Keterbatasan Neraca
Komponen Neraca
Bentuk Neraca
CALK
Informasi likuiditas dapat diperoleh Dengan membandingkan total aktiva Dengan membandingkan antara
dengan membandingkan aktiva lancar dengan total hutang, antara total total utang dengan ekuitas pemilik.
dengan utang lancar. utang dengan ekuitas pemilik, atau
Membandingkan antara quick assets antara total aset dengan ekuitas
dengan current liabilities (quick pemilik.
ratio).
Keterbatasan Neraca
1. Neraca disajikan dengan dasar nilai historis dalam menilai dan melaporkan
aktiva dan utang-utangnya sehingga neraca tidak menggambarkan nilai
sekarang dari perusahaan.
2. Kesulitan penggunaan taksiran atau estimasi dalam pengukuran aktiva,
seperti kolektibilitas piutang, taksiran harga pasar sediaan, dan penentuan
umur ekonomis aktiva tetap.
3. Tidak seluruh informasi yang bersifat finansial bagi perusahaan dapat
disajikan dalam neraca karena tidak ada dasar pencatatan yang objektif.
4. Ketika perusahaan ingin membandingkan neraca perusahaannya dengan
perusahaan lainnya, ketidaksamaan dalam klasifikasi, metode akuntansi dan
estimasi akuntansi akan menyulitkan perbandingan necara tersebut.
Komponen Neraca
KLASIFIKASI NERACA
1. Aset lancar
Ekuitas pemilik :
2. Investasi jangka panjang
1. Modal saham
3. Properti, pabrik, dan 1. Kewajiban lancar
2. Tambahan setoran modal
peralatan 2. Utang jangka panjang
3. Saldo laba
4. Aset tidak berwujid
5. Aset lain-lain
ASET (AKTIVA)
Manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu
entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan mengalir ke
entitas.
Terdiri dari :
• Aktiva Lancar,
• Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Lancar
• Aset yang diperkirakan atau diharapkan akan direalisasi atau dimiliki untuk
dijual kembali dan digunakan dalam jangka waktu silkus operasi normal
perusahaan.
• Aktiva lancar meliputi pos-pos, sebagai berikut :
a. Kas dan Setara Kas, yaitu uang tunai dan setara kas seperti rekening
giro/deposito dibank dan alat pembayaran lain (Cek, Slip, atau kartu debit)
yang disamakan dengan uang kas yang tersedia dalam kegiatan umum
perusahaan.
b. Sekuritas (efek), yaitu surat berharga, seperti saham, obligasi, dimana
klasifikasinya mempunyai pasar yang luas dan dapat diperjualbelikan
dengan harga yang relatif stabil, dimaksud untuk dijual kembali dalam
jangka pendek. (investasi jangka pendek).
c. Piutang, terdiri dari piutang usaha dan piutang lain – lain. Piutang
usaha timbul karena adanya penjuala produk atau aktivitas normal
perusahaan. Piutang lain-lain timbul karena transaksi diluar
kegiatan usaha.
d. Persediaan, yaitu aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal perusahaan, aset dalam proses produksi, atau aset
dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan yang digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Persediaan diukur berdasarkan harga perolehan, menggunakan
asumsi arus biaya perolehan, seperti FIFO, LIFO, Rata-rata berbobot
atau harga pasar.
Aktiva Tidak Lancar
• Investasi Jangka Panjang : Investasi dalam bentuk efek, Investasi dalam aset
tetap berwujud yang tidak digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, dan
Investasi dalam bentuk dana dana khusus.
• Aset Tetap Berwujud : digunakan dalam operasi rutin perusahaan, contoh :
tanah, gedung, mesin.
• Aset Tetap Tidak Berwujud : tidak memiliki substansi fisik dan instrumen
keuangan, contoh : Hak Paten, Goodwill, Merk Dagang.
• Aset Lainnya, seperti properti yang dimiliki untuk dijual, uang jaminan
dibank atau perusahaan asuransi.
SIKLUS OPERASI NORMAL PERUSAHAAN
Pengumpulan Kas
Piutang Pembelian
Persediaan
KEWAJIBAN
Kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
Terdiri dari :
- Kewajiban jangka pendek
- Kewajiban jangka panjang
Kewajiban Jangka Pendek
• Kewajiban yang pada umumnya diharapkan oleh perusahaan untuk
diselesaikan dalam siklus normal perusahaan.
• Klasifikasi Kewajiban Jangka Pendek :
– Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan.
– Jatuh tempo dalam jangka waktu 1 tahun dari tanggal neraca.
Kewajiban Jangka Pendek mencakup :
– Utang yang timbul dari pembelian barang atau jasa, seperti utang usaha, utang gaji, utang
pajak.
– Uang muka yang diterima untuk penjualan barang dan jasa, seperti persekot pendapatan
sewa atau persekot penjualan.
– Utang – utang lain yang akan dilunasi dalam waktu perputaran normal perusahaan, seperti
utang obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, pinjaman bank, utang
pembelian aktiva tetap.
Kewajiban Jangka Panjang
• Kewajiban yang biasanya tidak akan jatuh tempo atau dilikuidasi oleh perusahaan
dalam waktu lebih dari satu tahun atau siklus normal perusahaan.
• Contoh : wesel jangka panjang, obligasi, dan utang gadai.
• Kewajiban jangka panjang dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu :
a. Kewajiban yang timbul dari situasi pembelanjaan khusus untuk menambahan
aktiva perusahaan, seperti pengeluaran obligasi
b. Kewajiban yang timbul dari kegiatan normal perusahaan, seperti utang obligasi.
c. Kewajiban bersyarat atau kontijen, yaitu kewajiban yang tergantung pada terjadi
atau tidaknya satu atau lebih peristiwa yang menegaskan jumlah utang atau
kreditor, seperti jaminan jasa produk
EKUITAS
• Merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas
aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan semua kewajiban.
• Pengukuran ekuitas merupakan hasil dari pengukuran aset dan kewajiban.
• Ekuitas berasal dari penyertaan pemilik dan hasil usaha perusahaan.
• Terdiri dari : Modal Saham, Agio Saham (kelebihan setoran modal), Saldo
Laba, Laba/Rugi dari selisih harga pasar dengan harga perolehan sekuritas
yang tersedia untuk dijual, penyesuaian penjabaran valuta asing, laba rugi
yang belum direalisasi atas derivatif, dan Ekuitas Lain (saham treasury).
BENTUK NERACA
Neraca dapat disusun dengan menggunakan :
• Bentuk Akun (Rekening) : menyajikan unsur-unsur neraca secara
berdampingan: bagian kiri menyajikan aktiva dan bagian kanan menyajikan
kewajiban dan ekuitas.
• Bentuk Laporan : aktiva, kewajiban, dan modal disusun secara vertikal dari
atas kebawah.
Neraca Bentuk Akun
Neraca Bentuk Laporan
Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK)
CALK
• Catatan Atas Laporan Keuangan adalah salah satu unsur laporan keuangan yang
menyajikan informasi tentang penjelasan yang lebih rinci mengenai detail laporan
keuangan perusahaan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) ini berfungsi sebagai penjelas pada laporan
keuangan yang detail dan angka-angkanya tidak bisa diungkapkan dalam sebuah laporan
keuangan.
• Meskipun sifatnya sebagai pelengkap, namun Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
ini sangat penting dalam penyajian laporan keuangan. Bahkan tidak bisa dipisahkan dari
laporan keuangan itu sendiri, terutama pada perusahaan terbuka dimana banyak pihak
yang mencari informasi mengenai laporan keuangan perusahaan tersebut.