PENDAHULUAN
Batas-batas akuntansi begitu luas karena teknologi dan tuntutan baru dari para
klien yang mencari dukungan akuntansi. Pertumbuhan signifikan pada jasa
konsultasi manajemen yang disediakan oleh kantor akuntan publik dan munculnya
departemen-departemen baru tentang sistem informasi dalam organisasi
merupakan bukti dari tuntutan klien tersebut. Klien membutuhkan dukungan
untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan.
Pembahasan pada modul ini akan befokus pada isu-isu yang berhubungan dengan
topik-pengendalian yang mempengaruhi desain dan implementasi sistem
pengendalian keuangan. pengendalian keuangan dapat dipahami secara baik
melalui penekanan pada pentingnya asu.msiasumsi keperilakuan. Tetapi tidak
semua desain pengendalian berhubungan dengan keperilakuan. Aplikasi
mekanikal dari pengendalian, seperti halnya pada thermostatyang mengatur suhu
ruangan, menekankan umpan balik mekanik daripada respon-respon keperilakuan.
Tentu saja, peralatan mekanik dan elektrik serfs metode-metode dapat digunakan
untuk mempengaruhi perilaku manusia. Sebuah alarm peringatan telah dipasang
sebagai sarana pengaman untuk mencegah kecelakaanatau sebuah desain
sistempassword untuk mencegah orang-orang yang tidakberhak dapat
menggunakan komputer
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. bagaimana Umpan Balik Mekanikal vs Respon Pengendalian?
2. Bagaimana memperluas Konsep-konsep Tradisional?
3. Apa saja faktor-faktor Kontekstual Konteks?
4. Apa saja Faktor-Faktor Proses?
5. Bagaiman Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan?
6. Bagaimana Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis?
7. Bagaimana Keterkaitan dengan Teori Agensi?
8. Bagaimana Mengelola Perubahan?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui Umpan Balik Mekanikal vs Respon Pengendalian
2. Untuk memperluas Konsep-konsep Tradisional
3. Untuk mengetahui faktor-faktor Kontekstual Konteks
4. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Proses
5. Untuk mengetahui Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan
6. Untuk mengetahui Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis
7. Untuk mnegtahui Keterkaitan dengan Teori Agensi
8. Untuk mengetahui Mengelola Perubahan
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi tugas pokok manajer keuangan adalah berkaitan dengan keputusan investasi
dan perhitungan biaya.dalam melaksanakan fungsinya maka manajer keungan
berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan itu sendiri. fungsi keuangan dalam organisasi.
Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan
yaitu :
a. Bendahara
Bendahara bertanggung jawab atas perolehan dan pengamanan data. Tanggung
jawab seorang bendahara biasanya terletak pada pengadaan dan pengelolaan uang
tunai.meskipun tanggung jawab pembuatan laporan berada di tangan
kontroler,bendahara pada umumnya membuat laporan mengenai posisi arus kas
harian dan posisi modal kerja , membuat anggaran dan melaporkan informasi arus
kas dan informasi uang tunai.
Pengendalian Terpadu
Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakansebuah konfigurasi
subsistem yangterkait dan formal yang mendukung proses administratif.
Untukdapat diformalkan, suatu subsistem pengendalian seharusnya terstruktur dan
berkelanjutan, serta didesain dengan sebuah proses yang sesuai untuk mencapai
tujuan spesifik. Pendekatan informal adalah sesuatu yang bersifat ad hoc,
memiliki tingkat kepribadian yang tinggi dan bertujuan untuk mempertimbangkan
variabi!itas. Anggaran, laporan akuntansi, biaya standar, dan pusat
pertaoggdngjawaban adalah contohdari pendekatan formal. Norma-norma tak
tertulis, manajemen seat-of-thepants dan pengendalian dengan
caraintuisimerupakan contoh dari pendekatan formal. Untuk menjadi
pengendalian yang komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya
mencakup aktivitas perencariaan, Operasi serta memenuhi fungsi umpan balik.
Ketiga face proses administratif dan implikasi oengendaliannya akan didiskusikan
dalam sesi berikut.
Perencanaan
Proses perencanaan dicirikan sebagai perilaku penetapan tujuan. Perencanaan
formal lebih dari sekedar data-data statistik yang hampir memenuhiseluruh
halaman dalam dokunien perencanaan. Aspek penting dari proses penetapan
tujuan adalah adanya dua hal dasaryaitu organisasi dan komunikasi. Jika struktur
organisasi tidak efisien, maka harus dirampingkan selama proses perencanaan.
Proses perencanaan mengangkat berbagai pertanyaan mengenai pengendalian
seperti:
Bagaimana divisi-divisi diidentifikasi? Apa yang digunakan untuk menyusun
akuntansi pertanggungjawaban? Bagaimana departemen-departemen dibentuk dan
akuntansi apa yang akan dibuat untuk masalah transfer antar departemen?
Perencanaan sangat penting bagi pengendalian yang efektif. Pengendalian juga
sangat penting bagi perencanaan yang efektif. Suatu rencana secara teknik
maupun logistik, dapat mengundang,bencana pengendalian bagi organisasi,yang
tidak waspada, dengan kata lain tidak memperhatikan implikasi pengendalian dari
suatu penetapan rencana. Daiam hal ini, pengendalian membutuhkan sesuatu
untuk dapat beroperasi sebagai suatu rangkaian
pembatasan bagi fungsi perencanaan. Fenomena ini biasa terjadi dalam organisasi
berteknologi tinggi dimana kelayakan teknis seringkali melebihi kemampuan kita
untuk melindungi organisasi dari ancaman-ancaman seperti pelanggaran
keamanan, kecelakaan kerja, kecurangan, dan kegagalan, pengendalian lainnya.
Operasi
Di dalam organisasi yang terstruktur, fungsi operasi membuktikan adanya
perencanaan manajemen, meskipun perencanaan itu bersifat informal / tidak
tertulis. Operasi berarti pencaturan aktivitas-aktivitas di dalam organisasi,
termasuk provisi jasa-jasa dan pembuatah produk serta fungsi-fungsi, pendukung
penting yang dibutuhkan untuk melakukan operasi. Pengendalian operasi adalah
suatu proses memonitor dari mengoreksi aktivitas operasi selama mass penerapan
rencana manajemen. Contoh dari subsistem pengendalian operasi adalah aplikes,
persediaan dan pembeliar. biaya standar; dan subsistem housekeeping adalah
administrasi pembayaran dan manajemen kredit. Dalam beberapa organisasi.
pengendalian operasi adalah sebuah tangqungjawab manajer pemilik yang harus
mengendalikan sarana-sarana informal dan personal. Organisasi yang lebih besar
dan lebih kompleks akan membentuk subsistem pengendalian-operasi untuk,
mencapai suatu standar efektivitas danmeningkatkan efisiensioperasi.
Umpan balik
Umpan balik di dalam organisasi terbentuk dari sumber-sumber formal
dan informal, yang hasilnya berupa komuoikasi nonverbal yang terjadi secara
rutin dan akhimya. membentuk suatu tabulasi statistik. Umpan ba!ik dilihat
sebagai suatu dasar bagi evaluasi yang akan mempengaruhi distribusi
penghargaan, pelaksanaan pinalti/hukuman dan alteration proses perencanaandan
operasi yang membentuk umpan balik. Sebuah desain formal dan sistematis dari
pengumpulan dan penyaluran umpan balik memastikan variabel-variabel telah
diidentifikasi, ukuranukuran telah didefinisi, data-data telah dikumpulkan. Ukuran
dapat dibentuk secara internal, seperti umpan balik yang disediakan dari suatu
analisis terhadap varians biaya standar; ukuran dapat juga dibuat dari sumber-
sumbereksternal perusahaan; seperti marketshare industri atau efisiensi data.
Proses umpan balik didalam subsistem pengendalian keuangan terkadang
dimengerti dengan baik seperti dalam aplikasi mekanis yang rielibatkan sistem
tertutup yang teridentifikasi dengan baik hubungan sebab-akibatnya. Di dalam
aplikasi manajemen, kehadiran faktor manusia dan kompleksitas motivasi
manusia menyatakan bahwa hubungan antara umpan balik dan aksi-aksi di masa
depan itu tidak pasti dan membingunnkan.
Interaksi Pengendalian
Perencanaan, operasi, dan aktivitas-aktvitas umpan balik telah diidentifikasi
sebagai tiga aspek dari prosesadministratif yang sangat didukung oleh rancangan
pengendalian terpadu Ketika nasing-masing dimensi ini dibahas, akan tampak
bahwa dimensi-dimensi tersebut bukanlah aktivitas-aktivitas yang berdiri sendiri.
Desain dari subsistem Perencanaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang, penciptaan dukungan pengendalian bagi operasi, cara keputusan untuk
menekankan ukuran-ukuran umpan balik tertentu untuk mengidentifikasi
keberhasilan dan kegagalan merupakan permasalahan yang sangat terkait satu
sama lain. Hubungan ini dapat ditata untuk menciptakan manfaat yang basar jika
suatu organisasi dapat menghubungkan subsistem pengendalian secara baik guns
mendukuhg Perencanaan, operasi, dan fungsi umpan balik.
Saling keterkaitan di antara sub-subsistem pengendalian juga memegang peranan
yang pentingatas hasil yang kurang memuaskan. Logikanya, Perencanaan lebih
dahulu ada dibandingkan dengan operasi dan ukuran umpanbalik berasal dari
mncana-rencana operasi serta tujuan-tujuan yang ditetapkan. Demikian Pula,
jikaukuran-ukuran umpan balik diasumsikan bersifat netral dan tidak menonjol,
maka bisa diharapkan bahwa tindakan pengumpulan ukuran-ukuran umpan batik
itu sendiri tidak akan. berpengaruh secara signifikan terhadap tahapan-tahapan
perencanaan dan operasi. Logika yang sederhana ini, bagaimanapun juga, adalah
tidak sesuai untuk kondisi yang kompleks. Manipulasi atas ukuran-ukuran umpan
balik dapat menjadi lebih diutamakan dibandingkan dengan tujuantujuan yang
hendak dicapai, sebagai konsekuensinya, ukuran-ukuran umpan balik lebih
menekankan pada operasi dari dada sebaliknya, Sebagai contoh, dalam suatu
perusahaan dengan biaya produksi tetap yang tinggi, manajer produksi yang
kesuksesannya diukur berdasarkan biaya produksi rata-rata yang lebih rendah
dapat meningkatkan kesuksesannya dengan menghasilkan produk dalain jumlah
besar. Jika perusahaan lebih fokus pada jumlah produk yang dihasilkan
dibandingkan dengan jumlah produk yang terjual, maka kemungkinan besar biaya
rata-rataper unit dari produk yang terjual akan meningkat. Dalam kasus ini,
umpan balik sedang mendominasi operasi dan proses pengukurannya sangat
menonjol.
Hal yang hampir sama juga dapat terjadi antara perencanaan danumpan balik.
Proses perencanaan dapat dipengaruhi secara mendalam oleh dampakdampak
umpan balik. Tujuantujuan perencanaan yang berlawanan tidak akan menjadi
penting untuk dijadikan prioritas, karena sasaran rencana menekankan pada
ukuran-ukuran kinerja secara statistik yang didasarkan pada ukuran-ukuran umpan
balik yang telah ditentukan sebelumnya. Jika para manajer mengetahui bahwa
mereka akan dievaluasi berdasarkan jumlah unit produk yang terjual, mungkin
dalam proses perencanaan mereka akan lebih cenderung untuk memperhatikan
besamya jumlah produk yang terjual dibandingkan dengan profiltabilitas dari
produk yang terjual.
http://adeladelia21.blogspot.com/2016/11/pengendalian-keuangan.html
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pusattesis.com/pengendalian-keuangan/