika rekan kerja menunjukkan perilaku disfungsional, seorang bawahan
mulai berpikir apakah diajuga harus ikut bertindak hal yang sama agar evaluasi kinerjanya bisa
kompetitif. Jika dia tidak ikut dan terus bertindak berdasarkan aturan dan