METODE PENELITIAN
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu Penghindaran Pajak
Penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2011 - 2016.
yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber lainnya
Efek Indonesia selama tahun 2011 - 2016 yang di akses dari www.idx.co.id dan
data keuangan serta angka-angka yang diperlukan untuk menghitung Effective Tax
35
36
Rates (ETR), Corporate Social Responsibility Index (CSRDI), kualitas audit, Debt
To Equity Ratio (DER) dan size sedangkan data kualitatif adalah daftar
atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang
ditentukan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Kuncoro, 2013). Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah
penghasilan neto fiskal atau laba neto fiskal dimulai tahun pajak
perusahaan per 2017. Dari 575 perusahaan sampel yang memenuhi kriteria
Tabel 3.1
Proses Purposive Sampling Penelitian
No Purposive Sampling Jumlah
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun
1. 575
2011-2016
Dikurangi perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
2. 0
tahunan berturut-turut untuk tahun pelaporan dari 2011 – 2016
Dikurangi perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
3. keberlanjutanberturut-turut untuk tahun pelaporan dari 2011 – (542)
2016
4. Dikurangi perusahaan yang memiliki kompensasi rugi fiskal (17)
Jumlah 16
Pengamatan data selama 6 tahun (2011 - 2017) 112
Sumber: Data diolah penulis
dijadikan sampel dalam penelitian ini seperti yang ditampilkan pada tabel 3.2
berikut:
38
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
NO Nama Perusahaan Kode
1. Astra Agro Lestari Tbk AALI
2. Adhi Karya (Persero) Tbk ADHI
3. PT Adaro Energi Tbk ADRO
4. Astra International. Tbk ASII
5. PT Vale Indonesia Tbk INCO
6. PT. Indah Kiat Pulp & Paper. Tbk INKP
7. Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP
8. PT Indo Tambang Raya Megah Tbk ITMG
9. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR
10. Multi Bintang Indonesia. Tbk MLBI
11. PT. Perusahaan Gas Negara. Tbk PGAS
12. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA
13. PP (Persero) Tbk PTPP
14. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR
15. Total Bangun Persada. Tbk TOTL
16. Unilever Indonesia. Tbk UNVR
Sumber : www.idx.co.id
menggunakan CSRDI berdasarkan pada kriteria Global Reporting Index 3.1 yang
terdiri dari tiga aspek utama yaitu aspek economic, environmental, dan
dipublikasikan pada tahun 2013 dan baru diwajibkan untuk laporan yang
sampel telah menerapkan GRI 4 lebih awal. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan pengukuran ganda, yaitu GRI 3.1 dan GRI 4.0. Penghitungan
39
sesuai kriteria dan memberi skor 0 jika perusahaan tidak diungkapkan (Lanis dan
Richardson, 2011).
𝑛
𝐶𝑆𝑅𝐷𝐼 = 𝑥 100%
91
b. Kualitas Audit
accruals diambil sebagai proksi untuk kualitas audit karena dapat mengukur
yang berasal dari kebijakan manajemen untuk melakukan rekayasa terhadap laba
sesuai dengan yang mereka inginkan. Dalam penelitian ini, discretionary accruals
sebagai proksi atas manajemen laba diukur dengan menggunakan Modified Jones
Model, karena model ini mempunyai standar error dari εit (error term) hasil
regresi estimasi nilai total aktual yang paling kecil dibandingkan model-model
non discretionary accruals. Total accruals dapat dihitung melalui cash flow
statement approach:
dimana :
dimana :
c. Leverage
perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan
yang digambarkan oleh modal (equity). Dalam penelitian ini, indikator yang
digunakan untuk mengukur tingkat leverage adalah Debt To Equity Ratio (DER).
d. Ukuran perusahaan
ukuran perusahaan adalah total aset karena ukuran perusahaan diproksi dengan Ln
total asset. Penggunaan natural log (Ln) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mengurangi fluktuasi data yang berlebihan tanpa mengubah proporsi dari nilai
a. Tax Avoidance
42
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tax avoidance. Tax
dibayar dengan cara yang legal, ilegal, maupun kedua-duanya. Tax avoidancebisa
diukur dalam beberapa proksi pengukuran. Adapun yang menjadi proksi utama
dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Annisa (2016) yakni Effective Tax
Tabel 3.3
Tabel Definisi Operasional Variabel Dan Pengukurannya
Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala
Dependen Penghindaran pajak
Tax merupakan salah satu upaya
Avoidance meminimalisasi beban pajak
(Y) yang sering dilakukanoleh
ETR = Beban Pajak
(Kartika, perusahaan, karena masih
. Rasio
dkk: 2017) berada dalam bingkai
Pendapatan sebelum pajak
peraturan perpajakan yang
berlaku (Annisa: 2016)
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
22.0 (Statistical Package for Social Science), yaitu software yang berfungsi untuk
non parametrik dengan basis Windows (Ghozali, 2016). Metode analisis statistika
yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik,
digunakan dengan dua arah (two tailed test), yaitu dengan membandingkan
Jika pvalue> 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya.
Menurut Ghozali (2016), apabila terjadi gejala normalitas pada model regresi
independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji
(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
Model regresi yang baik adalah yang berjenis homoskedastisitas atau tidak terjadi
berikut:
2016).
2. Uji Glejser
Uji ini digunakan untuk memberikan angka-angka yang lebih detail untuk
atau tidak. Ada tidaknya gangguan heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai
signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila hasil dari uji Park
kurang dari atau sama dengan 0,05 maka disimpulkan data mengalami gangguan
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki autokorelasi, jika
terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak
dipakai prediksi.Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier
klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series atau data yang mempunyai
seri waktu, misalnya data dari tahun 2000 s/d 2012 (Sunyoto, 2013).
Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 <
DW < +2
(metrik) dan satu atau lebih variabel bebas (metrik) adalah regresi. Regresi
berganda (multiple regression) untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel
bebas terhadap satu variabel terikat (metrik) (Ghozali, 2016). Untuk menguji
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1 𝑥1 + 𝛽2 𝑥2 + 𝛽3 𝑥3 + 𝛽4 𝑥4 + 𝑒
Keterangan:
48
simultan (uji F). Uji statistik F digunakan untuk menjawab pengaruh semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model secara bersama-
sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji
adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau hipotesis
alternatifnya (𝐻𝑎 ) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol.
c. Menentukan signifikansi
Kriteria pengujian:
49
Ho akan diterima (Hi ditolak) pada tingkat kepercayaan tertentu jika Fhitung
lebih kecil dari Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel-variabel bebas
yang diuji tidak mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan kata lain variabel-
variabel bebas tidak signifikan scara statistik. Ho akan ditolak (Hi diterima) pada
tingkat kepercayaan tertentu jika Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga variabel
bebas ke-i yang diuji mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan demikian
a. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi (α = 5%) < 0,05 maka Ho
parsial terhadap variabel dependen ditolak. Ini berarti secara parsial variabel
b. Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifikansi ( α ) > 0,05 , maka Ho
Ho akan diterima (Hi ditolak) pada tingkat kepercayaan tertentu jika t hitung
lebih kecil dari ttabel. Dengan demikian variabel bebas ke-i yang diuji tidak
mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan kata lain variabel bebas ke-i tidak
signifikan secara statistik. Sebaliknya Ho akan ditolak (Hi diterima) pada tingkat
kepercayaan tertentu jika thitung lebih besar dari ttabel sehingga variabel bebas ke-i
(R2) adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak
Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted
Nilai Adjusted R2 Square dapat naik atau turun apabila satu variabel
Tabel 3.4
Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi
No. Indeks Korelasi Keeratan
1 0,00-0,20 Sangat lemah
2 0,21-0,40 Lemah
3 0,41-0,70 Kuat
4 0,71-0.90 Sangat kuat
5 0,91-0,99 Sangat kuat sekali
6 1 Sempurna
Sumber : Ghozali, 2016