Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

MEMAHAMI BAHASA
SECARA UMUM

Setiap manusia menggunakan bahasa di kehidupan sehari-


hari. Namun, benarkah setiap orang telah mengenal bahasa?
Jika ada seseorang yang bertanya, “apakah yang dimaksud
dengan bahasa?” jawaban apa yang akan Anda berikan?
Seringkali orang berpendapat bahwa dalam belajar
yang terpenting adalah teori dan materi. Pemahaman adalah
hal lain yang jauh lebih penting tetapi sering disepelekan.
Tanpa pemahaman yang mendalam, maka seseorang akan
tidak dapat menyerap teori dan materi dengan sebaik-
baiknya. Begitu pula dengan pembelajaran bahasa.
Sebelum masuk ke materi utama tentang bahasa
Indonesia, ada baiknya terlebih dahulu kita berbicara tentang
pengertian bahasa secara umum. Bahasa secara umum yang
dimaksud di sini adalah hakikat bahasa dalam konteks sosial
dan keilmuan; bahasa dalam lingkungan sosial pegaulan di
kehidupan sehari-hari dan bahasa sebagai bidang ilmu
pengetahuan.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tak dapat
lepas dari bahasa karena bahasa adalah salah satu sarana
komunikasi yang utama. Secara naluriah masyarakat
membutuhkan “alat” untuk menyampaikan gagasan,
informasi, keinginan, dan perasaannya kepada orang lain.
Selanjutnya, agar “sesuatu” yang ingin disampaikan itu dapat
dipahami dengan baik oleh lawan komunikasinya, maka
manusia harus menggunakan dan memilih alat komunikasi
yang tepat. Alat komunikasi inilah yang salah satunya dapat
kita sebut sebagai bahasa.
Secara garis besar bahasa dapat dibedakan ke dalam
bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal adalah
bahasa yang berupa lambang bunyi yang dituliskan atau
dilisankan. Sedangkan bahasa nonverbal adalah bahasa yang
dituangkan tidak dengan lambang bunyi melainkan dengan
gambar, warna, garis, simbol, gerakan tubuh, mimik wajah,
dan lain sebagainya. Keberadaan bahasa nonverbal seringkali
dianggap sebagai bahasa kedua yang berguna sebagai
pelengkap dan atau penegas bahasa verbal.
Sadar maupun tidak, manusia menggunakan bahasa di
setiap waktunya dengan berbagai kepentingan. Karena
kepentingan manusia dalam menggunakan bahasa sangat
beragam, maka manusia memunyai kecenderungan untuk
memilih dan menggunakan bahasa yang tepat. Hal ini dalam
ranah ilmu linguistik disebut dengan ragam bahasa. Ragam
bahasa akan kita bahas di bab berikutnya.
Dalam memilih dan menggunakan ragam bahasa
tersebut, manusia akan menggunakan bahasa verbal dan
seringkali dipadukan dengan bahasa nonverbal. Baik bahasa
verbal maupun nonverbal yang digunakan, sama-sama
memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan informasi. Maka, sebagai contoh, tak
jarang kita melihat ada orang yang terbiasa berbicara dengan
menggerakkan tangan karena ia merasa maksud yang ia
sampaikan melalui bahsa verbal yang berwujud ucapan akan
menjadi semakin jelas jika dibantu dengan gerakan tangan.
Ada pula orang yang berbicara dengan menggerakkan
kepala, menunjuk ke arah tertentu, menggerakkan badan,
menggunakan mimik wajah, dan lain sebagainya.
Sedangkan bahasa nonverbal tertulis yang dapat
mewakili bahasa verbal atau membantu memerjelas maksud
bahasa tulis antara lain adalah gambar, simbol, warna, dan
garis. Sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari kita
sering melihat gambar putung rokok di dalam lingkaran dan
dicoret dengan garis diagonal. Tanpa diberi tulisan di bawah
gambar itu pun kita telah tahu bahwa jika kita berada di area
di sekitar gambar tersebut maka kita dilarang merokok.
Contoh lain, sering kita jumpai gambar anjing menyalak
di depan gerbang rumah. Hal ini menandakan bahwa di balik
pagar itu ada anjing penjaga yang galak. Masih banyak
contoh bahasa nonverbal di sekitar kita seperti rambu-rambu
lalu-lintas, nama toko, penunjuk arah, sampul buku, lukisan,
bunyi peluit polisi, dan lain sebagainya.
Manusia, dengan akal, ilmu pengetahuan, dan nalurinya
berusaha sebaik mungkin menyampaikan bahasa yang
digunakannya agar dapat dipahami dengan baik oleh lawan
bicaranya. Sampai di sini lalu timbul topik perbincangan lain
yang mengatakan bahwa manusia yang satu dengan yang lain
tentu memunyai cara berkomunikasi yang berbeda. Hal ini
amat benar karena tak lepas sebagai makhluk sosial, manusia
adalah individu yang unik dan khas. Manusia memunyai
karakter dan sifat yang berbeda satu sama lain. Karena
bahasa yang digunakan tergantung pada siapa penggunanya,
maka bahasa yang muncul dari masing-masing individu pun
berbeda. Perbedaan bahasa yang dimaksud adalah dari segi
pemilihan kosakata, aksen atau gaya bicara, tingkat
kesopanan, style, dan tingkat pemaknaan. Selain faktor
pembawaan dan ilmu pengetahuan, lingkungan sosial amat
memengaruhi cara berbicara seseorang. Hal ini lantas
berkaitan dengan ciri berbahasa idiolek, sosiolek, dan dialek.
Hal ini akan kita bahas di bab selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai