Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizky Febiyanti

Nim : 210810301129
Kelas : D Akuntansi Biaya
AKUNTANSI BIAYA DAN AKUTANSI MANAJEMEN
❖ Manajemen
Apa aitu manajemen? Istilah manjemen belum memiliki definisi yang mapan. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan (goals) secara efektif
dan efisien. Efektif memiliki arti bahwa tujuan yang diterapkan dapat dicapai sesuai dengan
rencana. Efisien berarti tugas yang sudah ada telah dilaksanakan dengan benar, terorganisir,
dan sesuai jadwal. Orang yang terlibat dalam proses manajemen atau bertugas untuk mengelola
organisasi disebut manajer. Manajemen dikelompokkan dalam tiga tingkatan, yaitu manajemen
puncak, manjemen madya, dan manajemn bawah. Dalam membuat keputusan, manajemen
harus mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada. Kemudian memilih salah satu
keputusan yang dapat memberikan manfaat paling besar. Manajemen memerlukan informasi
yang baik agar manajemen dapat mengambil keputusan dengan baik.
❖ Fungsi Manjemen :
Dalam menjalankan fungsinya, manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan
mengintegrasikan pegetahuan dan keterampilanya dengan kemampuan karyawan. Adapun 3
fungsi manjemen diantaranya :
1. Perencanaan
Perlu dilakukan perencanaan dalam rangka untuk mencapai keberhasilan suatu
perusahaaan. Perencaan dibagi menjadi 3 kategori, yakni perencanaan strategis,
perencanaan jangka panjang, dan perencanaan jangka pendek.
2. Pengorganisasian
Pengorganissian dilakukan oleh manajemen dengan mengatur kerjasama antar unit
dalam suatu perusahaan. Manajemen juga memberi wewenang dan tanggung jawab kepada
tiap individu yang ada di perusahaan. Pengorganisasian meliputi perancangan bagian-
bagian fungsional, divisi, departemen, atau cabang. Pengelompokan tersebut bertujuan agar
karyawan dapat lebih terspesialisasi.
3. Pengendalian
Pengendalian merupakan usaha sistematis yang dilakukan manajemen untuk mencapai
tujuan secara efisien dan efektif.

❖ Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab


Wewenang adalah suatu kekuatan memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Wewenang merupakan hak yang dimiliki oleh manajemen dan dapat
diberikan atau didelegasikan kepada orang lain, biasanya kepada bawahannya. Tanggung
jawab pelaksanaan wewenang tetap berada di tangan manajer yang memberikan wewenang
meskipun wewenang telah diberikan kepada orang lain. Pertanggungjawaban adalah proses
melaporkan hasil pelaksanaan pendelegasian wewenang kepada pihak atasan. Pelaporan sangat
diperlukan untuk mengukur pencapaian tujuan perusahaan dan kinerja yang diberi wewenang.
Wewenang yang diterima oleh seorang manajer akan disesuaikan dengan tanggung jawabnya.
Manajer harus memberikan laporan untuk mempertanggungjawabkan wewenangnya.
❖ Struktur Organisasi
Manajemen yang efektif membutuhkan struktur organisasi yang baik. Sistem akuntansi
biaya sangat memerlukan struktur organisasi karena banyak melibatkan pelaporan bawahan
kepada atasannya. Laporan disini adalah anggaran dan pelaksanaannya sehingga sering disebut
dengan akuntansi pertanggungjawaban. Dalam struktur organisasi, semua posisi manajemen
secara umum dapat diklarifikasikan oleh fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang
diperlukan untuk melaksanakan fungsi tersebut. Fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan
secara garis besar dibagi ke dalam dua fungsi, yaitu fungsi lini dan fungsi staf.
❖ Peran Pengawas Dalam Perencanaan dan Pengendalian
Pengawas, atau biasanya disebut kepala bagian akuntansi adalah manajer yang
bertanggung jawab terhadap fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi tersebut meliputi pekerjan
pencatatan transaksi, penyiapan data untuk pembuatan keputusan, dan penyajian untuk
pengevakuasian. Tugas pengawas adalah mengoordinasi partisipasi manjemen dalam
perencanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan perusahaan, menilai efektivitas
pelaksanaan kebijakan perusahan, dan menyusun struktur dan proses organisasi. Pengawas
juga bertanggung jawab untuk mengamati metode perencanaan dan pengendalian di
perusahaan secara menyeluruh, termasuk cara memperbaikinya. Efektifitas pengendalian
tergantung pada penyampaian informasi kepada manajemen.
❖ Departemen Akuntansi Biaya
Departemen ini bertugas menganalisis biaya dan menyampaikan laporan kinerja serta
data untuk pengambilan keputusan lainnya kepada manajer agar manajer dapat mengendalikan
dan memperbaiki operasi perusahaan. Departemen ini berada di bawah kendali dan arahan
pengawas, serta bertanggung jawab terhadap pengumpulan, pengolahan, dan penyampaian
informasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
❖ Peran Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya dapat membantu manajemen dalam melaksanakan fungsinya.
Pengumpulan, penyajian, dan penganalisisan informasi yang berhubungan dengan biaya dapat
membantu manajemen dalam penyusunan anggaran, pengendalian, penentuan harga,
penentuan laba, pemilihan alternatif untuk pengambilan keputusan dan pengendalian biaya
dalam lingkungan teknologi maju.
- Penganggaran
Anggran adalah rencana manajemen yang tertulis dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
Dalam penganggaran, akuntansi biaya membantu proses motivasi individu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan menyediakan biaya historis yang berfungsi sebagai dasar
untuk proyeksi masa depan. Manajemen dapat menganalisis data biaya historis untuk
memperkirakan biaya dan hasi operasi masa depan. Data biaya historis juga berguna untuk
membuat rencana pengadaan fasilitas tambahan, perubahan strategi pemasaran, dan
ketersediaan modal.
- Pengendalian
Pengendalian terhadap karyawan di perusahaan kecil dapat dilakukan dengan
pengawasam secara fisik. Pengendalian dalam perusahaan besar dilakukan dengan
menggunakan alat, yaitu perencanaan dan pelaporan. Pengendalian terhadap biaya menjadi
lebih mudah jika perusahaan menggunakan biaya standar. Biaya standar adalah biaya produk
yang ditentukan terlebih dahulu sebelum proses produksi berlangsung.
- Penentuan Harga
Sistem akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya produksi dan biaya per unit
produk. Biaya per unit produk sangat membantu manajemen dalam menentukan harga jual
produknya. Harga jual produk harus mampu menutup biaya produk, biaya pemasaran dan biaya
administrasi yang timbul, dan keuntungan yang diinginkan.
- Penentuan Laba
Akuntansi biaya digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan dalam suatu
periode. Harga pokok penjualan kemuadian akan dibandingkan dengan pendapatan untuk
menghitung laba.
- Pemilihan Alternatif
Akuntansi biaya menyedikan informasi berbagai pendapatan dan biaya yang berasal
dari berbagai kegiatan. Dari informasi tersebut, manajer dapat mengambil keputusan jangka
pendek dan jangka panjang untuk memasuki pasar baru, mengembangkan produk baru, dll.
Informasi biaya sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu,
penyediaan informasi yang salah dapat menyebabkan hasil yang merugikan.
Akuntansi Biaya dan Teknologi Manufaktur
Kemajuan teknologi di bidang industri telah mengubah karakteristik biaya, menurunkan
tingkat persediaan, mengurangi penggunaan tenaga kerja, dan meningkatkan biaya tetap.
Akuntansi biaya dituntut mampu memenuhi kebutuhan manajemen yang juga selalu berubah.
❖ Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan Akuntansi Biaya
Sistem informasi akuntansi yang berlaku di perusahaan dapat digolongkan ke dalam dua
bidang, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Akuntansi biaya
merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan manajemen yang menghasilkan berbagai
informasi untuk kepentingan pihak-pihak eksternal perusahaan. Akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Sebagai bagian dari akuntansi manajemen,
akuntansi biaya menghasilkan informasi yang membantu manajemen dalam mengambil
kepustusan. Sebagai bagian dari akuntansi manajemen, akuntansi biaya harus memperhatikan
karakteristik akuntansi manajemen.
Meskipun sering menggunakan data keuangan yang sama, sistem akuntansi keuangan dan
manajmeen memiliki orientasi pelaporann yang berbeda sehingga menyebabkan perbedaan
antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
- Penggunaan Laporan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi keuangan digunakan oleh
pihak luar perusahaan, misalnya kreditur untuk menilai kinerja dan prospek perusahaan
sehingga kreditur dapat memutuskan untuk memberi kredit atau tidak, pemegang saham untuk
mengetahui perkembangan perusahaan (terutama bagian laba), pemerintah untuk memungut
pajak atas perusahaan yang memperoleh laba. Adapun pemakai laporan akuntansi manajemen
adalah pihak intern perusahaan, terutama para manajer dari tingkat paling tinggi hingga paling
bawah.
- Jenis dan Frekuensi Laporan
Dalam akuntansi keuangan, jenis dan frekuensi laporan keunagan sudah ditentukan oleh
organisasi profesi atau pemerintah. Laporan tersebut disusun setiap akhir periode, biasanya
akhir semester atau akhir periode tahun. Dalam akuntansi manajemen, laporan yang dihasilkan
dan frekuensinya sangat ditentukan oleh kebijakan manjemen. Biasanya diterbitkan setiap
akhir minggu, atau akhir bulan, tergantung pada proses produksi yang dilakukan perusahaan.
- Tujuan Laporan
Pelaporan dalam akuntansi keuangan bertujuan untuk memberi gambaran umum
perusahaan dan operasinya dalam suatu periode, sehingga berbagai pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan diharapkan dapat memahami laporan yang disusun oleh perusahaan.
Dalam akuntansi manajemen, laporan disusun untuk memenuhi tujuan tertentu kepada pemakai
laporan tertentu seperti laporan biaya produksi untuk suatu departemen produksi, digunakan
untuk menilai kinerja atau efisiensi departemen tersebut.
- Isi Laporan
Laporan dalam akuntansi keuangan yang disusun oleh perusahaan menggambarkan
keadaan perusahaan secara keseluruhan sebagai suatu kesatuan, bahkan apabila perusahaan
memiliki berbagai cabang atau anak perusahaan, laporannya tetap merupakan laporan
gabungan. Isi laporan tersebut juga telah ditetapkan oleh standart akuntansi keuangan. Dalam
akuntansi manjemen, isi laporan keuangan menggambarkan kondisi suatu bagian atau
departemen tertentu. Informasi yang dicantumkan didalamnya ditentukan oleh manajemen,
bukan oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku.
- Cara Pelaporan
Pelaporan dalam akuntansi keuangan harus mematuhi standar akuntansi keuangan yang
berlaku. Standar akuntansi keuangan yang berlaku di suatu negara dapat berbeda di negara lain,
tergantung organisasi profesi atau pemerintah yang menetapkan standar tersebut. Saat ini, di
Indonesia sendiri standar akuntansi di tetapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Dalam
akuntansi manajemen, cara pelaporan ditetapkan oleh manajemen perusahaan sehingga antara
satu perusahaan dan perusahaan lain dapat berbeda.
- Verifikasi
Akuntansi keuangan mengharuskan perusahaan untuk meminta akuntan publik (yang
independen) untuk memeriksa laporan keuangan yang disusunnya. Dalam akuntansi
manajemen, tidak diperlukan pemeriksaan oleh pihak independent atau akuntan publik.
- Orientasi Waktu
Perncanaan adalah bagian penting dari pekerjaan manajemen maka akuntansi
manajemen memiliki orientasi lebih ke masa depan. Sebaliknya, akuntansi keuangan terutama
menyediakan ringkasan dari transaksi keuangan masa lalu. Akan tetapi, masa depan bukan
hanya refleksi dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Perubahan selalu terjadi dalam kondisi
ekonomi, dsb. sehingga sehingga semua perubahan tersebut menuntut perencanaan manajer
sebagian besar berdasarkan pada perkiraaan apa yang akan terjadi bukan pada ringkasan dari
apa yang telah terjadi.
- Disiplin Sumber
Disiplin sumber akuntansi keuangan adalah ilmu ekonomi yang mengatur prinsip-
prinsip pengambilan keputusan alokasi sumber daya perusahaan. Disiplin sumber akuntansi
manajemen adalah ilmu ekonomi dan psikologi sosial karena akuntansi manajemen berkaitan
juga dengan pengendalian perilaku orang didalam perusahaan.

❖ Organisasi Profesi dan Sertifikasi


Terdapat banyak organisasi profesi yang menaungi seorang akuntan sesuai dengan
bidangnya. Masing-masing dalam organisasi tersebut menyelenggarakan sertifikasi untuk
menunjukkan kualifikasi seorang akuntan. Di Amerika, organisasi profesi untuk para akuntan
adalah IMA, AICPA, dan IIA. Masing-masing organisasi tersebut menyelenggarakan
sertifikasi, yaitu CMA, CPA, dan CIA. Organisasi yang ada di Indonesia untuk akuntan adalah
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Melalui organ-organ organisasinya IAI menyelenggarakan
ujian sertifikasi, yaitu : CPMA yang diselenggarakan oleh IAMI, USAP untuk memperoleh
sebutan BAP yang diselenggarakan oleh IAPI, USPSAK untuk mencapai CPSAK yang
diselenggarakan oleh IAI, dan USAS untuk memperoleh SAS.

Anda mungkin juga menyukai