Anda di halaman 1dari 5

Peranan Akuntansi pada umumnya dan Akuntansi Manajemen khususnya sangat penting dalam

menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambilan keputusan, para
manajer dan professional.
Apalagi menghadapi suatu investasi yang memiliki nilai mata uang yang penuh dengan resiko, dan
semakin penting pula suatu informasi jika kita ketahui bahwa kondisi suatu perekonomian serta keadaan
social yang tidak menentu dan sulit diramalkan apa yang akan terjadi. Data yang diolah agar menjadi
informasi yang relevan terkadang menjadi beban perusahaan sehingga timbullah apa yang disebut cost of
information.
Di samping menyediakan informasi bagi para pemakainya, keterampilan khusus dalam pengolahan data
akuntansi penting pula dipahami.
Data dan informasi tersebut dapat bermanfaat:
1. Dapat mengurangi ketidakpastian dari pemakainya
2. Dapat diadaptasikan serta memenuhi kapasitas para pemakainya.
Khusus akuntansi manajemen yang memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik, spesialisasi ini
dapat juga membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi
yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan ditransformasikan secara lebih efektif
serta efisien, termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek
disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intraorganisasi.
Karena tanggungjawab tersebutlah, maka informasi khususnya yang bersifat keuangan merupakan hal
penting yang tentunya harus member manfaat kepada manajemen atau kepada pemilik sumber-sumber
ekonomi.
Namun informasi akuntansi yang dikenal secara umum, dalam menghasilkan informasi berupa laporan
keuangan, yaitu Neraca.
Laporan laba-rugi dan Daftra Perubahan Modal, tampaknya belum mempunyai banyak arti bagi pemilik
sumber-sumber ekonomi secara universal. Seperti diketahui bahwa setiap evolusi mengalami proses
maupun ruang lingkup yang berbeda, atau situasi dan kondisi yang berbeda. Apa yang dialami perusahaan
besar atau organisasi bisnis di Indonesia baru mencapai sekitar dari taraf penentuan target atau sasaran
yang berarti sebagai fungsi objektif akuntansi ini masih cenderung ke arah maksimalisasi kesejahteraan
pemilik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan mesin yang membuat manajer berjalan
. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinu, manajemen akan menjadi tidak berdaya melakukan
sesuatu. Informasi akuntansi adalah satu-satunya, yang juga masih bergantung kepada para pakar bidang
lainnya dalam menyediakan sebagian kebutuhan informasi pendukung.

B. Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan yang membantu manajer melakukan tiga masalaha
pokok sebagai berikut (Charles T. Horngren):
1. Merencanakan secara efektif dan memusatkan perhatiannya pada penyimpangan apa yang
direncanakan.
Penyediaan informasi akuntansi yang dapat membantu kebutuhan manajer melalui penyediaan
laporan prestasi yang membantu manajer memusatkan terhadap masalah. Ringkasnya, laporan
prestasi merupakan suatu bentuk umpan balik bagi manajer, yang mengarahkan perhatian kepada
bagian organisasi yang dapat memanfaatkan waktu manajemen secara lebih efektif
2. Mengarahkan operasi hari-hari
Manajer mempunyai kebutuhan yang konstan akan informasi akuntansi dalam memimpin operasi
sehari-hari yang rutin.
3. Mencapai penyelesaian terbaik sehubungan dengan masalah operasi yang dihadapi organisasi.
Informasi akuntansi sering merupakan faktor penting dalam menganalisis alternative
penyelesaian masalah. Alasannya ialah bahwa berbagai alternative, biasanya mempunyai biaya
dan manfaat tertentu yang dapat diukur dan digunakan sebagai maskan dalam memutuskan
alternative terbaik.
Gambaran berikut menunjukkan hubungan data akuntansi dalam membantu keputusan manajemen:
Data pemecahan masalah

Membantu manajer dalam strategi dan keputusan khusus

Data pencatatan hasil,


Pengarahan perhatian dan
Pemecahan masalah

Membantu manajer untuk perencanaan dan pengendalian operasi


rutin

Data pencatatan hasil

Membantu pengambilan keputusan oleh pihak-pihak eksternal.

C. Kesamaan dan perbedaan Akuntansi Keuangan dengan akuntansi manajemen


Perlu kita ingat kembali defenisi akuntansi (menurut Ralph Estes)
Akuntansi adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan menyediakan informasi kepada pemegang saham,
kreditur dan pihak-pihak yang berwenang biasanya,bersifat kuantitatif dan sering kali disajikan dalam
satuan moneter, untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian sumber daya dan operasi,
mengevaluasi prestasi dan pelaporan keuangan kepada investor, kreditor, instansi yang berwenang serta
masyarakat.
Dari definisi diatas, akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen menyediakan informasi keuangan
dan tujuan yang sama. Persamaan kedua terdapat dalam dua hal, yaitu:
a. Keduanya bersandar pada system informasi akuntansi. Mempunyai dua system pengumpulan data
berbeda yang berdampingan akan merupakan pemborosan uang. Karena alasan ini, akuntansi
manajemen memanfaatkan seluas-luasnya data akuntansi keuangan yang dihasilkan secara rutin,
meskipun akuntansi manajemen memperluas dan menambah data tersebut

b. Baik Akuntansi Keuangan maupun Akuntansi manajemen sangat bersandar pada konsep
pertanggungjwaban atau kepengurusan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan kepengurusan
perusahaan sebagai suatu keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen ini meluas sampai
personalia terakhir dalam organisasi yang mempunyai tanggung jawab apapun atas biaya.
Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen berdasarkan faktor-faktornya, adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah pihak-pihak eksternal sedangkan Akuntansi Manajemen
berfokus untuk memberikan informasi kepada pihak internal organisasi yaitu berbagai tingkatan
manajemen.
2. Akuntansi keuangan, dasar laporannya adalah prinsip akuntansi yang diterima umum, diperiksa
berdasarkan norma pemeriksaan akuntansi. Sedangkan Akuntansi Manajemen cenderung lebih
bebas disesuaikan dengan biaya dan manfaat, hubungan dengan teori keputusan manajemen.
3. Akuntansi keuangan, objek yang diukur dan dikomunikasikan disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan ekonomi perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan pada Akuntansi Manajemen,
Objek yang diukur dan dikomunikasikan berdasarkan prestasi manajer pada berbagai tingkatan
organisasi.
4. Akuntansi keuangan berorientasi pada laporan masa lalu, penilaian historical terhadap
kemampuan ekonomi masalalu. Sedangkan Akuntansi Manajemen, berorientasi pada masa
depan, prediksi, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan nonekonomi.
5. Akuntansi keuangan, jarak waktu pelaporannya tetap dan kurang fleksibel tergantung periode
akuntansi yang ditetapkan, sedangkan akuntansi Manajemen, waktu pelaporannya lebih fleksibel,
dapat disusun sesuai dengan kebutuhan.
6. Bentuk laporan Akuntansi Keuangan disesuaikan dengan standar akuntansi, yang diringkas dan
berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan, sedangkan Laporan Akuntansi Manajemen
dibuat serinci mungkin untuk setiap kegiatan, jenis produk, divisi dll.
7. Tingkat kesulitan untuk menyusun Laporan Akuntansi Keuangan cenderung lebih mudah
daripada Akuntansi Manajemen.
8. Isi laporan Akuntansi Keuangan terdiri dari lima pokok yaitu, Laporan Laba-Rugi, Laporan
Perubahan Modal, Laporan Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Sedangkan Akuntansi Manajemen Laporannya lebih kompleks antara lain Laporan Anggaran,
Laporan Biaya, Laporan Presatsi, Laporan Analisis Khusus dsb.
9. Tingkat presisi dan akurasi Laporan Pada Akuntansi Keuangan lebih tinggi dari pada Akuntansi
Manajemen yang cenderung membutuhkan informasi yang cepat dan tepat waktu.
10. Akuntansi Keuangan bersifat mandatory mengikuti badan atau pengusaha tertentu.Sedangkan
Akuntansi Manajemen tidak bersifat mandatory, yang penting manfaat informasi.
E. Hubungan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen
Satu bidang akuntansi yang perlu diketahui dalam mempelajari akuntansi adalah Akuntansi Biaya
(Cost Accounting) . Definisi Akuntansi Biaya menurut Ralph S. Polimeni dan James A. Cashin:
Akuntansi Biaya adalah proses pengidentifikasian, perangkuman dan penafsiran aneka informasi
yang diperlukan untuk, 1. Perencanaan dan Pengendalian, 2. Pengambilan keputusan manajemen,
dan 3. Perhitungan biaya atau harga pokok barang yang diproduksi.
Perhatikanlah bahwa perhitungan biaya produksi disebut sebagai nomor tiga, yaitu karena pada
kebanyakan perusahaan, kegiatan yang utamanya menyangkut perencanaan dan pengendalian

serta pengambilan keputusan dan bukanlah segi-segi yang lebih bersifat mekanis seperti seperti
kalkulasi biaya atau harga pokok produksi.
Agar tidak menimbukan tumpang tindih, sebaiknya perlu diketahui pengertian sempit dari cost
accounting, yaitu, akuntansi biaya = product costing dengan demikian akuntansi manajemen
mencakup akuntansi biaya.
Dilihat dari pihak yang menggunakan informasi akuntansi biaya digolongkan pula dua kelompok,
yaitu pihak ekstrenal dan internal. Pihak internal yang memerlukan informasi akuntansi biaya
adalah berbagai pihak atau tingkat manajemen di dalam perusahaan atau peranan akuntansi
manajemen dapat lebih sempit dari akuntansi biaya yang menekankan fungsi manajemen tetapi
ada bidang-bidang tertentu yang khusus dimiliki akuntansi manajemen.
Walaupun timbul kontradiksi pengklasifikasian bidang akuntansi biaya dan akuntansi manajemen,
kita tetap menganggap akuntansi manajemen merupakan bidang khusus dan telah diakui sebagai
profesi sendiri.
Pertama, telah diberikannya gelar akademis khusus terhadap profesi akuntansi Manajemen oleh
National Association Accountants (NAA) Amerika Serikat dan telah mendirikan Institute Of
Management Accounting (IMA) sejak tahun 1972.
Kedua, bidang akuntansi yang menyediakan informasi keuangan maupun biaya untuk
perencanaan dan pengendalian dianggap bidang keahlian manajemen akuntansi dan bukan bidang
akuntansi biaya (Smith, Keith dan Stephen:1981).
Ketiga, merupakan bidang untuk pengambilan keputusan oleh manajemen internal yang tidak
menyediakan informasi akuntansi keuangan dan biaya-biaya kepada pihak-pihak eksternal.
Menurut Ralph Estes (Kamus Akuntansi: 1986)
Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang luas, terutama berkaitan dengan pengukuran,
akumulasi dan pengendalian biaya-biaya, khususnya biaya produk.

C
Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen dapat dilihat pada gambar berikut:

Daerah Lingkup Akuntansi Biaya


Daerah Lingkup Akuntansi Manajemen
Keterangan Gambar:
Daerah A: Informasi akuntansi biaya untuk kepentingan pihak eksternal
Daerah B: Informasi akuntansi biaya untuk kepentingan pihak internal yaitu informasi untuk
berbagai peringkat manajemen

Daerah C: Informasi akuntansi manajemen yang tidak dapat dipenuhi oleh informasi akuntansi
biaya.
E. Proses Manajemen dan Hubungan dengan Pengambilan Keputusan
Melihat kembali fungsi manajemen dan prosesnya akan daya lebih mendukung pengertian
terhadap hubungan manajemen dan keterkaitan fungsi-fungsi manajemen.
Walaupun manajemen mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang, menurut Mary Parker
Follet (James A.F Stonier : 1982): Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan memperhatikan definisi di atas, jelas manajemen merupakan proses, sedangkan proses
diartikan sebagai pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur penataan organisasi,
wewenang, tanggung jawab dan konsepsi informasi untuk memudahkan pelaksanaan
pengendalian dan suatu proses atau perangkat tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa
organisasi bekerja mencapai tujuannya. (Anthony, Dearden dan Bedford: 1978).
Karena manajemen merupakan proses termasuk pula fungsi-fungsinya, dengan mengacu pada
pengertian dan fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengoorganisasian, pengarahan dan
pengendalian. Maka fungsi itu timbul dari proses-proses yang berbeda dan berkaitan seperti
uraian berikut.
- Perencanaan
Dalam bidang ini, manajer merancang beberapa langkah yang akan diambil dalam upaya
menggerakkan organisasi ke arah sasarannya.
- Pengoorganisasian dan pengarahan
Manajer memutuskan bagaimana cara terbaik mengombinasikan sumber daya manusia
dengan sumber daya ekonomi lainnya yang menjadi milik peusahaan agar dapat menjalankan
rencana yang ditetapkan.
-

Pengendalian
Manajer mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa setiap
bagian organisasi berfungsi dengan efektivitas maksimal.
Pengambilan Keputusan
Pada hakikatnya, bukan merupakan fungsi manajemen yang terpisah: pengambilan keputusan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fungsi lain yang sudah dibahas, yaitu semua
fungsi memerlukan pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai