Anda di halaman 1dari 14

Aspek Perilaku dalam

Pengendalian
Pertemuan ke 6
     PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN

 Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita
mendekati abad ke-21. Radio dan televisi menyajikan cerita-cerita dramatis
tentang pertumbuhan dan penurunan perusahaan-perusahaan, pengembalian
perusahaan, dan berbagai jenis restrukturisasi perusahaan. Untuk memahami
perkembangan ini dan ikut serta di dalamnya secara efektif, diperlukan
pengetahuan mengenai prinsip keuangan.
Aktivitas Perusahaan yang perlu dikendalikan

Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas


Perencanaan Pendanaan Investasi Operasi
Aspek Dimensi Keperilakuan dalam Pengendalian Keuangan

 a    Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku


 Fokus utama dalam subsistem pengendalian keuangan adalah pada perilaku
orang orang dalam organisasi, dan bukan pada mesin. Oleh sebab itu,
pengendalian keuangan dapat dipahami secara baik melalui penekanan pada
pentingnya asumsi asumsi keperilakuan. Tetapi tidak semua desain pengendalian
berhubungan dengan keperilakuan. Aplikasi mekanikal dari pengendalian, seperti
halnya pada thermostat yang mengatur suhu ruangan, menekankan umpan balik
mekanik daripada respon-respon keperilakuan. Tentu saja, peralatan mekanik
dan elektrik serta metode-metode dapat digunakan untuk mempengaruhi
perilaku manusia.
a    Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku

 Sebuah alarm peringatan telah dipasang sebagai sarana pengaman untuk


mencegah kecelakaan atau sebuah desain system password untuk mencegah
orang-orang yang tidak berhak dapat menggunakan komputer, adalah beberapa
contoh yang sudah ada. Contoh contoh ini mempekerjakan sarana-sarana
mekanik dan elektrik, tapi tujuan, pengendalian adalah untuk mempengaruhi
manusia daripada untuk memunculkan, respon mesin. Karena menekankan pada
respon manusia daripada respon mesin, maka subsistem dari pengendalian
keuangan mendasarkan pemikirannya pada asumsi-asumsi keperilakuan.
a    Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku

 Tujuan keperilakuan dalam pengendalian keuangan dapat direkonsifiasi dengan


sebuah definisi umum tentang pengendalian. Pada umumnya, pengendalian
didefinisikan sebagai sebuah inisiatif yang dipilih karena dipercaya bahwa
kemungkinan mendapatkan suatu outcome yang diharapkan akan makin
meningkat. Dalam pengendalian keuangan hasil hasil pokok yang diharapkan
merupakan peristiwa-peristiwa keperilakuan dan penerapannya dari masalah-
masalah keuangan.
a    Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku

 Definisi pengendalian didasarkan pada konsep "keyakinan" dan "probabilitas".


Manajer-manajer memiliki keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja den berbagai
respon yang mereka harapkan saat sebuah inisiatif dipilih. Outcome keperilakuan
dapat diprediksi.
 Dalam konteks organisasi yang nyata, adalah penting untuk memahami dengan baik
hubungan sebab akibat baik terlihat nyata ataupun tidak pada lingkungan yang
kompleks.
 Menetapkan standar yang tinggi di dalam system akuntansi biaya, misalnya, tidak
menjamin pekerja akan lebih produktif. Demikian juga, penerapan sistem akuntansi
pertanggung jawaban tidak menjamin manajer akan lebih bertanggungjawab dan
efektif dalam mengalokasikan sumber berdaya yang dikuasai.
a    Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku

 Dalam memilih pengendalian keuangan, manajer akan bergantung pada keyakinan dan
pengalaman mereka. Outcome keperilakuan yang berhubungan dengan inisiatif-inisiatif
pengendalian akan dimengerti dengan lebih realistis dan akurat dalam situasi dimana
keyakinan dan taksiran kemungkinan terhadap hal ini daripada hubungan kausal yang
naif.
 Tujuan utama literatur akuntansi biasanya menekankan asumsi-asumsi keperilakuan
yang pokok dalam pengendalian keuangan. Hal ini dapat dinterpretasikah sebagai evc!usi
pemikiran dan perluasan lingkungan yang mempengaruhi akuntansi dan displin
akuntansi. Banyak hal yang diperoleh dari penggabungan antara pendekatan perilaku
untuk pengendalian dalam akuntansi manajerial dan akuntansi tradisional dengan
konsep-konsep nonkeperilakuan dari pengendalian yang ada dalam literatur akuntansi
dan auditing. 
b. Memperluas Konsep-konsep Tradisional

 Konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi seringkali berarti hasil dari


informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan.
 Dalam pendekatan perilaku, menghasilkan informasi bukanlah akhir dari
keterlibatan akuntansehingga informasi dapat dipandang sebagai intermediasi
dari langkah akhir.
 Tujuan pengendalian didasari dari keianginan untuk memilih suatu inisiatif yang
akan mengubah kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yg diharapkan.
b. Memperluas Konsep-konsep Tradisional

 Saat desain sistem pengendalian telah memenuhi kriteria informasi akuntansi yang akurat dan
dapat diandalkan, penekanannya biasanya ditempatkan pada tujuh faktor berikut ini:
1. Mempekerjakan personel yang akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan kompeten dan
penuh integritas.
 2. Mengindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan cara memisahkan tugas dan tanggungjawab.
 3. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga kesesuaian dari transaksi-
transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.
4. Membangun metode sistematis untuk meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah dicatat secara
akurat.
5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
 6. Menjaga aset-aset dengan mendesain berbagai prosedur yang membatasi akses terhadap aset.
7. Mendesain suatu pemeriksaan independen untuk meningkatkan akurasi.
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif

 Perencanaan
 Proses perencanaan dicirikan sebagai perilaku penetapan tujuan. Perencanaan
formal lebih dari sekedar data-data statistik yang hampir memenuhiseluruh
halaman dalam dokunien perencanaan. Aspek penting dari proses penetapan
tujuan adalah adanya dua hal dasaryaitu organisasi dan komunikasi. Jika struktur
organisasi tidak efisien, maka harus dirampingkan selama proses perencanaan.
Proses perencanaan mengangkat berbagai pertanyaan mengenai pengendalian
seperti: Bagaimana divisi-divisi diidentifikasi? Apa yang digunakan untuk
menyusun akuntansi pertanggungjawaban? Bagaimana departemen-departemen
dibentuk dan akuntansi apa yang akan dibuat untuk masalah transfer antar
departemen?
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif
cont………………..

1. Perencanaan
  Perencanaan sangat penting bagi pengendalian yang efektif. Pengendalian juga
sangat penting bagi perencanaan yang efektif. Suatu rencana secara teknik
maupun logistik, dapat mengundang,bencana pengendalian bagi organisasi,yang
tidak waspada, dengan kata lain tidak memperhatikan implikasi pengendalian
dari suatu penetapan rencana. Daiam hal ini, pengendalian membutuhkan
sesuatu untuk dapat beroperasi sebagai suatu rangkaian pembatasan bagi fungsi
perencanaan. Fenomena ini biasa terjadi dalam organisasi berteknologi tinggi
dimana kelayakan teknis seringkali melebihi kemampuan kita untuk melindungi
organisasi dari ancaman-ancaman seperti pelanggaran keamanan, kecelakaan
kerja, kecurangan, dan kegagalan, pengendalian lainnya.
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif

 2. Operasi
  Di dalam organisasi yang terstruktur, fungsi operasi membuktikan adanya perencanaan
manajemen, meskipun perencanaan itu bersifat informal / tidak tertulis. Operasi berarti
pencaturan aktivitas-aktivitas di dalam organisasi, termasuk provisi jasa-jasa dan
pembuatah produk serta fungsi-fungsi, pendukung penting yang dibutuhkan untuk
melakukan operasi. Pengendalian operasi adalah suatu proses memonitor dari
mengoreksi aktivitas operasi selama mass penerapan rencana manajemen. Contoh dari
subsistem pengendalian operasi adalah aplikes, persediaan dan pembeliar. biaya
standar; dan subsistem housekeeping adalah administrasi pembayaran dan manajemen
kredit. Dalam beberapa organisasi. pengendalian operasi adalah sebuah tangqungjawab
manajer pemilik yang harus mengendalikan sarana-sarana informal dan personal.
Organisasi yang lebih besar dan lebih kompleks akan membentuk subsistem
pengendalian-operasi untuk mencapai suatu standar efektivitas dan meningkatkan
efisiensi operasi. 
Aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif

 Umpan balik
             Umpan balik di dalam organisasi terbentuk dari sumber-sumber formal dan informal, yang
hasilnya berupa komuoikasi nonverbal yang terjadi secara rutin dan akhimya membentuk suatu
tabulasi statistik. Umpan ba!ik dilihat sebagai suatu dasar bagi evaluasi yang akan mempengaruhi
distribusi penghargaan, pelaksanaan pinalti/hukuman dan alteration proses perencanaandan
operasi yang membentuk umpan balik. Sebuah desain formal dan sistematis dari pengumpulan
dan penyaluran umpan balik memastikan variabel-variabel telah diidentifikasi, ukuranukuran telah
didefinisi, data-data telah dikumpulkan. Ukuran dapat dibentuk secara internal, seperti umpan
balik yang disediakan dari suatu analisis terhadap varians biaya standar; ukuran dapat juga dibuat
dari sumber-sumbereksternal perusahaan; seperti marketshare industri atau efisiensi data. Proses
umpan balik didalam subsistem pengendalian keuangan terkadang dimengerti dengan baik
seperti  dalam aplikasi mekanis yang rielibatkan sistem tertutup yang teridentifikasi dengan baik
hubungan sebab-akibatnya. Di dalam aplikasi manajemen, kehadiran faktor manusia dan
kompleksitas motivasi manusia menyatakan bahwa hubungan antara umpan balik dan aksi-aksi di
masa depan itu tidak pasti dan membingungkan.

Anda mungkin juga menyukai