NIM : 20081020190
Kelas ; A. Perusahaan C
2. Pada dasarnya dengan dilakukan pengganggaran dengan model ini, perusahaan dapat
meningkatkan nilai organisasi dengan 2 hal, yaitu: dengan menghilangkan pemborosan,
dan mengurangi beban kerja. Oleh karena biaya timbul sebagai akibat adanya aktivitas,
maka cara efektif untuk mengatasi pemborosan adalah dengan mengelola penyebab
timbulnya biaya tersebut, yakni aktivitas. Anggaran menjadi langkah strategik untuk
melaksanakan pengurangan biaya (cost reduction). Para penyusun anggaran akan
mendapat informasi mengenai activity driver dan resource driver yang berkaitan dengan
setiap aktivitas sehingga memperjelas sebab akibat antara cost object, aktivitas dan biaya.
Berdasarkan hal ini banyak perusahaan kemudian lebih memilih untuk menyajikan
tingkat tambahan nilai (value) yang diperoleh dibanding sekedar membandingkan
aktivitas yang menambah nilai (value-added activities) versus aktivitas bukan penambah
nilai (non value-added activities). Cara meningkatkan nilai organisasi lainnya adalah
dengan menentukan pengurangan biaya tanpa harus mengurangi kualitas output. Kunci
kesuksesan untuk mengurangi beban kerja adalah dengan memperoleh pemahaman
mendalam mengenai output yang diinginkan customer. Tujuannya selain untuk
mengetahui keinginan customer (eksternal dan internal), juga untuk memahami
kebutuhan atas output dan bagaiman hal tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan
[ CITATION Iry15 \l 1057 ].
3. Mindset adalah sikap mental yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman, dan
prasangka. Mindset memberikan peta mental yang dipakai sebagai dasar untuk bersikap
dan bertindak. Manajemen berbasis aktivitas dilandasi oleh empat mindset berikut ini :
1. Cotomer value.
2. Continuous improvement.
3. Cross-functional mindset.
4. Employe empowerment mindset (Kasim dkk, 2013).
4. Ada tiga prinsip dasar Activity Based Budgeting (ABB) sebagai berikut:
1) Activity based budgeting berfokus pada pemahaman tentang aktivitas dan
hubungannya untuk mencapai tujuan strategik. Activity-based budgeting
ini diawali dengan manajemen mendefinisikan visi, misi, strategi dan
usulan nilai dari produk/jasa. Strategi dirumuskan berbasis pada analisis
customer requirement , pengetahuan pasar dan persaingan untuk
menentukan nilai ( value ) yang dapat diberikan kepada customer. Melalui
serangkaian langkah, strategi ini didefinisikan untuk mendukung atribut
performance yang mengusulkan nilai suatu produk/jasa. Proses cascading
dapat digunakan untuk mengartikulasi bagaimana strategi seharusnya
direfleksikan dalam proses dan aktivitas.
2) Activity based budgeting berfokus ke penciptaan nilai. Nilai dapat
diciptakan ketika costumer bersedia menggunakan produk/jasa.
3) Activity based budgeting merupakan proses yang mengarahkan seluruh
aktivitas perusahaan untuk menciptakan nilai. Aktivitas perusahaan untuk
penciptaan nilai dikelompokkan pada 4 golongan yaitu aktivitas yang
secara langsung berkaitan dengan penyediaan produk dan jasa bagi
costumer luar, aktivitas yang memberikan dukungan secara langsung
kepada result producting activities dalam penyediaan produk dan jasa bagi
costumer, pusat jasa yang menyediakan layanan bagi result producing
activities dan result contributing activities , dan pusat jasa yang
menyediakan layanan kebersihan dan kerumahtanggaan bagi ketiga
aktivitas lainnya.
1) Menganalisa Strategi