DISUSUN OLEH :
NURVIA FITRIANI – 43218110222
THERESIA YULINAWATI – 43219110136
DOSEN PENGAMPU :
Rona Tumiur Mauli C.Simorangkir, SE.,MM
i
KATA PENGANTAR
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi agung Muhammad SAW, serta
keluarga, sahabat dan pengikutnya. kami dari kelompok 1 ingin menyampaikan materi sistem
pengendalian manajemen dalam bentuk makalah ini :
Materi kelompok 1:
Sifat dan lingkungan SPM
Menjelasakan konsep dasar pengendalian
Lingkungan pengendalian manajemen
Management control
Strategi formulasi
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalampenyusunan makalah ini,
karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu, penyusun mohon
kritik dan sarannya.
Wassalamualaikum wr.wb
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat-sifat Sistem Pengendalian Manajemen............................... 2
Daftar Pustaka................................................................................................ 22
ii
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
The New Marketting Chalenges menantang para
pemilik teori ekonomi klasik yang berorientasikan
profit. Bahwa era baru telah dimulai, era
dimana service menjadi tujuan utama. Diperlukan
sebuah pengelolaan yang profesional. Pengelolaan
atau yang sering kita sebut dengan manajemen ini,
tentunya tidak akan berjalan dengan mulus tanpa
adanya sebuah pengendalian. Pengendalian akan
menajemen menjadi sesuatu hal yang sangat
penting dalam rangka menyokong kinerja
perusahaan yang berorientasi utama
pada service atau pelayanan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sebut saja Nucor Corparation, 3M corporation, New York Time dll, keberhasilan mereka
karena strategi yang baik serta sistem dan proses yang mereka rancang memberikan energi
kepada karyawan untuk melaksanakan strategi secara efektif.
B. Konsep – konsep dasar :
Pengendalian adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem
teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan
tertentu.
Pengendalian
manajemen Penerapan strategi
Pengendalian
Kinerja yang efisien dan
tugas
efektif daritugas-tugas
individual
Pengendalian manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer
mempengaruhi organisasi untuk menerapkan strategi organisasi. Beberapa aspek dari
proses ini adalah
Kegiatan pengendalian manajemen
Kegiatan pengendalian manajemen terdiri dari
Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan olehorganisasi
Mengkoordinasikan aktivitas aktivitas dari beberapa bagianorganisasi
Mengkomunikasikaninformasi
Mengevaluasiinformasi
Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jikaada
Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka
Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua tindakan
sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya tetapi perlu adanya
pengendalian manajemen untuk antisipasi kondisi masa depan untuk
memastikan bahwa tujuan organisasitercapai.
Keselarasan Tujuan
Meskipun sistematis namun proses pengendalian manajemen tidak bersifat
mekanis. Manajer memliki tujuan pribadi dan juga tujuan organisasi keselarasan tujuan
perlu dilakukan untuk pencapaian tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen
seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam setiap
pribadi.
Perangkat penerapan strategi
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan
organisasi ke arah tujuan strategis terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi.
Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan
untuk menerapkan strategi yang diinginkan.
Mekanisme Penerapan
Pengendalian
manajemen
Kebudayaan
StrukturOrgananisasi
Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan pembagian
tanggung jawab yang membentuk pengambilan keputusan disuatu organisasi. Manajemen
SDM merupakan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan guna
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang digunakan untuk melakukan strategi
organisasi. Budaya mengacu pada sekelompok kepercayaan, sikap dan norma umum yang
secara eksplisit dan implisit mengaraahkan tindakan manajerial.
Tekanan finansial dan non finansial
Sistem pengendalian manajemen meliputi kinerja secara finansial dan non finansial
pada dimensi finansial lebih memfokuskan pada laba bersih, pengandalian modal DLL.
Tapi pada dimensial non finansial lebih fokus pada kepuasan pelanggan, mutu produk,
semangat kerja karyawan
Bantuan dalam mengembangkan strategi baru
Peranan utama pengendalian yaitu pengandalian hari ini dan strategi untuk masa
depan. Manajemen adalahuntuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih.
Dalam industri yang berada dalam lingkungan yang cepat berubah informasi pengendalian
manajemen terutama yang bersifat non finansial dapat menyediakan dasar bagi
pertimbangan strategi baru. Pengendalian interaktif mengundang perhatianmanajemen
pada pengembangan baik negatif maupun positif yang menunjukan perlu adanya inisiatif
stategi yang baru.
PERUMUSAN STRATEGI
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi
untuk mencapai tujuan. Tujuan tidak memiliki jangka waktu yang dimaksut adalah tujuan
akan tetap ada hingga tujuan itu diubah, namun hal itu jarang terjadi. Dalam proes
formulasi strategi tujuan organisasi dianggap tetap meskipun sesekali waktu pemikiran
strategis dapat memfokuskan pada tujuan itu sendiri.
Strategi merupakan perencanaan yang besar dan penting. Strategi menetapkan
secara umum arah dan tujuan pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen
senior. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi muncul sebagai respon terhadap
ancaman yang diterima misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran selera konsumen, dan
peraturan pemerintah yang baru. Atau kesempatan misalnya, adanya inofasi teknologi
persepsi yang baru atas perilaku pelanggan dan pengembangan aplikasi baru dari produk
yang sudah ada. Biasanya seorang CEO yang baru terutama yang berasal dari luar
perusahaan memandang ancaman dan kesempatan dengan cara yang berbeda-beda.
Sehingga perubahan dalam strategi sering terjadi ketika CEO yang baru mengambil alih.
PENGENDALIAN TUGAS
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian tugas selalu terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan diikuti, suatu fungsi
dalam beberapa kasus tidak membutuhkan kehadiran manusia karena dapat digantikan
dengan komputer sebagai pengendali proses, dan robot merupakan perangkat pengendali
tugas yang bersifat mekanis. Fungsi alat-alat tersebut melibatkan manusia jika hal iu
terbukti lebih murah atau lebih dapat diandalkan. Hal ini terjadi jika peristiwa tidak begitu
sering terjadi sehingga pemrograman komputer dengan aturan digunakan untuk mengatasi
peristiwa yang tidak sepadan.
Kebanyakan kegiatan pengendalian tugas itu bersifat ilmiah; contohnya yaitu,
keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kondisi diluar
kendali sesuai dengan kondisi yang diinginkan dapat diprediksi dalam batasan yang
diterima.
Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi
pengendalian tugas misalnya: jumlah pesanan barang oleh pelanggan, berat bahan baku,
dan jumlah unit komponen yang digunakan dalam menghasilkan produk, jumlah jam kerja
karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan. Beberapa diantaranya, meskipun bersifat
mekanis tetapi juga dapat bersifat sangat rumit.
Perbedaan Antara Pengendalian Tugas Dan Pengendalian Manajemen.
Perbedaan yang paling mendasar antara pengendalian tugas dan pengendalian
manajemen yaitu bahwa banyak sistem pengendalian tugas yang bersifat ilmiah, sementara
pengendalian manajemen tidak dapat disederhanakan menjadi suatu ilmu, karena
pengendalian manajemen melibatkan perilaku para manajer dan hal ini tidak dapat
dinyatakan melalui persamaan-persamaan.
Penjuala % ROE % % %
n tahun (rata- rata Utang / pertumbuhan Margin
Steel+Bethele
m Steel+LTV+
Northwestern
Steel* Median
(nilai tengah)
Industri
* Pabrik pengolahan kecil
+ Produsen baju terintegrasi
SEJARAH
Nucor berawal dari pabrik mobil Ransom E. Olds, yang mendirikan Oldsmobile dan
selanjutnya, Reo Motor Cars. Perusahaan mengalami tahun-tahun penuh kerugian dan pada
tahun 1965 ketika menghadapi kebangkrutan, Ken Iverson saat berumur 39 tahun ditunjuk
sebagai presiden. Iverson bergabung dengan Nuclear Corporation Of America sebagai
wakil presiden pada tahun 1962 dan di angkat sebagai presiden tiga tahun berikutnya.
Iverson mengarahkan perusahaannya dalam dua bisnis yaitu pembuatan baja dari
potongan logam hasil daur ulang dan percetakan balok baja untuk kontruksi non
residencial. Pada tahun 1972 perusahaan merubah namanya menjadi Nucor Coporation,
dan pada tahun 1998 telah menjadi produsen baja terbesar kedua di Amerika.
OPERASI
Nucor menempatkan fasilitasnya menyebar didaerah pedalaman seluruh AS,
membangun hubungan yang erat dengan komunitas lokal dan buruhnya. Faktor – faktor ini
membuat Nucor mampu menyeleksi dari orang-orang lokal yang berkompetisi,
menempatkan operasinya dinegara bagian dengan struktur pajak yang mendorong
pertumbuhan bisnis dan peraturan kebijaksanaan yang membantu komitmen perusahaan
untuk memberikan kebebasan berserikat. Pada tahun 1998 Nucor dan anak perusahaannya
terdiri dari sembilan bisnis dengan dua puluh lima bangunan pabrik.
STRATEGI
Strategi Nucor difokuskan pada dua komponen utama yaitu membangun fasilitas
manufaktur baja ekonomis dan mengoperasikannya secara produktif. Keberhasilan
perusahaan yaitu dikarenakan adanya inofasi yang berkelanjutan, peralatan modern,
pelayanan pelanggan yang bersifat individual, dan komitmen pada usaha untuk
memproduksi baja berkualitas tinggi dan produk baja lainnya pada harga yang kompetitif.
Sekmen utama pelanggan Nucor adalah industri kontruksi (60%), industri otomotif dan
peralatan rumah tangga (15%), dan industri minyak dan gas bumi (15%), sementara 10%
sisanya terbagi atas pengguna tujuan lainnya. Rasio utama terhadap totalmodal yang
dimiliki Nucor tidak dibolehkan melewati 30%. Pada tahun 1997 rasio tersebut hanya 7%.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi hanya terdiri atas empat posisi manajemen. Seperti yang di
ilustrasikan dibawah ini :
Ketua atau wakil ketua atau presiden, Wakil presiden atau Manajer umum pabrik, Manajer
departemen, Penyelia.
Struktur organisasinya sangat sederhana yaitu menerapkan sistem paramida terbalik.
KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perusahaan Nucor sangat selektif dalam pemilihan karyawan dan mampu memiliih
dari sekian banyak pelamarnya. Dalam hal hubungan dengan karyawan, Nucor
mendasarkan atas empat prinsip dasar :
1. Manajemen diberi tugas untuk mengelola Nucor dengan suatu cara agar karyawan
memiliki kesempatan untuk memperoleh gaji sesuai dengan produktivitasmereka.
2. Karyawan seharusnya merasa percaya diri sehingga jika mereka melaukan tugas
sebagaimana mestinya, mereka akan memperoleh suatu pekerjaan di keesokanharinya.
3. Karyawan memiliki hak untuk di perlakukan secaraadil.
4. Karyawan harus memiliki sebuah kesempatan untuk naik banding ketika mereka
memperoleh perlakuan yang tidakadil.
Salah satu komitmen Nucor adalah dalam hal memperlakukan secara adil. Komitmen lain
yang dilaukan Nucor terhadap karyawanny aadalah untuk tidak memberhentikan atau
meliburkan karyawannya saat bisnis sedang menurun. Dari pada melakukan pengurangan
atas tenaga kerja (Sebagaimana yang dilakukan dalam industry), Nucor lebih suka
mengurangi minggu kerja.
KOMPENSASI
Nucor menyediakan sistem kompensasi kepada karyawannya dengan berdasarkan
kinerja. Seluruh karyawan mempunyai empat program kompensasi, masing – masing
menggambarkan insentif bagi tercapainya suatu target dan tujuan tertentu.
1. Program insentif bagi produksi
Program ini hampir mencakup seluruh karyawan. Dalam program ini para
karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses manufaktur diberikan bonus
mingguan berdasarkan output aktual dalam hubungannya dengan usaha untuk
mengantisipasi tonasi produksi dalam proses produksi. Bonus hanya akan diberikan
jika pekerjaan memenuhi syarat kualitas standar dan dicapai dalam kelompok kerja
daripada individual. Selain itu pemberian bonus juga dikaitkan dengan standar
kehadiran dan keterlambatan. Jika suatu masalah kehadiran atau keterlambatan pekerja
menyebabkan kelompok tidak berhasilmencapai target output mingguanya, setiap
anggota dari kelompok ditiadakan bonusnya untuk minggu tersebut.
2. Program insentif bagi manajerdepartemen
Manajer departemen Nucor mengawasi supevisor produksi dan sebaliknya
melaporkannya secara langsung kepada manajer utama. Mereka dibayae bonus insentif
tahunan yang berdasarkan kinerja pabrik secara menyeluruh. Hal itu ditargetkan pada
tingkat pengembalian atas aktiva (return on asset).
3. Program insentif bagi manajer non-produksi dan non-departemen
Seluruh karywan yang tidak termasuk dalam program insentif produksi atau
program insentif manajer departemen, termasuk diantaranya akuntan, ahli tekhnik,
sekretaris, juru tulis, dan resepsionis akan menerima bonus terutama atas dasar ROA
dari masing – masing pabrik. Setiap bulan dari masing – masing pabrik menerima
diagram yang menunjukkan ROA secara berkala bersamaan dengan diagram lainnya
yang menunjukkan pembayaran bonus. Ini diharapkan agar karyawan menghargai
tingkat bonus yang diharapkan sepanjang tahun.
4. Program insentif bagi pegawainsenior
Pemilihan pegawai senior meliputi semua eksekutif perusahaan dan para
manajer utama pabrik. Pegawai senior Nucor tidak memiliki kontrak kerja, gaji pokok
mereka lebih rendah daripada yang diterima oleh eksekutif dalam perusahaan lain
dalam industri yang sama. Para pegawai senior hanya memiliki satu sistem kompensasi
insentif yang berdasarkan tingkat pengembalian atas modal pemegang saham (return
on stockholder’s equity) yang diatas pendapatanminimum.
TEKNOLOGI
Nucor tidak memiliki penelitian dan pengembangan formal, mereka bergantung
pada peralatan pemasok dan perusahaan lain untuk melakukan tugas litbang.Nurcon
mengadopsi keunggulan teknologi yang dikembangkan perusahaan-perusahaan lain
apakah itu termasuk industri baja atau pencetakan besi, atau dalam pabrikasi.Nucor
dengan sukses mengadopsi pabrik mini, berbeda dengan perusahaan baja yang sudah
terintegritas, pabrik mini tidak dimulai dengan biji besi , namun sebaliknya mereka
mengubah baja tua dan usang menjadi baja jadi dengan menggunakan tanur yang beskala
listrikkecil.
Pada tahun 1997 Nurcor telah membangun dua pabrik mini lagi , keduanya
menggunakan proses percetakan lempengan tipis untuk memproduksi gulungan baja tipis.
Fasilitas kompetitif pertama dalam pembuatan gulungan baja tipis belum muncul sampai
tahun 1995 delapan tahun setelah usaha perintis Nurcor.
Pada tahun 1987, usaha Nucor dalam meraih keunggulan teknis membawa kepada
pembentukan perusahaan Baja Nucor- yamato, suatu fasilitas pabrik yang dimiliki secara
bersama. Mengoperasikan sebuah penggilingan baja struktural di AS yang menggunakan
tekgnologi percetakan secara kontinu milik mereka sendiri.
Sebagai tambahan pengembangan tegnologi, Nucor bercomitmen secara kontiunu
memodernisasikan pabrik mereka yang sekarang ada. Falsafah mereka adalah membangun
atau membangun ulang setidaknya satu pabrik setiap tahun. Dalam pembangunan pabrik
baru atau pembangunan kembali pabrik tua, perusahaan tidak menggantungkan diri pada
kontraktor dari luar. Mereka menangani tanggung jawab untuk desain dan manajemen
kontruksi kepada sebuah kelompok yang terdiri dari insinyur yang terpilih dari pabrik-
pabrik Nurcon.
Contoh Kasus dari Pengendalian Manajemen
Contoh fenomena sederhana yang dapat kita lihat adalah dari semakin bertumbuhnya
industri gaming di Indonesia. Industri gaming sendiri dapat dikatakan merupakan industri
yang menjanjikan, sebab pada tahun 2015 Asia Pasifik menguasai 47% dari keseluruhan
nilai pendapatan industri game di dunia. Fakta lain menunjukkan bahwa Indonesia menjadi
negara dengan tingkat pertumbuhan investasi terbesar di sektor industri game yaitu sebesar
45%, jauh lebih besar dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kekuatan pelaku industri
game lokal pun pada tahun 2015 menguasai 10% diantaranya dan terus bertambah seiring
dengan diberikannya dukungan dari Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo)
dan Badan Ekonomi Kreatif (BEK). (Dikutip dari artikel yang diakses pada 13 Agustus
2017, dari https://www.duniaku.net) Dalam skala mikro, pertumbuhan industri ini ternyata
menjadi “pisau bermata dua” yang di satu sisi dapat memberikan peluang bagi perusahaan
sekaligus memberikan ancaman berupa terjadinya tindak pelanggaran hak cipta maupun
peniruan kekayaan intelektual. Sebut saja kasus dimana salah satu perusahaan pembuat dan
pengembang game lokal bernama TouchTen Games telah menghasilkan game android yang
banyak dikenal banyak orang yaitu “Ramen Chain” dan dirilis pada 1 Oktober 2013.
Namun seminggu setelah Ramen Chain dirilis, muncul game duplikat yang serupa. Bukan
hanya logonya saja yang ditiru, tetapi kredit dan semua yang ada di dalam game itu pun
ditiru. Perusahaan Touchten pun khawatir bahwa game tiruan yang diberi nama “Daren
Ramen Shop” ini memiliki malware yang bisa merusak perangkat dan sekaligus reputasi
Touchten. Apalagi game duplikat ini menggunakaan iklan notifikasi, yang terlalu sering
muncul dan mengandung link yang aneh. (Diakses pada 13 Agustus 2017, dari
http://www.kotakgame.com) .
Dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa kejahatan berupa duplikasi / kloning game
sangat mungkin terjadi dan bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kebocoran informasi
dari pihak pembuat dan pengembang game yang asli, dimana karyawan dapat dicurigai
sebagai penyebar informasi ke perusahaan-perusahaan pesaing. Hal lain yang dapat
menyebabkan terjadinya kejahatan ini adalah keadaan market share industri gaming yang
diperebutkan oleh banyak perusahaan pengembang maupun perusahaan pembuat game,
sehingga memunculkan kemungkinan beberapa perusahaan mengambil jalan pintas dengan
melakukan kejahatan digital untuk terus meraup keuntungan dan dapat merebut lebih
banyak bagian dari market share.
Bila kita amati kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian
manajemen yang dimiliki pihak Touchten belum dapat dikatakan berhasil diterapkan
dengan maksimal. Suatu sistem pengendalian manajemen pada hakikatnya dapat dijadikan
sebuah dasar pelaksanaan kerja sekaligus dasar penilaian terhadap pencapaian akan
keberhasilan penerapan strategi perusahaan tersebut.
Sistem pengendalian manajemen yang dibangun perusahaan dapat digunakan untuk
mengantisipasi kegagalan serta kerugian yang mungkin terjadi. Bila perusahaan Touchten
memiliki sistem pengendalian manajemen yang bekerja secara maksimal maka
kemungkinan terjadinya kasus serupa di kemudian hari dapat dikatakan akan lebih kecil.
Dengan sistem pengandalian yang bekerja maksimal juga perusahaan Touchten dapat
memperoleh pedoman dalam melaksanakan strategi dan melakukan kegiatan peluncuran
produk game yang dibuatnya sedemikian rupa, sehingga Touchten dapat terhindar dari
kejahatan seperti ini
Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan sebagai berikut :
1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan.
Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
2. Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalani
misi dan meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
3. Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai dengan
perubahan lingkungan yang dihadapi.
Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif strategi dan rumuskan
strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan. Dalam tahap ini penyusun
strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki perusahaan dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta ekstern yang dihadapi. Tentukan
strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai dengan misi organisasi.
Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama untuk mencapai opsi yang
paling dikehendaki. Tentukan target tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
tujuan jangka panjang dan strategi utama.
Tahapan dalam formulasi strategi yaitu 1) Entablishment of Vision, Mission, and Goals,
2)Identifying Past and Present Strategies, 3)Diagnosing Past and Present Performance,
4)Setting Objectives, 5) Analisis SWOT dan Perumusan Strategi, 6)Develop and Evaluate
Alternative Strategis and Select Strategy
Salah satu analisis yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan adalah analisis SWOT
(Strengths, Weaknesees, Opportunities, and Threats) merupakan peralatan yang sangat berguna
untuk menganalisis situasi perusahaan keseluruhan. Dengan analisis SWOT perusahaan
diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yang direpresentasikan oleh
kekuatan dan kelemahan, dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal yang ada.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
file/Downloads/Makalah-SPM-Kelompok-1.docx(file:///C:/Users/Tu/Downloads/Makalah-
SPM-Kelompok-1.docx.pdf)
(tanggal akses: 13 April 2021)
http://respository.maranatha.edu
(http://repository.maranatha.edu/23997/3/1251028_Chapter1.pdf)
(tanggal akses : 15 April 2021)
http://repository.ut.ac.id (http://repository.ut.ac.id/3886/1/EKSI4416-M1.pdf)
(tanggal akses : 15 April 2021)
https://zulafamau.wordpress
(https://zulafamau.wordpress.com/2019/12/04/formulasistrategi/#:~:text=Perumusan
%20strategi%20atau%20formulasi%20strategi,rangka%20menyediakan%20customer
%20value%20terbaik.)
(tanggal akses : 15 April 2021)
https://academiaedu
(https://www.academia.edu/8744833/Makalah_formulasi_dan_analisis_sterategi)
(tanggal akses : 15 April 2021)