Usaha Kecil Menengah (UKM), usaha mikro, usaha pemula, bertebaran di seluruh
Indonesia dengan perkiraan jumlahnya sekitar 40 juta unit. Keberadaan mereka harus kita akui
sebagai salah satu penopang ekonomi Indonesia yang belum beranjak maju, terutama di
pedesaan yang jauh dari sentuhan fasilitas-fasilitas yang layak untuk berkembangnya bisnis
seperti sistem telekomunikasi dan informasi, sarana pendidikan, listrik, transportasi, pelabuhan,
bank, dll. Meskipun demikian UKM dapat menjadi suatu bibit untuk dapat dikembangkan
menjadi usaha yang modern secara umum. Diharapkan nanti usaha tersebut akan berkembang
dari mikro menjadi kecil, menengah, kemudian menjadi besar. Meskipun tidak mungkin
terwujud semuanya tetapi sudah merupakan prestasi yang dahsyat kalau dari 40 juta UKM kita
bisa mengangkat 1 juta saja menjadi pengusaha menengah.
Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan harus dapat menyusun rencana
kegiatan usahanya. Perencanaan memang penting dilakukan sebelum memulai usaha, sekalipun
usahanya masih skala mikro. Perencanaan usaha yang dimaksud disini adalah kegiatan yang
dapat merumuskan usaha-usaha yang akan dilakukan dalam kegiatan usahanya agar tujuannya
tercapai. Rencana yang dibuat oleh berbagai jenis usaha kecil, usaha mnengah dan usaha besar
ada beberapa kesamaan, seperti adanya permodalan, organisasi, lokasi, tenaga kerja, dan waktu
kegiatan. Semuanya ini harus ada,, dibuat, dan diisi di dalam perencanaan.
Perencanaan usaha atau lebih dikenal dengan business plan , banyak dibuat sebelum
melakukan usaha dan dapat juga dibuat untuk pengembangan bagi yang telah memiliki usaha.
Bagi usaha yang baru dimulai, ada baiknya membuat perencanaan bisnis yang matang namun
sederhana saja. Perencanaan bisnis yang akan memuat strategi berwirausaha yang baik dan apa
saja yang diperlukan dalam menjalankan usaha. Berikut ini adalah hal penting yang harus
direncanakan :
1. Ide atau konsep usaha
Langkah pertama yang dilakukan dalam perencanaan adalah membuat idea tau
konsep usaha. Ide usaha ditentukan secara mendetail, mulai dari skala usaha, jenis
usaha, dan gambaran cara penjualan. Contoh :
Usaha Kuliner : saya ingin buka usaha jual donat rumahan dengan cara
titip jual !
Usaha Perdagangan : Saya ingin menjual voucher elektronik dengan buka
kios kecil didepan rumah!
Usaha jasa : saya ingin buka bengkel speda di kios depan sekolah dasar!
2. Visi misi Usaha
Sebuah usaha harus memiliki visi serta misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah
usaha tersebut dapat terkonsep dengan baik guna menunjang pengembangan usaha
yang dibangun. Sekecil apapun usaha yang dimiliki, namun adanya tujuan usaha
mempengaruhi kinerja serta hasil usaha yang akan diperoleh.
3. Kebutuhan usaha
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Undang-undang No 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil Menengah adalah merupakan sebuah
kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan UKM di Indonesia. Dengan adanya undangundang tersebut dan beberapa regulasi berupa peraturan pemerintah yang berkaitan dengan UKM
baik dari sisi produksi dan sisi perbankan, semua kebijakan tersebut akan memacu peranan
UKM dalam perekonomian. Seperti yang diungkapkan oleh George. J. Stigler, bahwa regulasi
adalah seperangkat aturan yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan dan manfaat
untuk masyarakat pada umumnya atau pada sekelompok masyarakat. Seharusnya manfaat dari
regulasi tersebut dapat dilihat dari dua sisi, yakni pertama, dari sisi pemerintah sebagai pelaksana
regulasi. Bagi pemerintah, perizinan diperlukan untuk menjaga ketertiban umum dan
memberikan perlindungan kepada masyarakat secara luas. Kedua, dari sisi pengusaha sebagai
obyek perizinan, seharusnya memberi manfaat sosial dan ekonomi. Berikut ini kebijakan
pemerintah tentang usaha kecil dengan iklim usaha,pembinaan dan pengembangan, pembiayaan
dan jaminan, dan izin usaha.
Iklim usaha
Pemerintah menumbuhkan iklim usaha bagi usaha kecil melalui penetapan peraturan
perundang-undangan dan kebijaksanaan. Perundang-undangan tersebut mencakup tujuh
aspek diantaranya : 1. pendanaan, untuk memberikan kemudahan dalam pendanaan
dengan berbagai upaya pemberian keringanan persyaratan dalam pendanaan. 2.
persaingan, untuk mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh
perseorangan atau kelompok tertentu yang merugikan usaha kecil 3. prasarana, untuk
keringanan tariff prasarana tertentu bagi usaha kecil 4. informasi, untuk menyebarkan
informasi mengenai pasar, teknologi, desain dan mutu 5. kemitraan, untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang merugikan usaha kecil dalam pelaksanaan transaksi usaha dengan
menengah dan usaha besar
6. perizinan usaha, untuk memperoleh kemudahan persyaratan dalam memperoleh
perizinan 7. Perlindungan, untuk memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan.
2. Pembinaan dan pengembangan
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil oleh pemerintah terutama ditujukkan pada
bidang-bidang berikut :
a. Produk dan pengolahan
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di bidang produk dan pengelolaan
dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik produksi
dan pengelolaan dan memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana
produksi dan pengolahana , bahan baku, bahan penolong, dan kemasan.
1.
b. Pemasaran
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dibidang pemasaran dengan cara
meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, menyediakan sarana
serta dukungan promosi dan uji coba pasar serta memasarkan produk usaha kecil.
c. Sumber daya manusia
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di bidang sumber daya manusia dengan
cara meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial , membentuk dan
mengembangkan lembaga pendidikan,pelatihan, dan konsultasi usaha kecil.
d. Teknologi
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dibidang teknologi dengan cara
meningkatkan kemampuan di bidang teknologi produksi dan pengendalian mutu,
meningkatkan kemampuan dibidang penelitian untuk mengembangkan desain dan
teknologi baru.
3. Pembiayaan dan penjaminan
Penyediaan pembiayaan oleh pemerintah terhadap usaha kecil antara lain :
a. Kredit perbankan
b. Pinjaman lembaga keuangan non bank
c. Modal ventura
d. Pinjaman dari dana penyisihan laba BUMN
4. Izin usaha
Bentuk badan hukum yang telah dimiliki usaha kecil akan membantu wirausaha dalam
memperoleh fasilitas kredit dari bank-bank pemerintah. Adapun bentuk badan hukum
suatu usaha kecil tersebut bisa berupa usaha perseorangan, usaha persekutuan, firma, CV,
Perseroan Terbatas (PT), koperasi, perkumpulan usaha, dan yayasan atau
lembaga.perizinan usaha mruoakan alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan
melindungi pengelolaan usaha. Dengan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah melalui
peraturan-peraturan di bidang perizinan usaha berarti pemerintah ikut serta meningkatkan
efektivitas bidang usaha perdagangan. Surat izin usaha ini antara lain sebagai berikut :
a. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau Izin HO
Surat izin tempat usaha atau izin H.O. pada umumnya dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah Tingkat I dan II, sesaui ketentuan-ketentuan Undangundang Gangguan (HO) mewajibkannya. Prosedur pengurusan surat izin
tempat usaha atau izin H.O. antara lain:
1) Meminta izin tertulis dari para tetangga kiri, kanan, depan, dan belakang;
2) Setelah diketahui oleh RT, RW, selanjutnya dibawa ke kelurahan dan
kecamatan untuk memperkuat izin tempat usaha;
3) Selanjutnya dibawa ke kotamadya/kabupaten untuk memperoleh
SITU/HO, sebelum memperoleh HO tetap yang berlaku lima tahun,
wirausaha akan memperoleh HO sementara yang berlaku selama dua
tahun dan bisa diperpanjang menjadi HO tetap;
4) Membayar biaya izin dan heregistrasi.
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adaalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang
ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan pengusaha di bidang
perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha baik
perorangan, Firma, CV, PT, Koperasi, BUMN, dan sebagainya.
Maksud dan tujuan diberikannya SIUP adalah sebagai berikut: