Anda di halaman 1dari 37

Neraca dan Catatan

Atas Laporan Keuangan

Risti Ulfi Hanifah, SE.,M.Ak.,Ak.


Pengertian dan Manfaat Neraca

Keterbatasan Neraca

Komponen Neraca

Bentuk Neraca

CALK

Teknik Pengungkapan Informasi Tambahan


NERACA
NERACA
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan pada saat tertentu.
Posisi keuangan terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas suatu perusahaan.
Neraca harus disusun secara sistematis agar dapat memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan perusahaan.
Klasifikasi neraca diklasifikasikan menjadi pos-pos lancar dan pos – pos tidak
lancar.

Aktiva = Utang + Ekuitas


Manfaat Neraca
• Neraca dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dengan melakukan
analisis mengenai hubungan antara pos – pos neraca.
• Informasi yang dapat diperoleh dari analisis neraca, antara lain :

Likuiditas Solvabilitas Fleksibilitas Keuangan


kemampuan perusahaan untuk kemampuan perusahaan dalam Kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka membayar seluruh utang lancar dan menambah jumlah dananya.
pendeknya. utang jangka panjangnya

Informasi likuiditas dapat diperoleh Dengan membandingkan total aktiva Dengan membandingkan antara
dengan membandingkan aktiva lancar dengan total hutang, antara total total utang dengan ekuitas pemilik.
dengan utang lancar. utang dengan ekuitas pemilik, atau
Membandingkan antara quick assets antara total aset dengan ekuitas
dengan current liabilities (quick pemilik.
ratio).
Keterbatasan Neraca
1. Neraca disajikan dengan dasar nilai historis dalam menilai dan melaporkan
aktiva dan utang-utangnya sehingga neraca tidak menggambarkan nilai
sekarang dari perusahaan.
2. Kesulitan penggunaan taksiran atau estimasi dalam pengukuran aktiva,
seperti kolektibilitas piutang, taksiran harga pasar sediaan, dan penentuan
umur ekonomis aktiva tetap.
3. Tidak seluruh informasi yang bersifat finansial bagi perusahaan dapat
disajikan dalam neraca karena tidak ada dasar pencatatan yang objektif.
4. Ketika perusahaan ingin membandingkan neraca perusahaannya dengan
perusahaan lainnya, ketidaksamaan dalam klasifikasi, metode akuntansi dan
estimasi akuntansi akan menyulitkan perbandingan necara tersebut.
Komponen Neraca
KLASIFIKASI NERACA

ASET LIABILITAS EKUITAS

1. Aset lancar
Ekuitas pemilik :
2. Investasi jangka panjang
1. Modal saham
3. Properti, pabrik, dan 1. Kewajiban lancar
2. Tambahan setoran modal
peralatan 2. Utang jangka panjang
3. Saldo laba
4. Aset tidak berwujid
5. Aset lain-lain
ASET (AKTIVA)
Manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu
entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan mengalir ke
entitas.
Terdiri dari :
• Aktiva Lancar,
• Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Lancar
• Aset yang diperkirakan atau diharapkan akan direalisasi atau dimiliki untuk
dijual kembali dan digunakan dalam jangka waktu silkus operasi normal
perusahaan.
• Aktiva lancar meliputi pos-pos, sebagai berikut :
a. Kas dan Setara Kas, yaitu uang tunai dan setara kas seperti rekening
giro/deposito dibank dan alat pembayaran lain (Cek, Slip, atau kartu debit)
yang disamakan dengan uang kas yang tersedia dalam kegiatan umum
perusahaan.
b. Sekuritas (efek), yaitu surat berharga, seperti saham, obligasi, dimana
klasifikasinya mempunyai pasar yang luas dan dapat diperjualbelikan
dengan harga yang relatif stabil, dimaksud untuk dijual kembali dalam
jangka pendek. (investasi jangka pendek).
c. Piutang, terdiri dari piutang usaha dan piutang lain – lain. Piutang
usaha timbul karena adanya penjuala produk atau aktivitas normal
perusahaan. Piutang lain-lain timbul karena transaksi diluar
kegiatan usaha.
d. Persediaan, yaitu aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal perusahaan, aset dalam proses produksi, atau aset
dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan yang digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Persediaan diukur berdasarkan harga perolehan, menggunakan
asumsi arus biaya perolehan, seperti FIFO, LIFO, Rata-rata berbobot
atau harga pasar.
Aktiva Tidak Lancar
• Investasi Jangka Panjang : Investasi dalam bentuk efek, Investasi dalam aset
tetap berwujud yang tidak digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, dan
Investasi dalam bentuk dana dana khusus.
• Aset Tetap Berwujud : digunakan dalam operasi rutin perusahaan, contoh :
tanah, gedung, mesin.
• Aset Tetap Tidak Berwujud : tidak memiliki substansi fisik dan instrumen
keuangan, contoh : Hak Paten, Goodwill, Merk Dagang.
• Aset Lainnya, seperti properti yang dimiliki untuk dijual, uang jaminan
dibank atau perusahaan asuransi.
SIKLUS OPERASI NORMAL PERUSAHAAN
Pengumpulan Kas

Piutang Pembelian

Penjualan Proses Produksi

Persediaan
KEWAJIBAN
Kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
Terdiri dari :
- Kewajiban jangka pendek
- Kewajiban jangka panjang
Kewajiban Jangka Pendek
• Kewajiban yang pada umumnya diharapkan oleh perusahaan untuk
diselesaikan dalam siklus normal perusahaan.
• Klasifikasi Kewajiban Jangka Pendek :
– Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan.
– Jatuh tempo dalam jangka waktu 1 tahun dari tanggal neraca.
Kewajiban Jangka Pendek mencakup :
– Utang yang timbul dari pembelian barang atau jasa, seperti utang usaha, utang gaji, utang
pajak.
– Uang muka yang diterima untuk penjualan barang dan jasa, seperti persekot pendapatan
sewa atau persekot penjualan.
– Utang – utang lain yang akan dilunasi dalam waktu perputaran normal perusahaan, seperti
utang obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, pinjaman bank, utang
pembelian aktiva tetap.
Kewajiban Jangka Panjang
• Kewajiban yang biasanya tidak akan jatuh tempo atau dilikuidasi oleh perusahaan
dalam waktu lebih dari satu tahun atau siklus normal perusahaan.
• Contoh : wesel jangka panjang, obligasi, dan utang gadai.
• Kewajiban jangka panjang dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu :
a. Kewajiban yang timbul dari situasi pembelanjaan khusus untuk menambahan
aktiva perusahaan, seperti pengeluaran obligasi
b. Kewajiban yang timbul dari kegiatan normal perusahaan, seperti utang obligasi.
c. Kewajiban bersyarat atau kontijen, yaitu kewajiban yang tergantung pada terjadi
atau tidaknya satu atau lebih peristiwa yang menegaskan jumlah utang atau
kreditor, seperti jaminan jasa produk
EKUITAS
• Merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas
aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan semua kewajiban.
• Pengukuran ekuitas merupakan hasil dari pengukuran aset dan kewajiban.
• Ekuitas berasal dari penyertaan pemilik dan hasil usaha perusahaan.
• Terdiri dari : Modal Saham, Agio Saham (kelebihan setoran modal), Saldo
Laba, Laba/Rugi dari selisih harga pasar dengan harga perolehan sekuritas
yang tersedia untuk dijual, penyesuaian penjabaran valuta asing, laba rugi
yang belum direalisasi atas derivatif, dan Ekuitas Lain (saham treasury).
BENTUK NERACA
Neraca dapat disusun dengan menggunakan :
• Bentuk Akun (Rekening) : menyajikan unsur-unsur neraca secara
berdampingan: bagian kiri menyajikan aktiva dan bagian kanan menyajikan
kewajiban dan ekuitas.
• Bentuk Laporan : aktiva, kewajiban, dan modal disusun secara vertikal dari
atas kebawah.
Neraca Bentuk Akun
Neraca Bentuk Laporan
Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK)
CALK
• Catatan Atas Laporan Keuangan adalah salah satu unsur laporan keuangan yang
menyajikan informasi tentang penjelasan yang lebih rinci mengenai detail laporan
keuangan perusahaan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) ini berfungsi sebagai penjelas pada laporan
keuangan yang detail dan angka-angkanya tidak bisa diungkapkan dalam sebuah laporan
keuangan.

• Meskipun sifatnya sebagai pelengkap, namun Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
ini sangat penting dalam penyajian laporan keuangan. Bahkan tidak bisa dipisahkan dari
laporan keuangan itu sendiri, terutama pada perusahaan terbuka dimana banyak pihak
yang mencari informasi mengenai laporan keuangan perusahaan tersebut.

• Tidak semua informasi mengenai keuangan perusahaan tersedia di laporan keuangan


wajib, sehingga Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) ini sangat diperlukan. Catatan
Atas Laporan Keuangan (CALK) ini menyajikan data yang hanya bisa dinarasikan, tidak
bisa dituangkan lewat angka dan nominal seperti laporan keuangan pada umumnya.
Catatan Atas Laporan Keuangan
• CALK harus mengungkapkan :
1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang
penting.
2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam penyajian secara wajar.
• CALK disajikan dengan urut –urat sebagai berikut :
1. Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan.
2. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesyau dengan urutan
sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan
penyajian komponen laporan keuangan.
3. Pengungkapan lain, termasuk kontijensi, komitmen dan pengungkapan
keuangan laiinnya serta pengungkpan yang bersifat keuangan.
Penyajian kebijakan akuntansi dalam CALK harus
menjelaskan mengenai:
1. Dasar pengukuran yang ditetapkan pada suatu pos.
2. Kebijakan tertentu yang diperlukan untuk memahami
laporan keuangan dengan benar.
3. Pengungkapan lain yang tidak dapat diungkapkan dalam
bagian laporan keuangan.
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN
• Selain pos-pos yang terdapat dalam buku basar perusahaan, dalam neraca juga
diperlukan disajikan informasi tambahan yang dapat berupa peristiwa bersyarat,
kebijakan penilaian dan kebijakan akuntansi yang digunakan, kontrak – kontrak jangka
panjang dan peristiwa kemudian
• Teknik penyajian informasi tambahan dapat dilakukan dalam bentuk :
a. Tanda kurung
b. Catatan kaki
c. Skedul pendukung
d. Referensi silang dan
e. Rekening kontra
Terdapat 4 jenis informasi pelengkap yang perlu ditambahkan pada rekening neraca,
yaitu:
1. Peristiwa Bersyarat (Contingencies)
Kontingensi atau peristiwa bersyarat merupakan peristiwa yang hasilnya tidak dapat
dipastikan, akan tetapi akan berpengaruh besar (material)terhadap neraca.
Contoh peristiwa bersyarat yang menguntungkan:
a. Kemungkinan entitas menerima uang dari sumbangan, hadiah, hibah, bonus, dll.
b. Kemungkinan menerima pengembalian pajak dari persengketaan dengan
pemerintah.
c. Kemungkinan hasil sengketa di pengadilan yang diperkirakan akan
menguntungkan perusahaan.
Peristiwa bersyarat yang merugikan harus ditaksir jumlahnya, berapa yang
harus dibebankan pada laba dan berapa yang harus dicatat sebagai utang
jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Informasi yang bersangkutan tersedia sebelum penerbitan neraca
2. Jumlah kerugian dapat ditaksir dengan wajar
Contoh : utang yang timbul akibat adanya jaminan penjualan jasa atau
produk.
Akuntansi untuk Kontingensi menurut Skousen and Stice (2000):
Kemungkinan Reaksi Akuntansi

Contingent losses Kemungkinan utang jika jumlahnya dapat


ditaksir, bila tidak dapat ditaksir diungkapkan
dalam catatan.
Probable (kemungkinan besar) Diungkapkan sebagai kemungkinan utang
dalam catatan.

Reasonable possible Tidak ada pengakuan atau pengungkapan,


Remote (kemungkinan kecil) kecuali kontingensi memberikan jaminan.
Kemudian, catatan pengungkapan diperlukan.

Contingent Gains Probable (kemungkinan Kemungkinan aktiva jika jumlahnya dapat


besar) ditaksir, bila tidak dapat ditaksir diungkapkan
dalam catatan.
Reasonable possible Diungkapkan dalam kemungkinan aktiva, tapi
hati-hati untuk menghindari implikasi yang
salah.
Remote (kecil kemungkinan) Tidak ada pengakuan dan pengungkapan.
2.Penilaian dan Kebijaksanaan Akuntansi
• Secara umum pengungkapan metode penilaian dan kebijakan akuntansi
dapat diungkapkan dalam badan laporan keuangan itu sendiri.
• CALK harus menyertakan metode penilaian dan kebijakan akuntansi
yang dilakukan. Seperti metode persediaan (MPKP dan MTKP), metode
depresiasi (garis lurus atau jumlah angka tahun), metode penyajian
investasi (harga Perolehan atau pemilikan atau harga pasar).
3. Penyajian atau Kontrak
Setiap kontrak atau negosiasi perlu diungkapkan dalam neraca atau CALK.
Seperti, kontrak sewa jangka panjang, kewajiban pensiun karyawan dan
rencana pemberian saham kepada karyawan dalam bentuk CALK.
4. Pengungkapan Peristiwa Kemudian
CALK juga harus mengungkapkan dengan jelas adanya peristiwa
keuangan yang terjadi setelah tanggal neraca.
Terdapat 2 tipe peristiwa kemudian (kejadian setelah tanggal
neraca) yang menuntut pertimbangan manajemen dan evaluasi
auditor independen, yaitu sbb:
a. Kejadian-kejadian yang memberikan pengakuan retroaktif.
b. Kejadian-kejadian kemudian yang tidak membutuhkan
pengakuan.
Peristiwa kemudian dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Peristiwa kemudian yang:
1. Menyediakan bukti tambahan tentang keadaan yang telah
ada pada tanggal neraca.
2. Mempengaruhi taksiran yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan.
3. Menghasilkan penyesuaian terhadap laporan keuangan.
b. Peristiwa kemudian yang menyediakan bukti tentang kondisi:
4. Yang tidak ada pada saat tanggal neraca, tetapi timbul
sesudahnya, dan
5. Yang tidak memerlukan penyesuaian dari laporan keuangan.
Teknik Pengungkapan Informasi
Tambahan
1. Penjelasan dalam kurung
Cara ini dapat menjelaskan dan melengkapi informasi dalam neraca,
terdapat dalam bada neraca, maka kecil kemungkinan teknik
pengungkapan informasi ini bisa terlewat dibaca. Namun, apabila
informasi penjelasan tambahan cukup panjang maka cara ini akan
menyulitkan pembaca laporan keuangan.
Contoh :
Investasi saham biasa (harga pasar Rp330.768.000,00)
Harga Perolehan Rp 350.000.000,00
2. Catatan Kaki
Catatan kaki sering kali digunakan untuk menjelaskan informasi tentang
ada tidaknya dan jumlah dividen yang tertunggak, syarat atau kewajiban
yang timbul dari komitmen pembeli, kebijaksanaan depresiasi, perubahan
penetapan prinsip akuntansi, dan adanya peristiwa bersyarat.

Sediaan – Lihat Note 2 Rp 108.380.000,00

Note 2. Sediaan dinilai atas dasar harga perolehan


Rp108.360.000,00. Harga pasar atau harga pengganti
pada tanggal neraca Rp 118.500.000,00. Perusahaan
secara konsisten menggunakan metode identifikasi
khusus, dengan metode ini harga perolehan sediaan
adalah Rp 108.380.000,00
3. Skedul Pendukung
Seringkali untuk menjelaskan perincian informasi aktiva atau utang yang
terdapat dalam laporan keuangan diperlukan skedul tersendiri.
Aktiva Tetap.
Tanah, bangunan, peralatan, dan aktiva tetap lain
(lihat skedul 3) Rp643.300.000
SKEDUL 3
TANAH, BANGUNAN, PERALATAN, DAN AKTIVA TETAP LAIN
4. Referensi Silang dan Rekening Kontra
• Referensi Silang menunjukkan hubungan langsung antara aktiva dengan
utang untuk tujuan menarik perhatian para pembaca neraca.
• Rekening kontra merupakan rekening (akun) yang mengurangi saldo
aktiva atau saldo utang dalam neraca. Contoh : Akumulasi Depresiasi,
Diskonto Utang Obligasi.
• Kebalikan dari rekening kontra adalah rekening penambah (adjunct
account) yang akan menambah saldo rekening aktiva atau utang dalam
neraca. Contohnya: Premium Obligasi yang akan menambah jumlah
rekening utang obligasi.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai