Anda di halaman 1dari 30

MEMAHAMI KERANGKA

KONSEPTUAL

KERANGKA
KONSEPTUAL MANFAAT KERANGKA
(CONCEPTUAL KONSEPTUAL
FRAMEWORK)
KELEMAHAN KERANGKA
KONSEPTUAL
SUB CONCEPTUAL FRAMEWORK

• MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL


- Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework )
- Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual
- Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan
- Sifat-sifat kerangka acuan konseptual
- Perbandingan antara Statement of Financial accounting
- Concept dan Kerangka Dasar penyusunan dan penyajian
- Laporan Keuangan
- Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
- Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi
- Konsep Dasar
- Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
- Lingkungan Akuntansi
- Pemakai Informasi Akuntansi
• MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL
• KETERBATASAN KERANGKA KONSEPTUAL
MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual
Adalah dukungan terhadap badan suatu sistem yang
koheren atas sasaran hasil yang saling berhubungan dan
mendasar yang dapat memimpin ke arah konsistensi standar
dan yang menentukan dasar, fungsi dan keterbatasan dari
akuntansi dan laporan keuangan kemudian menyediakan
struktur metateoritikal untuk akuntansi keuangan
Pengertian kerangka Acuan Konseptual
(Conceptual Framework )

• Adalah hasil suatu proses penalaran dan pemikiran akuntansi yang


diharapkan berlaku dalam lingkungan dan kondisi tertentu yang
merupakan hasil pemilihan factor-faktor dan konsep-konsep yang
dianggap relevan, terpadu dan saling ketergantungan.

• Menurut FASB, conceptual framework adalah suatu system yang


koheren tentang tujuan dan konsep dasar yang saling keterkaitan,
yang diharapkan dapat menghasilkan standar-standar yang konsisten
dan memberi pedoman tentang jenis dan keterbatasan akuntansi
keuangan dan pelaporan keuangan.

• Belkoui memandang rerangka konseptual sebagai teori akuntansi yang


terstruktur. Hal ini disebabkan karena struktur rerangka konseptual
sama dengan struktur akuntansi yang didasarkan pada proses
penalaran yang logis. Jadi rerangka acuan konseptual mendasari
penyusunan SAK.
Pengertian kerangka Acuan Konseptual
( Conceptual Framework )

Kerangka acuan konseptual secara lengkap adalah :


• petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi
• menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan
pertanyaan sebelum ada standar khusus yang
mengaturnya
• menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan
laporan keuangan
• mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan
jumlah alternative metode akuntansi.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan
Rerangka Acuan Konseptual

• Pernyataan tentang karakteristik lingkungan ekonomi,


politik, budaya dan social tempat akuntansi akan diterapkan.
Misal : iklim, bentuk badan usaha, cara pemenuhan modal,
dsb

• Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan

• Penetapan kendala yang mempengaruhi proses penalaran.


Misal : identifikasi terhadap kebutuhan pemakai akan
informasi keuangan dan kendalapemakai akan informasi
keuangan

• Pengidentifikasian dan pemilihan informasi apa yang dapat


merepresentasikan makna informasi tersebut.

• Pengembangan dan pendefinisian elemen atau symbol yang


menjadi sarana untuk mengkomunikasikan informasi
tentang operasi unit usaha dan lingkungannya.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan
Rerangka Acuan Konseptual
• Pengidentifikasian dan pengevaluasian terhadap kendala-
kendala mengenai pengukuran, penilaian, pengakuan, dan
pengungkapan informasi ke dalam elemen laporan
keuangan.

• Pengembangan standar akuntansi yang dapat digunakan


sebagai pedoman dalam pengukuran, penilaian,
pengakuan, dan penyajian elemen laporan keuangan.

• Perancangan struktur dan format system akuntansi untuk


mengumpulkan dan mengolah data serta meringkas dan
melaporkan informasi yang relaven.

• Penerapan standar dalam situasi yang sesungguhnya


berdasarkan prosedur dan metode yang dipilih.
Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
• sebagai acuan komite penyusun standar akuntansi keuangan
dalam menjalankan tugasnya

• penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah


akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi
keuangan.

• auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah


laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.

• para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi


yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan.

• meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap


arti penting laporan keuangan.

• meningkatkan keterbandingan dan comparability dari laporan


keuangan.
Sifat-sifat Kerangka Acuan Konseptual
• dua atau lebih metode akuntansi diterima untuk fakta
yang sama

• metode akuntansi yang kurang konservatif digunakan


mendahului metode akuntansi yang lebih konservatif

• cadangan digunakan untuk melakukan perataan


fluktuasi earning secara artificial

• laporan keuangan gagal memberikan sinyal akan


kegentingan likuiditas di masa yang akan datang

• penangguhan diikuti penghapusan

• optimisme yang tidak disesuaikan ada dalam


mengestimasi kemampuan untuk pemulihan kembali

• bentuk mengungguli substansi


Klasifikasi dan Konflik Kepentingan

Penetapan tujuan akuntansi tergantung pada


penyelesaian konfilk kepentingan yang ada dalam pasar
informasi. Laporan keuangan merupakan hasil interaksi
dari 3 kelompok kepentingan, yaitu :

• Perusahaan, merupakan pelaku utama dalam proses


akuntansi

• Pemakai, merupakan kelompok kedua meliputi


pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan agen
pemerintah

• Profesi akuntan yang mempengaruhi informasi yang


seharusnya tercantum dalam laporan keuangan.
Tujuan Akuntansi
Berdasarkan konflik tersebut, dapat digunakan dalam
menetapkan tujuan akuntansi, yaitu :

• Tujuan khusus laporan keuangan adalah


menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang diterima umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan
perubahan lain dalam posisi keuangan.

• Tujuan umum laporan keuangan


• menyajikan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber
daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis
• menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang
perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktifitas
perusahaan yang menghasilkan profit
• menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi earnings yang potensial
• mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan
kebutuhan pemakai
Tujuan Akuntansi
Tujuan kualitatif
• Relevan
Memilih informasi yang paling mungkin untuk membantu
pemakai dalam pembuatan keputusan ekonomi
• Dapat dipahami
Selain harus jelas informasi, juga harus dapat dipahami
• Dapat diuji kebenarannya
Hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran yang independent
menggunakan metode pengukuran yang sama
• Netral
Informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai
dan bukan kebutuhan khusus pemakai tertentu
• Dapat diperbandingkan
Perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan
perlakuan akuntansi yang berbeda
• Kelengkapan
Semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan
kualitatif lain harus dilaporkan
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Menurut SFAC (Statement of Financial


Accounting Concept) :

• understandability, dapat dipahami


• relevance, sesuai dengan kebutuhan
• reliability, dapat diuji kebenarannya
• comparability, dapat diperbandingkan
• predictive value,
• feedback value
• timeliness
• verifiability
• neutrality’
• representational faithfulness
• materiality
• Benefit > cost
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Karakteristik Kualitatif informasi
Akuntansi
Menurut KDPPLK (Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan)
• dapat dipahami
• relevan
• keandalan
• dapat diperbandingkan
Hirarki Kualitas Informasi
Penggunaan Pembuat Keputusan Dan
informasi akuntansi karakteristiknya (pemahaman atau
pengetahuan sebelumnya)

Batasan batasan Manfaat > Biaya

Pengguna kualitas Dapat dimengerti


khusus

Manfaat Keputusan

Keputusan Utama-
kualitas khusus Relevan Dapat dipercaya

Tepat Waktu

Faktor-faktor Kualitas Nilai NIlai Daya Uji Pengungkapan


utama Prediksi Umpan
balik yang jujur

Kualitas interaktif dan Netral


sekunder Daya Banding

Pengenalan MATERIALITAS
Konsep Dasar

• Adalah konsep yang semata-mata


merupakan anggapan yang tidak harus
termanifestasikan dalam praktik yang
senyatanya, tetapi harus dipertimbangakan
dalam penyusunan standar akuntansi
maupun dalam menginterpretasikan
informasi akuntansi
Konsep Dasar

Adapun konsep dasar tersebut adalah :


• Menurut Paton dan Littleton :
• business entity (kesatuan usaha)
• continuity of activity ( kontinuitas usaha)
• measured consideration (jumlah kesepakatan)
• cost attach (ikatan cost atau cost yang berdaya
ikat)
• effort and accomplishment 9upaya dan hasil)
• verifiable, objective evidence (bukti obyektif yang
andal)
• assumption (asumsi)
Konsep Dasar

• Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia


• kesatuan akuntansi
• kesinambungan
• periode akuntansi
• pengukuran dalam nilai uang
• harga pertukaran
• penetapan beban dan pendapatan
Konsep Dasar
• Menurut APB Statement No 4 (Accounting
Priciples Board) :
• accounting entity
• going concern
• measurement of economic
• time periode
• measurement in terms of money
• accual
• exchange price
• approximation
• judgement
• general purpose financial information
• fundamentally related financial statement
• substance over form
• materiality
Konsep Dasar
• Menurut Paul Grady
• masyarakat dan pemerintah mengakui adanya
hak pemilikan pribadi
• kesatuan usaha khusus
• kesinambungan
• konsistensi antar periode untuk entitas yang
sama
• keanekaragaman perlakuan akuntansi antar
kesatuan usaha
• konservatif
• keandalan data keuangan melalui
pengendalian intern
• materiality
• periodisasi laporan memerlukan taksiran
Konsep Dasar
• Menurut Suwarjono

Di antara konsep yang telah dikemukakan di atas,


Suwarjono menggarisbawahi yang terpenting
dari konsep tersebut adalah :
• Kesatuan Usaha
adalah konsep bahwa perushaan dianggap
sebagai badan atau pihak yang berdiri sendiri
dan bertindak atas namanya sendiri terpisah
dari pemilik.
• Konsep Periode
menganggap bahwa untuk mengukur kemajuan
perusahaan konsep periode waktu digunakan
sebagai takaran pengukuran dan bukan
angkatan atau jumlah prosuksi atau penjualan.
Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
• Proprietary theory atau teori keatuan pemilik
Teori ini bersudut pandang pemilik sebagai pusat
perhatian akuntansi
Aktiva – Kewajiban = modal

• Entity Theory
Teori ini bersudut pandang kesatuan usaha pusat
perhatian akuntansi adalah unit usaha bukan pemilik
Aktiva = Kewajiban + Modal

• Fund Theory
Pusat perhatian akuntansi dalam konsepini ada pada
unit operasi dengan tujuan tertentu atau kesatuan
kegiatan khusus dan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut diperlukan sumber ekonomi berupa asset
likuid seperti kas
Aktiva likuid = saldo dana
Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
• Commander Theory atau teori kesatuan pengendali
Sudut pandang dalam teori ini menitikberatkan pada
pihak yang mengendalikan sumber ekonomi
perusahaan tanpa memperhatikan pemilikan.

• Investor theory atau teori kesatuan investor


Pusat perhatian akuntansi adalah kepada kreditor
jangka panjang dan pemegang saham, sehingga laba
harus didefinisikan sebagai jumlah rupiah yang
menjadi hak kedua kelompok tersebut.
Aktiva - Utang Jangka Pendek = Ekuitas Investor

• Enterprise Theory
Pusat perhatian akuntansi dalam teori ini adalah
kegiatan usaha yang melibatkan semua pihak
(stakeholder) sebagai bagian dari kegiatan ekonomi.
Lingkungan Akuntansi
4 (Empat) unsur yang membentuk lingkungan
akuntansi :

• para pemakai laporan keuangan


• organisasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat
• kegiatan ekonomi dalam perusahaan secara
indivisual
• cara pengukuran aktivitas ekonomi
Lingkungan Akuntansi
Faktor-faktor lingkungan yang harus diperhatikan
dalam merumuskan tujuan akuntansi :

• sistem perekonomian pasar yang maju


• sistem perbankan yang efisien dan canggih
• sistem peradilan yang kuat dan berwibawa
• pasar modal yang maju
• pengakuan penuh terhadap milik pribadi
• penghargaan prestasi individual
• badan usaha sebagai bentuk utama organisasi
perusahaan
• pemisahan antara pemilik dan manajemen
• perilaku pengambilan keputusan yang rasional
• system birokrasi yang mantap dan fungsional
Pemakai Informasi Akuntansi

• Para pemakai yang berkepentingan langsung


pemilik, kreditor, calon pemilik, calon kreditor,
manajemen, kantor pajak, pegawai, dan
pelanggan

• Para pemakai yang tidak berkepentingan langsung


analis, penasihat keuangan, pasar modal,
pengacara, pejabat registrasi, pers, asosiasi dagang
dan serikat buruh.
MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL
• Menurut FASB
Persepsi terhadap peranan kerangka konseptual dalam
kebijakan akuntansi adalah karena terlibat dalam pembuatan
kebijakan yang dapat didefinisikan sebagai proses dimana
individu atau kelompok yang punya kekuasaan menentukan
pedoman umum tindakan mempengaruhi anggota lain dalam
suatu organisasi atau keseluruhan masyarakat.
Pembuatan kebijakan adalah proses ‘memilih yang mana’
Ketika pilihan merupakan masalah opiniatau selera atau
beberapa kriteria personal atau organisasi dan bukan sekedar
menyangkut permasalahan teknologi, maka kerangka
konseptual adalah :
• Membawa ke arah konsistensi standar
• Merekomendasikan sifat, fungsi dan keterbatasan
akuntansi keuangan dan pelaporan
MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL
• Penggunaan kerangka konseptual yang diterima umum
akan menjadikan penyusunan standar lebih efisien, efektif,
lebih cepat, lebih konsisten dan meyediakan jawaban-
jawaban yang bisa dipertahankan.

• Peran utama kerangka konseptual adalah untuk


memperkaya kemungkinan keberterimaan pernyataan-
pernyataan tertentu yang akan diusulkan ataupun yang
sudah berjalan
KETERBATASAN KERANGKA
KONSEPTUAL
• Penyusunan kerangka konseptual sangat membantu asalkan saling
mendukung dan tidak akan berguna pada saat terjadi pertentangan
• Ketika dihadapkan pada suatu set keadaan, maka dalam
penggunaan kerangka konseptual cenderung menaruh perhatian
pada sikap yang berkembang
• Kerangka konseptual yang diterima umum dapat membantu jika ia
menggunakan bahasa, metode analisis dan batasan yang
dimengerti umum, namun sejauh mana bantuan disediakan oleh
kerangka itu akan bervariasi tergantung dari situasi dihadapi.
Artinya kerangka konseptual berurusan dengan teknologi
akuntansi dapat berguna dalam situasi besar dan dapat juga
terbatas kegunaan pada situasi lainnya
• Kerangka konseptual dipandang beberapa pihak hanyalah
merupakan suatu bagian dari proses pembuatan kebijakan yang
mana bagian ini berubah-ubah dari suatu standar ke standar
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai