Anda di halaman 1dari 23

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH MAKAN

MOMENT RECEH KULINER BANYUWANGI

Dosen Pengampu Dr. Sumani, S.E., M.Si., CRA

Disusun Oleh:
Damas Fitra Hernis Setyawan 190810201041
Mohamad Difananda Risaldi 190810201073
Alief Rizaldy Rahman 190810201107
Anda Rahmawan 190810201147
Mohammad Fahrur Rozi 190810201086
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
PEMBAHASAN................................................................................................................... 2
1. Aspek Hukum.................................................................................................. 2
2. Aspek Pasar dan Pemasaran.......................................................................... 4
3. Aspek Keuangan ............................................................................................. 7
4. Aspek SDM.................................................................................................... 10
5. Aspek Teknologi dan Teknis………………………………….…………….12
PENUTUP............................................................................................................................ 22
BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN

1. Aspek Hukum
Aspek hukum merupakan salah satu aspek dalam penilaian standar kelayakan
bisnis yang meliputi penelitian kelengkapan, kesempurnaan, dan keaslian dari berkas
usaha. Berkas yang dijadikan acuan penelitian kelayakan aspek hukum merupakan
badan hukum usaha, surat izin usaha, dan dokumen pendukung lainnya. Tujuan
analisis aspek hukum adalah untuk mengetahui legalitas usaha, ketepatan bentuk
badan usaha dengan perencanaan bisnis yang akan dilakukan, kemampuan bisnis
dalam pengusulan izin usaha secara sah, serta analisis jaminan yang dapat disediakan
apabila modal bisnis dibiayai dengan pinjaman.
Pengumpulan data yang kita lakukan dengan melakukan wawancara pada
narasumber. Narasumber dalam penelitian yang kami lakukan adalah owner atau
pemilik usaha dari Moment Receh Kuliner Banyuwangi. Hasil penelitian yang kami
lakukan, kami mendapati bahwa usaha Moment Receh Kuliner Banyuwangi masih
belum memiliki legalitas usaha secara sah. Aspek hukum yang ideal sendiri memiliki
dokumen penunjang yang secara resmi dikeluarkan oleh pihak terkait, seperti surat
izin kegiatan, surat kepemilikan tanah usaha, serta dokumen penunjang lainnya.
Selain itu, dari segi aspek sosial dan hukum pun juga menjadi salah satu
indikator suatu bisnis dapat secara sah dilakukan. Penelitian yang dilakukan secara
online pada pemilik usaha Moment Receh Kuliner Banyuwangi adalah untuk mencari
informasi terkait berkas ataupun dokumen yang dimiliki usaha secara sah dan juga
bukti legalitas usaha.
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa usaha masih belum memiliki
izin dan dokumen penunjang legalitas. Dinilai dari aspek hukum sendiri maka usaha
tersebut tidak layak untuk dijalankan. Hal ini disebabkan tidak adanya legalitas usaha
dan tidak mengikuti aturan pemerintah mengenai izin usaha.
Secara tidak langsung usaha ini bisa dibilang ilegal karena belum memiliki
izin dan pengakuan hukum yang sah. Pemilik usaha menerangkan bahwa belum
diurusnya surat izin dan dokumen penunjang lainnya dikarenakan kesibukan dan ada
biaya besar yang diperlukan untuk mengurus izin kegiatan. Dengan keterangan seperti
yang dijelaskan tentunya pemilik usaha telah menyadari bahwa secara hukum
usahanya masih belum sah. Oleh karena itu, usaha ini tidak layak dijalankan karena
masih belum memiliki izin usaha dan surat izin lokasi usaha yang sah secara hukum
serta tidak adanya pengakuan legalitas secara hukum yang sah dengan tidak
ditunjukkannya dokumen penunjang yang dibutuhkan.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang ada dalam
meneliti kelayakan suatu bisnis yang meliputi bauran pemasaran (4P), strategi
pemasaran, produk apa yang dijual, penentuan harga, promosi, dll. Metode
pengumpulan data yang kami gunakan adalah wawancara secara online. Hasil dari
wawancara yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
Moment Receh Kuliner Banyuwangi merupakan warung makan dengan menu
favorit khas Banyuwangi yang diperkenalkan pada wilayah Jember. Menu favorit
khas Banyuwangi yang ada di Moment Receh Kuliner Banyuwangi yaitu sego
tempong, sego tempong dan ayam, ayam kesrut, tahu walek, tahu walek renang.
Makanan khas Banyuwangi ini sudah dikreasikan sehingga menjadi makanan
tradisional yang tetap kekinian atau modern food.
Untuk strategi pemasarannya adalah (Segmentasi, Targeting, dan Positioning)
Segmentasi
Segi Geografis: Sebelumnya kami mendirikan warung makan Moment Receh ini di
Banyuwangi, namun pada tahun 2019 kami lebih memfokuskan di Jember
dikarenakan adanya peluang yang lebih besar untuk usaha ini.
Segi Demografis :
1) Produk ini dapat dinikmati dari segala kalangan.
2) Harga makanan dan minuman sangat terjangkau.
Segi Psikografis :
1) Pelajar, mahasiswa, karyawan, dll bisa menikmati makanan dan minuman dari
warung makan Moment Receh.
2) Mulai dari masyarakat menengah ke bawah sampai masyarakat menengah ke
atas bisa menikmati makanan dan minuman ini karena harganya yang
terjangkau.
3) Dari segi gaya hidup cocok bagi masyarakat yang ingin hidup serba praktis
dan higienis.

Targeting
Target pasar utama kami adalah mahasiswa. Namun, tidak menutup kemungkinan
kalau masyarakat sekitar juga menjadi target kami.
Positioning
1) Pricing, dari segi harga murah namun kualitas baik.
2) Branding, dari segi brand memiliki nama yang unik dan kekinian yaitu,
“Moment Receh Kuliner Banyuwangi”. Dari segi logo memiliki filosofi yaitu,
gambar udeng menunjukan baju adat dari Banyuwangi. Background dengan
warna merah artinya berani dalam menawarkan produk Banyuwangi di kota
lain.
3) Slogan, Moment Receh Kuliner Banyuwangi memiliki slogan “Nikmati
Moment Recehmu dengan Harga Receh”. Slogan ini memiliki arti bahwa
pelanggan bisa menikmati segala momennya tidak harus dengan harga mahal,
namun juga bisa dinikmati dengan harga murah.

Pemilik bisnis juga mengatakan bahwa bauran pemasarannya lebih ke 4P, yakni :
1. Place : Tempat yang digunakan untuk usaha warung makan cukup strategis
sehingga mempermudah dalam hal penjualan dan menarik minat orang-orang.
2. Promotion : Untuk mempromosikan warung makan ini kami menggunakan
beberapa cara. Dengan melalui sosial media karena mudah dan praktis,
penggunaan sosial media sebagai media iklan lebih menjanjikan. Sosial media
yang kami gunakan untuk mempromosikan bisnis kami yaitu instagram,
whatsapp, facebook, dan google business. Selain itu kami sering mengadakan
discount, dan word of mouth yaitu promosi melalui para konsumen yang sudah
datang dan merasakan pelayan di tempat kami. Jika mereka puas dengan
pelayanan kami, maka mereka akan menyebarluaskan berita tersebut. Secara
tidak langsung para konsumen sudah membantu dalam proses promosi.
3. Price : Harga untuk setiap makanan dan minuman yang kami sajikan relatif
murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Kemudian ditambah dengan
adanya fasilitas-fasilitas gratis yang mendukung sehingga harga yang kami
tawarkan termasuk kategori yang murah, serta kami tidak membatasi jumlah
pembelian dari pelanggan untuk dapat menikmati wifi yang telah kami
sediakan.

4. Product : Penyajian makanan yang menarik akan menambah minat para


konsumen untuk mencoba dan terus datang ke sini. Ditambah dengan rasa dan
kualitas yang dijamin kelezatannya.

Keunggulan produk dari Moment Receh Kuliner Banyuwangi :


1) Menyediakan berbagai menu khas Banyuwangi yang telah dikreasikan
menjadi modern food.
2) Kebersihan dan kenyamanan kami utamakan dengan fasilitas yang telah
disediakan.
3) Harga lebih murah dibandingkan dengan produk sejenis dari kompetitor yang
sudah terkenal.
4) Makanan yang bercita rasa tinggi, menggugah selera dan pelayanan terbaik.
5) Terletak di lokasi yang strategis dekat dengan kawasan mahasiswa, orang tua,
dan anak-anak.
Pemilik juga menyebutkan bahwa ada sekitar 2 pesaing di sekitar tempat
bisnis Moment Receh Kuliner Banyuwangi. Kelebihan dari pesaing - pesaing ini
adalah lokasi yang juga strategis, kualitas produk bagus, dan pelayanannya lebih
cepat. Kekurangan dari pesaing - pesaing ini adalah harga yang mereka tawarkan
lebih mahal dari harga Moment Receh Kuliner Banyuwangi dan tempat yang
disediakan kurang terjamin kebersihannya.
Pemilik juga mengatakan kalau bisnisnya sudah bekerja sama dengan
beberapa supplier. Para supplier ini (menurut pemilik) memiliki kredibilitas yang baik
karena selama bekerja sama, supplier menyediakan bahan - bahan yang segar dan
bagus. Meskipun dalam hal pelayanannya lebih lambat dari pesaingnya, menurut kami
dalam aspek pasar dan pemasaran bisnis Moment Receh Kuliner Banyuwangi ini bisa
disebut layak karena dari strategi pemasaran, penentuan harga, penentuan lokasi
bisnis, dan pemanfaatan media sosial untuk promosi lebih baik dari pesaingnya.

3. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang ada dalam meneliti
kelayakan suatu bisnis. Penelitian yang kami lakukan melalui Google form yang diisi
dengan pertanyaan yang akan dijawab oleh Narasumber adapun hasil dari penelitian
sebagai berikut:
a. Sumber Dana
Modal dari bisnis ini berasal dari sepenuhnya modal sendiri dan memiliki
modal awal sebesar Rp.155.000.000.
b. Biaya yang dikeluarkan
- Biaya Investasi
Biaya investasi yang dibutuhkan untuk usaha ini sebesar Rp.155.000.000 yang
digunakan untuk menyewa gedung sebesar Rp.85.000.000/Tahun dan
Rp.70.000.000 untuk pembelian bahan, peralatan, renovasi dan furniture.
- Biaya Operasional

Jadi Total Biaya Operasional dalam setahun sebesar Rp.104.323.200


- Biaya Tetap

- Biaya variabel
=Total biaya operasional – (Biaya Tetap)
= Rp.104.323.200 - Rp.3.324.000
= Rp.100.999.200/Tahun
c. Pendapatan
Perkiraan Pendapatan 1 Bulan = Rp.1.330.000 X 30 = Rp.39.900.000
Jadi total pendapatan yang didapatkan dalam setahun yaitu Rp.39.900.000 x 12 =
Rp.478.800.000
d. BEP
BEP = Rp. 3.324.000/1 - ( Rp.100.999.200/ Rp.478.800.000)
= Rp. 4.212.619
Dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan menemui titik impas atau tidak rugi dan tidak
untung pada saat penjualan sebesar Rp. 4.212.619

e. Payback Periode

Deskripsi TH 1 TH 2

Biaya Investasi 155.000.000

Biaya Operasional 104.323.200 104.323.200


Total Biaya 259.323.200 104.323.200

Pendapatan 478.800.000 478.800.000

Keuntungan Bersih 219.476.800 374.476.800

Keuntungan Bersih 219.476.800 593.953.600

Kumulatif
· Proyek mampu membayar kembali investasi karena keuntungan bersih pada tahun
pertama telah mencapai nilai postif 219.476.800
· Dengan Demikian waktu pelunasan investasi tercapai pada tahun ke 1
· Kesimpulannya karena biaya investasi akan kembali dalam jangka waktu 1 tahun maka
proyek ini layak Dilaksanakan

f. Net Present Value

Deskripsi TH 1 TH 2 Average

Penjualan 478.800.000 478.800.000 478.800.000

Biaya Investasi 155.000.000 155.000.000

Biaya Operasioanl 104.323.200 104.323.200 104.323.200

Total Biaya 259.323.200 104.323.200 178.823.200

Keuntungan Bersih 219.476.800 374.476.800 296.978.800

Laba Rata Rata dari Investasi 60%


Kesimpulan : Dengan laba bersih rata rata sebesar 60% maka proyek ini layak
Dilaksanakan

Dari Aspek Keuangan yang telah kita lakukan dapat kita simpulkan bahwasannya bisnis ini
dari segi keuangan layak untuk dilaksanakan.
4. Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek sumber daya manusia merupakan salah satu aspek paling penting dalam
pengelolaan suatu bisnis..
Penelitian yang kami lakukan melalui wawancara secara online dan responden
disini adalah pemilik bisnis. Kami membuatkan formulir untuk memperjelas kembali
pertanyaan yang sudah disampaikan. Untuk itu, data dari hasil penelitian ini
dikategorikan sebagai data primer. Dalam aspek SDM, terdapat beberapa sub bagian
yang menjadi fokus kami, diantaranya adalah proses rekrutmen atau mempekerjakan
karyawan, staffing atau proses pengelolaan SDM yang sudah diterima, sistem
kesejahteraan karyawan, serta pola komunikasi dengan pemilik bisnis.
a. Proses Rekrutmen
Sub bagian pertama yakni proses rekrutmen, dimana pada bagian ini kami
menanyakan bagaimana alur dan metode rekrutmen yang digunakan. Hasil penelitian
ini menunjukan dari jumlah karyawan/pekerja saat ini sudah berkurang sekitar 6
orang dampak lesunya perekonomian di tengah pandemi. Total karyawan/pekerja saat
sebelum pandemi ada 10 orang, namun saat ini hanya tersisa 4 orang yang terdiri dari
3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Untuk alur rekrutmen pertama kali yaitu pemilik bisnis menyebarkan
selebaran poster secara secara random di tempat-tempat tertentu. Poster tersebut
tentunya berisikan bahwa diperlukan karyawan untuk rumah makan ini dengan
ketentuan bisa pria dan wanita, memiliki semangat bekerja tinggi, dan lain
sebagainya.

Setelah ditemukan beberapa pelamar, pemilik akan memilih dan menghubungi


pelamar yang sesuai kriteria untuk dilakukan wawancara. Setelah hasil wawancara
memuaskan, pelamar akan diangkat menjadi karyawan/pekerja. Saat setelah diterima
karyawan/pekerja tidak langsung dipekerjakan, melainkan dilakukan training selama 3
bulan.
Alur tersebut dianggap efektif dan paling cocok oleh pemilik. Namun dari segi
kualifikasi, kami sendiri belum terlalu yakin sebab responden sendiri cenderung tidak
terbuka terhadap kualifikasi dalam penerimaan karyawannya. Idealnya, tahapan
rekrutmen dapat dikatakan sesuai apabila tidak terjadi kendala yang berarti dalam
proses maupun pasca rekrutmen. Kami menyimpulkan bahwa tahapan rekrutmen
seperti ini sudah cocok, karena berdasarkan informasi dari responden tidak ada
kendala yang berarti dalam proses rekrutmen maupun pasca rekrutmen.

b. Pengelolaan SDM dalam Lingkungan Kerja


Sub bagian selanjutnya yang menjadi konsentrasi kami adalah proses
pengelolaan SDM dalam lingkungan kerja. Kami mengidentifikasi mapping atau
pembagian kerja yang dilakukan oleh pemilik kepada para karyawannya. Tidak ada
metode khusus yang dimiliki dan dilakukan oleh pemilik selaku penyeleksi dalam
mengetahui bakat dan minat dari pekerja/karyawan. Dari realita tersebut seharusnya
tidak dapat dipastikan bahwa seorang pekerja/karyawan sudah bekerja sesuai bakat
atau minatnya.
Pemilik menilai cocok tidaknya suatu pekerjaan yang diberikan hanya dengan
melihat apakah karyawan tersebut sudah menaati SOP yang telah ditetapkan. Hal
demikian seharusnya tidak dilakukan sebab akan berdampak jangka panjang pada
kesehatan lingkungan kerja. Kami juga menanyakan terkait pembagian kerja yang
dilakukan oleh pemilik. Terdapat beberapa pembagian yaitu kasir, bagian dapur,
bagian pelayanan, dan bagian pengecekan stock barang.
Pembagian jobdesc atau pekerjaan demikian dinilai belum efektif diterapkan
oleh pemilik, karena karyawan/pekerja banyak yang melakukan dua pekerjaan
sekaligus. Semisal, bagian dapur juga akan melayani pelanggan dengan mengantar
pesanan. Hal tersebut dilakukan untuk memangkas biaya operasional di tengah
pandemi. Permasalahan ini tentunya dirasakan oleh karyawan/pegawai secara
langsung karena mereka harus bekerja secara ekstra. Hal yang dilakukan pemilik
sebetulnya sudah tepat untuk mengurangi pengeluaran dan beban bisnisnya, namun
akan membawa dampak yang negatif apabila dibiarkan terlalu lama.
Pada fokus ini juga kami menanyakan terkait indikator yang menjadi penilaian
performa kinerja untuk mengukur dan memantau masing-masing pekerja dalam
melakukan pekerjaan yang sudah diberikan. Namun pada realitanya, pemilik tidak
memiliki dan tidak bisa menentukan indikator apa yang dapat digunakan untuk
menilai performa kinerja karyawan. Hal ini sangat disayangkan sebab jika ada suatu
permasalahan, karyawan akan menanggung sendiri dan jika dibiarkan tentunya akan
semakin besar tanpa diketahui oleh pemilik bisnis.
Akibat dari tidak adanya indikator penilaian kinerja, masalah tersebut timbul
dan dinyatakan sendiri oleh pemilik. Pemilik menyatakan bahwa karyawannya tidak
dapat bekerja sama dengan baik, kurangnya kedisiplinan, lamanya pelayanan, dsb.
Dari realita demikian dapat diketahui bahwa tracking atau pengontrolan secara
berkala terkait kinerja diperlukan untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja.
Hal lain dalam pengembangan SDM yang dilakukan adalah program
penunjang peningkatan kompetensi karyawan dan manajemen karir. Peneliti
menyatakan bahwa sudah menerapkan program ini diawal ketika karyawan sudah
terpilih, dan diberikan waktu 3 bulan untuk menjalani training sesuai SOP yang telah
ditetapkan. Untuk program manajemen karir, pemilik sebetulnya sudah menyadari
akan pentingnya program tersebut namun belum bisa menerapkannya pada bisnisnya
sebab dirasa masih terlalu dini untuk diterapkan.

c. Program Kesejahteraan Karyawan


Sub bagian selanjutnya yang menjadi pokok pembahasan kami adalah
program kesejahteraan karyawan. Dimana program ini seharusnya dapat
diimplementasikan ke dalam beberapa cara, semisal dalam asuransi kesehatan,
tunjangan, insentif, dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian kami, pemilik
sebetulnya sudah menyadari akan pentingnya program ini, namun pemilik belum
dapat memberikan hal-hal yang terlalu besar kepada karyawan sebagai kesejahteraan
mereka. Karyawan hanya diberikan waktu cuti yang lebih dan tidak ada selain itu.
Untuk asuransi kesehatan sendiri pemilik juga tidak dapat menyediakan, namun
diberikan sejumlah uang untuk berobat dengan sistem reimbursement.
Terkait pemberian gaji pada karyawan, pemilik masih enggan menyebutkan
nominal yang pasti upah yang diberikan pada karyawan. Sehingga kami tidak dapat
mendata bagaimana sistem pembagian upah atau gaji karyawan. Pemilik hanya
menyatakan bahwa pemberian gaji antar karyawan hampir sama (tidak jauh beda)
sebab jobdesc yang diberikan masih dianggap sama, apalagi
d. Pola Komunikasi Antara Pemilik dengan Karyawan
Pada pola komunikasi, pemilik menyatakan bahwa pihaknya selalu menjalin
komunikasi secara langsung kepada seluruh karyawan dengan cara mendatangi tempat
secara langsung. Pemilik juga menyatakan seringkali menjalin komunikasi secara
intens
5. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek terakhir dalam penilaian kelayakan usaha adalah teknis dan teknologi.
Dalam aspek teknis dan teknologi memiliki kompleksitas paling tinggi diantara aspek
lainnya. Kompleksitas tersebut berasal dari banyaknya instrumen penunjang produksi
yang harus dianalisis secara detail diantaranya pemilihan strategi produksi, pemilihan
dan perencanaan produk sampai dengan penentuan teknologi penunjang kegiatan
produksi.
Aspek kelima dari studi kelayakan bisnis ini mengacu pada kegiatan
operasional usaha yang dilakukan. Seperti yang telah diketahui bahwa proses
operasional menjadi salah satu bagian vital karena faktor utama penentu produk suatu
usaha dapat dihasilkan dengan kualitas terbaik ataupun tidak. Seperti halnya pada
usaha Moment Receh Kuliner Banyuwangi.
Penelitian yang kami lakukan menggunakan wawancara kepada pemilik usaha
secara virtual atau online. Dalam aspek ini diajukan pertanyaan yang mendalam untuk
mendapatkan hasil ataupun data penunjang pengambilan keputusan apakah usaha ini
layak dilakukan secara teknis produksi dan penggunaan teknologi penunjang
produksi. Secara gambaran umum usaha Moment Receh Kuliner Banyuwangi
merupakan usaha kuliner modern. Kuliner modern dalam artian telah menggunakan
teknologi terbaik untuk menunjang proses produksi yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan tetap menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan.
Hasil dari wawancara yang telah kami lakukan menunjukkan hasil sebagai
berikut. Usaha ini dalam pengoperasiannya menggunakan Beberapa teknologi yang
dimana salah satunya adalah online delivery yang bekerjasama dengan perusahaan
Go-Jek yang nantinya makanan dan minuman dapat dipesan dan siap diantar ke
konsumen yang berada di sekitaran wilayah Jember.
Sebelum adanya pandemi strategi yang produksi yang dipilih dengan
memproduksi menu yang beragam yang disesuaikan dengan lidah pasar, tetapi setelah
dengan adanya pandemi maka dilakukan pengurangan variasi atau jumlah produksi
untuk mengantisipasi berkurangnya permintaan. Rumah makan moment receh
memberikan tester kepada orang sekitar untuk mengetahui respon dan tanggapan dari
mereka apabila banyak yang menyukai maka hal itu dapat dikatakan layak untuk
dijual karena mendapat respon positif dari tester dan juga hingga saat ini masih belum
ada komplain yang diberikan oleh customer terkait makanan dan minuman yang telah
di hidangkan. untuk menjaga kualitas produk, rumah makan moment receh kuliner
banyuwangi selalu menggunakan bahan-bahan yang memiliki kondisi terbaik dan
memproduksi pesanan tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku pada usaha. Jumlah kapasitas produksi dapat dilihat dari prediksi pasar
kedepannya apakah berkurang atau menambahnya permintaan jadi Jumlah Kapasitas
produksi fleksibel mengikuti prediksi pasar atau permintaan. Rumah Makan Moment
receh kuliner banyuwangi memiliki tempat yang sangat strategis karena berlokasi di
depan universitas jember yang dimana banyak mahasiswa yang berkuliah disana dan
juga ada yang memiliki kost di sekitar universitas jember yang nantinya dapat di tarik
menjadi konsumen di rumah makan dikarenakan harga yang ditawarkan sangat ramah
dengan kantong mahasiswa. Layout yang digunakan yaitu :

Dari gambar tersebut dapat dilihat penyusunan tata letak inventoris sangat rapi
dalam penataan nya dan juga semua ruang dapat dimaksimalkan tanpa mengorbankan
kenyamanan pengunjung atau konsumen dan juga efisien karena letak kasir yang
dekat dengan pengunjung atau konsumen. dengan menyediakan posisi yang memiliki
tugas untuk memantau jumlah persediaan yang dimiliki. Dari pernyataan sebelumnya
bisnis ini dapat dinyatakan layak karena telah memenuhi standar.
Kesimpulan
Bisnis Moment Receh Kuliner Banyuwangi notabene adalah bisnis yang layak untuk
dijalankan dengan mempertimbangkan kelayakan dari aspek pemasaran, keuangan,
sumber daya manusia, serta teknis dan teknologi. Kemampuan pengelolaan keuangan
pada bisnis ini sudah sangat jelas baik dan mampu memberikan hasil yang bagus
untuk bisnis. Strategi pemasaran yang digunakan terbukti mampu menarik banyak
konsumen dan mampu menyampaikan value atau nilai produk yang baik pada
konsumen. Serta kegiatan operasional yang baik dengan ditunjang teknologi dan
karyawan yang baik terbukti mampu menghidangkan produk yang membuat
konsumen puas. Namun, terdapat kekurangan yang sangat mencolok yaitu tidak
adanya izin usaha yang dikantongi. Serta tidak adanya berkas atau dokumen
pendukung yang mampu menunjukkan legalitas usaha. Bisnis ini masih bisa
dikatakan layak jalan dengan catatan perbaikan dokumen dan pengajuan izin usaha
yang harus segera diurus ke pihak yang bersangkutan.
Saran
Bisnis memiliki potensi besar untuk jauh lebih berkembang. Untuk owner atau
pemilik bisnis dapat melakukan perluasan pada marketing dan penambahan alat
produksi untuk meningkatkan output produk serta tetap menjaga kualitas produk yang
sudah ada. Serta hal terakhir yang dapat disampaikan adalah segala bentuk dokumen
dan surat izin usaha ataupun surat izin tempat harap segera diurus untuk menunjukkan
legalitas usaha di mata hukum.
List Pertanyaan sebagai Lampiran

1. Aspek Hukum
a. Apakah secara prosedur bisnis kamu sudah sesuai ketentuan?
b. Apakah secara legalitas sudah ada pengakuan secara hukum yang sah?
c. Apakah izin usaha sudah ada?
d. Secara finansial apakah ada jaminan secara hukum apabila melakukan
pinjaman?
e. Apakah ada support secara sosial dan hukum di bisnis anda?
f. Izin usaha sudah ada sebelum usaha berdiri atau sesudah usaha berjalan?
g. Apa bentuk usaha yang dijalankan saat ini dan apa sudah sesuai izinnya?
h. Apa dokumen usaha lengkap?
i. Untuk pemilik usaha sendiri apakah terdapat identitas tetap dan siapa beliau?
j. Apabila belum mendapatkan izin apakah usaha anda scr administrasi mampu
mendapatkan izin?
k. Pengakuan legalitas dari mana saja yang didapatkan usaha anda?
l. Selama usaha berlangsung apakah berkas permohonan izin usaha sudah ada?
m. Sejak awal berdiri nya usaha kenapa tidak dilakukan pengajuan perizinan?
n. Pihak mana saja yang memberikan izin usaha anda berdiri?

2. Aspek Pasar dan Pemasaran


a. Apa jenis bisnis Anda?
b. Jelaskan Segmentasi, Targeting, dan Positioning dalam
usaha Anda!
(Geografi, Demografi, Psikografi)
c. Siapa saja yang menjadi pelanggan dalam usaha Anda dan berikan alasannya?
d. Sebutkan dan jelaskan secara spesifik produk yang anda tawarkan!
e. Jelaskan apa yang menjadi keunggulan produk Anda dibanding competitor!
f. Siapa kompetitor Anda? Jelaskan apa kelebihan dan kekurangan dari
kompetitor!
g. Sebutkan dan jelaskan strategi pemasaran apa saja yang digunakan dalam
usaha Anda!
h. Sebutkan secara spesifik mitra anda dalam menjalankan usaha
i. Jelaskan apa saja peran yang dilakukan mitra usaha Anda!
3. Aspek Keuangan
a. Berapa Modal Yang digunakan Untuk Membuka usaha anda
b. Berapa Biaya Operasional Yang telah anda keluarkan dari tahun 1 sampai
tahun 2 usaha anda berdiri
c. Berapa Pendapatan yang telah anda terima Pada tahun 1 sampai tahun 2 usaha
anda berdiri
d. Berapa Keuntungan Bersih yang anda terima selama tahun 1 sampai tahun 2
usaha anda berdiri
e. Berapa Biaya Pembelian Atau sewa gedung yang telah anda keluarkan
f. Berapa Biaya yang anda telah keluarkan untuk pembelian furniture dan
peralatan
g. Laporan keuangan Usaha anda
h. Bagaimana arus kas dari usaha anda
i. apakah ada kendala keuangan pada saat berjalannya usaha?
j. darimana asal modal yang digunakan untuk membuka usaha
k. berapa biaya tetap usaha anda?

4. Aspek Sumber Daya Manusia


a. Berapa total jumlah karyawan saat ini?
b. Berapa jumlah karyawan dan karyawati saat ini? Ex: 10 laki 2 perempuan
c. Apakah ada penambahan jumlah karyawan sejak bisnis ini dibuka? Jika ada,
berapa orang?
d. Bagaimana cara anda menawarkan lowongan kerja pada bisnis anda? Ex:
internet, iklan, selebaran poster
e. Mengapa memilih cara tersebut?
f. Seberapa penting proses rekrutmen menurut anda? (skala 1-5)
g. Dalam proses rekrutmen, siapa pihak yang menyeleksi? Ex: saya sendiri as
owner
h. Bagaimana tahapan dalam proses rekrutmen pada bisnis anda? Jika ada
sebutkan, jika tdk ada kosongkan.
i. Apakah dalam setiap tahap rekrutmen terdapat tujuan dan manfaat?
j. Apakah ada kualifikasi khusus dalam memilih karyawan? Ex; pintar masak
k. Apakah ada masalah yang terjadi dalam proses rekrutmen?
l. Menurut anda, apakah dengan proses rekrutmen demikian sudah yang terbaik?
m. Apa rencana yang dapat diperbaiki dalam proses rerkutmen? Ex tdk harus ada
n. Setelah karyawan diterima, apa langkah selanjutnya? (langsung bekerja atau
training)
o. Bagaimana cara anda mengetahui suatu pekerjaan cocok dengan seorang
pekerja?
p. Apakah anda sudah mengetahui bakat dan minat karyawan anda?
q. Jika belum, bagaimana cara anda sebagai pemilik bisnis mengetahui potensi
para pekerja?
r. Apakah anda sudah menerapkan struktur kerja (pembagian kinerja/jobdesc)?
s. Jika sudah, tuliskan jabatan apa saja yang ada pada bisnis anda? Bagian dapur
pelayanan, dst
t. Jika belum, bagaimana cara anda sebagai pemilik bisnis dalam mengelola
pembagian kerja pada karyawan?
u. Apakah cara yang anda gunakan untuk membagi tersebut sudah efektif? Jika
menurut anda sudah efektif, apa bukti yang dapat anda berikan? Jika belum
mengapa?
v.
5. Aspek Teknis dan Teknologi
a. Strategi produksi apa yang kamu gunakan dalam pengoperasian usaha kamu
b. Bagaiamana caranya kamu mengetahui kualitas produk kamu telah layak
c. Bagaimana cara kamu menjaga kualitas produk kamu
d. Teknologi apa yang kamu gunakan dalam usaha kamu
e. Berapa kapasitas produksi yang kamu gunakan
f. Dimana lokasi usaha kamu
g. Bagaimana layout tempat usaha kamu
h. Bagaiamana caranya anda manage persediaan usaha kamu
i. Adakah sedikit perbedaan kualitas karena update teknologi
j. apa yang akan anda lakukan untuk memajukan usaha dari segi teknis?
k. Mengapa tetap anda lanjutkan jika ada perubahaan kualitas?

Anda mungkin juga menyukai