Anda di halaman 1dari 16

MATERI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN, KONTROLER, DAN

AKUNTANSI BIAYA

1.1 Manajemen dan Struktur Organisasi


Manajemen merupakan suatu aktifitas yang berhubungan antara aktifitas
satu dengan aktifitas lainnya. Aktifitas tersebut tidak hanya dalam hal mengelola
orang-orang yang bekerja disuatu perusahaan, melainkan mencakup tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber
daya yang ada. Rangkaian aktifitas ini dinamakan proses manajemen, sedangkan
orang yang memimpin dan mengatur proses manajemen disebut manajer.

Peranan manajemen dalam organisasi. Hal itu dapat dilihat dalam


kehidupan sehari-hari. Selain itu, terdapat juga proses organizing, struktur
organisasi baris. Hal itu menjadikan artikel ini sebagai artikel mengenai
manjemen dalam organisasi yang wajib orang-orang mengetahuinya.

Organisasi akan berjalan dengan baik, jika manajemennya tepat. Hal ini
bisa disebut sebagai manajemen organisasi. Hampir seluruh perusahaan
membutuhkan manajemen organisasi yang baik. Jika manajemennya baik, maka
kemungkinan besar tujuan perusahaan bisa tercapai. Pengertian manajemen
organisasi bisa dipahami dari definisi kata 'manajemen' dan 'organisasi. Apa
definisi manajemen dan organisasi?

Menurut Dian Ari Nugroho dalam buku Pengantar Manajemen untuk


Organisasi Bisnis, Publik dan Nirlaba (2017), manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap sumber
daya yang dimiliki perusahaan.

Sumber daya ini bisa berupa tenaga kerja, keuangan, sumber daya alam,
pengetahuan, dan lainnya. Tujuan utama dari adanya manajemen ialah mencapai
tujuan yang disasar perusahaan dengan cara yang efektif dan efisien.

1
Sedangkan organisasi berarti kumpulan orang yang saling bekerja sama
dan berinteraksi satu sama lain serta memiliki peran, tugas dan fungsi penting
dalam kumpulan tersebut.

Maka bisa diartikan bahwa manajemen organisasi adalah proses


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasaan sumber daya
organisasi, yang mana setiap orangnya memiliki tugas, peran dan fungsi penting
untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam Bahasa Inggris, manajemen organisasi disebut organizational


management. Dilansir dari My Accounting Course, organizational management
ialah kegiatan manajemen yang dilakukan untuk memenuhi tujuan perusahaan,
termasuk menangani permasalahan yang ada.

Struktur organisasi perusahaanlah yang membantu menentukan


kesuksesan. Struktur organisasi didefinisikan sebagai “sistem yang digunakan
untuk mendefinisikan hierarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap
pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor ke dalam organisasi. ” Suatu
struktur kemudian dikembangkan untuk menetapkan bagaimana organisasi
beroperasi untuk melaksanakan tujuannya.

Ada banyak jenis struktur organisasi. Setiap struktur organisasi memiliki


kelebihan dan kekurangan yang berbeda dan hanya dapat berfungsi untuk
perusahaan atau organisasi dalam situasi tertentu atau pada titik tertentu dalam
siklus hidupnya.

1.2 Partisipasi Kontroler dalam Perencanaan dan Pengendalian


Partisipasi kontroler dalam perencanaan dan pengendalian Kontroler
adalah manager eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi.
Kontroler mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian dari pencapaian tujuan dalam menentukan efektivitas dari kebijakan
dan dalam menciptakan struktur organisasi dan proses. Kontroler juga
bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan
pengendalian di seluruh perusahaan dan untuk mengusulkan perbaikan atas

2
metode-metode tersebut. Pengendalian efektif bergantung pada pengkomunikasian
informasi kepada manajemen. Dengan menerbitkan laporan kinerja, kontroler
memberikan saran kepada manajer-manajer lain mengenai aktifitas yang
membutuhkan tindakan korektif.

1.3 Departemen Biaya dan Peranannya


Departemen biaya di bawah pimpinan kontroler, bertanggung jawab untuk
mengumpulkan, menyusun dan mengkomunikasikan informasi mengenai aktivitas
aktivitas perusahaan. Departemen tersebut menganalisis biaya dan menerbitkan
laporan kinerja dan data-data untuk pengembilan keputusan lainnya bagi manager
untuk digunakan dalam operasi pengendalian dan perbaikan.

Departemen manufaktur di bawah pimpinan insinyur dan penyedia pabrik,


mendesain dan mengendalikan produksi. Departemen personalia melakukan
wawancara dan memilih karyawan serta memelihara catatan karyawan termasuk
tingkat upah Departemen keuangan bertanggung jawab atas administrasi
keuangan dari suatu perusahaan. Dalam menyusun jadwal atas pengeluaran dan
penerimaan kas, departemen ini menggunakan anggaran dan laporan terkait dari
departemen biaya.

Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk


aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan
efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun
strategis. Pengumpulan, presentasi, dan analisis dari informasi mengenai biaya
dan keuntungan membantu manajemen menyelesaikan tugas-tugas berikut:

1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasional


dalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan
sebelumya.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan
pengendalian aktivitas, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya
dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan.

3
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode
akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek.
5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka panjang atau jangka
pendek yang dapat mengubah pendapatan atau biaya.

Suatu perusahaan dapat memproduksi berbagai lini produk yang sangat


beragam di satu fasilitas, dimana sumber daya yang sama digunakan secara
berbeda dalam memproduksi produk yang berbeda. Beberapa setting
memperlihatkan struktur biaya yang kompleks, dan kombinasi dari keduanya
membuat prediksi atau identifikasi biaya produksi satu unit dari suatu produk
menjadi sulit.

Ketika ketepatan dibutuhkan dalam perhitungan, maka tingkatan rincian


yang dibutuhkan untuk menghitung biaya melebihi apa yang dituntut oleh aturan
pelaporan eksternal. Kebutuhan manajemen dari yang sederhana sampai yang
rumit dan bergantung pada karakteristik dari produk dan proses, keputusan
tertentu yang harus dibuat, lingkungan kompetitif dan factor-faktor lain. Hal ini
kontras dengan karakteristik perhitungan nilai persediaan yang diharuskan oleh
pelaporan eksternal, yang tetap konstan dari waktu ke waktu, sampai aturan
pelaporan ekternal diubah. Ada tendensi berbahaya dari beberapa eksekutif, yaitu
hanya menyetujui usaha akuntansi biaya yang dibutuhkan untuk pelaporan
ekternal dan mengabaikan kebutuhan potensial manajer yang lebih besar untuk
informasi biaya produk yang lebih rinci dan dapat diandalkan.

Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan biaya produksi,


perhitungan beban pokok produk, pengendalian biaya dan untuk pengambilan
keputusan bagi pihak manajemen perusahaan. Pengertian akuntansi biaya menurut
Siregar dkk (2014:17), adalah “Akuntansi biaya adalah proses pengukuran,
penganalisaan, perhitungan, dan pelaporan biaya, profitabilitas, dan kinerja
operasi untuk kepentingan internal perusahaan.”

Menurut Bustami dan Nurlela (2010:4), Akuntansi biaya adalah bidang


ilmu akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur, dan

4
pelaporan informasi biaya yang digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga
membahas tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi dan
dijual kepada pemesan maupun untuk pasar, serta untuk persediaan produk yang
akan dijual.

Mulyadi (2010:7) menyatakan bahwa “Akuntansi biaya adalah proses


pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya”. Sedangkan menurut Carter (2009:11), “Akuntansi biaya ialah alat
yang diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas
dan efisiensi, serta pengambilan keputusan baik yang bersifat rutin maupun yang
bersifat strategic”.

Berdasarkan definisi akuntansi biaya menurut beberapa ahli seperti yang


disebutkan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa akuntansi biaya
merupakan proses pencatatan, penggolongan, serta penyajian informasi biaya
dengan melakukan cara-cara tertentu yang dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam pengambilan keputusan pihak manajemen perusahaan.

2.4 Peranan Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya merupakan perangkat yang dibutuhkan manajemen untuk
aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas, meningkatkan
efisiensi serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun yang
bersifat strategis. Siregar, dkk (2014:10) menyatakan bahwa, Akuntansi dapat
membantu manajemen dalam melaksanakan fungsinya. Pengumpulan, penyajian,
dan penganalisisan informasi yang berhubungan dengan biaya dapat membantu
manajemen dalam penyusunan anggaran, pengendalian, penentuan harga,
penentuan laba,pemilihan alternatif untuk pengambilan keputusan, dan
pengendalian biaya dalam lingkungan teknologi maju.

Berkaitan dengan hal di atas, maka akuntansi biaya dapat membantu


manajemen dalam menyelesaikan tugas-tugas seperti yang dikemukakan oleh
Bustami dan Nurlela (2010:4-5), yaitu:

5
1. Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran operasi perusahaan.
2. Penetapan metode dan prosedur perhitungan biaya, pengendalian biaya,
pembebanan biaya yang akurat serta perbaikan mutu yang
berkesinambungan.
3. Penentuan nilai persediaan yang digunakan untuk kalkulasi biaya dan
penetapan harga, evaluasi terhadap produk, evaluasi kinerja departemen
atau divisi, pemeriksaan persediaan secara fisik.
4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntansi,
tahunan, atau periode yang lebih singkat.
5. Memilih sistem dan prosedur dari alternatif yang terbaik, guna dapat
menaikkan pendapatan maupun menurunkan biaya.

Terkait dengan definisi akuntansi biaya seperti yang telah dijelaskan


sebelumnya yaitu mengenai pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi
mengenai biaya. Menurut Carter (2009:11) akuntansi biaya memiliki peranan
dalam membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:

1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk beroperasi


dalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksi
sebelumnya. Suatu aspek penting dari rencana adalah potensinya untuk
memotivasi orang yang berkinerja dengan cara yang konsisten dengan
tujuan perusahaan.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan
pengendalian aktivitas, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya
dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan penetapan
harga dan untuk evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau
divisi.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi satu
tahun atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk
menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan
aturan pelaporan eksternal.

6
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka
panjang, yang dapat mengubah pendapatan dan biaya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan


akuntansi biaya adalah untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis
informasi mengenai biaya dan membantu manajemen dalam merencanakan dan
melaksanakan anggaran, pengendalian biaya, dan pemilihan alternatif untuk
pengambilan keputusan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.5 Pengendalian Biaya dalam Teknologi Manufaktur


Terjadinya perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi informasi
dan transportasi pada tahun-tahun terakhir ini, telah mengakibatkan perubahan
yang sangat besar pada berbagai bidang kehidupan manusia. Saluran-saluran
komunikasi yang ada mampu menyalurkan informasi keberbagai penjuru dunia
dalam waktu yang sangat singkat . Keadaan ini telah membuat masyarakat
semakin nalar dan kritis terhadap informasi sehingga semakin mampu
membedakan antara yang baik dan yang buruk.

Dalam lingkungan dunia usaha, kemampuan masyarakat dalam


menangkap informasi telah mengakibatkan konsumen semakin kritis terhadap
produk/jasa yang akan dibeli. Dalam pemenuhan kebutuhannya, konsumen akan
memilih produk/jasa yang memiliki mutu tinggi (high quality) dengan harga beli
yang terendah sehingga persaingan yang sangat ketat tidak dapat dihindarkan oleh
para produsen.

Untuk menjadikan perusahaan memiliki keunggulan bersaing di tingkat


dunia maka perusahaan-perusahaan harus mampu memperhatikan aspek
fleksibilitas, mutu, dan biaya. Penggunaan teknologi manufaktur maju merupakan
alternatif penting yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan agar memiliki
keunggulan bersaing pada aspek-aspek tersebut .

Teknologi manufaktur maju (advanced manufacturing technologies)


merupakan teknologi manufaktur yang lebih banyak memanfaatkan teknologi
komputer dalam setiap tahapan penciptaan barang (computer manufacturing

7
systems). Pemanfaatan komputer dalam teknologi manufaktur maju telah
mengubah secara mendasar proses pembuatan produk dari bersifat sporadis
menjadi otomatis. Sebagai akibat dari otomatisasi ini, efektifitas, efisiensi, dan
produktivitas perusahaan akan semakin meningkat sehingga perusahaan dapat
melakukan inovasi-inovasi produk dengan rancangan yang sempurna.

Pada teknologi manufaktur maju yang berbasis komputer ini dapat


dilakukan dengan (a) Computer-Aided Design dan Computer-Aided Engineering,
(b) Computer-Aided Manufacturing, (c) Flexible- Manufacturing System, dan (d)
Computer-Integrated Manufacturing .

a. Computer-Aided Design dan Computer-Aided Engineering


Computer-Aided Design (CAD) merupakan sistem manufaktur yang
melakukan perancangan dan pembuatan sampel produk secara elektronik.
Penggunaan CAD dalam perancangan produk akan membantu perusahaan dalam
melakukan analisis berbagai alternatif konfigurasi produk sehingga akan
mempermudah dalam menentukan jenis produk yang akan diproduksi.
Berbeda halnya dengan CAD, Computer-Aided Engineering (CAE)
digunakan untuk melakukan pengujian-pengujian terhadap hasil perancangan.
Pengujian hasil perancangan dengan menggunakan CAE akan mempermudah
perusahaan untuk mengetahui kualitas produk yang akan diproduksi.
Jadi, dengan menggunakan CAD dan CAE pada tahap perancangan
produk dapat mempercepat pekerjaan perancangan dan menekan tingkat
kegagalan dalam inovasi produk. Dengan demikian CAD dan CAE dapat
meningkatkan mutu barang dengan menekan biaya yang akan dikeluarkan.
b. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
CAM merupakan sistem manufaktur berbasis komputer yang dapat
digunakan untuk proses perencanaan dan penjadwalan produksi, penanganan
bahan, dan mengendalikan produksi yang dilakukan.
Penggunaan CAM dapat membantu dalam penyempurnaan perencanaan
produksi sehingga dapat mengurangi timbunan persediaan dan memperpendek
siklus pembuatan produk.

8
c. Flexible-Manufacturing System (FMS)
FMS merupakan pengelompokkan dua atau beberapa mesin yang dapat
diprogram sehingga operasi produksi dapat berpindah-pindah dari satu produk ke
produk lainnya.
FMS dapat digunakan pada perusahaan yang menghasilkan produk
berbeda-beda tetapi setiap produk mempunyai hubungan satu sama lain (related
products).
d. Computer-Integrated Manufacturing (CIM)
CIM merupakan suatu sistem manufaktur maju yang digunakan untuk
melakukan perancangan (melalui CAD), pengujian hasil perancangan (melalui
CAE), penyempurnaan perencanaan proses produksi (melalui CAM), dan
pembuatan aneka produk yang saling berhubungan (melalui FMS) dalam sistem
yang terpadu.
Dengan menggunakan CIM memungkinkan perusahaan menjadi fleksibel
dalam menghasilkan produk sehingga mampu (1) menghasilkan “tiruan” suatu
produk dengan biaya rendah, (2) berpindah dari satu produksi ke produksi lainnya
(production run) dalam beberapa detik atau menit, dan (3) menyesuaikan
perubahan preferensi pasar hanya dalam waktu yang singkat.

2.6 Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya


a. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya melakukan perhitungan pembiayaan yang diperlukan


dalam hal produksi. Akuntansi ini harus melakukan analisa dan pengontrolan
terhadap sejumlah pembiayaan biaya produksi dan menghitung persentase tentang
kemungkinan mengurangi pembiayaan.

Perbedaan akuntansi biaya dan keuangan juga pada penyusunan sesuai apa
yang diperlukan oleh perusahaan. Masalah pelaporan terkait biaya-biaya yang
dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan pada level manajemen.

Fungsi akuntansi ini lebih ke ranah internal perusahaan. Hal ini untuk
menunjang pengambilan keputusan yang didasarkan atas keadaan keuangan di

9
dalam perusahaan. Selain itu juga terdapat beragam hal yang berkaitan dengan
barang maupun infrastruktur terkait masalah produksi produk perusahaan.

b. Akuntansi Keuangan

Sedangkan perbedaan hal ini terletak pada proses dan fungsinya.


Akuntansi keuangan merupakan perekaman dan perhitungan atas hasil teraktual
mengenai beragam keuntungan maupun kerugian yang diperoleh perusahaan dan
pembuatan neraca keuangan.

Akuntansi keuangan juga memiliki fungsi untuk memberikan informasi


laporan mengenai usaha perusahaan yang diperlukan oleh pemerintah maupun
pemberi dana.

Berbeda dengan akuntansi biaya, akuntansi keuangan memiliki aturan


tertentu yang mengikat dalam susunannya dan bergantung jenis transaksi apa yang
diperlukan oleh perusahaan.

2.7 Sertifikasi dan Kode Etik


Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan
dosen. Agar pemahaman tentang sertifikasi lebih jelas, dapat
disimpulkan sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada guru, dan dosen
yang memiliki persyaratan tertentu, yaitu kualifikasi akademik, kompetensi, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejateraan yang layak
yaitu memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji. Sertifikasi yang
dimaksud adalah sertifikasi guru.

Kode etik berasal dari dua kata yaitu Kode dan Etik. Kode artinya tanda
yang disetujui dengan maksud tertentu. Sementara Etik itu berasal dari bahasa
yunani yaitu "ethos" yang memiliki arti watak, adab, cara hidup. Menurut KBBI
kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku.

10
Dalam Pasal 1 butir 6 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004
tentang Komisi Yudisial, ditegaskan: Kode etik dan/atau pedoman perilaku hakim
adalah panduan dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim dalam menjalankan tugas profesinya dan dalam
hubungan kemasyarakatan di luar kedinasan.

Abdulkadir Muhammad “Kode etik profesi adalah norma yang ditetapkan


dan diterima oleh kelompok profesi yang mengarahkan dan memberi petunjuk
kepada anggota bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu
moral profesi di mata masyarakat.”

Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan


berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Adapun yang dimaksud
tujuan kode etik dalam bidang profesi adalah:

- Supaya profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para


pemakai atau para nasabahnya
- Melindungi perbuatan dari yang tidak professional
- Meningkatkan mutu pengabdian profesi
- Memelihara lingkungan profesi yang kondusif

Selain tujuan, kode etik juga memiliki fungsi, antara lain :

- Sarana kontrol sosial


- Menghubungkan nilai dan norma dengan pelayanan (keprofesian)
- Pencegahan campur tangan pihak lain yang dapat merugikan
- Pencegahan kesalahpahaman dan konflik

2.8 Pengaruh dari Organisasi-organisasi Swasta dan Pemerintah


a. Organisasi Pemerintah

Organisasi Publik yang sering kita lihat pada bentuk suatu organisasi
pemerintah yang sering dikenal sebagai birokrasi pemerintah , Atau juga satu-
satunya organisasi didunia yang memiliki wewenang merampok harta rakyat ,

11
Membunu rakyat , Maupun juga memenjarakan rakyat. Merupakan suatu
organisasi yang paling besar yang dimana mewadahi seluruh lapisan masyarakat
dengan ruang lingkup Negara dan juga memiliki kewenangan yang absah di
bidang politik, administrasi pemerintahan, dan juga hukum secara terlembaga.

Sehingga memiliki suatu kewajiban akan yang melindungi warga


negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula dapat memungut
pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan
peraturan. ini akan bertujuan untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat demi
kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam
operasionalnya. Organisasi berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat yang
tidak pada profit/laba/untung.

b. Organisasi Swasta

Istilah private berasal dari bahasa Latin set apart yang artinya yang
terpisah. Sasaran organisasi publik akan ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah
dari masyarakat secara umum.

Organisasi Swasta atau juga organisasi laba adalah organisasi yang juga
akan bergerak di bidang pelayanan barang maupun jua jasa yang kepemilikannya
yang akan dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan juga jasa tersebut.
Sesuai dengan hukum pasar oleh satu orang atau pun juga lebih yang berorientasi
pada keuntungan atau laba. lalu demikian, jelas organisasi ini memiliki suatu
tujuan khususnya ialah untuk dapat mencari laba atau untung sebesar-besarnya.

Organisasi laba meliputi antara lain perusahaan-perusahaan berskala yang


kecil hingga berskala besar baik bertaraf local, nasional maupun internasional.
yang Ciri-cirnya antara lain Dimiliki oleh satu orang atau juga lebih, berorientasi
pada keuntungan.

12
1. Tujuan organisasi

Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik ini akan berbeda dengan
sektor swasta. Perbedaan ini sangat menonjol terletak pada tujuan yang akan
memperoleh laba.

Pada sektor swasta terdapa suatu tujuan untuk dapat memaksimumkan


laba , lalu sedangkan pada sektor publik ialah dimana pemberian pelayanan
publik, dan juga penyediaan pelayanan publik.

Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik merupakan pemberian


pelayanan publik, tidak juga berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak
mempunyai tujuan yang dimana bersifat finansial.

Organisasi sektor publik juga mempunyai tujuan finansial, akan juga tetapi
hal tersebut sangat berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan juga
operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.

2. Sumber Pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta juga dapat dilihat dari
sumber pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut
struktur modal maupun juga sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor
publik ini sangat berbeda dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis dan juga
tingkat risiko.

Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan juga retribusi,
charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa
utang luar negeri dan juga obligasi pemerintah, dan pendapatan yang lain-lain,
yang sah dan tidak akan bertentangan dengan peraturan perundangan yang akan
ditetapkan. Lalu Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan
menjadi 2 yaitu internal dan eksternal.

Sumber pembiayaan internal yang terdiri dari bagian laba yang akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan dan modal pemilik. Sumber pembiayaan

13
eksternal yang misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan juga penerbitan
saham baru untuk mendapatkan suatu dana dari publik.

3. Pola Pertanggungjawaban

Manajemen pada sektor swasta ini akan bertanggung jawab kepada


pemilik perusahaan dan juga kreditor atas dana yang akan diberikan. Pada sektor
publik manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena adanya sumber
dana yang sering digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian
pelayanan publik yang juga berasal dari masyarakat (public funds). Pola
pertanggungjawaban di sektor publik ini juga bersifat vertikal dan juga horisontal.
Pertanggungjawaban vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
kepada ototritas yang dimana lebih tinggi, yang misalnya akan
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat.
Pertanggungjawaban horisontal merupakan suatu pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas.

4. Struktur Organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik ini juga sangatlah berbeda


dengan sektor swasta Struktur organisasi pada sektor publik ini juga bersifat
birokratis, kaku, dan hirarkis, lalu sedangkan struktur organisasi pada sektor
swasta lebih fleksibel salah satu faktor utama yang dimana membedakan sektor
publik dengan sektor swasta merupakan dimana adanya politik yang sangat tinggi
pada pengaruh organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin yang dimana
termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh
terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik.

Sektor publik mempunai beberapa fungsi yang lebih kompleks ika


dibandingkan dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi juga sangat
berpengaruh terhadap struktur organisasi.

14
5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder

Jika dilihat lihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana
anggaran ini akan dipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dapat
dikritisi dan didiskusikan.

Anggaran ini bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada
sektor swasta juga akan bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan
suatu rahasia perusahaan.

Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder akan dibagi menjadi
2 yakni internal dan juga eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah
lembaga negara ,dari Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur
BUMN, BUMD), pegawai pemerintah.

Stakeholder eksternal ini pada sektor publik seperti masyarakat pengguna


jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan maupun juga organisasi
sosial ekonomi yang dimana menggunakan pelayanan publik sebagai input atas
aktivitas organisasi,

Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF, ADB,


PBB, dan sebagainya), investor asing, dan juga generasi yang akan datang. Pada
sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan
pemegang saham. Sedangakan stakeholder eksternal terdiri atas bank, serikat
buruh, pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang
atau juga pasar modal.

Sektor swasta dan sector public juga memiliki beberapa persamaan,


diantaranya :

1. Kedua sektor tersebut, yakni sektor publik dan sektor swasta


merupakan suatu bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara
dan juga keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk dapat
mencapai tujuan organisasi.

15
2. Keduanya menghadapi suatu masalah yang sama,yakni masalah
kelangkaan sumber daya (scarcity of resources),lalau sehingga baik
sektor publik maupun sektor swasta akan dituntut untuk menggunakan
sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif atau juga efisien.
3. Proses pengendalian manajemen, termasuk juga manajemen
keuangan,yang pada dasarnya sama di kedua sektor. Kedua sektor
sama-sama ini akan membutuhkan informasi yang handal atau juga
relevan untuk daat melaksanakan fungsi manajemen, yakni:
Perencanaan, pengorganisasian, atau juga pengendalian.
4. Pada beberapa hal, kedua sektor dapat menghasilkan suatu produk
yang sama, contonya: baik pemerintah maupun swasta sama-sama
akan bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan,
penyediaan energi,atau yang lain sebagainya.
5. Kedua sektor ini akan terikat pada peraturan perundangan dan
ketentuan hukum lain yang telah disyaratkan.

16

Anda mungkin juga menyukai