Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) BAB 8

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Dosen Pengampu:
AINUN ARIZAH, S.Pd, M.Si

OLEH:
ANDI AULIA RANA AKASY
105731126320
KELAS FA20B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
1

RINGKASAN MATERI

PENGENDALIAN KEUANGAN

A. Keuangan dan Fungsinya


Setiap entitas yang menjalankan usahanya tidak bisa lepas
dari aspek keuangan. Perusahaan membutuhkan uang karena
dengan uang perusahaan akan mampu memenuhi semua
kebutuhannya. Tanpa keuangan yang memadai, perusahaan
tidak mampu mengoperasikan perusahaan dengan normal.
Untuk itu, perusahaan sering mencari dana pengganti dalam
menutupi semua kekurangan atas pembiayaan yang sudah
ditetapkan. Adapun fungsi keuangan bertujuan untuk
mengatur pencarian sumber dana yang dibutuhkan bagi
perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dana yang
telah diperoleh. Untuk dapat mengetahui kebutuhan
perusahaan maka perlu melakukan pengendalian keuangan
secara tepat dan benar.

B. Arti Penting Laporan Keuangan


Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja
perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam melunasi utang dan bunganya.
4. Bagi pemerintah pajak, persetujuan untuk go public
5. Bagi karyawan: penghasilan yang memadai, kualitas hidup,
keamanan kerja.
2

C. Sifat Laporan Keuangan


1. Fakta Yang Telah Dicatat (Recorded Fact)
Laporan keuangan dibuat atas dasar fakta dari catatan
akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam
perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah
plutang, persediaas barang dagangan, utang maupun aset
tetap yang dimiliki perusahaan.
2. Prinsip-Prinsip Dalam Akuntansi
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun
asumsi tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (general accepted accounting principles-
GAAP), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan
pencatatan atau untuk keseragaman.
3. Pendapat Pribadi (Personal Judgment)
Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi
atau dalil dasar yang sudah ditetapkan menjadi standar
praktik pembukuan, tetapi penggunaan konvensi dan dalil
dasar tersebut tergantung pada akuntan atau manajemen
perusahaan yang bersangkutan.

D. Aktifitas Keuangan yang Perlu Dikendalikan


1. Aktivitas Perencanaan
Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen
pasti dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan,
meskipun skala atau lingkup rencananya berbeda dengan
level manajerialnya.
2. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode
yang digunakan dalam perusahaan untuk mendapatkan
uang guna membayar kebutuhan perusahaan. Terdapat dua
sumber pendanaan eksternal, yaitu investor ekuitas (pemilik
atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman).
3

3. Aktivitas Investasi
Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau
menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat
mendapat keuntungan finansial.
4. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi (operating activities) mencerminkan
pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas
pendanaan dan aktivitas investasi.

E. Beberapa Konsep Matematis yang Umum Digunakan dalam


Keuangan
Konsep statistik umum yang digunakan dalam pengendalian
keuangan dilakukan dengan pendekatan rasio keuangan,
sebagai berikut:
1. Rasio likuditas
2. Rasio manajemen aset
3. Rasio manajemen utang
4. Rasio profitabilitas
5. Rasio nilai pasar

F. Aspek Dimensi Keperilakuan dalam Pengendalian Keuangan


1. Umpan Balik Mekanikal Versus Respons Perilaku
Fokus utama dalam subsistem pengendalian keuangan
adalah perilaku dari orang-orang yang ada dalam organisasi
dan bukan pada mesin. Oleh sebab itu, pengendalian
keuangan dapat dipahami secara baik melalui penekanan
pada pentingnya asumsi-asumsi keperilakuan.
2. Perluasan Konsep Tradisional
Konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering
kali berarti hasil dari informasi akuntansi adalah langkah
akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan perilaku,
menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan
akuntan sehingga informasi dapat dipandang sebagai
4

intermediasi dari langkah akhir. fokus sistem pengendalian


secara tradisional terletak pada tujuh faktor berikut:
a. Mempekerjakan karyawan yang akan melaksanakan
tanggung jawabnya dengan kompeten dan penuh
integritas.
b. Menghindari fungsi yang tidak harmonis dengan
memisahkan tugas dan tanggung Jawab.
c. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan posisi
sehingga kesesuaian transaksi dilaksanakan dan dapat
dievaluasi.
d. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan
bahwa transaksi telah dicatat dengan akurat.
e. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
f. Menjaga aset dengan mendesain prosedur yang
membatasi akses terhadap aset tersebut.
g. Mendesain pengecekan independen untuk
meningkatkan akurasi.

G. Aspek Keperilakuan dari Pengendalian Keuangan yang


Komprehensif
Terdapat tiga tahap proses administratif dan implementasi
pengendalian yang akan dibicarakan pada submateri berikut.
1. Perencanaan
Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena
dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih
dibandingkan fungsi manajemen lainnya.
2. Operasi
Ada dua jenis proses dalam kegiatan operasi, yaitu proses
inti (core process) dan proses pendukung (support process).
Proses inti merupakan serangkaian kegiatan yang
menyampaikan nilai pada pelanggan. Sementara itu, proses
pendukung memberikan sumber daya dan input yang Ping
5

ke dalam proses inti yang penting bagi pengelolaan kegiatan


perusahaan atau organisasi.
3. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal
dan informal yang disusun dari komunikasi nonverbal.
Komunikasi tersebut dihasilkan secara rutin dari statistik
yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi
penyusunan. Evaluasi ini akan memengaruhi distribusi
kompensasi, pemberian sanksi, dan perubahan atas proses
perencanaan serta operasi sebagai akibat dari umpan balik.

H. Aspek Keperilakuan atas Pengendalian Keuangan dari Faktor


Kontekstual
Faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan secara jelas
menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh konteks
dalam keberhasilan perancangan dan penerapan subsistem
pengendalian keuangan.
1. Ukuran
Ukuran dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai
pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagal strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan jika
pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya eliminasi
terhadap strategi pengendalian.
2. Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat
berbeda dengan desain pengendalian dalam lingkungan
yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen
dapat dinilai dari kekuatan gerakan yang secara eksternal
menghasilkan produk yang memerlukan suatu tanggapan.
3. Motif Keuntungan
Kebanyakan ekonom dan ahli keuangan menganggap motif
keuntungan menjadi alasan utama bisnis ada dalam
6

masyarakat kapitalis. Meskipun hal ini mungkin tampak


agak disederhanakan, semua aspek bisnis biasanya dapat
dihubungkan ke bagaimana bisnis membuat keuntungan
dan bagaimana keuntungan digunakan untuk terus
menumbuhkan bisnis.

I. Aspek Keperilakuan dalam Perekayasaan Pengendalian


Keuangan
Faktor proses penting dalam pengendalian biaya yang tidak
dapat dihindari dan biaya untuk melakukan rekayasa adalah
biaya variabel. . Biaya variabel adalah biaya yang berubah
sebanding/sesuai dengan perubahan volume produksi.
Perubahan biaya dalam jumlah keseluruhan akan semakin
besar sesuai dengan besarnya jumlah perubahan kegiatan,
dengan asumsi biaya per unit tidak berubah. Contoh biaya
variabel adalah biaya bahan baku, dan upah langsung.

J. Aspek Keperilakuan dalam Pertimbangan Rancangan


Pengendalian telah didefinisikan sebagai suatu pilihan inisiatif
karena diyakini bahwa kemungkinan pencapaian hasil yang
diharapkan adalah tinggi. Untuk memperbaid kemungkinan
keberhasilan, para desainer akan mencari cara menemukan
hubungan sebab-akibat yang dipercaya bersifat nyata dalam
lingkungan sehingga mereka memiliki kemampuan untuk
mengantisipasi konsekuensi logis yang dapat dihasilkan dari
penambahan suatu pengendalian atau aturan pengendalian.
Oleh karena lebih fokus pada perilaku dibandingkan dengan
mekanis, para desainer harus mempertimbangkan istilah
ekspektasi dan kemungkinan dibandingkan dengan kepastian
dalam hal output Pengembangan rencana hingga mencapai
tingkat yang sempurna menjadi tujuan yang tidak realistis.
7

K. Aspek Keperilakuan Pengendalian Keuangan dalam


Kerangka Pemberdayaan Perusahaan
Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi
yang banyak harus mengandalkan inisiatif karyawan untuk
mencari peluang dan merespons kebutuhan konsumen. Namun,
mengejar peluang dapat menempatkan bisnis dalam risiko besar
atau menimbulkan kebiasaan yang dapat menghancurkan
integritas perusahaan. Kegagalan pengendalian manajemen
telah menjadi topik utama dalam beberapa tahun belakangan
ini. Pada setiap kasus, karyawan melanggar mekanisme
pengendalian yang ada dan membahayakan monopoli bisnis.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena reputasi yang
rusak, denda, serta kehilangan bisnis dan peluang adalah
cukup signifikan. Hal ini membuat perhatian manajer tersedot
untuk mengatasi krisis tersebut. Baru-baru ini, manajer harus
mendorong karyawannya untuk memprakarsai perbaikan
proses dan penemuan cara-cara baru untuk merespons
terhadap kebutuhan konsumen, tetapi masih dalam batas yang
dapat dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai