Anda di halaman 1dari 8

Nama : I GEDE EKA DHARMA WICAKSANA

Nim : 1902022339
Kelas : V B Akuntansi Pagi

Akuntansi Keperilakuan
Pengendalian Keuangan

1. Pentingnya Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita mendekati
abad ke-21. Radio dan televise menyajikan cerita-cerita yang dramatis tentang pertumbuhan dan
penurunan perusahaan - perusahaan, pengambilalohan perusahaan, dan berbagai jenis
restrukturisasi perusahaan. Pentingnya prinsip keuangan ini digarisbawahi dengan adanya
perkembangan dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan. Misalnya saja, dalam bulan
September 1989, Campeau Corporation tidak melunasi pembayaran bunga untuk sebagian
utangnya.

2. Fungsi keuangan

Walaupun rinciannya bervariasi antarorganisasi, fungsi keuangan yang utama adalah


dalam hal keputusan investasi, perhitungan biaya, dan deviden untuk suatu organisasi. Tujuan
manajer keuangan adalah untuk merencanakan guna memperoleh dan mengunakan dana, serta
memaksimalkan nilai organisasi. Ada beberapa kegiatan yang terlibat yaitu :
1. Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi dengan para eksekutif yang
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis umum.
2. Manajer keuangan harus memusatkan kegiatannya kepada keputusan investasi dan perhitungan
biaya, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Perusahaan yang berhasil biasanya mengalami
laju pertumbuhan penjualan yang tinggi, sehingga memerlukan dukungan penambahan investasi.
Para manajer keuangan perlu menentukan laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai
dan membuat prioritas atas alternatif investasi yang tersedia.
3. Manejer keuangan harus bekerjasama dengan para manejer lainya agar perusahaan dapat
beroperasi seefisien mungkin, karena semua keputusan bisnis memiliki dampak keuangan.
4. Manajer keungan menghubungkan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar
modal, yang merupakan sumber perolehan dana dan tempat surat berharaga perusahaan
diperdagangkan.
Jadi tugas pokok manajer keuangan adalah berkaitan dengan keputusan investasi dan
perhitungan biaya.dalam melaksanakan fungsinya maka manajer keuangan berkaitan langsung
dengan keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri.
fungsi keuangan dalam organisasi. Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan
menjadi dua jabatan yaitu :
a.       Bendahara
Bendahara bertanggung jawab atas perolehan dan pengamanan data. Tanggung jawab seorang
bendahara biasanya terletak pada pengadaan dan pengelolaan uang tunai.meskipun tanggung
jawab pembuatan laporan berada di tangan kontroler,bendahara pada umumnya membuat
laporan mengenai posisi arus kas harian dan posisi modal kerja , membuat anggaran dan
melaporkan informasi arus kas dan informasi uang tunai.

b.      Administrasi pembukuan atau akuntansi ( kontroler )


Bidang tanggungjawab kontroler meliputi akuntansi,pelaporan,dan pengendalian.
Fungsi pokok kontroler adalah mencatat (recording) dan membuat laporan (reporting) mengenai
informasi keuangan perusahaan.
Tugas lain dari kontroler adalah menegelolah pengajian, menyusun perhitungan dan pelaporan
pajak serta melakukan audit internal.

3. Definisi Pengendalian Keuangan

Pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu


menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa
rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai
perubahan dalam lingkungan operasi. Manajer menggunakan serangkaian metode dan sistem
pengendalian untuk menangani berbagai masalah dan elemen organisasi yang berbeda. Metode
dan sistem dapat mempunyai banyak bentuk dan dapat ditujukan pada berbagai kelompok. Akan
tetapi, pengendalian keuangan memiliki keunggulan khusus, karena uang  mudah diukur dan
dihitung.
Pada umumnya, pengendalian didefinisikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih, yang akan
mengubah kemungkinan dari pencapaian hasil yang diharapkan. Definisi pengendalian telah
didasarkan pada konsep “kepercayaan .’ dan konsep “ kemungkinan.”
a.      Umpan Balik Mekanikal vs Respons Perilaku
Fokus utama dalam subsistem pengendalian keuangan adalah pada perilaku dari orang-
orang yang ada dalam organisasi dan bukan pada mesin.oleh karena itu, pengendalian keuangan
dapat dipahami secara baik melalui penekanan pada pentingnya asumsi-asumsi keprilakuan.
b.      Perluasan Konsep-Konsep Tradisional
Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi seringkali berarti bahwa hasil
dari informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Ketika sistem pengendalian
dirancang secara tepat untuk menghasilkan informasi akuntansi yang akurat dan andal, maka
secara tradisional, fokus sitem pengendalian terletak pada tujuh faktor berikut ini yaitu :
1. Mempekerjakan karyawan yang akan melaksanakan tanggungjawabnya dengan kompeten dan
penuh integritas.
2. Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan cara memisahkan tugas dan tanggung
jawab.
3. Mendefenisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga kesesuaian dari suatu
transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.
4. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah dicatat dengan
akurat.
5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
6. Menjaga aktiva dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap  aktiva tersebut.
7. Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.
Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain pengendalian internal mencerminkan
pengalaman dari profesi audit. Pengalaman yang tidak terlihat tersebut dapat digunakan untuk
merancang dan menginplementasikan sistem pengendalian keuangan melalui perluasan
seperangkat tujuan yang dimiliki dari informasi akuntansi guna mencakup proses administratif.

4. Faktor- Faktor Kontekstual


Konteks dapat menjadi penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan
mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan yang mengacu pada serangkaian
karakteristik yang menentukan susunan empiris dalam sistem pemgendalian yang akan
ditetapkan.
 Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi
dan bukan sebagai strategi pengendalian. Ketika ukuran menjadi sesuatu yang penting dalam
melakukan konteks, ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel-variabel lainnya. Ukuran
dapat menjadi hambatan apabila pertumbuhan ekonomi menyebabkan eliminasi terhadap strategi
pengendalian. Kondisi ini menyebabkan ukuran tidak dapat memisahkan diri menjadi satu
varibel saja. Sebagai contoh stuktur-struktur stabilitas lingkungan dan proses dapat dikaitkan
dengan ukuran.

 Stabilitas Lingkungan
Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat yang tepat terhadap
perubhan lingkungan seperti pengenalan sejumlah produk baru, tindakan-tindakan pesaing yang
melakukan metode produksi yang lebih baik atau efisien atau inisiatif pihak pengambilan
keputusan yang mempengaruhi unit-unit kerja. Stabilitas dari lingkungan eksogen dapat dilihat
dari kekuatan gerakan yang secara eksternal menghasikan produk-produk yang memerlukan
suatu tanggapan. Suatu lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak pembahasan
sistem biaya standar dan analisis hubungan atas varians biaya. Dengan membandingkan biaya
aktual yang terjadi dengan standar yang ditetapkan, sub sistem biaya standar menjadi penting
untuk di tinjau.

 Motif keuangan
Sistem pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran –ukuran profitabilitas seting
kali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba. Manfaat terbesar yang
berkaitan dengan indikator-indikator brbasi laba adalah bahwa  tindikator –indikator tersebut
secara statistik akan tampak jelas jika diringkas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem pengendalian
yang didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran provitabilitas seringkali tidak dapat
diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non-profit). Manfaat terbesar yang
berkaitan dengan indikator-indikator berbasis laba adalah bahwa indikator indikator tersebut
secara statistik akan nampak jelas bila diringkas. Ringkasan-ringkasan tersebut sering diartikan
sebagai suatu ringkasan atas keseluruhan keberhasilan dari sub-sistem yang kompleks dan sukar
dipahami, dimana sub-sistem tersebut meliputi seluruh organisasi. Ketika motif laba tidak
muncul, indikator-indikator lain dari organisasi dan keberhasilan individu seharusnya didasarkan
pada hal yang tersebut diatas.

 Faktor-faktor proses
Suatu proses penting dalam pengendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari dan biaya-
biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel.Strategi pengendalian biaya variabel
seringkali berbeda dalam hal substansi dengan strategi-strategi pengendalian biaya yang
disesuaikan. Beberapa karakteristik proses organisasi dapat menjadi penting bagi suatu
pengendalian, sementara karakteristik lainnya mungkin bersifat terbatas dan tidak membuat
perbedaan. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel maupun biaya tetap
akan diperlihatkan secara singkat. Proses sederhana adalah salah satu yang dapat
dikarakteristikkan dengan memahami hubungan sebab akibat secara baik. Suatu proses yang
kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat dipahami dengan baik. Biaya-biaya
yang sulit dihindari terjadi pada unit-unit dalam perusahaan, seperti riset dan pengembangan,
pemasaran, dan administrasi karyawan. Hal ini sering menjadi kesulitan dalan mendesain
inisiatif-inisiatif pengendalian terhadap aplikasi biaya yang tidak bisa dihindari karena ketidak
pastian dalam pengaruh pengendalian.

5. Pengendalian Terpadu
Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu kofigurasi yang
saling melengkapi, yaitu sub-sistem formal yang didukung proses administratif. Untuk dapat
diformalkan, suatu sub-sistem pengendalian seharusnya terstruktur dan berkelanjutan, serta
didesain dengan suatu proses yang tepat untuk mencapai tujuan yang spesifik. Untuk bisa
menjadi pengendalian yang komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya mencakup
aktivitas berikut ini yaitu :

1.      Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi ditandai dengan istilah perilaku penetapan tujuan. Aspek-
aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah dasar dari organisasi dan
komunikasi. Masalah pokok dari perencanaan dapat menjadi kunci pengendalian yang efektif.
Suatu perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan kerusakan pada
pengendalian bagi mereka yang kurang waspada, karena tidak ada perhatian yang utuh pada
implikasi pengendalian terhadap implementasi rencana.
2.      Operasi
Dalam organisasi yang terstruktur, fungsi-fungsi organisasi menyadari keberadan dari rencana
manajemen walaupun perencanaan tersebut bersifat tidak formal atau tidak tertulis. Batasan
operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas organisasi, termasuk didalamnya provisi
atau jasa pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga fungsi operasi.
Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-
aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana-rencana manajemen.
3.      Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari
komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut dihasilkan secara rutin dari statistik yang
ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi
distribusi kompensasi, pemberian sanksi dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi
sebagai akibat dari umpan balik.
4.      Interaksi Pengendalian
Perencanaan, operasi dan aktivitas-aktivitas umpan balik telah diindentifikasi sebagai tiga aspek
dari proses administratif yang sangat didukung oleh rancangan sistem pengendalian terpadu.
Hubungan ini dapat ditata untuk menciptakan kumpulan yang besar jika suatu organisasi dapat
menghubungkan sub-subsistem pengendalian dengan baik guna mendukung perencanaan,
operasi dan umpan balik.

6. Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan
Untuk memperbaiki kemungkinan keberhasilan, para desainer akan mencari cara untuk
menemukan hubungan sebab akibat yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan, memiliki
kemampuan untuk megantisipasi konsekuensi logis yang dapat dihasilkan dari penambahan suatu
pengendalian atau aturan pengendalian. Suatu evaluasi yang pragmatis terhadap keberhasilan
secara kolektif seharusnya dapat menilai pencapaian keuntungan yang terjadi.
a. Antisipasi Terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain
pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer keuangan yang
terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan apakah suatu hasil itu baik atau buruk. Suatu
pengendalian akan berhubungan dengan hasil atau konsekuensi baik yang tepat maupun tidak.
Perilaku pekerja yang rasional, dapat diprediksi dan logis merupakan konsekuensi logis yang
sering dikaitkan terhadap pengenalan dengan sistem biaya standar.
b. Relevansi dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan biaya, dimana suatu pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak nyata atau dipengaruhi secara bersama-sama agar
menjadi tidak nyata.
c. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan
pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang
sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilema bisnis.

7. Pengendalian dalam Era Pemberdayaan


Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi yang banyak harus
mengandalkan inisiatif karyawan guna mencari peluang dan merespon kebutuhan konsumen.
Namun mengejar peluang dapat menempatkan bisnis pada resiko besar atau menimbulkan
kebiasaan yang menghancurkan integritas perusahaan. Untuk melindungi perusahaannya para
manajer senior didorong untuk mendefinisikan ulang bagaimana mereka melaksanakan tugas-
tugas mereka dan bagaimana mereka yakin bahwa bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
a. Sistem Pengendalian Diagnostik
Para manajer menggunakan sistem pengendalian diagnostik untuk memonitor tujuan dan
profitabilitas serta memastikan kemajuan kearah target, seperti pertumbuhan laba dan pangsa
pasar secara berkala, para manejer menilai output dan membandingkan dengan standar kinerja
pada saat itu. Namun sistem pengendaliandiagnostik tidak cukup untuk memastikan
pengendalian yang efektif.padakenyataannya ,sistem ini menciptakan tekanan yang dapat
menimbulkan kegagalan pengendalian,bahkan krisis. Salah satu tujuan utama sistem penilain
diagnostik adalahmenghilangkan beban manejer terhadap pengawasan yang konstan.sekalipun
tujuanditetapkan ,penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
b. Sistem Kepercayaan
Perusahaan menggunakan sistem kepercayaan selama bertahun tahun dalam upayanya untuk
menegaskan nilai-nilai dan arah yang di inginkan oleh para manejer untuk diterapkan oleh
karyawanya. Pada umumnya, sistem kepercayaan bersifat singkat, sarat nilai,dan inspirasional.
c. System Batasan
Sistem ini didasarkan pada prinsip manajemen sederhana, tetapi mendasar yang dapat disebut
kekuatan pemikiran negatif.
d. Sistem Pengendalian Interaktif
System pengendalian interaktif merupakan system informasi formal yang digunakan oleh para
manager untuk melibatkan diri secara terus-menerus dan personal dalam keputusan bawahan.
e. Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian
Para manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secarakeseluruhan memastikan
bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atasoperasinya yang luas dengan menggunakan
seluruh unsur pengendalian. Untuk mengomunikasikan nilai inti, mereka mengandalkan sistem
kepercayaan.

Anda mungkin juga menyukai