Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolonganNya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Teknik
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Contents
MAKALAH......................................................................................................................1
BAB I..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................4
1.4 Metode pengumpulan data.....................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................5
2.1 Konsep-Konsep Dasar..............................................................................................5
2.2 Batas – Batas Pengendalian Manajemen................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
melakukan proses
perencanaan.
Perencanaan dilakukan
melalui aktivitas yang
melibatkan
individu-individu.
Aktivitas inidividu ini
diarahkan untuk
mencapai tujuan
organisasi. Yang
sering dilakukan adalah
adanya kesadaran individu
sebagai makhluk juga
mempunyai keinginan-
keinginan atau tujuan
pibadi. Tujuan pribadi
seseorang bisa selaras
dengan tujuan organisasi,
bisa juga tidak selaras.
Ketidakselarasan tujuan
mengakibatkan tujuan
organisasi atau tujuan
individu tidak tercapai.
Untuk itu diperlukan suatu
pengendali kerja sehingga
tujuan individu
bisa selaras dengan tujuan
organisasi. Salah satu alat
untuk mencapai hal
tersebut adalah adanya
sistem pengendalian
manajemen yang baik.
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai
kegiatannya denganmelakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan
melalui aktivitas yang melibatkanindividu-individu. Aktivitas inidividu ini
diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yangsering dilakukan adalah
adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-keinginan
atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan
organisasi,bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan
organisasi atau tujuanindividu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu
pengendali kerja sehingga tujuan individubisa selaras dengan tujuan organisasi.
Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanyasistem pengendalian
manajemen yang baik.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliahSistem Pengendalian Manajemen, yaitu agar para pembaca
mengetahui dan memahami dasarserta ruang lingkup hakekat dalam Sistem
Pengendalian Manajemen.
Pengendalian
Sebuah organisasi juga harus dikendalikan; yaitu, perangkat harus ada pada
tempatnyauntuk memastikan bahwa tujuan strategisnya dapat tercapai. Akan
tetapi, pengendalian suatuorganisasi lebih rumit daripada mengemudikan
sebuah mobil. Kita akan memulai denganmenjelaskan proses pengendalian
dalam sistem yang lebih sederhana.Setiap sistem pengendalian sedikitnya
memiliki empat elemen:
1. Pelacak (detector) atau sensor-sebuah perangkat yang mengukur apa
yang sesungguhnyaterjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penaksir (assessor ) suatu perangkat yang menentukan signifikansi
dari peristiwa aktualdengan membandingkannya dengan beberapa
standar atau ekspektasi dari apa yangseharusnya terjadi.
3. Effector-suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang
mengubah perilaku jikaassessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu
dipenuhi.
4. Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara
detector dan assessor danantara assessor dan effector.
Manajemen
Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-
sama untukmencapai tujuan tertentu bersama (dalam sebuah organisasi bisnis
tujuannya adalah mencapaitingkatan profit yang memuaskan). Organisasi
dipimpin oleh hierarki manajer, dengan ClliefExecutive Officer (CEO) pada posisi
puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian(section), dan subunit
lainnya yang peringkatnya berada di bawahnya dalam diagram
organisasi.Kompleksitas suatu organisasi menentukan jumlah lapis an dalam
hierarki. Seluruh manajer danCEO keduanya memiliki hubungan atasan dan
bawahan; mereka mengawasi kinerja dari orang-orang yang ada di dalam
unitnya, dan mereka diawasi oleh manajer yang mereka berikan laporan
kepadanya.
CEO (atau, dalam beberapa organisasi, sebuah tim manajer senior)
memutuskan keseluruhanstrategi yang akan memungkinkan organisasi
untuk mencapai tujuannya. Tunduk kepadapersetujuan CEO, para manajer
dari ber-bagai unit bisnis memformulasikan strategi tambahanyang
memungkinkan unit mereka masing-masing untuk memajukan tujuan-tujuan ini.
Prosespengendalian manajemen adalall proses di mana manajer pada seluruh
tingkatan memastikanballwa orang-orang yang mereka awasi
mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.
Perbandingan dengan
Proses Pengendalian
yang Lebih Sederhana.
Proses
pengendalian yang
digunakan oleh manajer
mengandung elemen
yang sama seperti pada
sistem
pengendalian yang lebih
sederhana telah
digambarkan di atas:
detector, assessor,
effector, dan
sistem komunikasi.
Detector melaporkan
apa yang sedang
terjadi atas organisasi;
assessor
membandingkan
informasi ini dengan
keadaan yang
diinginkan; effector
melakukan tindakan
koreksi terhadap
perbedaan yang
signifikan antara
keadaan aktual dengan
keadaan yang
diinginkan untuk
diterima, dan sistem
komunikasi
memberitahukan para
manajer apa yang
sedang terjadi dan
bagaimana
membandingkannya
dengan keadaan yang
diinginkan.
Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih
Sederhana. Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung
elemen yang sama seperti pada sistem pengendalian yang lebih sederhana telah
digambarkan di atas: detector, assessor, effector, dansistem komunikasi.
Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; assessor
membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan; effector
melakukan tindakan koreksi terhadap perbedaan yang signifikan antara
keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan untuk diterima, dan
sistem komunikasi memberitahukan para manajer apa yangsedang terjadi
dan bagaimana membandingkannya dengan keadaan yang diinginkan.
Bagaimanapun, terdapat perbedaan yang signifikan antara proses
pengendalian manajemen dengan proses yang lebih sederhana yang
digambarkan sebelumnya:
1. Tidak seperti halnya dengan thermostat atau sistem suhu tubuh,
standar tidaklah ditetapkanterlebih dahulu.
2. Seperti halnya pengendalian mobil (fetapi tidak seperti
regulasi pada suhu tubuh atauruangan), pengendalian
manajemen tidaklah bersifat otomatis.
3. Tidak seperti dengan pengendalian sebuah mobil, di mana sebuah
fungsi dilakukan olehseorang individu, pengendalian manajemen
memerlukan koordinasi antar-individu.
4. Hubungan dari diterimanya kebutuhan bagi tindakan untuk
menetapkan tindakan yangdiperlukan untuk memperoleh hasil
yang diinginkan mungkin tidak jelas.
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat self control.
Sistem
Sebuah sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang
untuk melaksanakansuatu atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik
sistem yakni: lebih kurang membentukritme tertentu, terkoordinasi, dan
mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai suatutujuan tertentu.
Pengendalian Tugas
Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses di mana para
manajer mempengaruhianggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan
strategi organisasi. Beberapa aspek dariproses ini dijelaskan di bawah ini.
Pengendalian manajemen terdiri atas bermacam kegiatan, di antaranya: