Anda di halaman 1dari 6

Akutansi Biaya

-Silahkan jelaskan pengertian dari akuntansi terlebih dahulu, kemudian silahkan tambahkan
juga pengertian
dari akuntansi kos itu sendiri
-Silahkan baca Modul hal 1.19 s.d 1.25 untuk klasifikasi kosnya
-Bagaimana pemahaman terhadap objek kos dan klasifikasi kos mempengaruhi cara Anda
mengidentifikasi,
mengukur, dan mengelola berbagai jenis kos

Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen: Dua Sisi Mata Uang Bisnis

Dunia bisnis bagaikan dua sisi mata uang, satu sisi menunjukkan wajahnya kepada publik, dan sisi
lainnya terfokus pada dapur internal. Kedua sisi ini terhubung erat melalui dua pilar akuntansi, yaitu
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

 Akutansi keuangan di pergunakan oleh manajemen untuk melaporkan pengelolaan


perusahaankepada pihak di luar perusahaan, akuntansi keuangan bagaikan jendela bagi dunia
luar. Ia bertugas merias wajah perusahaan dengan menyajikan laporan keuangan yang apik
kepada para investor, kreditor, dan pemerintah. Laporan ini bagaikan cerminan kinerja masa lalu,
memberikan gambaran kesehatan finansial perusahaan dan membantu pihak eksternal dalam
mengambil keputusan terkait investasi atau pinjaman.

Tujuan Pokok :

a) Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang berguna bagi para investor,
kreditor, dan pihak lainnya, baik yang sudah terlibat maupun yang berpotensi terlibat, dalam
membuat keputusan investasi, pemberian kredit, dan kegiatan serupa secara logis.
b) Menyajikan informasi untuk membantu para investor dan kreditor, baik yang sedang terlibat
maupun yang berpotensi terlibat, dalam menilai jumlah, waktu, dan tingkat ketidakpastian
penerimaan kas masa depan dari dividen atau bunga, serta arus kas yang akan diterima dari
penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman.
c) Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi suatu perusahaan, klaim atas sumber daya
tersebut, dan dampak dari transaksi, peristiwa, dan kondisi yang mempengaruhi sumber daya
perusahaan dan klaim atas sumber daya tersebut.

 Akutansi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan luaran(output) dengan
menggunakan masukan ( input ) melalui proses tertentu ( Hansen & mowen, 2005 ) akuntansi
manajemen berperan sebagai navigator internal. Ia berfokus pada penyediaan informasi dan
analisis yang membantu para eksekutif dan manajer dalam mengarahkan perusahaan. Akuntansi
manajemen bagaikan peta yang menunjukkan arah tujuan, membantu dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan strategis untuk mencapai target masa depan.

Tujuan Pokok :

a) Informasi yang diperlukan untuk menghitung biaya jasa, biaya produk, dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen.
b) Informasi yang digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melakukan
perbaikan berkelanjutan.
c) Informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan dan melakukan perbaikan
berkelanjutan.Memahami Perbedaannya:

1. Tujuan :

 Akuntansi keuangan:
Melaporkan kinerja masa lalu kepada pihak eksternal, kontrak dengan pemilik dan pemberi
pinjaman

 Akuntansi manajemen:
Menginformasikan keputusan internal yang di buat oleh eksekutif dan manajer, umpan balik dan
pengendalian atas kinerja oprasinal

2. Pengguna:

 Akuntansi keuangan: Investor, kreditor, pemerintah. dsb


 Akuntansi manajemen: Internal,Eksekutif, manajer.

3. Waktu:

 Akuntansi keuangan: Tertunda, historis.


 Akuntansi manajemen: Saat ini dan berorientasi masa yang akan datang

4. Aturan:

 Akuntansi keuangan: Diatur oleh pemerintah/asosiasi profesi (GAAP, IFRS, SAK).


 Akuntansi manajemen: Tidak ada aturan baku, ditentukan oleh kebutuhan manajemen sesuai
kebutuhan oprasional

5. Informasi:

 Akuntansi keuangan: Global, hanya yang dapat diukur secara keuangan.


 Akuntansi manajemen: Rinci, keuangan dan non-keuangan, operasional dan fisik.

6. Sifat:

 Akuntansi keuangan: Objektif, dapat diaudit, reliabel, konsisten, tepat.


 Akuntansi manajemen: Lebih subjektif, berdasarkan pertimbangan, valid, relevan, akurat.

Klasifikasi Biaya: Fondasi Penting untuk Pengambilan Keputusan Bisnis

Memahami Biaya:

“ Sebuah Analogi “Bayangkan sebuah perusahaan bagaikan sebuah rumah. Untuk membangun dan
memeliharanya, diperlukan berbagai bahan dan sumber daya, seperti kayu, batu bata, semen, dan tenaga
kerja. Sama seperti membangun rumah, memahami biaya dalam suatu perusahaan adalah fondasi penting
untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Klasifikasi Biaya: Memilah dan Mengatur

Klasifikasi biaya adalah proses memilah dan mengatur berbagai jenis biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Layaknya memilah bahan bangunan di gudang, klasifikasi biaya membantu kita memahami
bagaimana dan di mana uang dibelanjakan.
Tujuan Klasifikasi Biaya:

Klasifikasi biaya memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:

Memahami Biaya Produk: Klasifikasi membantu menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual
yang kompetitif.

Mengevaluasi Kinerja: Klasifikasi membantu menganalisis kinerja departemen dan mengidentifikasi area
yang perlu dioptimalkan.

Membuat Anggaran: Klasifikasi membantu dalam penyusunan anggaran yang realistis dan efektif.

Membantu Pengambilan Keputusan: Klasifikasi membantu manajemen dalam memilih strategi dan
investasi yang tepat.

Prinsip Klasifikasi Biaya:

Terdapat beberapa prinsip utama dalam klasifikasi biaya:

Relevansi: Klasifikasi harus relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Kegunaan: Informasi yang dihasilkan harus berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Konsistensi: Klasifikasi harus konsisten dan dapat dibandingkan dari waktu ke waktu.

Ketepatan: Klasifikasi harus akurat dan terpercaya.

Metode Klasifikasi Biaya:

Terdapat beberapa metode klasifikasi biaya yang umum digunakan:

Berdasarkan Fungsi: Biaya diklasifikasikan berdasarkan fungsi atau aktivitas dalam perusahaan, seperti
biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.

Berdasarkan Elemen Biaya: Biaya diklasifikasikan berdasarkan elemen biaya, seperti bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead.

Berdasarkan Perilaku Biaya: Biaya diklasifikasikan berdasarkan perilakunya terhadap perubahan volume
produksi, seperti biaya tetap dan biaya variabel.

Berdasarkan Keterlacakan: Biaya diklasifikasikan berdasarkan kemudahannya untuk dilacak ke produk


atau aktivitas tertentu, seperti biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Contoh Klasifikasi Biaya:


Berikut adalah beberapa contoh klasifikasi biaya:

Klasifikasi berdasarkan fungsi:

Biaya produksi: bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik.

Biaya pemasaran: gaji staf pemasaran, iklan, biaya promosi.

Biaya administrasi: gaji staf administrasi, sewa kantor, biaya legal.

Klasifikasi berdasarkan elemen biaya:

Bahan baku: bahan baku langsung, bahan baku tidak langsung.

Tenaga kerja: gaji tenaga kerja langsung, gaji tenaga kerja tidak langsung.

Overhead: overhead pabrik, overhead kantor.

Klasifikasi berdasarkan perilaku biaya:

Biaya tetap: gaji staf, sewa kantor.

Biaya variabel: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung.

Klasifikasi berdasarkan keterlacakan:

Biaya langsung: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung.

Biaya tidak langsung: overhead pabrik, overhead kantor.

Kesimpulan:

Klasifikasi biaya adalah alat yang penting untuk memahami dan mengelola biaya dalam suatu
perusahaan. Klasifikasi yang tepat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang lebih
efektif dan efisien.

https://www.gramedia.com/literasi/akuntansi-keuangan/( di akses tgl 8/4/24 15:11 )

https://ppmschool.ac.id/akuntansi-manajemen-2/ ( di akses tgl 8/4/24 15:20 )


Selamat sore ijin menambahkan sedikit diskusinya.

Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah dua cabang akuntansi yang saling
melengkapi. Akuntansi keuangan memberikan informasi kepada pihak eksternal tentang kinerja
perusahaan, sedangkan akuntansi manajemen membantu pihak internal untuk membuat keputusan
dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Dan berikut adalah cara mengklasifikasikan kos menurut pandangan saya dalam sebuah pekerjaan
yang saya kerjakan saat ini yaitu rumah makan / restoran

Kos Tetap: Sewa tempat usaha, asuransi, biaya perizinan, dan pembayaran bunga pinjaman bank.

Kos Variabel: Bahan baku makanan dan minuman, upah karyawan yang bergantung pada jumlah
jam kerja, biaya listrik yang meningkat saat penggunaan peralatan dapur lebih intensif.

Kos Semi-Variabel: Gaji manajer restoran, di mana sebagian tetap (gaji pokok) dan sebagian
variabel (bonus kinerja).

Kos Overhead: Biaya pelayanan umum seperti utilitas (listrik, air, gas), biaya pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas, serta biaya administrasi kantor.

Kos Langsung: Bahan baku utama untuk makanan dan minuman yang digunakan dalam hidangan,
serta upah langsung untuk koki dan staf layanan.

Kos Tak Terduga: Biaya perbaikan tiba-tiba pada peralatan dapur yang rusak, atau biaya hukum jika
restoran terlibat dalam sengketa hukum.

Demikian tambahan diskusinya.

Anda mungkin juga menyukai