B. FUNGSI KEUANGAN
Walaupun perincian antar organisasi berfariasi, fungsi keuangan yang utama
adalah dalam hal keputusan investasi, penghitungan biaya, dan deviden untuk suatu
organisasi. Tujuan manajer keuangan adalah memnuat rencana guna memperoleh
dan memnggunakan dana serta memaksimalkan nilai organisasi. Berikut beberapa
kegiatan yang terlibat :
1. Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi dengan para
eksekutif yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan perencanaaa strategis
umum
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatiannya pada keputusan investasi
dan perhutingan biaya serta segala hal yang berkaitan dengan nya.
3. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya agar perusahaan
dapat beroperasi sefisien mungkin.
D. PENGENDALIAN TERPADU
Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu kofigurasi
yang saling melengkapi, yaitu sub-sistem formal yang didukung proses
administratif. Untuk dapat diformalkan suatu sub-sistem pengendalian seharusnya
terstruktur dan berkelanjutan, serta didesain dengan suatu proses yang tepat untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Untuk bisa menjadi pengendalian yang
komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya mencakup aktivitas
perencanaan, operasional, dan fungsi umpan balik.
1. Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandaidengan istilah perilaku
penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan
adalah dasar dari organisasi dan komunikasi. Masalah pokok dari
perencanaan dapat menjadi kunci pengendalian yang efektif. Suatu
perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan
kerusakan pada pengendalian bagi mereka yang kurang waspada, karena
tidak ada perhatian yang utuh pada implikasi pengendalian terhadap
implementasi rencana.
2. Operasi.
3. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang
disusun dari komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut dihasilkan secara
rutin dari statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi
penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi,
pemberian sanksi dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi
sebagai akibat dari umpan balik.
4. Interaksi Pengendalian
Perencanaan, operasi dan aktivitas-aktivitas umpan balik telah diindentifikasi
sebagai tiga aspek dari proses administratif yang sangat didukung oleh
rancangan sistem pengendalian terpadu. Hubungan ini dapat ditata untuk
menciptakan kumpulan yang besar jika suatu organisasi dapat
menghubungkan sub-subsistem pengendalian dengan baik guna mendukung
perencanaan, operasi dan umpan balik.
E. FAKTOR-FAKTOR KONTEKSTUAL
Konteks dapat menjadi menjadi penting untuk keberhasilan dalam mendesain
dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan. Konteks mengacu
serangkaian karakteristik yang menentukan susunan empiris dalam sistem
pengendalian yang akan ditetapkan. Proses dalam mengindentifikasikan fakttor-
faktor kontekstual yang penting merupakan subjek tertinggi dan sangat temporer,
seperti apakah pendapat seorang manajer lebih penting daripada pendapat manajer
lainnya? Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis merupakan subjek untuk
melakukan perbaikan secara menyeluruh.
1. Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan juga suatu hambatan.
Ukuran dipandang sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai
strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan apabila pertumbuhan
ekonomi menyebabkan eliminasi terhadap strategi pengendalian. Ketika
ukuran menjadi suatu yang penting dalam melkukan pembatasan konteks,
ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel-variabel lainya. Kondisi ini
menyebabkan ukuran tidak dapat memisahkan diri menjadi satu varibel saja.
Sebagai contoh stuktur-struktur stabilitas lingkungan dan proses dapat
dikaitkan dengan ukuran.
2. Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain
pengendalian dari lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dari lingkungan
eksogen dapat dilihat dari kekuatan gerakan yang secara eksternal
menghasikan produk-produk yang memerlukan suatu tanggapan.
Suatu lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak
pembahasan sistem biaya standar dan analisis hubungan atas varians biaya.
Dengan membadingkan biaya aktual yang terjadi dengan standar yang
ditetapkan, sub sistem biaya standar menjadi penting untuk di tinjau.
3. Motif Keuntungan
Keberadaan motif keuntungan tentunya bukanlah suatu penghalang untuk
menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas.
Pada sisi lain, jelas bahwa sistem pengendalian yang didasarkan pada motif
dan ukuran-ukuran provitabilitas seringkali tidak dapat diterjemahkan secara
langsung pada konteks nirlaba (non-profit).
Manfaat terbesar yang berkaitan dengan indikator-indikator berbasis laba
adalah bahwa indikator indikator tersebut secara statistik akan nampak jelas
bila diringkas. Ringkasan-ringkasan tersebut sering diartikan sebagai suatu
ringkasan atas keseluruhan keberhasilan dari sub-sistem yang kompleks dan
sukar dipahami, dimana sub sistem tersebut meliputi seluruh organisasi.
Ketika motif laba tidak muncul, indikator-indikator lain dari organisasi dan
keberhasilan individu seharusnya didasarkan pada hal yang tersebut diatas.
4. Faktor-Faktor Proses
Telah diketahui bahwa tujuan proses terhadap pengendalian akuntansi dapat
menjadi suatu penentu yang penting dalam desain pengendalian. Beberapa
karakteristik proses organisasi dapat menjadi penting bagi tujuan
pengendalian, sementara karakteristik lainnya mungkin bersifat terbatas dan
tidak membuat perbedaan.
Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel maupun biaya
tetap akan diperlihatkan secara singkat. Proses sederhana adalah salahsatu
yang dapat dikarakteristikkan dengan memahami hubungan sebab akibat
secara baik. Suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai hubungan yang
tidak dapat dipahami dengan baik. Biaya-biaya yang sulit dihindari terjadi
pada unit-unit dalam perusahaan, seperti riset dan pengembangan, pemasaran,
dan administrasi karyawan. Hal ini sering menjadi kesulitan dalan mendesain
inisiatif-inisiatif pengendalianterhadap aplikasi biaya yang tidak bisa
dihindari karena ketidak pastian dalam pengaruh pengendalian.
F. PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN
Pengendalian telah didefinisikan sebagai suatu inisiatif karena diyakini bahwa
kemungkinan pencapaian hasil yang diharapkan tinggi. Untuk memperbaiki
kemungkinan keberhasilan, para desainer akan mencari cara untuk menghubungkan
yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan.
1. Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti
dalam mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi
seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan
apakah suatu hasil itu baik atau buruk. Suatu pengendalian akan berhubungan
dengan hasil atau konsekuensibaik yang tepat maupun tidak. Perilaku pekerja
yang rasional, dapat diprediksi dan logis merupakan konsekuensilogis yang
sering dikaitkan terhadap pengenalan dengan sistem biaya standar. Para
manajer yang berpengalaman seringkali mengantisipasi berbagai output yang
berkaitan dengan proses pengendalian yang mereka pahami.
3. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan
rancangan-rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan
pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada
satu atau lebih dilema bisnis. Suatu tantangan yang lebih logis dan lebih
menimbulkan ketegangan adalah ketika manajer tidak tanggap terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi. Banyak organisasi menggunakan
konsultan dari luar atau fungsi audit internalnya sebagai bagian dari
pengendalian yang baru. Dalam jangka panjang akan memelihara lingkungan
pengendalian lewat suatu proses perubahan dan kompensasi.
2. Sistem Kepercayaan.
Perusahaan menggunakan sistem kepercayaan selama bertahun tahun dalam
upayanya untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang di inginkan oleh para
manejer untuk diterapkan oleh karyawanya.pada umumnya,sistem
kepercayaan bersifat singkat,sarat nilai,dan inspirasional. Sebagai manejer
menerapkan dan memahami misi,tetapi ecara rill kelihatannya mengikuti
tren.
Namun,para manejer yang menggunakan misi mereka sebagai dokumen hidip
dan bagian dari sistem untuk menuntun pola kebiasaan menemukan alat
pengendalian yang rapuh.
3. Sistem Batasan
Sistem ini didasarkan pada prinsip manajemen sederhana,tetapi mendasar
yang dapat disebut kekuatan pemikiran negatif. Sistem batasan tidaklah
selalu jelas bagi para manejer senior.banyak aturan main ditetapkan setelah
skandal publik atau penyelidikan internal atas tindakan yang
dipertanyakan.selama bertahun-tahun,General Electric menerapkan aturan
main bisnis yang melarang aktivitas yang berkenaan dengan
pembayaran,penetapan harga,dan alokasi biaya terhadap kontrak pemerintah
yang tidak sesuai.
REFERENSI:
Arfan Ikhsan Lubis. 2009. Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat