Pengendalian
Pertemuan ke 6
PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita
mendekati abad ke-21. Radio dan televisi menyajikan cerita-cerita dramatis
tentang pertumbuhan dan penurunan perusahaan-perusahaan, pengembalian
perusahaan, dan berbagai jenis restrukturisasi perusahaan. Untuk memahami
perkembangan ini dan ikut serta di dalamnya secara efektif, diperlukan
pengetahuan mengenai prinsip keuangan.
Aktivitas Perusahaan yang perlu dikendalikan
Dalam memilih pengendalian keuangan, manajer akan bergantung pada keyakinan dan
pengalaman mereka. Outcome keperilakuan yang berhubungan dengan inisiatif-inisiatif
pengendalian akan dimengerti dengan lebih realistis dan akurat dalam situasi dimana
keyakinan dan taksiran kemungkinan terhadap hal ini daripada hubungan kausal yang
naif.
Tujuan utama literatur akuntansi biasanya menekankan asumsi-asumsi keperilakuan
yang pokok dalam pengendalian keuangan. Hal ini dapat dinterpretasikah sebagai evc!usi
pemikiran dan perluasan lingkungan yang mempengaruhi akuntansi dan displin
akuntansi. Banyak hal yang diperoleh dari penggabungan antara pendekatan perilaku
untuk pengendalian dalam akuntansi manajerial dan akuntansi tradisional dengan
konsep-konsep nonkeperilakuan dari pengendalian yang ada dalam literatur akuntansi
dan auditing.
b. Memperluas Konsep-konsep Tradisional
Saat desain sistem pengendalian telah memenuhi kriteria informasi akuntansi yang akurat dan
dapat diandalkan, penekanannya biasanya ditempatkan pada tujuh faktor berikut ini:
1. Mempekerjakan personel yang akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan kompeten dan
penuh integritas.
2. Mengindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan cara memisahkan tugas dan tanggungjawab.
3. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga kesesuaian dari transaksi-
transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.
4. Membangun metode sistematis untuk meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah dicatat secara
akurat.
5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
6. Menjaga aset-aset dengan mendesain berbagai prosedur yang membatasi akses terhadap aset.
7. Mendesain suatu pemeriksaan independen untuk meningkatkan akurasi.
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif
Perencanaan
Proses perencanaan dicirikan sebagai perilaku penetapan tujuan. Perencanaan
formal lebih dari sekedar data-data statistik yang hampir memenuhiseluruh
halaman dalam dokunien perencanaan. Aspek penting dari proses penetapan
tujuan adalah adanya dua hal dasaryaitu organisasi dan komunikasi. Jika struktur
organisasi tidak efisien, maka harus dirampingkan selama proses perencanaan.
Proses perencanaan mengangkat berbagai pertanyaan mengenai pengendalian
seperti: Bagaimana divisi-divisi diidentifikasi? Apa yang digunakan untuk
menyusun akuntansi pertanggungjawaban? Bagaimana departemen-departemen
dibentuk dan akuntansi apa yang akan dibuat untuk masalah transfer antar
departemen?
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif
cont………………..
1. Perencanaan
Perencanaan sangat penting bagi pengendalian yang efektif. Pengendalian juga
sangat penting bagi perencanaan yang efektif. Suatu rencana secara teknik
maupun logistik, dapat mengundang,bencana pengendalian bagi organisasi,yang
tidak waspada, dengan kata lain tidak memperhatikan implikasi pengendalian
dari suatu penetapan rencana. Daiam hal ini, pengendalian membutuhkan
sesuatu untuk dapat beroperasi sebagai suatu rangkaian pembatasan bagi fungsi
perencanaan. Fenomena ini biasa terjadi dalam organisasi berteknologi tinggi
dimana kelayakan teknis seringkali melebihi kemampuan kita untuk melindungi
organisasi dari ancaman-ancaman seperti pelanggaran keamanan, kecelakaan
kerja, kecurangan, dan kegagalan, pengendalian lainnya.
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif
2. Operasi
Di dalam organisasi yang terstruktur, fungsi operasi membuktikan adanya perencanaan
manajemen, meskipun perencanaan itu bersifat informal / tidak tertulis. Operasi berarti
pencaturan aktivitas-aktivitas di dalam organisasi, termasuk provisi jasa-jasa dan
pembuatah produk serta fungsi-fungsi, pendukung penting yang dibutuhkan untuk
melakukan operasi. Pengendalian operasi adalah suatu proses memonitor dari
mengoreksi aktivitas operasi selama mass penerapan rencana manajemen. Contoh dari
subsistem pengendalian operasi adalah aplikes, persediaan dan pembeliar. biaya
standar; dan subsistem housekeeping adalah administrasi pembayaran dan manajemen
kredit. Dalam beberapa organisasi. pengendalian operasi adalah sebuah tangqungjawab
manajer pemilik yang harus mengendalikan sarana-sarana informal dan personal.
Organisasi yang lebih besar dan lebih kompleks akan membentuk subsistem
pengendalian-operasi untuk mencapai suatu standar efektivitas dan meningkatkan
efisiensi operasi.
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif
Umpan balik
Umpan balik di dalam organisasi terbentuk dari sumber-sumber formal dan informal, yang
hasilnya berupa komuoikasi nonverbal yang terjadi secara rutin dan akhimya membentuk suatu
tabulasi statistik. Umpan ba!ik dilihat sebagai suatu dasar bagi evaluasi yang akan mempengaruhi
distribusi penghargaan, pelaksanaan pinalti/hukuman dan alteration proses perencanaandan
operasi yang membentuk umpan balik. Sebuah desain formal dan sistematis dari pengumpulan
dan penyaluran umpan balik memastikan variabel-variabel telah diidentifikasi, ukuranukuran telah
didefinisi, data-data telah dikumpulkan. Ukuran dapat dibentuk secara internal, seperti umpan
balik yang disediakan dari suatu analisis terhadap varians biaya standar; ukuran dapat juga dibuat
dari sumber-sumbereksternal perusahaan; seperti marketshare industri atau efisiensi data. Proses
umpan balik didalam subsistem pengendalian keuangan terkadang dimengerti dengan baik
seperti dalam aplikasi mekanis yang rielibatkan sistem tertutup yang teridentifikasi dengan baik
hubungan sebab-akibatnya. Di dalam aplikasi manajemen, kehadiran faktor manusia dan
kompleksitas motivasi manusia menyatakan bahwa hubungan antara umpan balik dan aksi-aksi di
masa depan itu tidak pasti dan membingungkan.