Nim : 1902022339
Kelas : V B Akuntansi Pagi
Akuntansi Keperilakuan
Pengendalian Keuangan
Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita mendekati
abad ke-21. Radio dan televise menyajikan cerita-cerita yang dramatis tentang pertumbuhan dan
penurunan perusahaan - perusahaan, pengambilalohan perusahaan, dan berbagai jenis
restrukturisasi perusahaan. Pentingnya prinsip keuangan ini digarisbawahi dengan adanya
perkembangan dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan. Misalnya saja, dalam bulan
September 1989, Campeau Corporation tidak melunasi pembayaran bunga untuk sebagian
utangnya.
2. Fungsi keuangan
Stabilitas Lingkungan
Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat yang tepat terhadap
perubhan lingkungan seperti pengenalan sejumlah produk baru, tindakan-tindakan pesaing yang
melakukan metode produksi yang lebih baik atau efisien atau inisiatif pihak pengambilan
keputusan yang mempengaruhi unit-unit kerja. Stabilitas dari lingkungan eksogen dapat dilihat
dari kekuatan gerakan yang secara eksternal menghasikan produk-produk yang memerlukan
suatu tanggapan. Suatu lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak pembahasan
sistem biaya standar dan analisis hubungan atas varians biaya. Dengan membandingkan biaya
aktual yang terjadi dengan standar yang ditetapkan, sub sistem biaya standar menjadi penting
untuk di tinjau.
Motif keuangan
Sistem pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran –ukuran profitabilitas seting
kali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba. Manfaat terbesar yang
berkaitan dengan indikator-indikator brbasi laba adalah bahwa tindikator –indikator tersebut
secara statistik akan tampak jelas jika diringkas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem pengendalian
yang didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran provitabilitas seringkali tidak dapat
diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non-profit). Manfaat terbesar yang
berkaitan dengan indikator-indikator berbasis laba adalah bahwa indikator indikator tersebut
secara statistik akan nampak jelas bila diringkas. Ringkasan-ringkasan tersebut sering diartikan
sebagai suatu ringkasan atas keseluruhan keberhasilan dari sub-sistem yang kompleks dan sukar
dipahami, dimana sub-sistem tersebut meliputi seluruh organisasi. Ketika motif laba tidak
muncul, indikator-indikator lain dari organisasi dan keberhasilan individu seharusnya didasarkan
pada hal yang tersebut diatas.
Faktor-faktor proses
Suatu proses penting dalam pengendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari dan biaya-
biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel.Strategi pengendalian biaya variabel
seringkali berbeda dalam hal substansi dengan strategi-strategi pengendalian biaya yang
disesuaikan. Beberapa karakteristik proses organisasi dapat menjadi penting bagi suatu
pengendalian, sementara karakteristik lainnya mungkin bersifat terbatas dan tidak membuat
perbedaan. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel maupun biaya tetap
akan diperlihatkan secara singkat. Proses sederhana adalah salah satu yang dapat
dikarakteristikkan dengan memahami hubungan sebab akibat secara baik. Suatu proses yang
kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat dipahami dengan baik. Biaya-biaya
yang sulit dihindari terjadi pada unit-unit dalam perusahaan, seperti riset dan pengembangan,
pemasaran, dan administrasi karyawan. Hal ini sering menjadi kesulitan dalan mendesain
inisiatif-inisiatif pengendalian terhadap aplikasi biaya yang tidak bisa dihindari karena ketidak
pastian dalam pengaruh pengendalian.
5. Pengendalian Terpadu
Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu kofigurasi yang
saling melengkapi, yaitu sub-sistem formal yang didukung proses administratif. Untuk dapat
diformalkan, suatu sub-sistem pengendalian seharusnya terstruktur dan berkelanjutan, serta
didesain dengan suatu proses yang tepat untuk mencapai tujuan yang spesifik. Untuk bisa
menjadi pengendalian yang komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya mencakup
aktivitas berikut ini yaitu :
1. Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi ditandai dengan istilah perilaku penetapan tujuan. Aspek-
aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah dasar dari organisasi dan
komunikasi. Masalah pokok dari perencanaan dapat menjadi kunci pengendalian yang efektif.
Suatu perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan kerusakan pada
pengendalian bagi mereka yang kurang waspada, karena tidak ada perhatian yang utuh pada
implikasi pengendalian terhadap implementasi rencana.
2. Operasi
Dalam organisasi yang terstruktur, fungsi-fungsi organisasi menyadari keberadan dari rencana
manajemen walaupun perencanaan tersebut bersifat tidak formal atau tidak tertulis. Batasan
operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas organisasi, termasuk didalamnya provisi
atau jasa pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga fungsi operasi.
Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-
aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana-rencana manajemen.
3. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari
komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut dihasilkan secara rutin dari statistik yang
ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi
distribusi kompensasi, pemberian sanksi dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi
sebagai akibat dari umpan balik.
4. Interaksi Pengendalian
Perencanaan, operasi dan aktivitas-aktivitas umpan balik telah diindentifikasi sebagai tiga aspek
dari proses administratif yang sangat didukung oleh rancangan sistem pengendalian terpadu.
Hubungan ini dapat ditata untuk menciptakan kumpulan yang besar jika suatu organisasi dapat
menghubungkan sub-subsistem pengendalian dengan baik guna mendukung perencanaan,
operasi dan umpan balik.
6. Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan
Untuk memperbaiki kemungkinan keberhasilan, para desainer akan mencari cara untuk
menemukan hubungan sebab akibat yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan, memiliki
kemampuan untuk megantisipasi konsekuensi logis yang dapat dihasilkan dari penambahan suatu
pengendalian atau aturan pengendalian. Suatu evaluasi yang pragmatis terhadap keberhasilan
secara kolektif seharusnya dapat menilai pencapaian keuntungan yang terjadi.
a. Antisipasi Terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain
pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer keuangan yang
terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan apakah suatu hasil itu baik atau buruk. Suatu
pengendalian akan berhubungan dengan hasil atau konsekuensi baik yang tepat maupun tidak.
Perilaku pekerja yang rasional, dapat diprediksi dan logis merupakan konsekuensi logis yang
sering dikaitkan terhadap pengenalan dengan sistem biaya standar.
b. Relevansi dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan biaya, dimana suatu pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak nyata atau dipengaruhi secara bersama-sama agar
menjadi tidak nyata.
c. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan
pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang
sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilema bisnis.