Fakultas : FBIS
Program studi : AKUNTANSI
Tatap Muka
02
Kode Matakuliah : 12233301
Disusun oleh : Elok Kurniawati, SE., M.Ak
Kerangka kerja Konseptual
A. Kerangka Kerja Konseptual (Conceptual Framework)
kerangka konseptual menetapkan konsep yang mendasari pelaporan keuangan.
kerangka konseptual adalah sistem yang koheren konsep yang terdiri dari tujuan. dengan
tujuan mengidentifikasi pelaporan keuangan, konsep lain memberikan arahan mengenai
identifikasi batas-batas pelaporan keuangan, memilih transaksi, peristiwa lain, dan
keadaan diwakili, bagaimana mereka harus diakui dan diukur, dan bagaimana mereka
harus dirangkum dan dilaporkan. 1
1
Kieso dkk. “Intermediate Accounting volume 1 IFRS edition”.2011, p.. 90
2
Kieso dkk, “Akuntansi Intermediate edisi kesepuluh”, 2001, hal 40
3
Ibid hal 42
Ilustrasi diatas merupakan tinjauan atas kerangka kerja konseptual pada level pertama,
tujuan (objectives) mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari akuntansi serta merupakan
bagian inti dari kerangka kerja konseptual. Pada tingkat kedua disajikan karakteristik
kualitatif (qualitative characteristic) yang membuat siklus informasi akuntansi berguna dan
unsur-unsur (elements) laporan keuangan. Pada tingkat yang ketiga disajikan konsep-konsep
pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition concept) yang akan digunakan
dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini
meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan.
4
Op cit hal 41
• tentang sumberdaya ekonomi, klaim terhadap sumberdaya tersebut, dan
perubahan didalamnya;5
Tujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi tentang menilai
prospek arah arus kas yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam membuat
keputusan. Hal yang mendasari tujuan ini adalah konsep bahwa pemakai membutuhkan
pengetahuan yang memadai tentang persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk
memahami informasi tang terkandung dalam laporan keuangan.
5
Op cit hal 43
6
Op cit hal 43
Hirarki Kualitas Akuntansi7
Pemakai Informasi
Pengambil Keputusan dan
akuntansi Karakteristiknya
Kendala
Biaya< manfaat
Materialitas
7
ibid hal 44
8
Op cit hal 45
Kelengkapan (completness). Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan
keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak
mengungkapkan mengakibatkan informasi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak
dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi. (Zaki Baridwan, 2004:7)
Netralitas (Neutrality). Netralitas berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk
kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Informasi yang disajikan harus faktual, benar dan
tidak bias. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai.9
Free from Error. Sebuah informasi harus bebas dari kesalahan. Informasi yang akurat
sangat diperlukan untuk penyajian informasi. Bagaimanapun ketepatan penyajian informasi
tidak bebas dari kesalahan, karena dalam laporan keuangan melibatkan banyak jenis estmasi
keputusan manajemen.10
Kualitas Peningkatan
Komparabilitas. Informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki
komparabilitas jika telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama. Komparabilitas akan
memungkinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan rill dalam fenomena
ekonomi karena perbedaan rill dan persamaan tersebut tidak dikaburkan oleh pemakaian
metode akuntansi yang tidak dapat diperbandingkan. Selain itu konsistensi, apabila sebuah
entitas mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian-kejadian yang
serupa, dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap konsisten dalam
menggunakan standar akuntansi. perusahaan dapat mengganti satu metode dengan metode
lainnya, tetapi penggantian tersebut dibatasi oleh situasi dimana perusahaan harus dapat
menunjukan bahwa metode yang baru lebih baik daripada metode sebelumnya.
Kesimpulannya, laporan akuntansi untuk tahun tertentu akan lebih berguna jika dapat
diperbandingkan dengan laporan perusahaan lain dari tahun yang sama dan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya dari perusahaan sebelumnya.
Daya uji (verifiability) ditunjukkan ketika pengukur independen,dengan menggunakan
metode pengukuran yang sama,mendapatkan hasil yang serupa. Informasi harus dapat diuji
kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan
konsensus. Contoh, keandalan informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar
data masa lalu yang terekam pada faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang
9
Op cit hal 46
10
Loc cit hal 45
depresiasi aktiva tetap itu adalah berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang
digunakan, taksiran nilai residu, dan taksiran umur ekonomis.
Ketepatan waktu (timeliness) adalah ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang
tersedia kepada pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi
keputusan.11 memiliki informasi yang relevan tersedia lebih cepat dapat meningkatkan
kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan kurangnya ketepatan waktu dapat
menghambat penggunaan informasi. Dapat dipahami (understandability). Informasi yang
berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera dapat dipahami oleh
pemakainya. Pemakai informasi di asumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai
mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan wajar. (Zaki Baridwan, 2004: 7)
Keterangan:
1. Aktiva
Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan
oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu.
2. Kewajiban
Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban
berjalan sebuah entitas tertentu-kewajiban yang ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian
masa lalu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di
masa depan.
3. Ekuitas
Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan kewajibannya.
Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.
11
Ibid hal 47
4. Pendapatan
Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau pelunasan kewajiban
(atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama
perusahaan.
5. Beban
Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau terjadinya kewajiban
(atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama
perusahaan.
12
Op cit hal 49
menyiratkan bahwa unit moneter adalah cara yang paling efektif untuk menunjukan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang peubahan modal serta pertukaran
barang dan jasa. Unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara
universal, dapat dipahami, dan berguna.
- Asumsi Periodisitas
Menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan ke dalam
periode waktu artifisial. Periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum adalah
secara bulanan, kuartalan, dan tahunan.
- Asumsi Pencatatan Akrual
Perusahaan menyusun laporan keuangan dengan menggunakan akuntansi berbasis
akrual. Akrual akuntansi dasar berarti bahwa transaksi yang mengubah laporan
keuangan perusahaan dicatat pada periode di mana acara tersebut terjadi. Misalnya,
dengan menggunakan basis akrual berarti bahwa perusahaan mengakui pendapatan
apabila kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke
perusahaan dan pengukuran yang dapat diandalkan adalah mungkin (prinsip
pengakuan pendapatan). Hal ini dipertegas bentuknya pengakuan berdasarkan
penerimaan kas. Seperti-bijaksana, dengan dasar akrual, perusahaan mengakui beban
pada saat terjadinya (prinsip pengakuan beban) bukan saat dibayar. Sebuah alternatif
untuk basis akrual adalah basis kas. Dalam kas akuntansi dasar, perusahaan mencatat
pendapatan hanya ketika kas diterima. Mereka mencatat pengeluaran hanya ketika kas
dibayarkan.
(sumber : (Kieso dkk,”, 2001:50) dan (Kieso et al,2011: 50) )
13
Ibid hal 52
penilaian yang lainnya: yaitu, dapat diandalkan. Dewasa ini kita memiliki sistem “ atribut-
campuran” yang membolehkan biaya historis, nilai wajar, yang terendah antara biaya atau
harga pasar, dan dasar penilaian lainnya.
Prinsip nilai wajar. Nilai wajar didefinisikan sebagai "jumlah dimana suatu aset dapat
dipertukarkan, kewajiban diselesaikan, atau instrumen ekuitas yang diberikan dapat
dipertukarkan, antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk transaksi lengan
panjang". Oleh karena itu nilai wajar adalah ukuran berbasis pasar. IFRS telah semakin
menyerukan penggunaan pengukuran nilai wajar dalam laporan keuangan. ini sering disebut
sebagai prinsip-prinsip nilai wajar. Informasi nilai wajar mungkin lebih berguna daripada
biaya historis untuk beberapa jenis aktiva dan kewajiban di industri tertentu.
Kendala (Constraints)
Dalam menyediakan informasi yang mengandung karakteristik kualitatif agar
membuatnya menjadi berguna, dua kendala yang dominan harus diperhitungkan biaya dan
materialitas.
Kendala biaya
Seringkali, pemakai mengasumsikan bahwa informasi adalah komoditas bebas biaya.
Namun para pembuat dan penyedia informasi akuntansi mengetahui bahwa hal itu salah.
Karena itu, ada hubungan biaya-manfaat yang harus diperhitungkan: biaya penyediaan
informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian informasi
itu.
Analisis biaya-manfaat sulit dilakukan karena biaya dan terutama manfaatnya tidak
selalu nyata dan dapat diukur. Manfaat yang diperoleh oleh pembuat laporan keuangan
(dalam hal pengendalian manajemen dan akses terhadap modal yang besar) dan pemakai
laporan keuangan (dalam hal alokasi sumber daya, penilaian pajak, dan regulasi tarif pajak).
Namun manfaat secara umum lebih sulit dikuantifikasi dibandingkan biaya.
Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari
pemakaian informasi itu. Badan-badan pembuat standar dan badan-badan pemerintah kini
menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum menetapkan persyaratan informasional. Dalam
rangka menjustifikasi penerbitan suatu standar pengukuran dan pengungkapan tertentu,
manfaat yang bisa didapat dari standar harus melampaui biaya yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan.14
Kendala Materialitas
Berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item
tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan.
Singkatnya, suatu item harus membuat perbedaan atau, jika tidak, tidak perlu diungkapkan.
Jadi aspek yang terlibat di sini adalah ukuran dan kepentingan relatif.
14
Op cit hal 56
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Weygandt,”Accounting Principles,”2007 10th edition, John Wiley & Sons Publishing.