Anda di halaman 1dari 36

AKUNTANSI KEUANGAN I

TINJAUAN & LANDASAN TEORI AKUNTANSI

Oleh:
Mulkan Teguh Sutrisno, SE., M.Si., Ak., CTA., CPA. ASEAN-CPA
 SE = SARJANA EKONOMI
 M.Si – Magister Scien
 Ak = Akuntan

Profesi
CTA = Certified Teching Audit
CPA = Certicate Public Accounting
ASEAN CPA
UNTUK APA BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

Dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar

Berguna bagi:
•Penyusun laporan keuangan
•Auditor laporan keuangan
•Pembaca/pengguna laporan keuangan
•Lainnya: konsultan; pengajar

Fokus akuntansi keuangan – pelaporan kepada pihak eksternal

Mata kuliah terkait


•Akuntansi keuangan 1 dan 2
•Akuntansi keuangan lanjutan
AKUNTANSI SEBAGAI BAHASA BISNIS GLOBAL
Unilever
Unilever adalah sebuah perusahaan multinasional, yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan
konsumen sehari-hari seperti sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu,
es krim, makanan dan minuman dari teh, serta produk-produk kosmetik. Perusahaan tersebut sangat lekat
dengan kehidupan masyarakat dunia karena produk tersebut hampir ada dan digunakan di seluruh Negara.
Uniliever Pusat berdiri sejak 1930. Kantor Pusat berada di London dan Rotterdam, karena perusahaan ini
memiliki dua induk yaitu Unilever NV dan Unilever PLC. Cabang-cabang Unilever banyak tersebar di seluruh
dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, PT Unilever berkantor di Jakarta,
didirikan pada 5 Desember 1933.
Bentuk usaha yang ada di masing-masing Negara sebagian besar adalah anak perusahaan dan ada beberapa
yang berbentuk cabang. Untuk keperluan penerbitan laporan keuangan yang harus diserahkan di pasar modal
Inggris, perusahaan harus menyusun laporan konsolidasi dari anak-anak perusahaan dan cabang yang berada
di berbagai Negara. Sebelum penggunaan IFRS masing-masing Negara memiliki standar akuntansi sendiri yang
digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan.
Pada saat laporan keuangan diserahkan ke induk atau kantor pusat, terdapat kesulitan dalam menyusun
laporan keuangan, karena standar yang digunakan berbeda-beda. Kantor pusat harus membuat penyesuaian
dan rekonsiliasi data-data keuangan untuk disesuaikan dengan standar akuntansi yang digunakan oleh kantor
pusat. Mengingat laporan keuangan di masing-masing Negara tersebut sebagian besar juga terdaftar di pasar
modal maka penyesuaian dan rekonsiliasi tersebut harus dilakukan secara transparan dan penjelasannya
dicantumkan dalam laporan keuangan. Kantor pusat harus menyediakan staf yang memahami standar
akuntansi di berbagai Negara agar proses penggabungan dan konsolidasi usaha dapat dilakukan.

Apakah manfaat bagi PT. Unilever dengan menggunakan IFRS sebagai standar
dalam menyusun laporan keuangan?
Apakah manfaat bagi investor PT. Unilever dengan penggunaan IFRS
Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis

Kieso (2010) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan input


data/informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang
bermanfaat bagi pengguna internal maupun eksternal organisasi.
Menjelaskan kinerja Transaksi adalah kejadian dalam
keuangan dalam periode Merangkum transaksi, perusahaan yang mempengaruhi
tertentu dan kondisi memproses, dan menyajikan posisi keuangan, sehingga fokus
keuangan pada tanggal dalam bentuk laporan akuntansi pada informasi
tertentu keuangan

Penilaian kinerja dan


kondisi keuangan

Memprediksi kinerja di
masa mendatang
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI BAHASA BISNIS
(CONT’D)
• Akuntansi  Serangkaian Akuntansi menghasilkan:
kegiatan untuk merangkum • Laporan Posisi Keuangan
• Akuntansi mencatat transaksi menjadi laporan. (Neraca)
transaksi yaitu peristiwa • Kegiatan itu terdiri dari proses • Laporan Laba Rugi dan
yang mempengaruhi posisi
identifikasi apakah kejadian Penghasilan
keuangan.
merupakan transaksi, Komprehensif Lain
• Transaksi disertai dengan
BUKTI pencatatan transaksi, • Laporan Perubahan
• Bukti sebagai dasar penggolongan transaksi dan Ekuitas
mencatat transaksi pengikhtisaran transaksi menjadi • Laporan Arus Kas
laporan keuangan (siklus • Catatan atas Laporan
akuntansi) Keuangan.

• Internal 
manajemen dan
karyawan
• eksternal 
adalah pelanggan,
kreditor, supplier,
public interest
group, dan badan
pemerintah
AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

PERIHAL Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

Definisi Bidang akuntansi yang membahas Bidang akuntansi yang


penyusunan laporan keuangan berfokus pada akuntansi
untuk pengguna eksternal untuk tujuan internal
perusahaan atau entitas
disebut akuntansi
manajemen
Standar PSAK (Indonesia) Masing-masing perusahaan
IFRS atau standar lain
Tujuan Berbagai tujuan (general Pengendalian dan
purpose) perencanaan
Sumber Data historis Data historis
Informasi Data Proyeksi Data Proyeksi
Informasi Non-Keuangan Analisis detil
AKUNTANSI KEUANGAN

 Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja


keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi
Tujuan laporan  Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship)
keuangan (PSAK dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
1)
kepadanya.
 Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
 Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.
AKUNTANSI DAN ALOKASI SUMBER DAYA

Standar • Pasar Modal yang


Kerangka efisien
Akuntansi
Konseptual
Berkualitas • Keputusan yang
tepat

Laporan
Manajemen
Keuangan yang Informasi yang
Corporate Relevan dan berkualitas
Governance
Reliable

Independen Dampak informasi


assimetri
Kualitas
Standar Audit 1. Adverse selection
Audit 2. Moral hazard
Kompeten
PERKEMBANGAN IFRS DAN IASB

•IAS (International Accounting Standard)


IASB (International
Accounting Standard
•IAS Board)
•SIC •IFRS meliputi
•Conceptual Framework •IFRS / IAS
•IFRIC (International Financial Reporting
Interpretation Committee) / SIC
(Standing Interpretation Committee)
IASC (International •Conceptual Framework
Accounting Standard
Committee)

Tujuan IASB:
• Untuk mengembangan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya laporan
keuangan dan laporan keaungan lain yang berkualitas, transparan dan dapat dibandingkan
untuk membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari berbagai pasar modal seluruh
dunia mengambil keputusan ekonomi.
• Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna.
• Untuk bekerja sama dengan dewan standar nasional dari berbagai Negara untuk melakukan
konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.
PERKEMBANGAN IFRS DAN IASB (CONT’D)
Standar Akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan
dan akuntabel.

Proses tersebut disebut sebagai due process yang memiliki komponen :


 Dewan Standar yang independen,
 Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematik,
 Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi
akuntan global di setiap tahapan proses, dan
 Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun
standard.
PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK
23 Des 1957  IAI
(Ikatan Akuntan Komite PAI Komite SAK DSAK
Indonesia)

•Dewan Standar
Akuntansi

Prinsip 2008 – PSAK


Akuntansi 1984 - PSAK 1994 - PSAK Berbasis IFRS
Indonesia

Dewan Standar dalam menyusun standar mengikuti prosedur baku yang disebut due process.
Proses tersebut meliputi tahapan berikut:
 Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar.
 Konsultasikan issue dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK).
 Membentuk tim kecil dalam DSAK.
 Melakukan Riset Terbatas.
 Melakukan penulisan awal draft.
 Pembahasan dalam DSAK.
 Peluncuran draft sebagai Exposure Draft (ED), dan pengedarannya.
 Public Hearing.
 Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public hearing.
 Final Checking.
 Persetujuan/pengesahan ED PSAK menjadi PSAK.
 Sosialisasi standar.
PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK (CONT’D)
Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2008 mengeluarkan keputusan untuk melakukan
konvergensi dengan IFRS yang akan diberlakukan secara efektif pada tahun 2012. Mulai tahun
2007

Proses konvergensi tersebut mengharuskan DSAK melakukan proses pengembangan


dengan tiga kategori:
 Merevisi standar akuntansi yang telah ada untuk disesuaikan dengan pengaturan
sesuai IFRS terbaru. Dalam proses revisi ini, nomor standar tidak berubah namun
judul standar ada beberapa yang berubah untuk disesuaikan dengan nama IFRS.
Contoh : PSAK 16 Aktiva Tetap direvisi menjadi PSAK 16 Aset Tetap (revisi 2007),
PSAK 22 Penggabungan Usaha direvisi menjadi PSAK 22 Kombinasi Usaha (revisi
2009), PSAK 2 Laporan Arus Kas direvisi menjadi PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi
2009).
PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK
(CONT’D)
 Menambahkan standar baru yang sebelumnya belum diatur dalam PSAK.
Contoh : PSAK 13 Investasi dirubah menjadi PSAK 13 Properti Investasi,
kedua standar tersebut sangat berbeda. PSAK 50 Akuntansi Efek (Revisi
1999) direvisi menjadi PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian dan
Pengungkapan (Revisi 2006), kemudian diganti lagi dengan PSAK 50
Instrumen Keuangan : Penyajian (Revisi 2010).

 Mencabut PSAK yang tidak ada standarnya dalam IFRS.


Contoh: PSAK 9 Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek
tidak berlaku setelah diberlakukan PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
(Revisi 2009). PSAK 17 Penyusutan tidak berlaku setelah diterbitkan PSAK
16 Aset Tetap (Revisi 2007). PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32 Pencabutan
PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa
Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Kerangka konseptual menurut PSAK


Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
terdiri dari:
 Penyusun standar akuntansi  Pengguna laporan keuangan
keuangan dalam pelaksanaan  Tujuan laporan keuangan
tugasnya.  Asumsi dasar
 Penyusun laporan keuangan untuk  Karakteristik kualitatif
menanggulangi masalah akuntansi  Konsep pengakuan dan pengukuran
yang belum diatur dalam standar unsur laporan keuangan
akuntansi keuangan.  Konsep pemeliharaan modal
 Auditor dalam memberikan
pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.
 Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam
Laporan Keuangan.
Kerangka
Konseptual
menurut IFRS
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Pengguna:
 Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa
mendatang.
 Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan
kesempatan kerja
 Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan
mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman
 Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat
jatuh tempo
 Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
 Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya
 Masyarakat → menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Tujuan:
Menurut Kerangka dasar IFRS, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi
sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

posisi keuangan entitas pada satu waktu


Laporan posisi keuangan (neraca)
tertentu

kinerja perusahaan dalam satu periode dalam


Laporan Laba Rugi
laporan laba rugi komprehensif

posisi keuangan entitas pada satu waktu


Perubahan Posisi Keuangan
tertentu
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)
Asumsi
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya
(bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).

Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan melanjutkan usahanya di


masa depan.
Karakteristik Kualitatif
Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend kinerja
entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan usaha,
pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan entitas
antar periode dan membandingkannya dengan entitas lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi


keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi
di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan
materialitas
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan
Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi harus menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk (Substain over form), Transaksi dan
peristiwa lain seharusnya disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-
hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan
kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Karakteristik Kualitatif
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Tepat Waktu
Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan
informasi harus melebihi biaya penyusunannya
Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai suatu
keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Unsur Laporan Keuangan


Posisi Keuangan
Aset, Liabilitas, Ekuitas,
sumber daya yang hutang perusahaan hak residual atas aset
dikuasai oleh masa kini yang timbul perusahaan setelah
perusahaan sebagai dari peristiwa masa lalu, dikurangi semua
akibat dari peristiwa penyelesaiannya kewajiban
masa lalu dan dari mana diharapkan
manfaat ekonomi di mengakibatkan arus
masa depan diharapkan keluar dari sumber daya
akan diperoleh perusahaan yang
perusahaan mengandung manfaat
ekonomi
ASET

Aset
• Manfaat ekonomi masa depan aset adalah potensial
dari aset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik
langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan
setara kas kepada entitas. Manfaat ekonomi berupa:
• digunakan baik sendiri maupun digabungkan
dengan aset lain dalam produksi barang atau jasa
untuk dijual oleh entitas;
• dipertukarkan dengan aset lain;
• digunakan untuk menyelesaikan liabilitas;
• didistribusikan kepada pemilik entitas.
• Aset entitas berasal dari transaksi atau peristiwa lain
yang terjadi di masa lalu.
LIABILITAS

Liabilitas
• Karakteristik esensial liabilitas adalah bahwa entitas memiliki
kewajiban kini.
• Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk
bertindak atau melakukan sesuatu dengan cara tertentu.
• Kewajiban dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi
dari kontrak yang mengikat atau persyaratan perundang-
undangan.
• Penyelesaian kewajiban kini dapat dilakukan dengan:
•pembayaran kas;
•pengalihan aset lain;
•provisi jasa;
•penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain;
•konversi kewajiban menjadi ekuitas.
• Liabilitas yang timbul dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi
di masa lalu.
• Beberapa liabilitas dapat diukur hanya dengan menggunakan
estimasi dalam derajat yang substansial.
EKUITAS

Ekuitas
• Meski ekuitas didefinisikan sebagai suatu residual, ekuitas dapat
disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan.
• Klasfikasi dalam PT: setoran modal, saldo laba, penyisihan saldo
laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal yang dapat
disajikan secara terpisah.
•Klasifikasi tersebut relevan bagi pengguna laporan keuangan ketika
terdapat indikasi pembatasan hukum atau pembatasan lainnya
•Klasifikasi tersebut juga dapat merefleksikan fakta bahwa pihak-pihak
dengan hak kepemilikannya dalam entitas memiliki hak yang berbeda
terkait penerimaan dividen atau pembayaran kembali modal yang telah
disetorkan.
• Pembentukan cadangan kadang-kadang diharuskan oleh suatu
peraturan perundangan yang berlaku untuk memberikan
perlindungan tambahan kepada entitas dan kreditornya terhadap
kerugian yang ditimbulkan.
• Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan
bergantung pada pengukuran aset dan liabilitas
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Unsur Laporan Keuangan


Kinerja
Penghasilan (income) adalah kenaikan Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk periode akuntansi dalam bentuk arus
pemasukan atau penambahan aset keluar atau berkurangnya aset atau
atau penurunan kewajiban yang terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas
tidak berasal dari kontribusi penanam yang tidak menyangkut pembagian
modal kepada penanam modal
PENGHASILAN

Penghasilan

• Definisi penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan


keuntungan (gains).
• Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa
dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan,
penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.
• Keuntungan merepresentasikan pos lainnya yang memenuhi definisi
penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
• Keuntungan merepresentasikan kenaikan manfaat ekonomi dan
dengan demikian sifatnya tidak berbeda dari pendapatan sehingga
tidak dianggap sebagai unsur yang terpisah dari pendapatan,
BEBAN

Beban

• Beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam


pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
• Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
• Beban biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset
seperti kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap.
• Kerugian merepresentasikan pos lain yang memenuhi definisi beban
yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas entitas
yang biasa.
• Kerugian merepresentasikan menurunnya manfaat ekonomi, dan
dengan demikian sifatnya tidak berbeda dari beban lainnya sehingga
tidak dianggap sebagai unsur yang terpisah dari beban.
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
 ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut
akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
 pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

 Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di
masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
 Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation)
sekarang dan jumlahnya dapat diukur dengan andal.
 Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di
masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
 Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa
depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


Biaya historis, Biaya kini (current Nilai Nilai sekarang
cost) realisasi/penyeles (present value)
aian Nilai sekarang
Biaya historis (realisable/settle
adalah biaya Biaya kini adalah adalah arus kas
ment value) masuk bersih di
perolehan pada biaya yang
tanggal transaksi seharusnya masa depan yang
diperoleh Nilai realisasi didiskontokan ke
sekarang atau adalah nilai yang nilai sekarang.
pada saat dapat diperoleh
pengukuran. dengan menjual
aset dalam
pelepasan normal
(orderly disposal).
PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur diakui
dan dicatat dalam laporan keuangan

Dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:


• Biaya historis (historical cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut pada saat perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai
penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu
• Biaya kini (current cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang seharusnya
akan dibayarkan jika aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang. Liabilitas
dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini.
• Nilai terealisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). Aset dicatat sebesar jumlah
kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam
pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar nilai penyelesaiannya; yaitu, jumlah kas atau
setara kas yang tidak didiskontokan yang diekspektasikan akan dibayarkan untuk
memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.
• Nilai sekarang (present value). Aset dicatat sebesar arus kas masuk neto masa depan
yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diekspektasikan dapat memberikan
hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Liabilitas dicatat sebesar arus kas keluar neto
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diekspektasikan akan diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (CONT’D)

Konsep Pemeliharaan Modal


modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu
uang atau daya beli yang diinvestasikan
Pemeliharaan Modal Keuangan, Pemeliharaan Modal Fisik,
laba hanya diperoleh kalau jumlah laba hanya diperoleh kalau
finansial (atau uang) dari aktiva kapasitas produktif fisik (atau
bersih pada akhir periode melebihi kemampuan usaha) pada akhir
jumla h finansial (atau uang) dari periode melebihi kapasitas produktif
aktiva bersih pada awal periode, fisik pada awal periode, setelah
setelah memasukkan kembali setiap memasukkan kembali setiap
distribusi kepada, dan distribusi kepada, dan
mengeluarkan setiap kontribusi dari, mengeluarkan setiap kontribusi dari,
para pemilik selama periode para pemilik selama suatu periode
PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Konsep modal keuangan dianut oleh sebagian besar entitas


dalam penyusunan laporan keuangan.

• konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal
bersinonim dengan aset neto atau ekuitas entitas.
• konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas
produktif entitas yang didasarkan pada, sebagai contoh, unit output per hari.

Konsep pemeliharaan modal

• Pemeliharaan modal keuangan. Laba diperoleh jika jumlah finansial (atau uang) aset neto
pada akhir periode melebihi jumlah finansial (atau uang) aset neto pada awal periode,
setelah mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, pemilik selama periode.
Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau
satuan daya beli yang konstan.
• Pemeliharaan modal fisik. Laba diperoleh jika kapasitas produktif fisik (atau kemampuan
usaha) entitas (atau sumber daya atau dana yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas
tersebut) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah
mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode.
TANTANGAN AKUNTANSI DI MASA
MENDATANG
• Pengukuran dengan menggunakan fair value dalam laporan keuangan 
angka dalam laporan keuangan yang tidak berasal dari proses pencatatan
akuntansi.
• Informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan (annual report)
memberikan tambahan informasi non keuangan dan beberapa analisis
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
• Akuntansi menyediakan informasi historis, padahal pengguna membutuhkan
informasi untuk memprediksi masa datang.
• Perkembangan teknologi komputer dan informasi menyebabkan proses
akuntansi dapat dilakukan dengan cepat. Perkembangan teknologi
informasi dan pengembangan pengetahuan memunculkan komponen aset
tak berwujud entitas semakin besar.
• Sistem komputer hanya membantu proses tetapi yang menentukan proses,
menentukan apa yang dilaporkan adalah manusia. Unsur sumber daya
manusia memegang peranan penting dalam laporan keungan, karena yang
menyusun dan memeriksa laporan keuangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai