Anda di halaman 1dari 55

Kerangka Dasar Penyusunan Laporan

Keuangan &
Review Of The Accounting Process

Risti Ulfi Hanifah, SE., M.Ak.,Ak


AKUNTANSI KEUANGAN

• Proses menghasilkan dan menyajikan laporan keuangan


suatu perusahaan untuk digunakan baik oleh pihak
internal maupun eksternal.
• Fokus akuntansi keuangan adalah penggunaan oleh
pihak eksternal
Kerangka Konseptual

FASB dan PSAK

Penyajian dan Pengungkapan


Laporan Keuangan
Kerangka konseptual adalah suatu kesatuan sistem
dari tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang
dapat mengarahkan standar yang konsisten dan
menggambarkan jenis, fungsi, dan kendala laporan
akuntansi dan laporan keuangan.
KERANGKA DASAR
PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN :
FASB
CONCEPTUAL FRAMEWORK-
FASB
• Suatu sistem terpadu yang berisi :
• tujuan
• dasar
• Sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan
laporan keuangan
• Berisi konsep-konsep yang menjadi dasar pembuatan dan
penyajian laporan keuangan untuk pihak luar
CONCEPTUAL FRAMEWORK

• ISI
• Tingkat pertama : tujuan (SFAC 1)
• Tingkat kedua : konsep dasar (karakteristik kualitatif dan
elemen laporan keuangan) – SFAC 2 dan 6
• Tingkat ketiga : konsep pengakuan dan pengukuran SFAC 5
CONCEPTUAL FRAMEWORK
 Objectives of Financial
 Statement 1 Reporting (Business)
 Statement 2  Qualitative Characteristics

 Elements of Financial
 Statement 6 Statements (replaces 3)
 Statement 4  Objectives of Financial
Reporting (Non-business)
 Statement 5  Recognition and Measurement
 Statement 7 Criteria
 Using Cash Flows
CONCEPTUAL FRAMEWORK
CONCEPTUAL FRAMEWORK
KARAKTERISTIK KUALITATIF

• Karakteristik primer (utama)


• Relevan : informasi yang diberikan dapat
memberikan perbedaan hasil keputusan.
• Nilai peramalan (predictive value)
• Nilai umpan balik (feedback value)
• Tepat waktu (timelines)
• Andal : dapat diandalkan oleh pemakai.
• Dapat diverifikasi (verifiable)
• Disajikan dengan jujur
(representative faithfulness)
• Netral (neutrallity )
• Karakteristik sekunder
• Dapat dibandingkan : disajikan dengan cara yang sama
untuk perusahaan yang berbeda
• Konsisten : penerapan cara penyajian yang sama dari satu
periode ke periode berikutnya
ASUMSI DASAR

Asumsi akrual

Entitas ekonomi / entity

Kelangsungan usaha /
going concern

Satuan mata uang yang stabil /


monetary unit

Periodisasi / periodicity
PRINSIP DASAR
• Biaya historis / historical cost
• Pengakuan pendapatan / revenue recognition :
diterima dan direalisasi
• Sebelum produksi selesai
• Saat produksi selesai
• Saat penjualan
• Ketika uang kas diterima
• Penandingan beban dan pendapatan / matching
cost again revenue
• Pengungkapan / full disclosure
KENDALA / CONSTRAINT

• Keseimbangan atas biaya dan manfaat


• Materialitas
• Konservatif
• Praktek industri
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN :
PSAK
RUANG LINGKUP

• Kerangka dasar mengatur laporan keuangan


untuk tujuan umum (general purposes)
• Disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali
• Disusun berdasarkan kebutuhan pemakai
TUJUAN
• Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para pemakai ekternal
• Tujuan menjadi acuan bagi:
• Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya
• Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
• Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
• Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan
LAPORAN KEUANGAN

• Bagian dari proses pelaporan keuangan


• laporan neraca
• laba rugi
• laporan perubahan ekuitas
• laporan perubahan posisi keuangan
(laporan arus kas)
• catatan atas laporan keuangan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.
• Kerangka ini berlaku untuk semua jenis perusahaan komersial
STATUS

Kerangka Konseptual bukan merupakan PSAK sehingga


tidak mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu
pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual ini tidak
mengungguli PSAK tertentu.

DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus yang jarang


terjadi mungkin terdapat konflik antara Kerangka
Konseptual dan PSAK.
• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK
mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.
• Akan tetapi, karena DSAK IAI akan dipandu oleh Kerangka
Konseptual dalam pengembangan SAK baru dan dalam
melakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik antara
Kerangka Konseptual dan SAK akan terselesaikan seiring dengan
berjalannya waktu.

Kerangka Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu


berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam penggunaan
Kerangka Konseptual tersebut.
PEMAKAI & KEBUTUHAN
INFORMASI
• Pemakai :
- Investor
- Karyawan
- Pemberi Jaminan
- Pemasok dan Kreditor Lain
- Pelanggan
- Pemerintah
- Masyarakat
• Informasi yang disajikan bersifat umum
• Manajemen memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan
• Investor  menilai perusahaan dan kemampuan membayar
deviden
• Karyawan  kemampuan memberikan balas jasa, manfaat
pensiun dan kesempatan kerja
• Pemberi jaminan  kemampuan membayar utang
• Pemasok dan kreditor lain  apakah utang dapat dibayar saat
jatuh tempo
• Pelanggan  kelangsungan hidup perusahaan
• Pemerintah  alokasi sumber daya
• Masyarakat  trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan
ISI

Tujuan laporan
keuangan

Konsep modal
dan pemeliharaan Asumsi dasar
modal

Pengukuran
Karakteristik
unsur laporan
kualitatif
keuangan

Pengakuan unsur
Unsur – unsur
- unsur laporan
laporan keuangan
keuangan
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

• Memberikan infomasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar


pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
• Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
• Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
ASUMSI DASAR

• Akrual. Pengaruh transaksi diakui pada saat


kejadian bukan pada saat kas atau setara kas
diterima.

• Kelangsungan usaha. Perusahaan diasumsikan


tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi
atau mengurangi secara material skala usaha.
KARAKTERISTIK KUALITATIF
• Karakteristik kualitatif informasi keuangan mengidentifikasi jenis informasi
berguna untuk investor dan investor potensial, pemberi pinjaman, serta
kreditor untuk membuat keputusan mengenai entitas.
• Karakteristik kualitatif diterapkan untuk informasi keuangan yang tersedia
dalam laporan keuangan, dan juga informasi keuangan yang tersedia dengan
cara lainnya.
• Karakteristik kualitatif informasi keuangan diterapkan untuk informasi
keuangan yang tersedia dalam laporan keuangan, dan juga informasi
keuangan yang tersedia dengan cara lainnya.
• Biaya merupakan kendala pervasive dalam menyediakan informasi
keuangan.
• Pertimbangan penerapan karakteristik kualitatif dan kendala biaya berbeda
untuk jenis informasi yang berbeda.
KARAKTERISTIK KUALITATIF
FUNDAMENDAL

• Relevansi – nilai prediktif dan/atau nilai konfirmasi memperhatikan


materialitas
• Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan
yang diambil oleh pengguna.
• Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika informasi tersebut dapat
digunakan sebagai masukan yang digunakan oleh pengguna untuk memprediksi
hasil (outcom masa depan).
• Informasi keuangan memiliki nilai konfirmasi jika menyediakan masukan
(konfirmasi atau perubahan) tentang evaluasi sebelumnya.
• Informasi adalah material jika informasi tersebut hilang atau salah saji sehingga
dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna yang berdasarkan atas
informasi keuangan tentang entitas pelapor tertentu.
• Representasi tepat – lengkap; netral dan bebas dari
kesalahan
• Lengkap mencakup seluruh informasi yang diperlukan
pengguna agar dapat memahami fenomena yang digambarkan,
termasuk seluruh diskripsi dan penjelasan yang diperlukan.
• Netral adalah tanpa bias dalam pemilihan atau penyajian
informasi keuangan.
• Bebas dari kesalahan berarti tidak ada kesalahan atau kelalaian
dalam mendeskripsikan fenomena, dan proses yang digunakan
untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan
diterapkan tanpa ada kesalahan dalam prosesnya.
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamental
• Informasi harus relevan dan juga direpresentasikan secara tepat
untuk disebut sebagai informasi yang berguna.
• Representasi tepat dari fenomena yang tidak relevan atau
representasi tidak tepat dari fenomena yang relevan tidak akan
membantu pengguna untuk membuat keputusan yang baik.
• Proses yang paling efisien dan efektif dalam penerapan
karakteristik kualitatif fundamental biasanya adalah:
• Identifikasi fenomena ekonomi yang memiliki potensi menjadi
berguna bagi pengguna
• Identifikasi jenis informasi tentang fenomena yang paling
relevan
• Menentukan apakah informasi tersebut tersedia dan dapat
direpresentasikan secara tepat
KARAKTERISTIK KUALITATIF
PENINGKAT

• Karakteristik kualitatif yang meningkatkan kegunaan informasi


yang relevan dan direpresentasikan secara tepat.
• Karakteristik kualitatif peningkat juga dapat membantu dalam
menentukan mana diantara dua cara yang harus digunakan untuk
menggambarkan suatu fenomena jika keduanya dianggap sama-
sama relevan dan direpresentasikan secara tepat.
• Terdiri atas keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, dan
keterpahaman.
Keterbandingan
• Keterbandingan adalah karakteristik kualitatif yang
memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan
memahami persamaan dalam, dan perbedaan antara, pos-pos.
• Tidak sama konsistensi dengan keterbandingan.
• Konsistensi merujuk kepada penggunaan metode yang sama terhadap
pos-pos yang sama, baik dari periode ke periode dalam suatu entitas
pelapor atau dalam satu periode antar entitas.
• Keterbandingan adalah tujuan, sedangkan konsistensi membantu untuk
mencapai tujuan tersebut.
• Keterbandingan bukan berarti seragam.
• Beberapa derajat keterbandingan kemungkinan dapat dicapai dengan
memenuhi karakteristik kualitatif fundamental.
Keterverifikasian
 Keterverifikasian berarti berbagai pengamat independen dengan
pengetahuan berbeda-beda dapat mencapai konsensus, meskipun tidak
selalu mencapai kesepakatan, bahwa penggambaran tertentu merupakan
representasi tepat.
 Verifikasi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.
 Verifikasi langsung berarti pemverifikasian jumlah atau representasi
lain melalui observasi secara langsung.
 Verifikasi tidak langsung berarti pemeriksaan masukan pada suatu
model, rumus, atau teknik lain dan pengalkulasian ulang hasil
dengan menggunakan metodologi yang sama.
 Tidak mungkin untuk memverifikasi beberapa penjelasan dan informasi
laporan keuangan perkiraan masa depan hingga suatu periode masa
depan. Untuk membantu pengguna memutuskan apakah mereka ingin
menggunakan informasi tersebut, umumnya dibutuhkan pengungkapan
asumsi yang mendasari, metode untuk penggabungan informasi tersebut
dan faktor lainnya, serta keadaan yang mendukung informasi tersebut.
Ketepatwaktuan
• Ketepatwaktuan berarti tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada waktu yang
tepat sehingga dapat mempengaruhi keputusan mereka.
• Semakin lawas suatu informasi maka semakin kurang berguna informasi tersebut.
• Beberapa informasi dapat terus tepat waktu bahkan dalam jangka panjang setelah akhir
dari periode pelaporan, misalnya, beberapa pengguna perlu mengidentifikasi dan menilai
tren.

Keterpahaman
• Pengklasifikasian, pengarakteristikan dan penyajian informasi secara jelas dan ringkas
dapat membuat informasi tersebut terpaham.
• Beberapa fenomena adalah rumit secara inheren dan tidak mudah untuk dipahami.
• Laporan keuangan disiapkan untuk pengguna yang memiliki pengetahuan memadai
tentang aktivitas bisnis dan ekonomi serta pengguna yang meninjau dan menganalisa
informasi dengan tekun.
Penerapan Karakteristik Kualitatif Peningkat
• Karakteristik kualitatif peningkat harus dimaksimalkan sebaik
mungkin.
• Karakteristik kualitatif peningkat, baik secara individu atau kelompok,
tidak dapat membuat informasi menjadi berguna bila informasi
tersebut tidak relevan atau tidak terepresentasikan secara tepat.
• Penerapan karakteristik kualitatif peningkat merupakan sebuah
proses yang berulang yang tidak mengikuti urutan tertentu.
• Terkadang, satu karakteristik kualitatif peningkat mungkin dapat
dikurangkan untuk memaksimalkan karakteristik kualitatif lainnya.
• Sebagai contoh, pengurangan temporer dalam keterbandingan sebagai
akibat dari penerapan standar pelaporan keuangan baru secara prospektif
mungkin berguna untuk meningkatkan relevansi atau representasi tepat
dalam jangka panjang.
• Pengungkapan yang sesuai secara parsial dapat mengompensasi
ketidakterbandingan
UNSUR – UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Aset = Kewajiban + Ekuitas

• Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas


sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan mengalir
ke entitas.
• Kewajiban merupakan kewajiban kini entitas yang
timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
• Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitas.
ASET ATAU AKTIVA

ASET
• Manfaat ekonomi masa depan aset adalah potensial dari
aset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik
langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan
setara kas kepada entitas. Manfaat ekonomi berupa:
• digunakan baik sendiri maupun digabungkan dengan
aset lain dalam produksi barang atau jasa untuk dijual
oleh entitas;
• dipertukarkan dengan aset lain;
• digunakan untuk menyelesaikan liabilitas;
• didistribusikan kepada pemilik entitas.
• Aset entitas berasal dari transaksi atau peristiwa lain
yang terjadi di masa lalu.
KEWAJIBAN

KEWAJIBAN
• Karakteristik esensial liabilitas adalah bahwa entitas memiliki
kewajiban kini.
• Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak
atau melakukan sesuatu dengan cara tertentu.
• Kewajiban dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi dari
kontrak yang mengikat atau persyaratan perundang-undangan.
• Penyelesaian kewajiban kini dapat dilakukan dengan:
• pembayaran kas;
• pengalihan aset lain;
• provisi jasa;
• penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain;
• konversi kewajiban menjadi ekuitas.
• Liabilitas yang timbul dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di
masa lalu.
• Beberapa liabilitas dapat diukur hanya dengan menggunakan estimasi
dalam derajat yang substansial.
EKUITAS

EKUITAS
• Meski ekuitas didefinisikan sebagai suatu residual, ekuitas dapat
disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan.
• Klasfikasi dalam PT: setoran modal, saldo laba, penyisihan saldo laba
dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal yang dapat disajikan
secara terpisah.
• Klasifikasi tersebut relevan bagi pengguna laporan keuangan ketika
terdapat indikasi pembatasan hukum atau pembatasan lainnya.
• Klasifikasi tersebut juga dapat merefleksikan fakta bahwa pihak-
pihak dengan hak kepemilikannya dalam entitas memiliki hak yang
berbeda terkait penerimaan dividen atau pembayaran kembali modal
yang telah disetorkan.
• Pembentukan cadangan kadang-kadang diharuskan oleh suatu peraturan
perundangan yang berlaku untuk memberikan perlindungan tambahan
kepada entitas dan kreditornya terhadap kerugian yang ditimbulkan.
• Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan
bergantung pada pengukuran aset dan liabilitas.
INVESTASI OLEH PEMILIK

• Adalah kenaikan aset neto (bersih) suatu entitas yang


diakibatkan oleh transfer aktiva netto tersebut dari entitas
lain untuk memperoleh kepemilikan pada entitas tersebut.
• Biasanya yang ditransfer adalah aset, namun yang diterima
sebagai investasi oleh entitas dapat berupa jasa atau konversi
kewajiban entitas.
• Contoh ; setoran modal atau prive pada firma, setoran modal
saham dalam PT, setoran simpanan pokok, konversi jasa
pendirian menjadi modal saham, konversi utang obligasi
menjadi modal saham.
DISTRIBUSI KEPADA PEMILIK

• Adalah penurunan aktiva neto yang diakibatkan karena transfer


aset, jasa atau pengakuan kewajiban oleh entitas kepada
memilik.
• Distribusi kepada pemilik mengurangi hak kepemilikan (ekuitas)
dari pemilik yang ada di dalam perusahaan.
• Contoh : pengembalian modal pada perusahaan perseorangan
atau firma, pengembalian modal saham pada PT, pengembalian
simpanan pokok dan wajib pada koperasi, konversi modal saham
menjadi obligasi, pembagian dividen atau sisa hasil usaha.
LABA KOMPREHENSIF

• Adalah perubahan ekuitas atau aktiva neto dari suatu entitas selama
periode tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa lain dengan
bukan pemilik.
• Terdiri dari laba bersih, untung dan rugi.

LABA KOMPREHENSIF = LABA BERSIH + UNTUNG - RUGI

LABA BERSIH = PENDAPATAN - BIAYA


PENGHASILAN

PENGHASILAN

• Definisi penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan


keuntungan (gains).
• Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.
• Keuntungan merepresentasikan pos lainnya yang memenuhi definisi
penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
• Keuntungan merepresentasikan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan
demikian sifatnya tidak berbeda dari pendapatan sehingga tidak
dianggap sebagai unsur yang terpisah dari pendapatan,
BEBAN

BEBAN

• Beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam


pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
• Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
• Beban biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti
kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap.
• Kerugian merepresentasikan pos lain yang memenuhi definisi beban
yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas entitas
yang biasa.
• Kerugian merepresentasikan menurunnya manfaat ekonomi, dan dengan
demikian sifatnya tidak berbeda dari beban lainnya sehingga tidak
dianggap sebagai unsur yang terpisah dari beban.
PENYESUAIAN PEMELIHARAAN MODAL

Penyesuaian pemeliharaan modal

• Revaluasi atau penyajian kembali aset dan kewajiban menimbulkan


kenaikan atau penurunan ekuitas.
• Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban, kenaikan dan
penurunan ini tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi menurut
konsep pemeliharan modal tertentu.
• Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam ekuitas sebagai
penyesuaian pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.
PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos


dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi yang
memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan.

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur diakui jika:

• ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan yang


berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir ke atau dari
entitas; dan
• pos tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan andal
PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan Aset atau Aktiva


• Aset diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan
besar bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke
entitas dan aset tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat
diukur dengan andal.
• Aset tidak diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran
telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin
mengalir ke entitas setelah periode akuntansi berjalan.

Pengakuan Liabilitas atau Kewajiban


• Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika terdapat
kemungkinan besar bahwa pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini dan jumlah yang harus diselesaikan
dapat diukur dengan andal.
PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan Pendapatan

• Pendapatan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan


manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan
kenaikan aset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan
dapat diukur dengan andal.

Pengakuan Beban

• Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan


manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan
dapat diukur dengan andal.
• Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan
langsung antara biaya yang timbul dan perolehan pos
penghasilan tertentu.
PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur diakui


dan dicatat dalam laporan keuangan.

Dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:

• Biaya historis (historical cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau
setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari
kewajiban, atau dalam keadaan tertentu.
• Biaya kini (current cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara
kas yang seharusnya akan dibayarkan jika aset yang sama atau
setara aset diperoleh sekarang. Liabilitas dicatat sebesar jumlah kas
atau setara kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini.
• Nilai realisasi (net realisable value). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau
setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam
pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar nilai penyelesaiannya; yaitu,
jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang
diekspektasikan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam
pelaksanaan usaha normal.

• Nilai sekarang (present value). Aset dicatat sebesar arus kas masuk neto
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang
diekspektasikan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal. Liabilitas dicatat sebesar arus kas keluar neto masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diekspektasikan akan diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.

• Harga pasar. Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas neto atau setara kas
yang akan diterima sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan
normal. Banyak diterapkan dalam aktiva seperti surat berharga.
Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu, jumlah kas atau
setara kas yang tidak didiskontokan ke nilai sekarang diharapkan atau
dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.
KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL

Konsep modal keuangan dianut oleh sebagian besar entitas


dalam penyusunan laporan keuangan.

• konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal bersinonim
dengan aset neto atau ekuitas entitas.
• konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas produktif
entitas yang didasarkan pada, sebagai contoh, unit output per hari.

Konsep pemeliharaan modal

• Pemeliharaan modal keuangan. Laba diperoleh jika jumlah finansial (atau uang) aset neto pada
akhir periode melebihi jumlah finansial (atau uang) aset neto pada awal periode, setelah
mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, pemilik selama periode. Pemeliharaan
modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau satuan daya beli yang
konstan.
• Pemeliharaan modal fisik. Laba diperoleh jika kapasitas produktif fisik (atau kemampuan
usaha) entitas (atau sumber daya atau dana yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas
tersebut) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah
mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode.
KINERJA PERUSAHAAN

• Profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial


sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.
• Bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam
menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.
• Perumusan pertimbangan tentang etektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan tambahan sumber daya.
PERUBAHAN POSISI KEUANGAN

• Bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan


dan operasi selama periode pelaporan.
• Untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan kas
serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas
tersebut.
• Posisi keuangan dapat didefinisikan sebagi sumber daya
keuangan, modal kerja, aktiva likuid atau kas.
• Informasi tambahan yang relevan dengan kebutuhan
pemakai.
• Pengungkapan tentang resiko dan ketidakpastian yang
mempengaruhi perusahaan dan setiap sumber daya dan
kewajiban.
• Informasi segmen dan geografi serta pengaruhnya terhadap
perusahaan.
PENGARUH TRANSAKSI

Semua transaksi yang mempengaruhi perusahaan dalam satu periode

Perubahan aktiva dan utang yang tidak Perubahan aktiva dan utang Transfer
terkait dengan modal yang terkait dengan modal pemilik

Pertukaran Pertukaran Perolehan


Pembayaran
aktiva utang aktiva
utang dengan Revenue Gains Expenses Losses Investasi Divestasi
dengan dengan dengan
aktiva
aktiva utang utang

Transfer ekuitas yang tidak


mempengaruhi aktiva dan utang
SEKIAN
TERIMA KASIH

Referensi : Dwi Martani

Anda mungkin juga menyukai