Anda di halaman 1dari 150

BAHAN AJAR

ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
s1 akt A genap
Referensi
1. Mafduh dan Abdul Halim: Analisis laporan
Keuangan Penerbit UPP AMP YKPN
Yogjakarta
2. Subramayam dan John Will: Analisis laporan
Keuangan Penerbit Salemba Empat Jakarta.
3. Irham Fahmi: analisis Laporan keuangan.
Penerbit: Alfa Beta, Bandung.
4. Prastowo: analisis laporan Keuangan.
Konsep dan Aplikasi. Penerbit UPP STIM
YKPN yogja.
Pokok Bahasan
Bab 1-7 (7 Februari - Maret 2021)
1. Analisis Laporan Keuangan
2. Laporan Keuangan ( Neraca, Laba Rugi, arus
Kas)
3. Analisis Ratio Keuangan
4. Issue dalam perbandingan analisis Laporan
Keuangan
5. Analisis Cros section
6. Analisis Time series dan For casting data
Keuangan
7. UTS
Pengertian Laporan Keuangnan
dan tujuan Laporan Keuangan

Pengertian analisis Laporan


Keuangnan dan tujuan analisis
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan.

S. Munawir Laporan keuangan adalah hasil dari


proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.

Sofyan Assauri: Laporan Keuangan adalah laporan


yang menggambarakan informasi yang menyangkut
Posisi Keuangan Perusahaan.
Tujuan Laporan keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009)
tujuan dari laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan penyusunan laporan keuangan
adalah sebagai berikut.
1. Memberikan informasi tentang isi keuangan,
kinerja, dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi

2. Menujukan pertanggungjawaban manajemen


atas penggunaan sumber-sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan memiliki fungsi sebagai
berikut :
1) Menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan (aset, liabilitas, dan ekuitas)
2) Menyediakan informasi mengenai kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai
informasi akuntansi dalam pengambilan
keputusan.
Munawir : Laporan Keuangan merupakan
informasi keuangan yang bersumber dari
intern perusahaan. Informasi tentang Neraca,
Asumsi dasar laporan Keuangan
• Dasar acrual ( pengaruh transaksi dan kejadian
lain diakui saat kejadian dan dicacat dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan) jadi bukan saat kas diterima
atau dibayarkan.
• Kelangsungan usaha (Laporan disusun atas dasar
asumsi kelangsungan usaha, tidak bermaksud
melikuidasi usahanya.)atau perusahaan
bermaksudtetap melanjutkan usaha di masa
yang akan datang.
PAI: Keterbatasan Laporan Keuangan
( adanya kelemahan)
1. Laporan Keuangan bersifat historis yang merupakan kejadian yang
telah lewat.
2. Laporan Keuangan bersifat umum bukan dimaksudkan utk memenuhi
fihak tertentu
3. Prose penyusunan LK tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagau pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material
5. LK bersifat konservativ dalam menghadapi ketidakpastian. Sehingga
menilai pos lazimnya dipilih alternatif menghasilkan laba atau aktiva
yang paling kecil.
6. LK menekankan pada makna ekononis suatu peristiwa/ transaksi dari
pada bentuk hukumnya( formalitas)
7. LKJ disusun menggunakan istilah teknis yang diasumsikan pemakai
memahami bahasa akuntansi
8. Informasi bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan
umumnya diabaikan
Karakteristik laporan Keuangan
• Dapat difahami : Informasi yang ditampung dalam LK
adalah kemudahannya utk segera difahami para
pemakai.
• Relevan:Agar bermanfaat informasinya relevan dengan
kebutuhan pemakai.
• Keandalan; informasi harus andal. Menyajikan dengan
jujur , benar dan tidak menyesatkan pemakai.
• Dapat dibandingkan:para pemakai dapat dapat
memperbandingkan LK antar periode utk
mengidentifikasi trend posisi keuangan dan kinerja
perusahaan
Secara umum ada 5 macam
jenis laporan keuangan yang biasa
disusun, yaitu ;
1.neraca,
2.laporan laba rugi,
3.laporan perubahan modal,
4.laporan arus kas,
5.laporan catatan atas laporan
keuangan.
Unsur-unsur neraca
• Aktiva : sumber daya yang dikuasai perusahaan yang
diharapkan memberikan manfaat ekonomi bagi poerusahaan
pada masa depan.

• Kewajiaban : Utang perusahaan masa kini yang


timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
diharapkan mengandung manfaat ekonomi

• Ekuitas: Hak residual atas aktiva perusahaan setelah


dikurang semua kewajiban ( aktiva bersih)
Fihak yang berkepentingan
terhadap LK
• Kreditur
• Investor
• Akuntan Publik
• Karyawan
• Pemerintah
• Akademisi dan Peneliti
Analisis Laporan Keuangan

Djarwanto P.S
Analisis Laporan Keuangan adalah merupakan
suatu proses analisis terhadap laporan keuangan,
dengan tujuan untuk memberikan tambahan
informasi kepada para pemakai laporan keuangan
untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga
kualitas keputusan yang diambil akan menjadi
lebih baik
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan adalah :
1.Untuk mengetahui posisi keuangan
perusahaan dalam satu periode tertentu
2.Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
perusahaan
3.Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang
dimiliki
4.Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan
apa saja yang perlu dilakukan untuk penilaian
kinerja manajemen.
Langkah-Langkah Analisis Laporan Keuangan
1. Mengumpulkan laporan keuangan dan data yang
diperlukan selengkap mungkin
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau
perhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus tertentu
3. Melakukan interpretasi terhadap hasil perhitungan
dan pengukuran
4. Membuat laporan tentang posisi keuangan
perusahaan
5. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan
sehubungan dengan hasil analisis tersebut
CAKUPAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
• Bagaimana melakukan analisis dan menginterpretasikan
data dan/atau rasio keuangan yang muncul.
• Analisis semacam itu mengharuskan seorang analis untuk
melakukan beberapa hal:
– Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis
– Memahami konsep‑konsep dan prinsip‑prinsip yang
mendasari laporan‑laporan keuangan dan rasio ‑rasio
keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan
tersebut
– Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain
pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan
mempengaruhi usaha perusahaan.
BEBERAPA TUJUAN untuk
ANALISIS KEUANGAN
• Investasi Pada Saham
• Pemberian Kredit
• Kesehatan Pemasok (supplier)
• Kesehatan Pelanggan (Customer)
• Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan
• Pemerintah
• Analisis Internal
• Analisis Pesaing
• Penilaian Kerusakan
TUJUAN DAN STRATEGI
PERUSAHAAN
• Tujuan Perusahaan: Hasil akhir yang ingin dicapai
• Tujuan Perusahaan bisa Ekonomis dan Non-
Ekonomis
• Strategi: Cara Mencapai Tujuan
• Ada beberapa contoh strategi
• Misal berdasarkan klasifikasi strategi generik:
– Differensiasi
– Biaya Rendah
– Fokus
Laporan Keuangan
• LK ialah Suatu informasi mengenai
keuangan perusahaan dalam suatu
periode tertentu yang digunakan
untuk menggambarkan kinerja suatu
perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN YANG
POKOK
1. Neraca
• Neraca bisa digambarkan sebagai potret
kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
waktu tertentu (snapshot keuangan
perusahaan), yang meliputi aset (sumberdaya
atau resources) perusahaan dan klaim atas aset
tersebut (meliputi hutang dan saham sendiri).
• Persamaan Neraca:
Aset = Hutang + Modal Pemilik
NERACA
• Neraca adalah bagian dari
laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada akhir periode
tersebut

AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL


Atau dalam persamaan lain
KEWAJIBAN = Aktiva - MODAL sendiri

MODAL sendiri = Aktiva - kewajiban


UNSUR-UNSUR NERACA
AKTIVA (ASSET) KEWAJIBAN

• Aktiva lancar (Current Asset) Kewajiban lancar


• Investasi jangka panjang (Long- (hutang dagang, gaji, pajak, dll),
term Investment)
• Aktiva tetap (Fixed Asset) Kewajiban jangka panjang
• Aktiva tak berwujud (Intangible obligasi pensiun, dll
Asset)
• Aktiva lain-lain (Other Asset)

MODAL
modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial,
terutama dalam penggunaan awal atau menjaga
kelanjutan bisnis
Manfaat informasi neraca
• Menggambarkan posisi aktiva dan pasiva
• Bagi investor untuk rujukan keputusan pada
perusahaan utk investasi
• Menggambarkan kondisi likuiditas perusahaan
( pada posos curent ratio)
• Informasi dalam neraca merupakan salah satu
yang bermanfaat dan mendukung dalam
keputusan .
LAPORAN KEUANGAN YANG
POKOK
2. Laporan Laba/Rugi
• Laporan rugi‑laba merupakan laporan
prestasi perusahaan selama jangka waktu
tertentu. Berbeda dengan neraca yang
merupakan snapshot, maka laporan rugi‑laba
mencakup suatu periode tertentu. Laporan
rugi‑laba biasanya ditulis dengan judul
sebagai berikut: Laporan Rugi Laba untuk
tahun yang berakhir dengan 31 Desember
2016.
LAPORAN KEUANGAN YANG
POKOK
3. Laporan Aliran Kas
• Laporan ini menyajikan informasi aliran
kas masuk atau keluar bersih pada suatu
periode, yg merupakan hasil dari tiga
kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi,
investasi, dan pendanaan.
LAPORAN LABA / RUGI

LAPORAN LABA / RUGI merupakan


bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan
dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih
Unsur-Unsur laba / Rugi
Unsur-unsur laporan biasanya terdiri dari :

• Pendapatan dari penjualan


– Dikurangi Biaya penjualan
• Laba/rugi kotor
– Dikurangi Biaya operasi
• Laba/rugi operasi
– Ditambah atau dikurangi Pendapatan/pengeluaran lain
• Laba/rugi sebelum pajak
– Dikurangi Biaya pajak
• Laba/rugi bersih
Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi :
1.Neraca
2.Laporan laba rugi komprehensif
3.Laporan perubahan ekuitas
4.Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat
disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus
dana
5.Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan
Laporan perubahan modal
• Laporan perubahan modal
• Pengertian laporan perubahan modal ialah sautu laporan
keuangan penyebab terjadinya perubahan modal suatu
perusahaan dalam satu periode tertentu.
• Hal hal yang mempengaruhi laporan perubahan
modal yaitu sebagai berikut:
• Keuntungan yang tidak dibagikan/laba ditahan awal
tahun
• Laba bersih dalam dalam satu periode tertentu
• Deviden yang dibagikan
• yang tidak dibagikan diakhir tahun.
CASHFLOW
• Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah
uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata
lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran
masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.
Laporan arus kas
• Laporan arus kas merupakan jiwa
fundamental bagi eksistensi perusahaan.
• Disusun dengan tujuan memberikan
informasi historis tentang perubahan
kas dan setara dengan kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama periode tertentu.
Pengertian arus kas ialah kas semua yang
menyangkut aliran kas baik dari pengeluaran dan
pemasukan kas perusahaan dalam satu periode
tertentu. Hal hal yang harus diperhatikan adalah
cash flow antara lain ialah:

Dari mana kas sumber dari kas tersebut dalam


satu periode (Aktivitas)

Berapa banyak perubahan saldo yang


dipengaruhi dalam satu periode (Investasi)
Berapa banyak kas yang digunakan dalam satu
periode (pendanaan)
Metode dan Tehnik Analisis
Rasio Keuangan Perusahaan
1. Metode Analisa Pertumbuhan
Tehnik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan
atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode
tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang
terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan
menggunakan nilai persentase.
Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau
penurunan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu
dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang
sama tahun lalu dengan sekarang.
2. Metode Trend dan Indeks
Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa
Pertumbuhan namun angka pembanding adalah
laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan
indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini
sangat berguna untuk memproyeksikan laporan
keuangan di masa yang akan datang dengan
menggunakan data historis.
3. Metode Analisis Rasio
Teknik analisis dengan membandingkan masing-
masing pos laporan keuangan yang relevan atau data
yang signifikan.
Analisa rasio keuangan yang biasa
digunakan adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka
pendek.
a. Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban finansial
jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.

•Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X


100%
• b. Cash Ratio, rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban finansial jangka pendek dengan
mengunakan kas yang tersedia dan berikut
surat berharga atau efek jangka pendek

• Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%


• c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan
aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).
• Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar
X 100%

• Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio


likuiditas ini ini adalah minimum sebesar 150%,
semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan
dalam kondisi sehat.
2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
•Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.
Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :
•a. Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
kotor dari penjualan.
Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP /
Penjualan Netto X 100%
b. Operating Income Ratio,
rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba
operasi sebelum bunga dan pajak dari
penjualan.

Operating Income Ratio = Penjualan Netto -


HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) /
Penjualan Netto X 100%
c. Net Profit Margin,
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) /
Penjualan Netto X 100%
d. Earning Power of Total Investment,
•rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola
modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang
saham.
•Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X
100%
e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power
•Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

f. Return on Equity (ROE),


rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan
bersih.
Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

g. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners,
rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam
menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
•Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah


semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai
rata-rata dari industri sejenis di pasar.
Tugas LK
• Jelaskan pengertian Laporan Keuangan dan
analisis Laporan Keuangan ( dr Beberapa
Sumber referensi)
• Buat contoh neraca, laba rugi dan laporan
perubahan Modal serta arus Kas.
• Sebutkan beberapa jenis analisis ratio
keuangan dan indikator untuk mengukur
ratio keuangan perusahaan.
• Analisis dengan model ratio keuangan
yang anda ketahui.
INFORMASI AKUNTANSI

BAB 2
PENGANTAR BAB2
• Bab ini pokok bahasan proses akuntansi, kerangka
konseptual laporan keuangan, dan bentuk-bentuk
laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan rugi
laba, dan laporan analisis kas.
• Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok
analisis keuangan, karena itu pemahaman terhadap
data akuntansi, seperti proses penyusunannya,
pelaporannya, akan sangat bermanfaat sebagai latar
belakang analisis keuangan
DEFINISI AKUNTANSI
• Akuntansi bisa didefinisikan sebagai proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan
pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa
dipakai untuk penilaian (judgment) dan pengambilan
keputusan oleh pemakai informasi tersebut.
• Tujuan pelaporan akuntansi adalah membuat sistem
pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan
informasi perusahaan yang sangat banyak ke dalam
bentuk yang bisa dipahami.
• Akuntansi bisa dilihat sebagai penghubung kegiatan
perusahaan dengan pengambil keputusan
PEMAKAI AKUNTANSI
• Internal: pihak manajemen yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan perusahaan harian (jangka
pendek) dan juga jangka panjang
• Eksternal adalah investor atau calon investor yang
meliputi pembeli atau calon pembeli saham atau
obligasi, kreditor atau peminjam dana bank, supplier,
dan pemakai‑pemakai lain seperti karyawan, analis
keuangan, pialang saham, pemerintah (berkaitan
dengan pajak), dan Bapepam (berkaitan dengan
perusahaan yang go‑public).
CABANG-CABANG AKUNTANSI
(1) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
• Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumulasian,
pemrosesan, dan pengkomunikasian yang didesain
untuk informasi pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai
eksternal.
• Informasi akuntansi keuangan dikomunikasikan
melalui laporan keuangan yang dipublikasikan, dan
dibatasi oleh beberapa ketentuan Standar Akuntansi
Keuangan.
CABANG-CABANG AKUNTANSI
(2) Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting).
• Akuntansi manajemen adalah sistem
pengakumulasian, pemrosesan, dan peng­
komunikasian yang didesain untuk informasi
pengambilan keputusan oleh pemakai internal.
• Akuntansi manajemen dikomunikasikan dengan
laporan perusahaan internal dan tidak dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan yang membatasi akuntansi
keuangan. Akuntansi manajemen hanya dibatasi oleh
manfaat tidaknya informasi yang dihasilkan dan biaya
yang dihabiskan untuk menghasilkan informasi
tersebut.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
• Memberi informasi yang bermanfaat kepada pemakai
eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu (timing), dan
ketidakpastian aliran kas suatu kesatuan ekonomi
• Memberikan informasi mengenai sumberdaya, kewajiban,
dan modal saham kesatuan ekonomi
• Memberi informasi mengenai pendapatan kesatuan
ekonomi dan komponen‑komponennya
• Memberi informasi mengenai aliran kas kesatuan ekonomi
• Memberi informasi mengenai pelaksanaan kewajiban
manajemen kesatuan usaha untuk melayani pemegang
saham
• Memberi informasi yang transparan (full disclosure) untuk
membantu pemakai eksternal memahami informasi yang
diberikan
KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI
AKUNTANSI
• Bermanfaat untuk pengambilan keputusan
• Relevan (mempunyai nilai prediksi, nilai umpan
balik, dan tepat waktu)
• Reliabel (bisa diverifikasi, netral, dan representatif)
• Bisa diperbandingkan (termasuk konsistensi)
• Manfaat lebih besar dibandingkan biaya, material
ASUMSI DAN KONVENSI DALAM
AKUNTANSI
• Kesatuan usaha (ekonomi).
• Kontinuitas (going concern).
• Periode waktu.
• Harga perolehan (historical cost).
• Unit Moneter.
• Realisasi dan Pengakuan.
• Mempertemukan (matching).
• Konservatisme.
Standar Akuntansi Keuangan
• Merupakan konsensus antara para akuntan
mengenai sumberdaya ekonomi dan
kewajiban perusahaan apa yang akan dicatat,
perubahan‑perubahan apa yang akan dicatat,
kapan dicatat, bagaimana mengukurnya,
informasi apa yang akan dilaporkan,
bagaimana informasi tersebut dilaporkan, dan
laporan‑laporan keuangan apa yang harus
disiapkan.
LAPORAN KEUANGAN

BAB 3
PENGANTAR
• ANALISIS keuangan sangat bergantung pada informasi yang
diberikan oleh laporan keuangan perusahaan.
• Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber
informasi yang penting disamping informasi lain seperti
informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar
perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.
• Ada tiga macam laporan keuangan yang pokok yang
dihasilkan, (1) Neraca, (2) Laporan Rugi‑Laba, dan (3) Laporan
Aliran kas.
• Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan juga
laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan,
perubahan modal sendiri,.
NERACA
• Neraca meringkaskan posisi keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.
• Neraca menampilkan sumberdaya ekonomis
(aset), kewajiban ekonomis (hutang), modal
saham, dan hubungan antar item tersebut.
• neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal
untuk menganalisis
– likuiditas perusahaan,
– fleksibilitas keuangan,
– kemampuan operasional, dan
– kemampuan menghasilkan pendapatan selama
periode tertentu.
PENGAKUAN DALAM NERACA
• Pengakuan dalam konteks neraca adalah
proses pencatatan dan pelaporan dalam
laporan keuangan secara formal.
• Supaya bisa diakui, item dalam neraca (yang
berarti juga informasi dalam item tersebut)
harus
(1) memenuhi definisi elemen,
(2) bisa diukur,
(3) relevan,
(4) reliabel.
ELEMEN-ELEMEN NERACA
• Elemen‑elemen dalam neraca bisa
didefinisikan sebagai kelas atau blok yang luas
yang mencakup item‑item yang membentuk
elemen tersebut.
• Blok‑blok tersebut akan membentuk neraca.
• Ada tiga blok atau elemen besar yaitu
– aset (aktiva),
– hutang, dan
– modal.
KLASIFIKASI ASET/AKTIVA
• Aktiva lancar
• Investasi Jangka Panjang
• Bangunan, Pabrik, dan Peralatan
• Aktiva Tidak berwujud
• Aktiva Lainnya
KLASIFIKASI HUTANG DAN MODAL
SAHAM
• Hutang
– Hutang Lancar
– Hutang Jangka Panjang
– Hutang Lainnya
• Modal Saham
– Modal Saham Disetor
(1) Saham Nominal
(2) Agio atau Capital Surplus
– Laba Yang Ditahan
– Modal lainnya
DEFINISI PENDAPATAN
• Pendapatan didefinisikan sebagai aset masuk
atau aset yang naik nilainya atau hutang yang
semakin berkurang atau kombinasi ketiga hal
di muka, selama periode dimana perusahaan
memproduksi dan menyerahkan barang atau
memberikan jasa, atau aktivitas lain yang
merupakan operasi pokok perusahaan.
DEFINISI BEBAN OPERASIONAL
• Beban operasional bisa didefinisikan sebagai
aset keluar atau pihak lain memanfaatkan aset
perusahaan atau munculnya hutang atau
kombinasi antar ketiganya selama periode
dimana perusahaan memproduksi dan
menyerahkan barang, memberikan jasa, atau
melaksanakan aktivitas lain yang merupakan
operasi pokok perusahaan.
DEFINISI UNTUNG DAN RUGI
• Untung (Gain) didefinisikan sebagai kenaikan modal
saham dari transaksi yang bersifat insidental dan
bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan dan
dari transaksi lainnya yang mempengaruhi
perusahaan selama periode tertentu, kecuali yang
berasal dari pendapatan operasional dan investasi
oleh pemilik saham.
• Rugi (Loss) didefinisikan sebagai penurunan modal
saham dari transaksi yang bersifat insidental dan
bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan dan
dari transaksi lainnya yang mempengaruhi
perusahaan selama periode ter­tentu, kecuali yang
berasal dari beban operasional dan distribusi ke
pemilik saham.
ELEMEN DALAM LAPORAN LABA-RUGI
• Pendapatan Operasional Perusahaan
• Hasil dari Operasi Yang Dihentikan
• Item‑item luar biasa (bersih pajak
pendapatan)
• Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi
(bersih pajak pendapatan)
• Laba bersih
• Laba perlembar saham
LAPORAN ALIRAN KAS
• Tujuan pokok laporan aliran kas adalah untuk
memberikan informasi mengenai penerimaan
dan pembayaran kas perusahaan selama
periode tertentu.
• Tujuan kedua laporan aliran kas adalah untuk
memberikan informasi mengenai efek kas dari
kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi
perusahaan selama periode tertentu.
AKTIVITAS OPERASI
• Aktivitas operasi meliputi semua transaksi dan
kejadian lain yang bukan merupakan kegiatan
investasi atau pendanaan, termasuk transaksi
yang melibatkan produksi, penjualan,
penyerahan barang, atau penyerahan jasa.
• Contoh: pembayaran gaji pegawai, pembelian
bahan baku
AKTIVITAS INVESTASI DAN
PENDANAAN
• Aktivitas investasi meliputi pemberian kredit,
pembelian atau penjualan investasi jangka
panjang seperti pabrik dan peralatan.
• Contoh: Investasi pada pabrik
• Aktivitas pendanaan meliputi transaksi untuk
memperoleh dana dan distribusi return ke
pemberi dana dan pelunasan hutang.
• Contoh: Meminjam, membayar bunga pinjaman
METODE PENYUSUNAN LAPORAN
ALIRAN KAS
• Metod Tidak Langsung (paling umum): laba
bersih ditaruh pada baris pertama, kemudian
penyesuaian dilakukan terhadap laba bersih
• Metode Langsung: kas langsung diidentifikasi
INFORMASI TAMBAHAN
• Tambahan informasi di luar laporan keuangan
(dalam lampiran) juga perlu dipelajari supaya
diperoleh informasi yang lebih lengkap.
• Beberapa hal yang dilaporkan di luar laporan
keuangan (dalam lampiran) adalah
(1) Ringkasan Prinsip atau Metode Akuntansi Yang
dipakai
(2) Aset dan hutang yang belum pasti
(3) Peristiwa kemudian
PRINSIP DASAR
ANALISIS RASIO:

Bab 4
Analisis Rasio
„Rasio adalah hubungan matematis antara
dua kuantitas
„Agar memiliki arti, rasio dalam laporan
keuangan harus mengacu pada hubungan
yang penting secara ekonomi.
„Misal, karena ada hubungan yang penting
antara laba dengan aset yang digunakan
untuk menghasilkan laba, maka rasio laba
terhadap aset menjadi penting untuk
dianalisis
Rasio Keuangan atau Financial Ratio merupakan alat
analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu
perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang
terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain

Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor


dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan
tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa
datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian
informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif
maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara
angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan
keuangan..
 Menurut Kown (2004: 108) : Rasio
keuangan setidaknya dapat memberikan
jawaban atas empat pertanyaan yaitu :
1. Bagaimana Likuiditas Perusahaan
2. Apakah Manajemen efektif
menghasilkan laba operasi atas aktiva
3. Bagaimana perusahaan didanai
4. Apakah pemegang saham biasa
mendapatkan tingkat pengembalian
yang cukup.
Van Horne ( 2005 : 234) : Angka rasio dapat dibedakan atas
:
1. Rasio – rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio
– ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca,
misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to total
asset ratio, current liabilities to total asset ratio dan lain
sebagainya.
2. Rasio – rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement
Ratio ), ialah data yang disusun dari data yang berasal dari
income statement, misalnya gross profit, net margin,
operating margin, operating ratio dan sebagainya.
3. Rasio –rasio antar Laporan Keuangan ( Intern
Statement Ratio), ialah ratio –ratio yang disusun dari data
yang berasal dari neraca dan data lainya berasal dari
income statement, misalnya asset turnover, Inventory
turnover, receivable turnover, dan lain sebagainya.
ANALISIS RASIO

• Rasio‑rasio keuangan pada dasarnya


disusun dengan
menggabung‑gabungkan angka‑angka
di dalam atau antara laporan rugi‑laba
dan neraca.
• Rasio keuangan juga akan
mempermudah menggali informasi
dari laporan keuangan
Jenis ratio keuangan

1. Rasio Profitabilitas
2. Ratio likuiditas
3. Ratio leverage
4. Ratio Aktivitas ( termasuk nilai pasar
dan efisiensi)
Rasio Profitabilitas/ Rentabilitas. Rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan.
Rasio ini antara lain: GPM (Gross Profit
Margin), OPM(Operating Profit Margin),
NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to
Total Asset), ROE (Return On Equity).
Rasio Likuiditas. Rasio ini
digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
menjamin kewajiban-kewajiban
lancarnya.
Rasio ini antara lain Rasio Kas
(cash ratio), Rasio Cepat (quick
ratio), Rasio Lancar (current ratio)
Rasio Leverage/ Solvabilitas. Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat
pengelolaan sumber dana perusahaan.

1.Untuk mengukur rasio ini antara lain:


Rasio Total Hutang terhadap Modal
sendiri,
2.Total Hutang terhadap Total Asset,
3. TIE (Time Interest Earned).
RASIO AKTIVITAS
• Rasio ini melihat tingkat aktivitas aktiva‑aktiva
pada tingkat kegiatan tertentu (seberapa
besar efektivitas penggunaan aktiva tertentu)
• Empat rasio aktivitas yang akan dibicarakan
adalah:
– Rata‑rata umur piutang,
– Perputaran persediaan,
– Perputaran Aktiva Tetap, dan
– Perputaran Total Aktiva.
RASIO PASAR
• Rasio pasar mengukur harga pasar relatif
terhadap nilai buku.
• Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar
pada sudut investor (atau calon investor),
meskipun pihak manajemen juga
berkepentingan terhadap rasio‑rasio ini.
• Ada beberapa rasio yang bisa dihitung:
– PER (Price Earning Ratio),
– Dividend yield, dan
– Pembayaran dividen (dividend payout).
Teknik analisis laporan keuangan
• Analisis comparatif
• Analisis common-size
• Analisis trend
• Analisis ratio sumber penggunaan dana
AnalisisKomparatif
• Membandingkan ratio dari pos-pos laporan
keuangan ( neraca, Laba rugi dll)
• Analisis ratio ini untuk melihat perkembangan
atau perubahan yang terjadi di perusahaan
atau membandingkan dengan perusahaan
lainnya.
PT Bagas Perkasa Jaya
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009 Dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

31 Desember Perubahan
Neraca
2009 2010 Rupiah %
Kas Rp 1300 Rp 1200 Rp (100) (7.69)
Piutang Dagang 1200 1000 (200) (16.67)
Persediaan 2200 2600 400 18.18
Tanah 2300 3700 1400 60.68
Gedung 4000 4000 0 0
Mesin 4000 5000 1000 25.00
Akumulasi Depresiasi (1000) (1500) 500 50.00
Total Aktiva Rp 14000 Rp 16000 Rp 2000 14.29
Utang Lancar Rp 2500 Rp 2200 Rp (300) (12.00)
Utang Jk Panjang 4500 6000 1500 33.33
Modal 7000 7800 800 11.42
Total Utang dan Modal Rp 14000 Rp 16000 Rp 2000 14.29
PT Bagas Perkakas Jaya
Laporan Laba Rugi Komparatif
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 Dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
Perubahan
RUGI-LABA Tahun
2009 2010 Rupiah %

Penghasilan Rp 150000 200000 Rp 50000 33.33

Harga Pokop Penjualan 50000 60000 10000 20.00

Laba Kotor Rp 100000 Rp 140000 Rp 40000 40.00

Biaya Pemasaran (25000) (34000) 9000 36.00

Biaya Administrasi (20000) (28000) 8000 40.00

Biaya Bunga (10000) (14000) 1000 10.00

Laba Sebelum Pajak Rp 45000 Rp 64000 Rp 19000 42.22

Pajak (15%) 6750 9600 2850 42.22

Laba Bersih Rp 38250 Rp 54400 Rp 16150 42.22


Analisis Common Size

Analisis common size disusun
dengan cara menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan
neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (utk laporan laba-rugi) atau
dari total aktiva (untuk neraca).
Analisis common size disusun dengan jalan
menghitung tiap-tiap rekening dalam
laporan rugi-laba dan neraca menjadi
proporsi dari total penjualan (untuk laporan
rugi-laba) atau dari total aktiva (untuk
neraca). Cara semacam ini memudahkan
pembacaan data-data keuangan untuk
beberapa periode (mencari trend-tren
d tertentu
Laporan keuangan komperatif

• Perbandingan laporan
keuangan 2 atau 3 tahun
digunakan untuk menghitung
perubahan dari tahun
ketahun baik dalam jumlah
rupiah maupun persentase (%)
Langkah awal dalam
menganalisis laporan keuangan

Menyajikan laporan keuangan komperatif


( untuk data 2 atau 3 tahun) lebih.
Ratio keuangan biasanya dinyatakan dalam
persen atau X / kali
•Rasio-Rasio Neraca adalah rasio-rasio yg
disusun dari data yg berasal dari neraca
misalnya; current ratio, Acid test-ratio, , current
assets to total assets ratio, current lialibilities to
total assets ratio dan lain sebagainya.

•Rasio Rugi-Laba adalah Rasio-rsio yang disusun


berdasarkan income statements, misalnya gross
profit margin, net operating margin, operating
ratio, dan lain sebagainya.
Rumus Analisis Common Size:
Neraca : (item-item dalam Neraca / Tot. Aktiva) x 100%
Rugi/Laba : (item -item dalam Lap. Rugi laba / Tot.
Penjualan) x 100%
Cara Perhitungan Persentase Common Size
Metode mengubah jumlah-jumlah rupiah dari masing-masing
unsur laporan
keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai
berikut (Djarwanto, 1999: 71) :
1.Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal
sendiri), dan jumlah penjualan netto dengan 100%.
2.Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan
dengan totalnya,
3.dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur
laporan keuangan itu
4.dengan totalnya.
Rumus Analisis Common Size:
Neraca : (item-item dalam Neraca / Tot. Aktiva) x 100%
Rugi/Laba : (item -item dalam Lap. Rugi laba / Tot.
Penjualan) x 100%
Cara Perhitungan Persentase Common Size
Metode mengubah jumlah-jumlah rupiah dari masing-masing
unsur laporan
keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai
berikut (Djarwanto, 1999: 71) :
1.Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal
sendiri), dan jumlah penjualan netto dengan 100%.
2.Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan
dengan totalnya,
3.dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur
laporan keuangan itu
4.dengan totalnya.
Analisis Common Size Neraca PT. XYZ
Tgl 31 desember 2009 dan 2010
Aktiva Pasiva (Kewajiban)
Aktiva lancar 2009 2010 Kewajiban Lancar 2009 2010
Kas 2,1 % 2,8 % Hutang Dagang 9,9 % 10.1 %
Surat Berharga 1,1 % 1,7 % Hutang Wesel 4,4 % 2,3 %
Piutang 18,5 % 20 % Hutang Pajak 3,2 % 3,6 %
Persediaan 12,8 % 12,8 % Hutang Bank 13,1 % 13,7 %
Total Aktiva 34,6 % 37,3 % Tot. Kewajiban Lancar 30,6 % 29,7 %
Lancar

Aktiva Tetap 76,2 % 79,7 % 21,8 % 11,4 %


Hutang Jk.Panjang
( bruto)
10,8 % 17 %
Modal Sendiri :
Akm. Penyusutan
Saham 32,6 % 34,2 %
Aktiva Tetap 65,4 % 62,7 % Laba yang ditahan 15 % 24,7 %

Total Aktiva 100 % 100 % Tot. Pasiva (Kewajiban) 100 % 100 %


Laporan Rugi Laba PT.XYZ
Th.2009 dan 2010

2009 2010

Penjualan 100 % 100 %

HPP 68,2 % 66,7 %

Laba Kotor 31,8 % 33,3 %

Biaya-biaya 18,2 % 18,3 %


Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT) 13,6 % 15 %
Bunga 2,3 % 1,8 %

Laba sebelum pajak (EBT) 11,1 % 13,2 %

Pajak 3,5 % 2,9 %

Laba setelah pajak (EAT) 7,6 % 10,3 %


Analisis trend
• Analisis merupakan salah satu
tehnik perbandingan data dari tahun
ketahun yang menunukkan
kecenderungan perubahan dari pos
laporan keuangan .
• Metode Analisis ini dikenal dengan
metode analisis Horisontal
Tahun (Rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

Penghasilan Rp 100000 Rp 115000 Rp 130000 Rp 145000 Rp 160000

Harga Pokok
80000 92000 104000 116000 128000
Penjualan
Laba Kotor Rp 20000 Rp 23000 Rp 26000 Rp 29000 Rp 32000

Biaya-Biaya 10000 11500 13500 16000 18800

Laba Bersih Rp 10000 Rp 11500 Rp 12500 Rp 13000 Rp 13200


Tahun (%)

2006 2007 2008 2009 2010

Penghasilan 100% 115% 130% 145% 160%

Harga Pokok
100% 115% 130% 145% 160%
Penjualan

Laba Kotor 100% 115% 130% 145% 160%

Biaya-Biaya 100% 115% 135% 160% 188%

Laba Bersih 115% 125% 130% 132%


Analisis keuangan common size
• Laporan dalam persentasi per komponen
menyatakan masing-masing pos dalm % atas
dasar total kelompoknya.
• Analisis ini memberikan informasi :
1.Komposisi investasi( aktiva) yang memberikan
gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar
terhadap aktiva tak lancar
2.Struktur modal ( komposis pasiva) yang
memberikan gambaran posisi relatif utang
terhadap modal sendiri
31 Desember Common-Siza (%)
Neraca
2009 2010 2009 2010
Kas Rp 1.300 Rp 1200 09.29 07.50
Piutang Dagang 1200 1000 08.57 06.25
Persediaan 2200 2600 15.71 16.25
Tanah 2300 3700 16.43 23.13
Gedung 4000 4000 28.57 25.00
Mesin 4000 5000 28.57 31.25
Akumulasi Depresiasi (1000) (1500) (7.14) (9.375)
Total Aktiva Rp 14.000 Rp 16000 100% 100%
Utang Lancar Rp 2500 Rp 2200 17.86 13.75
Utang Jk Panjang 4500 6000 32.14 37.50
Modal 7000 7800 50.00 48.75
Total Utang dan Modal Rp 14000 Rp 16000 100% 100%
(Dalam Ribuan Rupiah)
Common-Size
Tahun
RUGI-LABA (%)
2009 2010 2009 2010
Penghasilan Rp 150000 200.000 100.00 100.00
Harga Pokop Penjualan 50000 60.000 33.33 30.00
Laba Kotor Rp 100000 Rp 140000 66.67 70.00
Biaya Pemasaran (25000) (34000) (16.67) (17.00)
Biaya Administrasi (20000) (28000) (13.33) (14.00)
Biaya Bunga (10000) (14000) (6.67) (07.00)
Laba Sebelum Pajak Rp 45000 Rp 64000 30.00 32.00
Pajak (15%) 6750 9600 04.50 04.80
Laba Bersih Rp 38250 Rp 54400 25.50 27.20
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Adanya trend-trend tertentu
• Perbandingan dengan benchmark tertentu,
misal rata-rata industri
• Diskusi atau pernyataan‑pernyataan yang
melengkapi laporan keuangan, seperti diskusi
strategi perusahaan, diskusi rencana ekspansi
atau restrukturisasi, merupakan bagian integral
yang harus dimasukkan dalam analisis
• Perlu menggali informasi tambahan di luar
laporan keuangan, seperti pangsa pasar,
persaingan
ANALISIS COMMON‑SIZE
• Analisis common size disusun dengan jalan
menghitung tiap‑tiap rekening dalam laporan
rugi‑laba dan neraca menjadi proporsi dari
total penjualan (untuk laporan rugi‑laba) atau
dari total aktiva (untuk neraca).
• Analisis common size memudahkan
pembacaan data‑data keuangan untuk
beberapa periode (untuk mencari trend‑trend
tertentu).
Analiss sumber dan penggunaan
modal
• Analisis sumber dan penggunaan modal
dimana dana sebagai kas yang terjadi di
perusahaan selama periode tertentu
• Analisis ini digunakan untuk mendapatkan
informasi sebab sebab terjadinya surplus atau
devisit kas selama peride tertentu sehingga
fihak menejemen dapat mengambil keputusan
tentang kas.
31 Desember Analisis
Neraca
2009 2010 Sumber Penggunaan
Kas Rp 1300 Rp 1200 Rp 100
Piutang Dagang 1200 1000 200
Persediaan 2200 2600 400
Tanah 2300 3700 1000
Gedung 4000 4000
Mesin 4000 5000 1400
Akumulasi Depresiasi (1000) (1500) 500
Total Aktiva Rp 14000 Rp 16000
Utang Lancar Rp 2500 Rp 2200 300
Utang Jk Panjang 4500 6000 1500
Modal 7000 7800 800
Total Utang dan Modal Rp 14000 Rp 16000 Rp 3100 Rp 3100
ANALISIS DU PONT
• Du Pont mengembangkan analisis yang
memisahkan profitabilitas dengan
pemanfaatan aset (asset utilization).
• Analisis ini menghubungkan tiga macam rasio
sekaligus yaitu ROA, profit margin, dan
perputaran aktiva.
• ROA bisa dipecah sebagai berikut:
ROA = Profit margin x Perputaran Aktiva
ANALISIS DU PONT
• Analisis Du Pont bisa dikembangkan lebih
lanjut untuk melihat efek hutang (financial
leverage), terhadap tingkat keuntungan
• ROE bisa dipecah sebagai berikut ini
ROE = ROA x (Total Aset/Modal Saham)
• Rasio (Total Aset/Modal Saham)
mencerminkan hutang perusahaan
Tugas
Analisis Du Pont

•Ratio Keuangan
•Pemahaman analisisb Dupont
•Alur analisis
BEBERAPA ISU DALAM
ANALISIS PERBANDINGAN
LAPORAN KEUANGAN

BAB 5
PENGANTAR
• Bab ini akan membahas beberapa isu yang
harus dipertimbangkan dalam analisis laporan
keuangan agar laporan keuangan lebih bisa
diperbandingkan (comparable).
• Analisis keuangan akan membandingkan data
suatu perusahaan dengan data perusahaan
lainnya atau dengan periode-periode
sebelumnya. Agar perbandingan bisa
konsisten, beberapa isu bisa dilihat
BEBERAPA ISU
• Laporan keuangan yang disesuaikan kembali
• Perbedaan klasifikasi rekening
• Perbedaan prinsip‑prinsip akuntansi
• Perbedaan periode pelaporan
• Perbandingan dengan data historis dan
dengan perusahaan lain
LAPORAN KEUANGAN YANG DISESUAIKAN
KEMBALI
• Beberapa kondisi dimana perusahaan perlu
menyesuaikan kembali laporan keuangan
– Discontinued Operations
– Merger atau penggabungan usaha
– Perubahan-perubahan prinsip akuntansi
• Beberapa isu yang muncul: apakah
menggunakan data semula, atau yang sudah
disesuaikan, perhitungan rasio
PERBEDAAN KLASIFIKASI REKENING
(AKUN)
• Beberapa perusahaan melakukan klasifikasi
rekening yang berbeda satu sama lain
• Misal, suatu perusahaan melaporkan biaya
depresiasi dan amortisasi secara terpisah,
perusahaan lain mengalokasikan biaya tersebut
ke harga pokok penjualan.
• Penyesuaian perlu dilakukan agar perbandingan
menjadi lebih konsisten
• Jika tidak ada informasi yang cukup, analis perlu
memberi catatan
BEBERAPA METODE AKUNTANSI (CONTOH)
• Pengakuan Pendapatan kontrak jangka
panjang : persentase penyelesaian (percentage
of completion), kontrak selesai
(completed‑contract)
• Asumsi Aliran Persediaan : FIFO (First In First
Out), LIFO (Last In First Out), Rata‑rata
tertimbang
• Investasi Pada Surat Berharga : Historical
cost (Acquisition cost), Lower Cost Or Market,
Equity
• Depresiasi : Garis Lurus, Declining Balance
(Metode dipercepat), Sum‑of‑the‑years’‑digit
• Lease: operating lease, capital lease
• Akuisisi : pembelian, pooling of interest
PERBEDAAN PENANGGALAN LAPORAN
KEUANGAN
• Meskipun kebanyakan laporan keuangan
menggunakan Desember sebagai akhir
periode
• Tetapi ada beberapa perusahaan yang
menggunakan penanggalan akhir periode
bulan yang lain.
• Bagaimana perlakuan terhadap perbedaan
penanggalan tersebut?
PERBANDINGAN DENGAN DATA HISTORIS DAN
PERBANDINGAN DENGAN PERUSAHAAN
LAIN

• Beberapa contoh isu dalam perbandingan


time-series:
(1) Perubahan lini produk yang signifikan,
misal melalui akuisisi atau penjualan anak
perusahaan,
(2) Perubahan prinsip dan metode
akuntansi.
• Isu lainnya
PERBANDINGAN DENGAN DATA HISTORIS DAN
PERBANDINGAN DENGAN PERUSAHAAN LAIN

• Isu dalam perbandingan cross-section:


(1) benchmark apa yang tepat digunakan, misal:
industri, industri yang mana?
(2) Bagaimana menghitung rata-rata industri?
• Definisi industri beragam
• Perhitungan rata-rata juga beragam
• Distribusi atas nilai rata-rata perlu
diperhatikan
• Definisi rasio keuangan beragam
ANALISIS CROSS SECTION

BAB 6
PENGANTAR
• Analisis keuangan akan lebih tajam jika angka-
angka dibandingkan dengan standar tertentu.
Dengan perbandingan, akan kelihatan baik
tidaknya suatu angka
• Standar tersebut bisa berupa standar internal,
data historis, atau rata-rata industri
• Bisakah diberi contoh untuk masing-masing
standar tersebut?
• Bab ini membicarakan perbandingan cross-
sectional, yaitu dengan rata-rata industri
DEFINISI INDUSTRI
• Kesamaan dalam jenis bahan baku atau
supplier
• Kesamaan dari sisi permintaan
• Kesamaan dalam atribut keuangan
• Gabungan dari beberapa definisi
• Lihat klasifikasi industri yang dikeluarkan oleh
Bursa Efek Jakarta, bagaimana komentar
Anda? Sudah puas? Apa perlukah
penyesuaian?
BEBERAPA ISU DALAM DEFINISI INDUSTRI

• Bagaimana memperoleh data rata-rata


industri?
• Bagaimana dengan perusahaan yang belum
go-public?
• Apakah data rata-rata industri sudah cukup
representatif?
• Bagaimana dengan definisi industri, atau
bagaiaman suatu perusahaan bisa
dibandingkan dengan industri?
INDUSTRI YANG “JELAS”?
A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor yang
relevan. Laporan keuangan tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai
kegiatan yang dominan pada sektor yang relevan. Laporan
keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas
yang paling dominan (mirip dengan konglomerasi). Sulit
menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan
persegmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas
yang paling dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang
relevan. Laporan keuangan hanya berupa laporan
konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang
dipublikasikan (sektor usaha yang relevan adalah sektor
usaha yang akan dijadikan bahan perbandingan).
PERBANDINGAN KEUANGAN ANTAR
NEGARA
• Apakah perbedaan disebabkan oleh
perbedaan akuntansi?
• Apakah perbedaan disebabkan oleh
perbedaan faktor budaya dan institusional?
• Bagaimana penyesuaian yang perlu dilakukan?
PERHITUNGAN RATA‑RATA INDUSTRI
• Untuk menghitung rata‑rata industri seorang analis
mempunyai beberapa alternatif:
(1) Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan,
(2) Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar
deviasinya),
(3) Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal
menghitung nilai untuk perusahaan‑perusahaan yang
mempunyai ukuran 25% paling kecil).
• Untuk perhitungan (1) di atas ada beberapa alternatif
yang bisa dipakai:
(1) Menghitung rata‑rata aritmatika,
(2) Menghitung rata‑rata tertimbang,
(3) Menggunakan median,
(4) Menggunakan modus.
PERBEDAAN ANTAR INDUSTRI
• Penggunaan rata-rata industri didasarkan
pada asumsi implisit, ada perbedaan antar
industri
• Perbandingan antari ndustri secara implisit
juga mengakui bahwa ada perbedaan risiko
bisnis antarindustri
• Bagaimana dengan bukti empiris? Apakah
angka antar industri memang berbeda?
RATA-RATA INDUSTRI DI INDONESIA
• Lihat data rasio-rasio keuangan untuk
perusahaan yang go-public di Indonesia
• Misal, lihat di lampiran buku teks
• Untuk data terbaru, bisa dilihat di
http://www.bei.co.id
• Evaluasi Debt Equity Ratio , Return on
Investment , Return on Equity , Net Profit
Margin untuk setiap industri, jelaskan singkat
ANALISIS TIME SERIES DAN
FORECASTING DATA
KEUANGAN
BAB 7
PENGANTAR
• Bab sebelumnya membicarakan
perbandingan cross-sectional
• Bab 7 ini membicarakan perbandingan
time-series, yaitu membandingkan
angka-angka dengan data historis
• Bab 7 ini juga membicarakan tehnik-
tehnik forecasting (proyeksi) data
keuangan
ANALISIS TIME SERIES
• Analisis terhadap data historis diperlukan untuk
melihat tren‑tren yang mungkin timbul.
• Analis juga perlu menganalisis apa yang terjadi
dibalik tren‑tren angka tersebut.
• Data historis perusahaan sebaiknya juga
dibandingkan dengan data historis industri untuk
melihat apakah tren suatu perusahaan bergerak
relatif lebih baik terhadap tren industri.
• APAKAH ROA PERUSAHAAN MEMPUNYAI TREN
MEMBAIK?
Data ROA Perusahaan ( 2008-2016)
Tahun Y X
2008
0 20,0
1 21,0
2 23,0
3 24,0
4 22,0
5 23,0
6 24,0
7 25,0
2016 8 25,0
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t
Sig.
B Std. Error
Beta
1(Constant) -27,625 6,803 -
4,061 ,005
Roa Perusahaan 1,375 ,295 ,870 4,660 ,002

a.Dependent Variable: Tahun

Y = -27,625 + 1,375 X
TIGA PENDEKATAN DALAM ANALISIS TIME-
SERIES

• Pendekatan Ekonomi
• Pendekatan Statistik
• Pendekatan Visual
KOMPONEN
DATA TIME-SERIES
• Trend
• Siklus
• Musiman
• Ketidakeraturan
• Dalam beberapa situasi, analis ingin
memecaha data time-series ke dalam empat
komponen tersebut
TREN
• Trend merupakan pergerakan time series
dalam jangka panjang, bisa merupakan tren
naik atau turun.
• Diperlukan waktu jangka panjang (15 atau 20
tahun) untuk melihat pola tren tersebut. Tren
tersebut bisa dipengaruhi oleh perubahan
jumlah penduduk, perubahan teknologi, dan
semacamnya.
SIKLUS
• Siklus merupakan fluktuasi bisnis dalam
jangka yang lebih pendek (sekitar 2‑10 tahun).
Belum ada penjelasan yang memuaskan
terhadap penyebab timbulnya fluktuasi siklus
semacam ini. Lamanya dan besarnya fluktuasi
juga sangat beragam dari perusahaan ke
perusahaan, dan dari industri ke industri.
MUSIMAN
• Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi
dalam lingkup satu tahun.
• Ada beberapa penyebab timbulnya fluktuasi
musiman seperti disebutkan di muka:
(1) Karena peristiwa tertentu, misal karena
peristiwa lebaran atau tahun baru,
(2) Karena cuaca, misal musim hujan dan
musim kemarau.
KETIDAKTERATURAN
• Fluktuasi semacam ini disebabkan karena
faktor‑faktor yang munculnya tidak teratur,
dengan jangka waktu yang pendek.
• Misalkan suatu perusahaan mengalami
musibah karena salah satu gudangnya
terbakar, maka data keuntungan perusahaan
pada periode tersebut akan terpengaruh.
MENGUKUR PENGARUH TREN
• Menggambar dengan tangan
– Misal, dengan menarik garis diantara titik-titik
observasi
– Kelemahan: subyektif, Kelebihan: mudah
• Menggunakan model matematika
– Misal, membuat garis lurus dengan menggunakan
rumus least square
– Kelebihan: obyektif, Kelemahan: terlalu
mekanistis
• Bagaimana jika trend yang non-linear? Tren tidak
selamanya lurus
ANALISIS SIKLUS
• Siklus bisnis muncul dalam jangka waktu menengah
(2‑10 tahun).
• Pengaruh siklus bisa dilihat dengan persentase tren
yang dirumuskan sebagai berikut ini.
Y
• % Tren = ----------- x 100
Yt
• dimana Y merupakan data tahunan yang
sesungguhnya, dan Yt merupakan data tren yang
dihitung berdasarkan persamaan trend.
ANALISIS MUSIMAN
• Analis mungkin ingin melihat pengaruh
musiman untuk beberapa tujuan, misal untuk
mengalokasikan anggaran penjualan tahunan
ke dalam kuartalan, dimana penjualan
kuartalan dipengaruhi oleh musim
• Analis ingin menghilangkan pengaruh
musiman untuk melihat tren, siklus, atau
ketidakteraturan lebih jelas
• Bagaimana menghitung pengaruh musiman?
Jelaskan.
Pendekatan Analis Sekuritas (Multivariate)
untuk Forecasting
• Kelebihan: Mampu
1. menyesuaikan terhadap informasi dari berbagai sumber
2. menyesuaikan terhadap perubahan struktural secara
cepat
3. memperbaharui secara kontinu untuk informasi baru
• Kelemahan
1. Biaya yang cukup tinggi
2. Ketergantungan yang tinggi terhadap kemampuan
individu analisnya
3. Analis barangkali mempunyai insentif untuk tidak
menampilkan forecast yang tidak bias
4. Analis barangkali bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan‑perusahaan tertentu
Pendekatan Univariate Mekanis untuk
Forecasting
• Kelebihan
1. Mampu mendeteksi pola tertentu pada data masa lalu
2. Tingkat subyektivitas yang rendah
3. Biaya yang relatif lebih rendah
4. Mudah diperbaharui
5. Bisa menganalisis lebih lanjut dengan metode statistik

• Kelemahan
1. Jumlah observasi yang terbatas pada situasi tertentu
2. Laporan keuangan barangkali tidak memenuhi
asumsi‑asumsi yang diperlukan dalam analisis statistik
3. Sulit mengkomunikasikan hasil analisis kepada luar,
terutama dalam hal metodologinya
MANA YANG LEBIH AKURAT?
• Secara umum forecast yang diberikan oleh
analis keuangan biasanya lebih akurat
dibandingkan dengan forecast dengan
menggunakan model analisis time‑series.
• Secara umum model forecast multivariate
biasanya lebih akurat dibandingkan dengan
model forecast univariate
• Trima Kasih

Anda mungkin juga menyukai