Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

OLEH KELOMPOK 1

1. FRISKA RAMLIN B1C1 16 144


2. SITI NURAFIZAH B1C1 17 116
3. UMI MAGFIRAH RAHMADANI B1C1 17 125
4. WA ODE NARSI B1C1 17 133
5. ASMAWATI B1C1 17 154
6. ERWIN B1C1 17 163
7. FATHU RAHMAN B1C1 17 164

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dimana atas berkat-Nya dan
hidayah-Nya kami selaku penulis dan penyusun Makalah ini dapat bekerja dengan baik.
Makalah ini kami selesaikan atas dasar tugas yang diberikan kepada kami dimana dosen
pengampu kami adalah Satira Yusuf, SE. Selaku dosen sistem pengendalian manajemen
kami. Dalam Makalah ini terdapat banyak kesalahan-kesalahan baik itu dalam hal
pengetikan, penyusunan makalah yang kurang sempurna, kami selaku penulis dan penyusun
Makalah ini meminta maaf dan kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun guna
memperbaiki Makalah yang kurang sempurna ini. Kami selaku penulis dan penyusun
makalah ini mengucapkan terima kasih.

Kendari, Februari 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................

B. Rumusan Masalah ..............................................................................

C. Tujuan Penulisan Makalah .................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep-Konsep Dasar ......................................................................

B. Batas – Batas Pengendalian Manajemen ...........................................

C. Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen ......................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................

Daftar Pustaka ................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya
dengan melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang
melibatkan individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk
juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang
bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan
mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu
diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan
organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya sistem
pengendalian manajemen yang baik.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana hakekat Sistem Pengendalian Manajemen yang terdiri atas konsep
dasar dan ruang lingkup hakekat sistem pengendalian manajemen?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, yaitu agar para pembaca mengetahui dan
memahami dasar serta ruang lingkup hakekat dalam Sistem Pengendalian
Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep-Konsep Dasar
Pengendalian
Sebuah organisasi juga harus dikendalikan; yaitu, perangkat harus ada pada
tempatnya untuk memastikan bahwa tujuan strategisnya dapat tercapai. Akan tetapi,
pengendalian suatu organisasi lebih rumit daripada mengemudikan sebuah mobil. Kita akan
memulai dengan menjelaskan proses pengendalian dalam sistem yang lebih sederhana.
Setiap sistem pengendalian sedikitnya memiliki empat elemen:
1. Pelacak (detector) atau sensor-sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya
terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penaksir (assessor ) suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual
dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnya terjadi.
3. Effector-suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang mengubah perilaku jika
assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
4. Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor
dan antara assessor dan effector.

Manajemen
Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu bersama (dalam sebuah organisasi bisnis tujuannya adalah mencapai
tingkatan profit yang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh hierarki manajer, dengan Cllief
Executive Officer (CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen,
bagian (section), dan subunit lainnya yang peringkatnya berada di bawahnya dalam diagram
organisasi. Kompleksitas suatu organisasi menentukan jumlah lapis an dalam hierarki.
Seluruh manajer dan CEO keduanya memiliki hubungan atasan dan bawahan; mereka
mengawasi kinerja dari orang-orang yang ada di dalam unitnya, dan mereka diawasi oleh
manajer yang mereka berikan laporan kepadanya.
CEO (atau, dalam beberapa organisasi, sebuah tim manajer senior) memutuskan
keseluruhan strategi yang akan memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tunduk
kepada persetujuan CEO, para manajer dari ber-bagai unit bisnis memformulasikan strategi
tambahan yang memungkinkan unit mereka masing-masing untuk memajukan tujuan-tujuan
ini. Proses pengendalian manajemen adalall proses di mana manajer pada seluruh tingkatan
memastikan ballwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang
dimaksudkan.
Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana. Proses
pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama seperti pada
sistem pengendalian yang lebih sederhana telah digambarkan di atas: detector, assessor,
effector, dan sistem komunikasi. Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas
organisasi; assessor membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan; effector
melakukan tindakan koreksi terhadap perbedaan yang signifikan antara keadaan aktual
dengan keadaan yang diinginkan untuk diterima, dan sistem komunikasi memberitahukan
para manajer apa yang sedang terjadi dan bagaimana membandingkannya dengan keadaan
yang diinginkan.
Bagaimanapun, terdapat perbedaan yang signifikan antara proses pengendalian
manajemen dengan proses yang lebih sederhana yang digambarkan sebelumnya:
1. Tidak seperti halnya dengan thermostat atau sistem suhu tubuh, standar tidaklah
ditetapkan terlebih dahulu.
2. Seperti halnya pengendalian mobil (tetapi tidak seperti regulasi pada suhu tubuh atau
ruangan), pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis.
3. Tidak seperti dengan pengendalian sebuah mobil, di mana sebuah fungsi dilakukan oleh
seorang individu, pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar-individu.
4. Hubungan dari diterimanya kebutuhan bagi tindakan untuk menetapkan tindakan yang
diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas.
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat self control.

Sistem
Sebuah sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk
melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik sistem yakni: lebih
kurang membentuk ritme tertentu, terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan
tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu.

B. Batas-batas Pengendalian Manajemen


Dalam bagian ini, kita mendefinisikan pengendalian manajemen dan membedakannya
dari dua sistem atau kegiatan-lainnya yang juga memerlukan perencanaan dan
pengendalian: formulasi strategi dan pengendalian tugas. Kesalahan serius dapat terjadi jika
prinsip dan generalisasi yang hanya berlaku Pada suatu sistem diterapkan pada lainnya.
Sebagaimana yang akan Anda lihat, pengendalian manajemen terletak antara
formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi paling
tidak tersistematis di antara ketiganya; pengendalian tugas merupakan yang paling
tersistematis; dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi
berfokuskan Pada jangka panjang, pengendalian tugas berfokus pada kegiatan jangka
pendek, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi
memperkirakan hal-hal yang terlampau umum untuk masa mendatang, pengendalian tugas
menggunakan data akurat yang terjadi, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya.
Masing-masing kegiatan meliputi perencanaan dan pengendalian; tetapi dengan penekanan
yang berbeda untuk masing-masing kegiatan. Proses perencanaan dalam formulasi strategi
merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian merupakan hal yang lebih penting
dalam pengendalian tugas, dan dalam pengendalian manajemen perencanaan dan
pengendalian merupakan hal yang sama pentingnya.
Hubungan dari sistem kegiatan ini dengan yang lainnya ditunjukkan dalam Gambar 1-
2. Dalam bagian berikut kita mendefinisikan pengendalian manajemen, formulasi strategi,
dan pengendalian tugas dalam detail yang lebih besar dan lebih jauh menggambarkan
perbedaan di antara mereka.

AKTIVITAS SIFAT AKHIR PRODUK

Perumusan Strategi Tujuan, strategi, dan


kebijakan

Pengendalian Penerapan Strategi


Manajemen

Kinerja yang efisien dan


efektif dari tugas –tugasi
Pengendalian Tugas ndividual

Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses di mana para manajer mempengaruhi
anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek
dari proses ini dijelaskan di bawah ini.
Pengendalian manajemen terdiri atas bermacam kegiatan, di antaranya:
- Merencanakan (planning) apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.
- Mengkoordinasikan (coordinating) kegiatan dari beberapa bagian organisasi.
- Mengkomunikasikan (informing) informasi.
- Mengevaluasi (evaluating) informasi.
- Memutuskan (deciding) tindakan apa yang seharusnya diambil jika perlu.
- Mempengaruhi (influencing) orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Pengendalian manajemen tidak memerlukan tindakan yang berhubungan dengan


perencanaan yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran belanja (budget). Perencanaan
seperti itu didasarkan pada keadaan yang dipercaya ada pada saat diformulasikan. Jika
keadaan ini telah berubah pada saat penerapan, tindakan yang diarahkan dalam perencanaan
mungkin tidak akan dilaksanakan lebih lama lagi. Pengendalian manajemen ikut serta
mengantisipasi keadaan masa depan untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai. Jika
seorahg manajer menemukan pendekatan yang lebih baik -yang kemungkinan lebih baik
dari rencana yang ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi- sistem
pengendalian manajemen seharusnya tidak merintangi penerapannya. Dengan kala lain,
menyesuaikan diri dengan anggaran tidaklah terlalu baik, dan tidak menyesuaikan diri dari
anggaran tidaklah buruk.
Keselarasan Tujuan (Goal Congruence). Meskipun sistematis, proses pengendalian
manajemen tidak bersifat mekanis; lebih dari itu, proses ini meliputi interaksi antarindividu,
di mana tidak dapat digambarkan dalam cara mekanis. Para manajer memiliki tujuan
pribadi sebagaimana halnya dengan tujuan organisasi. Masalah pengendalian yang terutama
adalah bagaimana mempenga-ruhi mereka dalam bertindak demi pencapaian tujuan pribadi
mereka sedemikian rupa sekaligus dapat membantu pencapaian tujuan organisasi.
Keselarasan tujuan berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seorang anggota
organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian
manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan
dalam pikiran setiap pribadi.
Perangkat bagi Penerapan Strategi. Sistem pengendalian manajemen mem-bantu para
manajer untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan stratejiknya. Sehingga, pengendalian
manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi.
Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang
digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1-3, strategi juga diimplementasikan dalam struktur organisasi, manajemen
sumber daya manusia, dan kebudayaannya.

Mekanisme Penerapan

Pengendalian
Manajemen

Strategi Struktur Manajemen Kinerja


Organisasi SDM

Kebudayaan

Struktur organisasi menetapkan peranannya, hubungan pelaporan, dan divisi yang


bertanggung jawab alas pengambilan keputusan dalam organisasi. Manajemen SDM
melakukan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan serta untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
strategi organisasi. Kebudayaan berarti seperangkat keyakinan bersama, sikap, dan norma-
norma yang secara eksplisit maupun implisit membimbing tindakan manajer.

Tekanan Finansial dan Nonfinansial. Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran


kinerja jinansial dan nonfinansial. Oimensi finansial memfokuskan pada moneter "yang
menekankan" pada-net income, return on equity, dan lainnya; tetapi sebenarnya seluruh
subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial-mutu produk, pangsa pasar, kepuasan
pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan motivasi kerja karyawan.

Bantuan dalam Pengembangan Strategi Baru. Peranan utama pengendalian manajemen


adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam industri yang tunduk
pada perubahan lingkungan yang cepat, bagaimanapun, manajemen mengendalikan
informasi, terutama yang bersifat nonfinansial, dapat juga menyediakan dasar bagi
pertimbangan strategi baru. Fungsi ini, digambarkan dalam Gambar 1-4, yang diartikan
sebagai pengendalian interaktif. Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen
untuk pengembangan-keduanya negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar; dan keluhan
pelanggan) dan positif (misalnya pembukaan pasar baru sebagai hasil penghapusan peraturan
pemerintah)-yang menunjukkan perlu adanya inisiatif strategi yang baru. Pengendalian
interaktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pengendalian manajemen.

Pengendalian Hari ini

Strategi Masa Depan

Perumusan Strategi
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan ini. Dalam buku ini, kita menggunakan istilah tujuan untuk
menggambarkan tujuan keseluruhan dari sebuah organisasi, dan istilah sasaran untuk
menggambarkan langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka waktu yang
diberikan.
Bagi beberapa perusahaan, mencapai tingkat ROI (return on investment) memuaskan
merupakan tujuan yang penting; bagi perusahaan lainnya, memperluas pangsa pasar
merupakan hal yang sama pentingnya. Organisasi nirlaba juga memiliki tujuan; yang secara
umum, mereka mencoba memberikan pelayanan semaksimum mungkin dengan dana yang
tersedia. Dalam proses formulasi strategi, tujuan organisasi biasanya diambil dari yang sudah
ada, meskipun sesekali waktu pemikiran strategis dapat memfokuskan pada tujuan mereka
sendiri.
Strategi merupakan perencanaan yang besar, perencanaan yang penting. Mereka
menetapkan secara umum ke arah mana organisasi bergerak yang diinginkan manajemen
senior. Sebuah keputusan dari pabrik mobil untuk memproduksi dan menjual mobil listrik
akan menjadi suatu keputusan strategis.
Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya timbul dalam merespons
ancaman yang diterima (misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran cita rasa konsumen,
peraturan pemerintah yang baru) atau adanya kesempatan (misalnya, inovasi teknologi,
persepsi yang baru dari perilaku pelanggan, atau pengembangan aplikasi baru dari produk
yang sudah ada). Seorang CEO yang baril, terutama yang berasal dari luar perusahaan,
biasanya merasakan adanya ancaman dan kesempatan berbeda dari yang dirasakan
pendahulunya. Sehingga, perubahan dalam strategi sering terjadi ketika ada pergantian CEO
yang baru.

Perbedaan antara Formulasi Strategi dari Pengendalian Manajemen. Formulasi strategi


adalah proses pengambilan keputusan strategi baru; pengen-dalian manajemen adalah proses
pengimplementasian strategi tersebut. Dari titik awal rancangan sistem, perbedaan yang
terpenting antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen adalah formulasi strategi
pada dasarnya tidak tersiste-matis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi
pada jangka waktu yang tetap: sehingga keputusan stratejik mungkin dibuat pada saat kapan
pun.
Lebih jauh lagi, analisis bagi usulan strategi berbeda dengan sifat strategi. Analisis
strategi meliputi penilaian, dan nilai yang digunakan dalam proses biasanya estimasi secara
kasar. Kebalikannya, proses pengendalian manajemen meliputi serangkaian langkah yang
terjadi dalam urutan yang dapat diprediksikan menurut banyak sedikitnya waktu yang
tersedia, dan dengan estimasi yang dapat diandalkan.
Analisis strategi yang diusulkan biasanya secara relatif melibatkan sedikit orang-si
penggagas, staf pusat, dan manajemen senior. Sebaliknya, proses pengendalian manajemen
melibatkan manajer dan stafnya pada seluruh level dalam organisasi.

Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian tugas merupakan transaction-oriented-yaitu, melibatkan kinerja tugas
individual menurut aturan yang dibuat dalam proses pengendalian manajemen. Pengendalian
tugas selalu terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan ini diikuti; sebuah fungsi yang dalam
beberapa kasus tidak selalu mem-butuhkan kehadiran sentuhan manusia. Perangkat mesin
yang terkendali secara berurutan, komputer pengendali proses, dan robot merupakan
perangkat pengendali tugas yang bersifat mekanis. Fungsi mereka, yang melibatkan manusia
hanya jika bukti belakangan ini tidak mahal atau lebih dapat diandalkan; hal ini hanya terjadi
jika peristiwa yang tidak biasa begitu seringnya sehingga pemrograman sebuah komputer
dengan aturan tersebut yang digunakan untuk mengatasi peristiwa ini tidak dapat bermanfaat.
Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat scientific; sehingga, keputusan
optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kembali kondisi di luar
kendali kepada keadaan yang diinginkan, yang diprediksi-kan berada dalam batasan yang
dapat diterima. Sebagai contoh, aturan jumlah pesanan yang ekonomis menjelaskan jumlah
dan waktu pesanan pembelian. Pengendalian tugas adalah fokus dari ilmu manajemen dan
teknik riset operasi.
Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi pengendalian
tugas: jumlah pesanan item oleh pelanggan, berat material, dan jumlah unit komponen yang
digunakan dalam manufaktur produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yang
dikeluarkan. Banyak kegiatan sentral organisasi--termasuk pengadaan barang, penjadwalan,
masukan pesanan, logistik, pengen-dalian mutu, dan manajemen kas--merupakan sistem
pengendalian tugas. Beberapa di antaranya, yang bersifat mekanis, dapat menjadi sangat
rumit.

Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen. Perbedaan paling


penting antara pengendalian tugas dan pengendalian mana-jemen adalah banyak sistem
pengendalian tugas yang bersifat scientific. Secara definisi, pengendalian manajemen
meliputi perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat dinyatokon melalui persamaan-
persamaan. Kesalahan serius yang mungkin dibuat adalah jika prinsip-prinsip yang
dikembangkan oleh ilmuwan manajemen bagi situasi pengendalian tugas juga diterapkan
pada situasi pengendalian manajemen. Dalam pengendalian manajemen, para manajer
berinteraksi dengan manajer lainnya; dalam pengendalian tugas, manusia tidak terIibat secara
kese-luruhan (sebagaimana dalam beberapa proses produksi yang terotomatisasi), atau
interaksi antara seorang manajer dan yang bukan manajer.
Dalam pengendalian manajemen fokus terIetak pada unit organisasional; dalam
pengendalian tugas fokus terIetak Pada tugas spesifik dilakukan oleh unit-unit organisasional
ini (misalnya, Pekerjaan Manufaktur No. 59268, atau pesanan 100 unit Barang No. 3642).
Pengendalian manajemen memperhatikan secara luas aktivitas para manajer yang
memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum. Pengendalian
tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit
atau tidak adanya pertimbangan untuk melaksanakannya.

C. Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen


Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell
Pada akhir abad ke-19. Bagi konsumen, telepon menyediakan manfaat yang signifikan-
kemudahan akan waktu/kesempatan yang ada. Orang tidak perlu berIama-lama untuk
memperoleh informasi tentang suatu produk, mengetahui ketersediaannya, atau penempatan
suatu pesanan. Pesatnya revolusi informasi dipercepat dengan penemuan komputer,
memperoleh momentum yang besar tahun 1990-an dengan hadirnya Internet.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon, yaitu:
- Akses secara mudah dan cepat. Pada situs Internet, sejumlah besar data dapat dikirimkan
pada setiap orang, di mana pun di dunia ini dalam hitungan detik.
- Komunikasi multi-target. Internet memiliki jangkauan yang sangat luas; satu situs dapat
menjangkau jutaan orang.
- Komunikasi berbiaya rendah. Sebuah bisnis yang menggunakan operator telepon yang
menjembataninya dengan pelanggan harus membayar gaji dari pegawai telepon, panggilan
bebas pulsa ("800"), dan gedung/bangunan untuk mendukung fungsi pelayanan pelanggan.
Komunikasi dengan pelanggan melalui Internet bertujuan untuk menghindari munculnya
selumh biaya ini.
- Kemampuan menampilkan citra tertentu. Tidak seperti telepon, dengan situs membuat
konsumen dapat melihat produk yang sedang ditawarkan untuk dijual.
- Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu. Bisa jadi manfaat yang paling dramatis
dari situs adalah bahwa pelanggan adalah pada yang sebenarnya. Konsumen memegang
kendali dan dapat menggunakan situs selama 24 jam sehari pada waktu yang mereka sukai
tanpa diinterupsi atau terlalu dipengaruhi oleh sales representatives atau telemarketers.
Pengaruh Internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Apa yang
kemudian telah menjadi pengaruh Internet atas pengendalian manajemen dalam sebuah
organisasi? Sistem pengendalian manajemen meliputi informasi, dan organisasi memerlukan
sebuah infrastruktur untuk memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur
tersebut, membuat pemrosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dengan
kesalahan yang lebih sedikit. Pada situs, seorang manajer dapat mengumpulkan data dalam
jumlah yang amat besar, menyimpannya, menganalisisnya dengan format yang berbeda, dan
mengirimnya ke setiap orang dalam organisasi. Para manajer juga meng-gunakan informasi
ini untuk mengubah laporannya secara pribadi.
Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang
efisien dan efektif; tetapi Internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang
melibatkan pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan oleh penerapan strategi melalui
pengendaIian manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial, sehingga tidak
dapat diotomasikan secara penuh. Keter-sediaan akses data secara elektronis kepada data base
memberikan kontribusi kecil pada judgement yang diperIukan untuk mendesain dan
mengoperasikan suatu sistem pengendaIian yang optimal. Judgement tersebut meliputi:
1. Memahami tingkat keutamaan yang relatif dari keanekaragaman, dan ter-kadang berbeda,
tujuan yang mendorong individu untuk bertindak, misalnya, prestasi pribadi dibandingkan
prestasi bersama, peneiptaan nilai bagi pelang-gan dan pemegang saham daripada diri
sendiri, dan sebagainya.
2. Penyelarasan tujuan beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan depar-temen-
departemen yang akan dinilai.
4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk kese-luruhan
organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci untuk diukur dalam penilaian suatu kontribusi individual
terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan
tentang bagaimana kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.
Secara ringkas, meskipun Internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi,
elemen fundamental dari pengendalian manajemen-informasi apa yang dikumpulkan dan
bagaimana menggunakannya--pada dasarnya menyangkut keprilakuan dan oleh karenanya
tidak dapat tergantikan dengan pendekatan formula semata.

Proses Pengendalian Manajemen


Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi informal antara seorang
manajer dengan manajer lain atau antara seorang manajer dengan bawahannya. Komunikasi
informal dilakukan melalui surat memo, rapat, percakapan dan ekspresi wajah. Interaksi
informal menjadi bagian dari suatu sistem perencanaan dan pengendalian formal. Sistem
semacam itu meliputi aktivitas perencanaan strategis, persiapan anggaran, pelaksanaan dan
evaluasi kinerja.
Perencanaan strategis merupakan langkah awal dalam siklus pengendalian
manajemen. Dalam perusahaan yang menggunakan kalender tahunan, perencanaan biasanya
dilakukan pada musim semi atau musim panas yang mendahului tahun anggaran. Pada waktu
itu keputusan yang memperhitungkan segala perubahan dalam strategi yang terjadi sejak
perencanaan strategis terakhir dibuat.
Anggaran operasi adalah rencana organisasi selama periode waktu tertentu, biasanya
satu tahun. Dalam anggaran, pendapatan, dan biaya di susun ulang dari program kepusat
tanggung jawab, sehingga anggaran menunjukkan beban yang oleh masing-masing manajer
diperkirakan akan terjadi. Proses penyiapan anggaran merupakan proses penyusunan
anggaran yang pada dasarnya merupakan suatu bentuk negosiasi antara manajer setiap pusat
tanggung jawab dengan atasannya. Proses akhir dari negosiasi ini adalah suatu pernyataan
persetujuan atas biaya yang di antisipasi untuk tahun akan datang atau laba yang
direncanakan atau ekspektasi dari tingkat pengembalian investasi.
Dalam tahun berjalan, para manajer melaksanakan suatu program atau sebagian dari
suatu program yang menjadi tanggung jawab mereka dan juga melaporkan apa yang telah
terjadi sebagai tanggung jawabnya. Laporan manajer digunakan sebagai dasar untuk
pengendalian. Proses evaluasi merupakan suatu perbandingan antara beban aktual dan yang
seharusnya terjadi dalam keadaan tersebut. Jika keadaan yang di asumsikan dalam proses
anggaran berubah, maka terdapat perbedaan antara jumlah yang di anggarkan dengan jumlah
aktual. Jika keadaan berubah, maka perubahan ini diperhitungkan. Pada akhirnya, analisis
mengarah ke kritik yang konstruktif bagi para manajer dari pusat tanggung jawab.
Variasi-variasi dalam pengendalian manajemen
Dalam Bagian 3 kita menggambarkan variasi dalam pola ini : pengendalian yang berbeda
untuk strategi yang berbeda (Bab 13), organisasi jasa (Bab 14), dan organisasi multinasional
(Bab 15).

Bab terakhir (Bab 16) menjelaskan pengendalian manajemen proyek. Ini agak berbeda dari
pengendalian manajemen untuk operasi yang sedang berlangsung, yang telah menjadi focus
hingga saat ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi


anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Sistem Pengendalian Manajemen
merupakan perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang
memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer
mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara
terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari
pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini
berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan
/ organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.Masing-masing
perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin
besar skala perusahaan akan semakin kompleks.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan
kolektif dalam organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu
pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsur penting dalam
sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses
pengendalian.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., danVijay Govindarajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen.


Tangerang: Karisma.

Anda mungkin juga menyukai