LAPORAN
KEUANGAN
Oleh
Ni Luh Putu Wiagustini
Pengertian dan Tujuan
Analisis Laporan Keuangan (ALK)
• ALK : Suatu proses dengan pertimbangan untuk
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan baik di masa lalu maupun saat ini.
Dengan tujuan utama untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling memungkinkan
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan di
masa yang akan datang.
• Tujuan ALK : Menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2
Sifat Laporan Keuangan
• Fakta yang telah dicatat (recorded fact), dengan
demikian laporan keuangan tidak dapat
mencerminkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling
akhir, karena semua bersifat historis.
• Prinsip-rinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
(accounting convention and postulate), data yang
dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan
tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim (general accepted accounting principal).
• Pendapat Pribadi (personal judgement), selain
berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim digunakan
namun pencatatan transaksi ini juga didasarkan pada
pendapat atau panilaian pribadi akuntan, yang
ditentukan oleh kemampuan dan integritas akuntan
dan di kombinasikan dengan fakta yang tercatat
3
Keterbatasan Laporan keuangan
• Dibuat secara periodik pada dasarnya
merupakan interim report dan bukan
merupakan laporan final.
• Menunjukkan angka dalam rupiah yang
kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnya dasar penyusunannya dengan
standard dan nilai yang mungkin berbada dan
berubah-ubah.
• Berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan pada waktu atau tanggal yang lalu.
• Tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang
dapat mempengaruhi posisi atau keadaan
keuangan perusahaan karena factor-faktor
tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan
uang (dikuantifisir). (ex. Reputasi dan prestasi
perusahaan ).
4
Jenis laporan keuangan
•Neraca, adalah laporan keuangan yang memberikan
informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban,
ekuitas) perusahaan tertentu.
•Laporan Laba-Rugi, adalah laporan keuangan yang
memberiakn informasi mengenai kemampuan (potensi)
perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama
periode tertentu
5
Pemakai dan Kebutuhan Informasi
• Investor.
• Kreditor
• Pemasok dan kreditor usaha lainnya
• Pemegang saham.
• Pelanggan
• Pemerintah
• Karyawan
• Masyarakat
6
Prosedur Analisis
7
Metode Analisis
• Metode Analisis Horisontal (Dinamis). Dilakukan dengan cara
membendingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode,
sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
Membandingkan pos yang sama pda tahun yang berbeda.
• Analisis perbandingan
• Analisis Trend
• Analisis sumber dan penggunaan dana
• Analisis perubahan laba kotor
• Metode Analisis Vertikal (statis). Dilakukan dengan menganalisis
laporan keungan pada tahun tertentu, yaitu dengan
membandingkan pos satu dengan lainnya pada tahun yang sama.
• Analisis komponen (common size)
• Analisis ratio
• Analisis titik impas (Break Even Point)
8
ANALISIS PERBANDINGAN
9
METODE PERBANDINGAN
10
Sebab perubahan dalam Neraca
11
• Metode Analisa pembandingan • Analisis
bentuknya dapat ditunjukkan
dalam: • dimulai dengan analisa
• Data absolut atau jumlah-jumlah terhadap perubahan
dalam rupiah jumlah totalnya
• Kenaikan atau penurunan dalam (misalnya aktiva)
jumlah rupiah • kemudian perubahan
• Kenaikan atau penurunan dalam sub total (misalnya
prosentase
• Perbandingan yang dinyatakan
aktiva lancar, aktiva
dalam rasio tetap, hutang lancar
• Dinyatakan dalam prosentase dari dll)
total • terakhir perubahan
• Keuntungan utama masing-masing pos,
penggunaannya diketahuinya dengan menghubungkan
pertambahan atau pengurangan satu perubahan dengan
pada laporan keuangan perubahan yang lainnya
12
Contoh Analisis Perbandingan Dalam Neraca
Keterangan
C) = (B) – (A)
(D) = (C) : (A) x 100%
(E) = (B) : (C)
(F) & (G) = (tiap pos : jumlah aktiva) x 100% 13
Karakteristik Rasio
• Rasio > 1, jumlah dalam tahun yang dibandingkan lebih
besar dari jumlah tahun pembanding ( kenaikan )
• Rasio < 1, berarti jumlah dalam tahun yang
dibandingkan lebih kecil dari jumlah tahun
pembanding ( penurunan )
Tahun Pembanding
• hanya dua periode, penentuan periode dasar
menggunakan periode sebelumnya/awal.
• Jika periode perbandingan > 2 periode, penentuan
periode dasar bisa dilakukan sebagai berikut:
• Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding
• Perbandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari
tahun sebelumnya
• Dasar pembandingan dapat dilakukan dengan rata-rata
kumulatif seluruh periode yang bersangkutan
14
Dasar Pembandingan Dapat Dilakukan dengan Rata-rata Kumulatif
Seluruh Periode yang Bersangkutan.
Dalam Ribuan
15
ANALISIS TREND
16
METODE TREN DALAM PERSENTASE
• Laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun
• Menggunakan index (angka index yang dinyatakan dalam
bentuk persentase)
• Angka Index dapat mengetahui kecenderungan atau arah
atau trend posisi keuangan tatau hasil yang telah dicapai
perusahaan, yang menunjukkan apakah arahnya tetap,
menurun atau meningkat.
• Pemilihan periode dasar adalah menggunakan periode yang
paling awal
• Tiap-tiap pos yang terdapat pada laporan keuangan yang
dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka index 100
17
Contoh Analisis Trend
18
Contoh Analisis Trend
19
• trend perlu juga mempelajari
• angka absolutnya atau Jumlah
rupiahnya
• tendensi yang ada dan hubungan
antar posnya.
• Syarat agar trend dapat dibandingkan :
• prinsip-prinsip akuntansi yg konsisten
• Tidak terjadi inflasi maupun deflasi
ekstrim
20
ANALISIS COMMENSIZE
21
Analisis Persentase Per Komponen
(Commensize)
•Metode analisis laporan keuangan ini menyajikan
laporan keuangan dalam bentuk persentase
masing-masing pos neraca terhadap jumlahnya,
dan masing-masing pos rugi laba terhadap jumlah
penjualan
•Analisis persentase per komponen adalah metode
analisis laporan keuangan yang disusun secara
vertikal untuk mengetahui persentase investasi
pada masing-masing pos aktiva terhadap jumlah,
struktur permodalan dan biaya-biaya yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualan.
22
• Contoh perhitungan:
Untuk Neraca:
Saldo Kas
Total Aktiva X 100%
Atau
Saldo Utang dagang
Total Pasiva X 100%
23
Evaluasi Terhadap
Common Size Statement
• Neraca
• over investment atau under investment
• darimana sumber dana yg diinvestasikan
• trend dari hubungan, dan tidak
menunjukkan ada atau tidaknya perubahan
secara absolut.
• income statement
• hubungan yang antara penjualan, harga
pokok dan biaya operasi
24
PT WISTARINI
NERACA PERBANDINGAN COMMONSIZE
31 DESEMBER 2011 & 2012
2011 2012 % SUB TOTAL % TOTAL
(Rp.000) (Rp.000) 2011 2012 2011 2012
AKTIVA
Kas 3 5 1 1 1 1
Piutang dagang 130 164 36 38 23 26
Persediaan 210 235 58 55 37 38
Persekot biaya 20 25 5 6 4 4
Jumlah aktiva lancar 363 425 100 100
Tanah 15 15 7 8 3 2
Bangunan 147 109 72 57 26 18
Aktiva tetap lainnya 63 90 31 47 11 15
Cad. peny. Ak. Tetap (22) (24) (10) (12) (5) (4)
Jumlah aktiva tetap 203 190 100 100
Jumlah aktiva 566 619 100 100
HUTANG & MODAL
Hutang dagang 167 210 59 62 30 34
Hutang wesel 35 70 12 21 6 11
Hutang gaji 81 60 29 17 14 10
Jumlah hutang lancar 283 340 100 100
Hutang jangka panjang 10 10 4 2 2 2
Modal saham 50 50 18 19 9 8
Laba ditahan 223 219 78 79 39 35
Jumlah modal 283 279 100 100
25
Jumlah hutang dan modal 566 619 100 100
PT. WISTARINI
LAPORAN RUGI LABA PERBANDINGAN COMMONSIZE
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2012
kurang baik.
Analisis dan Interpretasi
Aspek Solvabilitas
Dari persentase modal sendiri dari hutang terlihat bahwa
modal sendiri pada tahun 2011 sebesar 48% yang terdiri
dari modal saham 9% dan laba ditahan 39%. Jumlah utang
sebesar 52%. Kalau dibandingkan dengan tahun 2012,
maka terlihat jumlah modal sendiri berkurang menjadi
43% dan jumlah utang bertambah menjadi 57%. Peranan
utang lebih besar daripada modal sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan semakin besar dibelanjai
oleh dana pinjaman. Dengan kata lain tingkat solvabilitas
perusahaan semakin menurun. Semakin besar peranan
dana pinjaman berarti margin of safety bagi para kreditur
semakin menurun. 28
Analisis dan Interpretasi
Aspek Solvabilitas
Dari persentase modal sendiri dari hutang terlihat bahwa
modal sendiri pada tahun 2011 sebesar 48% yang terdiri
dari modal saham 9% dan laba ditahan 39%. Jumlah
utang sebesar 52%. Kalau dibandingkan dengan tahun
2012, maka terlihat jumlah modal sendiri berkurang
menjadi 43% dan jumlah utang bertambah menjadi 57%.
Peranan utang lebih besar daripada modal sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan semakin besar dibelanjai
oleh dana pinjaman. Dengan kata lain tingkat solvabilitas
perusahaan semakin menurun. Semakin besar peranan
dana pinjaman berarti margin of safety bagi para kreditur
semakin menurun. 29
Analisis dan Interpretasi
Tingkat Efisiensi
Untuk mengukur tingkat efisiensi biaya, lazimnya dikaitkan antara
biaya dengan pendapatan. Sekarang mari dilihat angka-angka
persentase di laporan rugi laba. Persentase harga pokok
penjualan tahun 2011 sebesar 81%, artinya bahwa dari jumlah
pendapatan diserap untuk biaya produksi sebesar 81% dan
sisanya sebagai laba kotor 19%. Kalau dibandingkan dengan tahun
2012, harga pokok penjualan hanya menyerap 71% dari
penjualan. Hal ini dapat disimpulkan adanya peningkatan efisiensi
dalam biaya produksi. Sebagai akibatnya, laba kotor mengalami
peningkatan dari 19% menjadi 29% dari penjualan.
Jika dilihat biaya operasi, nampak ada peningkatan biaya yang
cukup besar yaitu dari 9% tahun 2011 menjadi 22% tahun 2012.
Dengan demikian di bagian kantor nampaknya bekerja kurang
efisien. 30
Analisis dan Interpretasi
Rentabilitas
Persentase laba bersih sesudah pajak menurun. Hal
ini terlihat pada tahun 2011 sebesar 6,1% dari
penjualan, sedangkan pada tahun 2012 turun
menjadi 4,4% dari penjualan. Hal ini disebabkan
karena terjadinya kenaikan biaya operasi yang
cukup besar.
31
Bagaimana Interpretasinya.....?
32
ANALISIS RASIO KEUANGAN
33
Analisis Rasio Keuangan
•Kondisi keuangan dapat dilihat dalam berbagai
aspek, yaitu :
Aspek likuiditas.
Aspek solvabilitas.
Aspek rentabilitas.
Aspek aktivitas usaha.
Aspek pasar
34
LIKUIDITAS
Mengukur kemampuan melunasi kewajiban jangka pendek
Current Ratio Mengukur kemampuan memenuhi
kewajiban yang jatuh
tempo/waktu
Quick Ratio Mengukur kemampuan memenuhi
(Acid Test kewajiban yg jatuh tempo dari
Ratio) Quick Assets (melihat kualitas
dari aktiva lancar)
35
LEVERAGE / SOLVABILITAS
Mengukur sampai seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh
modal pinjaman
36
AKTIVITAS
Mengukur efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan
38
RASIO NILAI PASAR
Mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi perusahaan
Earning Per Jumlah Laba per lembar
Share(EPS) saham
39
PT. WISTAWAN
NERACA PER 31 DESEMBER 2011-2012
Ilustrasi (Dalam Rp. 000.000,00)
41
Kekuatan dan Kelemahan Analisis Rasio
•Data pembanding
•Distorsi data pembanding
•Interpretasi dalam hasil
•Perbedaan perlakuan akuntansi
42
Soal
1. Berdasarkan Neraca dan Laporan Rugi Laba PT WISTARINI per 31 Desember
2015 sampai 2019 berikut ini, buatlah Analisis Angka Indeks serta interpretasikan
hasilnya.
Soal
2. Berdasarkan Neraca dan Laporan Rugi Laba PT WISTAWAN per 31 Desember 2018 dan 2019 berikut ini,
buatlah Analisis Laboran Keuangan Komparatif dan Analisis common size serta interpretasikan hasilnya dari
aspek : likuiditas, solvabilitas, tingkat efisiensi dan rentabilitasnya. .