DOSEN PENGAMPU
Nur Fadhilah Ahmad Hasibuan, SE, M.Ak
DISUSUN OLEH
Anggun Pratiwi (0502183203)
Annisa Habibah Siregar (0502183297)
Indi Fadillah Sari (0502183238)
Nur Kamelia Nasution (0502183144)
Putri Faradilla (0502182090)
Sri Ainun (0502181016)
AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengantar Sistem Pengendalian
Manajemen” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk nilai tugas pada semester ini. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas didalam mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Yang mana materi didalam makalah ini digunakan sebagai acuan presentasi yang dilakukan pada
hari yang bersangkutan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan. Baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kami adalah manusia yang juga memiliki salah. Untuk itu
kritik dan saran dari sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu dan memberikan
dorongan moral didalam penyelesaian susunan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada yang telah
memberikan bantuan dorongan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin
Yaa Robbal ‘Alamiin.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
• W = Work (pekerjaan)
• E = Employe (tenaga kerja)
• R = Relationship (hubungan)
• E = Environment (lingkungan)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa yang dimaksud dengan pengendalian?
1
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
4. Apa saja batasan pengendalian manajemen?
5. Apa yang dimaksud dengan sistem pengendalian manajemen?
6. Bagaimana karakteristik pengendalian manajemen?
7. Apa yang dimaksud dengan teori kontijensi organisasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan mengenai sistem?
2. Untuk menjelaskan mengenai pengendalian?
3. Untuk menjelaskan mengenai manajemen?
4. Untuk menjelaskan mengenai batasan pengendalian manajemen?
5. Untuk menjelaskan mengenai sistem pengendalian manajemen?
6. Untuk menjelaskan mengenai karakteristik pengendalian manajemen?
7. Untuk menjelaskan mengenai teori kontijensi organisasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan
secara berulang-ulang. Menurut The American Heritage Dictionary of the English Language
(1973) sistem adalah sekelompok komponen yang saling menunjang, saling berhubungan
maupun tidak yang keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan.
a. Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik sistem terdiri dari sebuah
komponen sistem, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukkan sistem,
keluaran sistem, pengolahan sistem, dan juga sasaran atau tujuan. Adapun gambar karakteristik
sistem sebagai berikut:
3
Gambar 1.1
Karakteristik Sistem
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-
elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan
dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4
5. Masukan (Input) Sistem
Masukkan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk sistem
yang lain atau kepada supersistem.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan
bahan bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh manajemen.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang digunakan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.
B. Pengendalian
Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang dinginkan dapat
tercapai. Menurut Suadi (2001) penegndalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi
mencapai tujuannya.
Terdapat empat dimensi kritis dari konsep pengendalian: (1) berorientasi pada tujuan,
(2) terkai dengan kurangnya kesesuaian tujuan, (3) mengacu pada proses, (4) probabilitistik,
keempat bentuk ini akan dijelaskan berikut ini.
5
Tujuan Individu =
Tujuan
Organisasi
Gambar 1.2
Skema Keseluruhan Kesesuaian Tujuan
Tujuan Tujuan
Individu Kelompok
Tujuan
Organisasi
Gambar 1.3
Skema Kesesuaian Tujuan Secara Partial
a. Orientasi Tujuan Pengendalian
Konsep pengendalian yang digunakan disini didasarkan pada ide bahwa tujuan atau
alasan pengendalian adalah untuk menilai organisasi dalam mencapai tujuan. Sebagaimana
6
digunakan disini, istilah pengendalian mengacu pada hal-hal yang dicari organisasi untuk
mencapainya. Setiap tujuan organisasi merupakan tujuan enterpreneur individu atau CEO,
mungkin juga tujuan dari para komite atau susunan komite.
C. Manajemen
Suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok orang yang ingin bekerjasama. Dengan
organisasi tersebut tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui tangan orang lain. Yang
dimana manajemen tersebut sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi, serta pengendalian sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20, fungsi manajemen terbagi
menjadi tiga yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan di kerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan
dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
7
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggungjawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha.
Dari ketiga fungsi tersebut maka apabila seorang manajer menemukan cara yang lebih
baik dalam operasi sehari harinya, pengendalian manajemen seharusnya tidak melarang
manajer tersebut melakukan dengan cara yang menurut dia benar.
a. Pengendalian Manajemen
8
b. Pentingnya Sistem Pengendalian
Sebuah sistem pengendalian adalah seperangkat sistem formal dan informal untuk
membantu manajemen dalam mengarahkan organisasi menuju tujuannya. Pengendalian
membantu dalam membimbing karyawan secara efektif terhadap prestasi dari tujuan
organisasi. Proses pengendalian dalam organisasi apapun dapat dilakukan pada tiga tingkatan
yaitu tingkat strategis, tingkat manajemen, dan tingkat operasional.
9
1. Perumusan strategi merupakan kegiatan yang paling sedikit sistematis tetapi pengendalian
tugas merupakan yang paling sistematik pengendalian manajemen dalam hal ini berada
ditengah-tengah.
2. Perumusan strategi difokuskan untuk jangka panjang sedangkan pengendalian tugas
difokuskan untuk operasi jangka pendek dan pengendalian manajemen dalam hal ini berada
ditengah-tengah.
3. Perumusan strategi lebih difokuskan pada proses perencanaan sedangkan pengendalian
tugas lebih difokuskan pada proses pengendalian baik proses dalam perencanaan maupun
pengendalian sama pentingnya dengan pengendalian manajemen.
Gambar 1.4
Hubungan Antara Perencanaan Dan Pengendalian
a. Perumusan strategi
Menurut David et al. (1995) merumuskan strategi berkaitan dengan arah tujuan dan
kegiatan jangka panjang suatu organisasi. Strategi sangat berkaitan dalam menentukan
bagaimana suatu organisasi menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan
sekeliling terutama terhadap pesaingnya.
10
Gambar 1.5
Proses Perumusan Strategi
b. Manajemen strategi
Menurut Hunger dan Wheelen (2003) proses manajemen strategi meliputi empat
elemen yaitu
11
tujuan perusahaan. Secara umum lingkungan organisasi dapat dikategorikan dalam tingkatan
yang berbeda yaitu lingkungan umum lingkungan industri dan lingkungan internal perusahaan.
1. Lingkungan Eksternal
Dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yang saling berhubungan yaitu
lingkungan jauh lingkungan industri dan lingkungan operasional. Hubungan antara lingkungan
jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional dengan pemahaman dalam
kombinasinya faktor tersebut secara interaktis akan membentuk dasar dari peluang dan
ancaman perusahaan dalam lingkungan kompetisi.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada dalam organisasi
tersebut dan secara normal kasih yang langsung dan khusus pada perusahaan. Faktor internal,
juga sebagai dasar untuk menentukan strategi ke depan. Faktor internal adalah kemampuan
yang mencakup bidang pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi, sumberdaya manusia,
dan manajemen organisasi secara umum.
12
a. Lingkungan Pengendalian Manajemen
1. Perencanaan Strategis
13
4) Perumusan isu-isu strategis
5) Penyusunan strategi pengembangan.
2. Penyusunan Anggaran
3. Pelaksanaan
Selama tahun anggaran manajer melakukan program atau bagian dari program yang
menjadi tanggung jawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan informasi tentang
program dan pusat pertanggungjawaban. Laporan pusat pertanggungjawaban juga harus
menunjukkan informasi tentang anggaran dan realisasinya, baik itu informasi untuk mengukur
kinerja keuangan maupun non keuangan, informasi internal maupun informasi eksternal.
4. Evaluasi kerja
Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah menilai kinerja manajer
pusat pertanggungjawaban. Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan perbandingan antara
realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. Pendekatan Kontinjensi
14
Berorientasi Masa Depan
Organisasi harus difokuskan pada masa depan karyawan, harus didorong untuk
menjadi presiden sehingga dapat efektif merespon untuk merubah.
Tujuan Jelas
Pengendalian yang baik tidak dapat dibangun kecuali dari beberapa tujuan tugas
tertentu yang dianggap secara terpisah, misalnya untuk menilai sistem pengendalian yang
berhubungan dengan produksi semua parameter kinerja utama seperti esensi kualitas dan
manajemen aset harus diukur.
2. Informasi yang dapat diproses pada sistem pengendalian manajemen terdiri dari dua
macam yaitu data rencana dalam bentuk program anggaran dan standar.
3. Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem organisasi portal dalam arti bahwa
sistem ini mencakup semua aspek dari operasi organisasi.
15
G. Teori Kontijensi Organisasi
Kontigensi bisa disebut situasional teori ini sangat bergantung pada keadaan atau
situasi dan tujuan organisasi teori ini akan memberikan beberapa pelajaran kepada pemimpin
agar dapat membaca atau menganalisa sebuah masalah, anggota dan semua kegiatan yang ada
didalam organisasi tersebut.
Pendekatan kontigensi ini dikembangkan oleh berbagai pelaku usaha dalam berbagai
bidang keahlian seperti meneger, konsultan dan peneliti.
Teori ini dapat dilacak dari temuan temuan awal seperti Burns dan Stalker (2016),
Wood Ward (1958), yang disempurnakan oleh Thomson (1967). namun ada beberapa para ahli
berpendapat yaitu Teori kontinjensi berargumen bahwa desain dan sistem pengendalian adalah
tergantung pada konteks organisasi di mana pengendalian tersebut dilaksanakan (Fisher,
1998). Sedangkan Otley (1991) beragumen bahwa teori akuntansi manajemen merupakan
usaha untuk mengidentifikasi sistem pengendalian berbasis akuntansi yang paling sesuai untuk
semua kondisi.
Teori kontinjensi dalam pengendalian manajemen muncul dari adanya sebuah asumsi
dasar peningkatan universal. Bahwasanya sebuah sistem pengendalian manajemen dapat
diterapkan pada seluruh perusahaan di berbagai kondisi. Pendekatan universal ini muncul
sebagai akibat dari adanya perkembangan dalam pendekatan manajemen ilmiah, yang
memiliki tujuan untuk mencari formulasi terbaik dalam proses produksi suatu perusahaan.
16
pengendalian manajemen akan bersifat situation specific model atau sebuah model
pengendalian yang tepat akan sangat dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi, (2) ekstrim kedua
adalah adanya kenyataan bahwa sebuah sistem pengendalian manajemen masih dapat
digeneralisir untuk dapat diterapkan pada beberapa perusahaan yang berbeda-beda.
• Ukuran organisasi atau size, dapat dilihat dari organisasi secara keseluruhan atau dilihat
dari sudut pandang divisional.
• Teknologi yang digunakan organisasi dimaksud dengan alat, teknik maupun aksi yang
digunakan untuk mengubah input menjadi output.
• Lingkungan eksternal dimaksud dengan beberapa batasan luar organisasi seperti
pemerintah, pelanggan, pemasok, dan komunitas keuangan.
• Tujuan dan strategi organisasi, hal ini mendefinisikan tujuan dan teknik kompetisi yang
dilakukan oleh organisasi.
• Budaya organisasi, dimaksud dengan nilai yang mendasari suatu organisasi didalam
bertindak.
17
Oleh karenanya teori kontinjensi harus mengidentifikasikan aspek khusus dari sistem
akuntansi perusahaan dimana keadaan dapat didefinisikan dengan pasti dan sistem dapat
dicobakan dengan tepat. Walaupun kerangka kontinjensi adalah hal baru, tapi Hongren pernah
mengulasnya tahun 1972, hanya saja Hongren tidak menyediakan panduan mengenai
bagaimana desain tanggung jawab bersama ini dijalankan. Dermer (1977) menyatakan bahwa
desain sistem perencanaan dan pengendalian sangatlah spesifik. Tulisannya tidak untuk
menunjukkan pada perancang sistem tentang apa yang harus dilakukan tetapi untuk
menunjukkan berbagai kemungkinan fakta yang bisa dilakukan dalam berbagai situasi.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari pengendalian adalah untuk memastikan bahwa organisasi memenui tujuan
yang anda inginkan dan bahwa anggota individu berprilaku dengan cara yang konsisten dengan
tujuan organisasi, dalam beberapa kasus, beberapa perusahaan telah kehilangan miliar dolar
karena pengendalian yang di perlukan tidak hadir. Sistem pengendalian manajemen dianggap
penting untuk pencapaian keberhasilan tujuan perusahaan. Ini adalah sarana yang menajer
senior secara efektif dan efisien berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sistem pengendalian dapat dibagi menjadi pengendalian formal dan informal sistem
pengendalian formal dapat di klarifikasikan sebagai pengendalian input, proses pengendalian
dan pengendalian output. Sistem pengendalian informal dapat diklarifikasikan ke dalam
pengendalian diri, pengendalian sosial, dan pengendalian budaya.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah dalam perusahaan sangat diperlukan
perhatian lebih pada sistem pengendalian manajemen agar perusahaan berjalan dengan baik
dan tercapai segala tujuan perusahaan.
Penulis juga tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
19
DAFTAR PUSTAKA
Noch, Muhammad Yamin. Dkk. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Bekasi: Manedatera.
Purwati, Atiek Sri dan Siti Zulaikha. 2006.Teori Kontinjensi, Sistem Pengendalian Manajemen
dan Outcomes Perusahaan: Implikasinya Dalam Riset Masa Kini Dan Masa yang Akan
Datang, Jurnal Performance, 4(1): 2-4.
20