Akuntansi Biaya
Oleh:
Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilannya dengan kemampuan karyawan .
Pada kenyataannya, perencanaan dan pengendalian merupakan proses yang simultan, tidak
terpisahkan , dan saling berhubungan.
Perencanaan ,
konstruksi dari suatu program operasional terinci, merupakan proses merasakan kesempatan
maupun ancaman eksternal.
Contoh dari perencanaan rutin , estimasi saldo kas harian perusahaan untu8k 30 hari kedepan ,
dengan rencana untuk membeli / menjual investasi jangka pendek.
Perencanaan mencakup penentuan tujuan perusahaan , yang merupakan target atau hasil yang
terukur.
Laba ,
hanyalah salah satu cita- cita (goal) tetapi bukanlah satu satunya tujuan (objective).
Perusahaa yang mampu memaksimalkan labanya adalah perusahaan yang menghasilkan barang
dan jasa dengan nilai kualitas tinggi.
Rencana strategik,
Keputusan perencanaan strategik membentuk karakteristik masa depan perusahaan ,
produk- produknya, serta pelanggannya.
Rencana jangka pendek,
Rencana ini disusun melalui system yang sistematis, sangat terstruktur , dinyatakan
dalam ukura financial.
Rencana jangka panjang,
Dalam hal tingkat rincian dan keterukuran, rencana jangka panjang, berada diantara
rencana jangka pendek dan rencana strategik.
Pengorganisasian ,
Penetapan kerangka kerja dalam mana aktivitas akan dilakukan.
Organisasi biasanya melibatkan pembentukan divisi, departemen , seksi atau cabang
fungsional.
Pengendalian,
Adalah usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan.
Konsep pengendalian dalam bisnis berbeda dengan konsep pengendalian yang digunakan
dalam teknik.
Wewenang,
Adalah kekuasaan untuk mengarahkan orang lain guna melakukan atau tidak melakukn suatu
aktivitas.
Wewenang merupakan kekuatan yang menyatukan organisasi.
Tanggung jawab,
Sangat berkaitan dengan wewenang. Tanggung jawab pada prinsipnya berasal dari hubungan
atasan bawahan , dimana alasan memiliki wewenang untuk meminta orang lain melakukan
suatu pekerjaan tertentu.
Suatu bagan orgaisasi menunjukan posisi manajemen utama dari suatu entitas, membantu
untuk mendefinisikan wewenang, tanggung jawab , dan akuntabilitas, serta penting dalam
mengembangkan suatu system akuntansi.
Fungsi sumber daya melibatkan akusisi,disposisi, dan proses , dan pengelolaan yang hati-hati
atas beragam sumber daya-berwujud maupun tidak berwujud;manusia maupun fisik.
Kontroler,
Adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi.
Kontroler bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan
pengendalian di seluruh perusahaan dan untuk mengusulkan perbaikan atas metode-metode
tersebut.
Prinsip dari manajemen berdasarkan pengecualian adalah keyakinan bahwa para manajer
seharusnya diberikan informasi yang mengarahkan perhatian mereka pada aktivitas yang
membutuhkan tindakan korektif.
Pengumpulan, penyajian, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan manfaat membantu
manajemen untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:
Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran
Menetapkan metode perhitungan biaya
Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan
Menentukan biaya dan laba perusahaan
Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang.
Anggaran,
adalah pernyataan yang terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen.
Anggaran memainkan peranan penting dalam memengaruhi perilaku individu dan kelopok
disetiap tingkat proses manajemen.
Elemen elemen berikut disarakan sebagai cara untuk memotivasi karyawan guna membidik
cita-cita yang ditetapkan dalam anggaran:
Konsep Biaya
Konsep biaya telah berkembang sesuai dengan kebutuhan akuntan, ekonom, dan
insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran atau
pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan,
pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas
atau asset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang.
Sering kali istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari beban (expense). Tetapi
beban dapat didefinisikan sebagai arus keluar yang tertukar dari barang atau jasa yang
kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba.
Istilah biaya menjadi lebih spesifik ketika istilah tersebut dimodifikasi dengan deskripsi
seperti langsung, utama (prime), konversi, tidak langsung, tetap, variable, terkendali
(controllable), produk, periode, bersama (joint), estimasi, standard, tertanam (sunk), atau tunai
(out of pocket).
Objek Biaya
Suatu objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective), didefinisikan sebagai
suatu item atau aktifitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah item-item dan
aktifitas-aktifitas yang menjadi objek biaya :
Produk Proses
Kontrak Proyek
Konsep dari objek biaya adalah suatu terobosan ide dalam bidang akuntansi
Sistem akuntansi biaya umumnya hanya memperlakukan beberapa biaya sebagai biaya
langsung, yaitu item-item yang memungkinkan untuk ditelusuri secara langsung ke unit produk.
Informasi biaya yang sistematis dan komperatif, serta data biaya dan laba analitas
dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba, menetapkan target departemenal
untuk manajemen tingkat menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas
rencana, menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengidentifikasikan dan memilih
strategi, serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi.
Daftar Akun
Dalam sebuah daftar akun, akun-akun sebaiknya diatur dan didesain untuk memberikan
informasi maksimum dengan analisis tambahan seminimum mungkin. Suatu daftar akun
biasanya dibagi menjadi dua : akun-akun neraca untuk asset, kewajiban dan modal; dan laporan
laba rugi untuk penjualan, harga pokok penjualan, overhead pabrik, beban pemasaran, beban
administrative, dan beban serta pendapatan lain.
Nomor akun umumnya digunakan untuk menghindari kebingungan yang diciptakan oleh
ejaan dan singkatan yang berbeda-beda dari judul akun yang sama. Daftar akun yang singkat di
ilustrasikan sebagai berikut :
Penjualan (300-349)
Harga Pokok Penjualan (350-399)
Overhead Pabrik (400-499)
Beban Pemasaran (500-599)
Beban Administratif (600-699)
Beban Lain-lain (700-749)
Pendapatan Lain-lain (800-849)
Pajak Penghasilan (890-899)
Ketika EDP digunakan, tugas akuntansi harus deprogram secara hati-hati kedalam sistem
tersebut. Pemrograman mencakup menganalisis setiap tugas, menyiapkan diagram alur yang
mengubah tugas menjadi desain logis, dan menulis kode instruksi rinci untuk diikuti oleh sistem.
Filosofi just-in-time (JIT) berusaha mencari cara untuk menurunkan investasi dalam
persediaan secara dramatis, yang mengubah focus akuntansi tradisional pada penelusuran
persediaan barang dalam proses yang jumlahnya cukup besar. Laporan akuntansi biaya secara
rutin mencakup ukuran fisik output yang diproduksi di setiap periode dan persentase total
output yang rusak.
Banyak manajer telah menemukan bahwa kegujnaan dari ukuran kinerja nonfinasial
tidaklah terbatas pada evaluasi kinerja. Alasan-alasan untuk semakin meningkatnya perhatian
yang diberikan pada ukuran-ukuran tersebut adalah sebagai berikut :
2. Pengakuan yang semakin besar bahwa ukuran-ukuran financial tradisional dipengaruhi oleh
fenomena yang tidak selalu relevan dengan tujuan yang diinginkan.
3. Ketidakpuasan atas lambatnya departemen akuntansi dan pemrosesan data dalam
menambah, menghapus, atau memodifikasi ukuran-ukuran finansiak tradisional saat kebutuhan
untuk itu muncul.
Waktu Proses
Hanya waktu proses yang menambah nilai pada produk. Jadi yang diinginkan adalah agar
waktu proses menjadi bagian yang sebesar mungkindari total waktu. Sayangnya, efisiensi siklus
sering kali lebih kecil dari 0,1; dan tingkat serendah 0,01 juga ditemukan.
Klasifikasi Biaya
klasifikasi biaya adalah sangat penting untuk membuat ikhtisar yang berarti atas data
biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan
berikut ini :
1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa)
2. Volume Produksi
3. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain dari manufaktur.
4. Periode akuntansi
Biaya Manufaktur. Biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik.
Iasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya; bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya
disebut biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut
biaya konversi.
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari
produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Tenaga kerja
langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk
jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Overhead pabrik disebut juga
overhead manufaktur trdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung
ke output tertentu. Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan untuk
penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena
bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk. Tenaga kerja tidak langsung adalah
tenaga kerja yang tidak secara langsung ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi.
Beban Komersial. Beban komersial terdiri atas dua klasifikasi umum: beban pemasaran
dan beban administrative. 1 Beban pemasaran dimulai dari titik dimana biaya manufaktur
berakhir.2 beban administrative termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan
mengendalikan organisasi.
Biaya Variabel. Jumlah total biaya variable berubah secara proporsional terhadap
perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya
vaiabel menunjukkan jumlah per unit yang relative konstan dengan berubahnya aktivitas dalam
rentang yang relevan. Berikut ini adalah daftar biaya yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya
variable:
v Perlengkapan
v Bahan bakar
v Peralatan kecil
v Biaya penerimaan
v Royalty
v Biaya komunikasi
v Upah lembur
Biaya Tetap. Biaya tetap bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan.
Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas
dalam rentang yang relevan. Berikut ini adalah biaya overhead pabrik yang biasanya
diklasifikasikan sebagai biaya tetap:
v Depresiasi
v Pajak property
v Amortisasi paten
v Gaji penyelia
v Sewa
Biaya Semivariabel. Beberapa jenis biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan biaya
variable. Berikut ini adalah contoh lain dari biaya overhead pabrik semivariabel.
v Inspeksi
v Pajak penghasilan
Jika suatu biaya dapat ditelusuri ke suatu departemen dari mana biaya tersebut berasal,
maka biaya tersebut disebut sebagai biaya langsung departemen. Gaji dari penyelia
departemen merupakan salah satu contohnya. Jika suatu biaya ditanggung bersama oleh
beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari baiaya tersebut, maka biaya itu disebut
sebagai biaya tidak langsung departemen. Sewa gedung dan biaya penyusutan gedung
merupakan contoh biaya tidak langsung departemen.
Biaya Bersama (Common Cost) dan Biaya Gabungan (Joint Cost). Mereka adalah jenis
biaya tidak langsung. Biaya bersama (common cost) adalah biaya dari fasilitas atau jasa yang
digunakan oleh dua atau lebih operasi. Biaya gabungan(joint cost) terjadi ketika produksi dari
suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari.
Biaya dapat diklasifikasikan sebagai belanja modal (capital expenditure) atau sebagai
belanja pendapatan (revenue expenditure). Suatu belanja modal dimaksudkan untuk
memberikan manfaat pada periode-periode mendatang dan dilaporkan sebagai asset. Belanja
pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Asset
akhirnya menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya.
Klasifikasi Biaya
Biaya Tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis
meningkat atau menurun. Suatu jenis biaya tertentu sebaiknya diklasifikasikan sebagai biaya
tetap hanya dalam rentang aktivitas yang terbatas. Rentang aktivitas yang terbatas ini sering
disebut sebagai rentang yang relevan (relevant range). Beberapa pengeluaran bersifat tetap
karena kebijakan manajemen. Misalnya saja, tingkat iklan dan jumlah sumbangan sosial
ditentukan oleh manajemen dan tidak berkaitan langsung dengan aktivitas penjualan atau
produksi. Pengeluaran semacam itu kadang kala disebut sebagai beban tetap diskresioner
(discretionary fixed costs) atau biaya tetap terprogram (programmed fixed cost). Pengeluaran
yang membutuhkan serangkaian pembayaran selama jangka waktu yang panjang disebut biaya
tetap terikat (committed fixed cost). Contohnya meliputi beban bunga atas utang jangka
panjang dan sewa guna operasi dalam jangka panjang.
Biaya Variable
Biaya variable didefinisikan sebagai biaya yang totalnya meningkat secara proposional terhadap
peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proposional terhadap penurunan dalam
aktivitas. Biaya variable termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa
perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat alat kecil, pengerjaan ulang, dan
unit unit yang rusak. Biaya variable biasanya dapat diidentifikasikan langsung dengan aktivitas
yang menimbulkan biaya tersebut.
Biaya Semivariable
Terdapat dua alasan mengapa karakteristik semivariable dimiliki oleh beberapa jenis
pengeluaran :
1. Pengaturan minimum mungkin diperlukan, atau kuantitas minimum dari perlengkapan
atau jasa mungkin perlu digunakan untuk memelihara kesiapan beroperasi. Di luar
tingkat biaya minimum ini, yang biasanya bersifat tetap, tambahan biaya bervariasi
terhadap volume.
2. Klasifikasi akuntansi, baik berdasarkan objek pengeluaran maupun fungsi, umumnya
mengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel bersama sama. Misalnya saja, biaya
mesin uap yang digunakan untuk memanaskan ruangan, yang bergantung pada kondisi
cuaca, dan biaya mesin uap yang digunakan untuk proses produksi, yang bergantung
pada volume produksi, mungkin dibebankan ke akun yang sama, sehingga
mengakibatkan tercampurnya biaya tetap dan biaya variable dalam akun yang sama.
Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variable
1. Perhitungan tarif biaya overhead yang ditentukan sebelumnya dan analisis varians.
2. Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varians.
3. Perhitungan biaya langsung dan analisis margin kontribusi.
4. Analisis titik impas dan analisis biaya volume laba.
5. Analisis biaya diferensial dan komparatif.
6. Analisis maksimalisasi laba dan minimalisasi biaya jangka pendek.
7. Analisis anggaran modal.
8. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk, dan pelanggan.
Metode Tinggi Rendah (high and low points)
Elemen tetap dan elemen variabel dari suatu biaya dihitung menggunakan dua titik. Titik data
(periode) yang dipilih dari data historis merupakan periode dengan aktivitas tertinggi dan
terendah. Periode tertinggi dan terendah dipilih karena keudanya mewakili kondisi dari dua
tingkat aktivitas yang paling berjauhan.
Dari data yang disediakan untuk baker company, elemen tetap dan variable ditentukan :
Tinggi Rendah
Total Biaya $680 $500
Biaya Variabel -393 -213
Biaya Tetap $287 $287
Metode Scattergraph
Metode scattergraph dapat digunakan untuk menganilisis perilaku biaya. Dalam metode ini,
biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot digaris vertikal atau yang disebut
sumbu y. aktivitas terkait disebut variabel independent misalnya biaya tenaga kerja langsung,
jam tenaga kerja langsung, dan diplot sepanjang garis horizontal disebut sumbu x. Sumbu x
menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung dan sumbu y menunjukkan biaya listrik.
Peningkatan biaya listrik ketika jam kerja langsung meningkat, peningkatannya dapat dihitung :
Rata rata biaya bulanan elemen tetap = rata rata bulanan elemen variable dari biaya
Rata rata biaya bulanan elemen tetap = rata rata bulanan elemen variable dari biaya
35.000 jam
Metode scattergraph merupakan kemajuan dari metode tinggi rendah karena metode ini
menggunakan semua data yang tersedia bukan hanya dua titik data. Metode ini memungkinkan
inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut tampak terkait dengan
aktivitas itu apakah hubungan mendekati linear. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku
biaya menggunakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang
digambar melalui plot data berdasarkan pada interpretasi visual.
Kadang kala disebut analisus regresi, menentukan secara matematis garis yang paling sesuai,
atau garis regresi linier, melalui sekelompok titik. Garis regresi memimalisasi jumlah kuadrat
deviasi dari setiap titik actual yang diplot dari titik di atas atau bawah garis regresi. Tampilan 3-2
mengilustrasikan metode ini.
Analisis regresi berganda merupakan penerapan dan perluasan lebih lanjut dari metode kuadrat
terkecil, persamaan kuadrat terkecil untuk garis lurus, y i =a+bix+ ei, diperluas untuk
memasukkan lebih dari satu variabel independen. Konsep kuadrat terkecil pada dasarnya sama
jika dua atau lebih variabel independen dengan juka hanya satu variabel. Asumsi normalitas
tetap berlaku. Sebaiknya, dalam kasus regresi berganda distribusi probabilitas gabungan dari
variabellah yang diasumsikan terdistribusi normal. Satu asumsi tambahan bahwa satu variable
independen berkorelasi satu sama lain, disebut kolinear, suatu kondisi disebut multikolinearitas.
Adanya multikolinearitas tidak akan mempengaruhi estimasi biaya kecuali bila salah satu atau
lebih variabel independen pentinya ukuran aktivitas diabaikan dari model regresi karena
kurang tampaknya hubungan variabel independen tersebut dengan variable dependen (biaya).
Jika perilaku biaya dari sekelompok pengeluaran dalam satu atau lebih perkiraan buku besar
dideskriptifkan, alternatif untuk variabel berganda menjadi mungkin. Jika pendekatan ini tidak
bisa dilakukan, saat lebih dari satu variable independen masih diperlukan untuk mendeskripkan
perilaku biaya, maka analisis regresi berganda sebaiknya digunakan.
BAB 4
Salah satu peran fundamental dari system biaya manapun adalah akumulasi biaya, yang terdiri
atas identifikasi, pengukuran, dan pencatatan informasi biaya dalam kategori-kategori atau
klasifikasi yang relevan.
Fungsi akuntansi biaya mencakup pencatatan dan pengukuran elemen biaya ketika sumber daya
terkait mengalir melalui proses produksi.
Proses produksi, pengaturan fisik dari pabrik,dan kebutuhan pengambilan keputusan oleh
manajer menentukan bagaimana biaya akan diakumulasikan.
Akuntansi biaya menggunakan secara ekstensif akun-akun pengendali dan akun-akun buku
pembantu ketika informasi yang rinci mengenai akun-akun buku besar dibutuhkan.
Untuk mengatur rincian tersebut ,sikap akun buku besar semacam itu, yang disebut sebagai aku
pengendali, didukung oleh sejumlah akun buku pembantu.
Hasil operasi dari suatu perusahaan manufaktur dilaporkan dalam laporan keuangan
konvesional, saman seperti jenis binis lainnya.
Ketika laporan laba rugi dan neraca dilaporkan secara eksternal , prinsip akuntansi yang diterima
secara umum mengharuskan agar kedua laporan tersebut dilengkapi dengan laporan arus kas.
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya diakumulasikan untuk
setaip batch, lot, atau pesanan pelanggan.
Dalam system yang terotomatisasi, perubahan manufaktur dapat dilakukan secara lebih efisien
dibandingkan dengan system yang menggunakan tenaga kerja secara intensif.
Dibeberapa perusahaan manufaktur, unit-unit yang berbeda memiliki biaya bahan baku
langsung yang berbeda secara signifikan , namun semua unit melalui proses konvensi yang
identik dalam jumlah besar.
Salah satu contohnya adalah operasi perakitan sederhana dimana lampu berlapis kuningan yang
murah dan lampu kuningan murni yang mahal dirakit dalam jumlah yang besar.
FMS memengaruhi banyak factor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen saat
mengevaluasi suatu system.
Backflush costing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasi biaya
manufaktur disuatu pabrik atau bagian pabrik dimana kecepatan pemrosesan sangat cepat,
sebagaimana dalam system Just In Time yang sudah mapan.