Anda di halaman 1dari 26

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN : (TB 1)

DISUSUN OLEH :
NURVIA FITRIANI – 43218110222
THERESIA YULINAWATI – 43219110136

DOSEN PENGAMPU :
Rona Tumiur Mauli C.Simorangkir, SE.,MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwr.wbPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala


limpahanrahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikanpenyusunan makalah berjudul “Sifat Sistem Pengendalian Manajemen”
denganhadirnya makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca tentangSistem
Pengendalian Manajemen.

Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi agung Muhammad SAW, serta
keluarga, sahabat dan pengikutnya. kami dari kelompok 1 ingin menyampaikan materi sistem
pengendalian manajemen dalam bentuk makalah ini :

Materi kelompok 1:
 Sifat dan lingkungan SPM
 Menjelasakan konsep dasar pengendalian
 Lingkungan pengendalian manajemen
 Management control
 Strategi formulasi

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalampenyusunan makalah ini,
karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu, penyusun mohon
kritik dan sarannya.

Wassalamualaikum wr.wb

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah..................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah........................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat-sifat Sistem Pengendalian Manajemen............................... 2

2.2 Konsep Dasar Pengendalian Manajemen..................................... 3

2.3 Lingkungan Pengendalian Manajemen........................................ 13

2.4 Proses Pengendalian Manajemen................................................. 15

2.5 Management Control................................................................... 16

2.6 Strategi Formulasi........................................................................ 18

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan.................................................................................. 21

Daftar Pustaka................................................................................................ 22

ii
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
The New Marketting Chalenges menantang para
pemilik teori ekonomi klasik yang berorientasikan
profit. Bahwa era baru telah dimulai, era
dimana service menjadi tujuan utama. Diperlukan
sebuah pengelolaan yang profesional. Pengelolaan
atau yang  sering kita sebut dengan manajemen ini,
tentunya tidak akan berjalan dengan mulus tanpa
adanya sebuah pengendalian. Pengendalian akan
menajemen menjadi sesuatu hal yang sangat
penting dalam rangka menyokong kinerja
perusahaan yang berorientasi utama
pada service atau pelayanan.

Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah


aktivitas memulai kegiatannya dengan melakukan
proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melaui
aktivitas yang melibatkan individu – individu.
Aktivitas individu ini diarahkan untuk mencapai
tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah
adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga
mempunyai keinginan atau tujuan pribadi. Tujuan
pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan
organisasi, bisa juga tidak selaras.
Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan
organisasi atau tujuan individu tidak tercapai.
Untuk itu diperlukan pengendali kerja sehingga
tujuan individu bisa selaras dengan tujuan
organisasi. Salah satu alat untuk mencapai tujuan
tersebut adalah adanya sistem pengendalian
manajemen yangbaik.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Sifat Sistem Pengendalian
Manajemen?
1
2. Bagaimana dasar serta ruang lingkup hakekat dalam Sistem
konsep dasar
Pengendalian Manajemen.
sistem
pengendalia
n
manajemen?
3. Bagaimana
ruang
lingkup sifat
sistem
pengendalia
n
manajemen?
4. Bagaimana
Lingkungan
Strategi ?
5. Apa yang
dimaksudka
n dari
Management
Control ?
6. Apa yang
dimaksudka
n dari
Strategi
Formulasi ?
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan
makalah ini
selain untuk
memenuhi
tugas dalam
mata kuliah
Sistem
Pengendalian
Manajemen
yaitu agar para
pembaca
mengetahui
dan memahami

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat Sistem Pengendalian Manajemen


Sifat sistem pengendalian Manajemen berfokus utama pada penerapan strategi.
Secara khusus, menyajikan pengetahuan, pandangan, dan ketrampilan analisis yang
berkaitan dengan bagaimana eksekutif senior dari suatu perusahaan merancang dan
mengimplementasikan sistem manajemen yang berkesinambungan untuk merancang dan
mengendalikan kinerja perusahaan supaya mampu berjalan secara efektif, efisien, dan
produktif.
Sifat PengendalianManajemen
Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu artinya lebih mengarah
ke bagaimana cara yang dilakukan oleh manajemen agar dapat mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan. Jadi sistem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai
bentuk organisasi, sebab pada umumnya setiap organisasi mempunyai komponen yang
sama yaitu work, employee atau karyawan, relationshipdan enviroment atau lingkungan.
Fungsi
Usaha yang tersistematis untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan
presentasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi
perbedaan yang penting.
Unsur – unsur pengendalian manajamen meliputi :
1. Perencaanstrategis
2. Pembuatananggaran
3. Alokasi sumberdaya
4. Pengukuran, evaluasi, dan penghargaan ataskinerja
5. Alokasi pusat tanggungjawab
6. Penetapan harga transfer
Pengendalian manajemen berargumentasi bahwa sistem pengendalian manajemen harus
sesuai dengan strategi perusahaan tetapi strategi yang muncul melalui eksperimentasi yang
dipengaruhi oleh sistem manajemen perusahaan juga berpengaruh.
Dari sumber yang kami baca ada dua contoh penerapan sistem pengendalian manajemen,
sebagai berikut :
 Yang pertama adalah contoh pengendalian yang gagal
Seperti yang kita ketahui jatuhnya perusahaan – perusahaan besar seperti tyco, global
crosing, worldcom, dan enron mengalami kegagalan karena kelalaian dalam pengendalian.
Penyebabnya adalah CEO dan manajemen perusahaan memanipulasi keuangan untuk
mempertahankan harga saham dalam jangka pendek.

 Yang kedua adalah contoh perusahaan yang berhasil.

Sebut saja Nucor Corparation, 3M corporation, New York Time dll, keberhasilan mereka
karena strategi yang baik serta sistem dan proses yang mereka rancang memberikan energi
kepada karyawan untuk melaksanakan strategi secara efektif.
B. Konsep – konsep dasar :
Pengendalian adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem
teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan
tertentu.

Perangkat Assessor. Perbandingan


kendali dengan ukuran standar

Detector. Informasi Effector. Perubahan


mengenai apa yang terjadi perilaku jika di perlukan

Elemen – elemen sistem pengendalian,


Ada 4 elemen didalam sistem pengendalian, yaitu :
Perusahaan yg
dikendalikan
1. Pelacak (detector) atau sensor suatu perangkat yang mengikut apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedangdikendalikan.
2. Penilai (assesor) suatu perangkat yang menentukan peristiwa aktual dengan cara
membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnyaterjadi.
3. Effector yaitu suatu perangkat atau umpan balik yang mengubah perilaku jika
assesor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan haltersebut.
4. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi antara detector
dan assesor dan antara assesor daneffector.
Berikut ini akan dijelaskan contoh penggambaran dari elemen – elemen sistem
pengendalian, yaitu :
(1), Thermostat yang mengatur suhu ruangan diibaratkan sebagai detector, (2)
Membandingkan suhu ruangan dengan standar yang diterima mengenai suhu seharusnya
diibaratkan sebagai assesor, (3) effector yaitu yang mendorong pemanas untuk
memancarkan panas atau mengaktifkan pendingin dan juga yang mematukan alat – alat ini
ketika suhu ruangan telah sesuai dengan suhu standar atau bisa disesuaikan keinginannya.
(4) jaringan komunikasi, yang meneruskan informasi dari detector ke assesor dan dari
assesor ke elemen pemanas atau pendingin.
MANAJEMEN
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama – sama untuk
mencapai tujuan bersama. Organisasi dipimpin oleh hierarki manajer, dengan chief
executive officer (CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen,
bagian (section), dan subunit lainnya berada dibaqah CEO dalam bagan organisasi.
CEO memutustukan keseluruhan strategi yang akan memungkinkan organisasi tersebut
untuk mencapai tujuannya. Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana
manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang –orang yang mereka awasi
mengimplementasikan strategi yang di maksutkan.
Perbandingan dengan proses pengendalian yang lebih sederhana
Proses yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama dengan
elemen pada sistem pengendalian yang lebih sederhana seperti detector, assessor, effector
dan sistem komunikasi.
SISTEM
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk
melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memilik karakteristik berupa
rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi, dan berulang, yang dimaksudkan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Beberapa tindakan manajemen bersifat tidak sistematis, maksudnya adalah tidak sesuai
dengan tujuan awal dan bisa berubah karena keadaan yang terjadi di lapangan. Faktor
seperti keahlian dan kepribadian orang sangat berpengaruh dalam hal ini.
Batas Batas Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen dapat dibedakan dari 2 sistem yang juga memerlukan
perencanaan dan pengendalian seperti formulasi strategi dan pengendalian tugas.
Formulasi strategu memfokuskan pada jangka panjang sementara pengendalian tugas
Memfokuskan pada jangka pendek sementara pengendalian manajemen terletak
diantaranya. Hubungan dari sistem ini dapat dilihat pada bagan berikutini.
Aktivitas Sifat AkhirProduk
Formulasi
strategi
Tujuan, strategi, dan
kebijakan

Pengendalian
manajemen Penerapan strategi

Pengendalian
Kinerja yang efisien dan
tugas
efektif daritugas-tugas
individual

Pengendalian manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer
mempengaruhi organisasi untuk menerapkan strategi organisasi. Beberapa aspek dari
proses ini adalah
Kegiatan pengendalian manajemen
Kegiatan pengendalian manajemen terdiri dari
 Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan olehorganisasi
 Mengkoordinasikan aktivitas aktivitas dari beberapa bagianorganisasi
 Mengkomunikasikaninformasi
 Mengevaluasiinformasi
 Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jikaada
 Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka
Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua tindakan
sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya tetapi perlu adanya
pengendalian manajemen untuk antisipasi kondisi masa depan untuk
memastikan bahwa tujuan organisasitercapai.
Keselarasan Tujuan
Meskipun sistematis namun proses pengendalian manajemen tidak bersifat
mekanis. Manajer memliki tujuan pribadi dan juga tujuan organisasi keselarasan tujuan
perlu dilakukan untuk pencapaian tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen
seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam setiap
pribadi.
Perangkat penerapan strategi
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan
organisasi ke arah tujuan strategis terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi.
Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan
untuk menerapkan strategi yang diinginkan.

Mekanisme Penerapan

Pengendalian
manajemen

Struktur Manajemen SDM


Strategi Kinerja
organisasi

Kebudayaan

StrukturOrgananisasi
Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan pembagian
tanggung jawab yang membentuk pengambilan keputusan disuatu organisasi. Manajemen
SDM merupakan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan guna
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang digunakan untuk melakukan strategi
organisasi. Budaya mengacu pada sekelompok kepercayaan, sikap dan norma umum yang
secara eksplisit dan implisit mengaraahkan tindakan manajerial.
Tekanan finansial dan non finansial
Sistem pengendalian manajemen meliputi kinerja secara finansial dan non finansial
pada dimensi finansial lebih memfokuskan pada laba bersih, pengandalian modal DLL.
Tapi pada dimensial non finansial lebih fokus pada kepuasan pelanggan, mutu produk,
semangat kerja karyawan
Bantuan dalam mengembangkan strategi baru
Peranan utama pengendalian yaitu pengandalian hari ini dan strategi untuk masa
depan. Manajemen adalahuntuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih.
Dalam industri yang berada dalam lingkungan yang cepat berubah informasi pengendalian
manajemen terutama yang bersifat non finansial dapat menyediakan dasar bagi
pertimbangan strategi baru. Pengendalian interaktif mengundang perhatianmanajemen
pada pengembangan baik negatif maupun positif yang menunjukan perlu adanya inisiatif
stategi yang baru.
PERUMUSAN STRATEGI
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi
untuk mencapai tujuan. Tujuan tidak memiliki jangka waktu yang dimaksut adalah tujuan
akan tetap ada hingga tujuan itu diubah, namun hal itu jarang terjadi. Dalam proes
formulasi strategi tujuan organisasi dianggap tetap meskipun sesekali waktu pemikiran
strategis dapat memfokuskan pada tujuan itu sendiri.
Strategi merupakan perencanaan yang besar dan penting. Strategi menetapkan
secara umum arah dan tujuan pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen
senior. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi muncul sebagai respon terhadap
ancaman yang diterima misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran selera konsumen, dan
peraturan pemerintah yang baru. Atau kesempatan misalnya, adanya inofasi teknologi
persepsi yang baru atas perilaku pelanggan dan pengembangan aplikasi baru dari produk
yang sudah ada. Biasanya seorang CEO yang baru terutama yang berasal dari luar
perusahaan memandang ancaman dan kesempatan dengan cara yang berbeda-beda.
Sehingga perubahan dalam strategi sering terjadi ketika CEO yang baru mengambil alih.

PENGENDALIAN TUGAS
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian tugas selalu terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan diikuti, suatu fungsi
dalam beberapa kasus tidak membutuhkan kehadiran manusia karena dapat digantikan
dengan komputer sebagai pengendali proses, dan robot merupakan perangkat pengendali
tugas yang bersifat mekanis. Fungsi alat-alat tersebut melibatkan manusia jika hal iu
terbukti lebih murah atau lebih dapat diandalkan. Hal ini terjadi jika peristiwa tidak begitu
sering terjadi sehingga pemrograman komputer dengan aturan digunakan untuk mengatasi
peristiwa yang tidak sepadan.
Kebanyakan kegiatan pengendalian tugas itu bersifat ilmiah; contohnya yaitu,
keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kondisi diluar
kendali sesuai dengan kondisi yang diinginkan dapat diprediksi dalam batasan yang
diterima.
Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi
pengendalian tugas misalnya: jumlah pesanan barang oleh pelanggan, berat bahan baku,
dan jumlah unit komponen yang digunakan dalam menghasilkan produk, jumlah jam kerja
karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan. Beberapa diantaranya, meskipun bersifat
mekanis tetapi juga dapat bersifat sangat rumit.
Perbedaan Antara Pengendalian Tugas Dan Pengendalian Manajemen.
Perbedaan yang paling mendasar antara pengendalian tugas dan pengendalian
manajemen yaitu bahwa banyak sistem pengendalian tugas yang bersifat ilmiah, sementara
pengendalian manajemen tidak dapat disederhanakan menjadi suatu ilmu, karena
pengendalian manajemen melibatkan perilaku para manajer dan hal ini tidak dapat
dinyatakan melalui persamaan-persamaan.

Contoh-contoh keputusan dalam fungsi perencanaan dan pengendalian

Perumusan Strategi Pengendalian Manajemen Pengendalian Tugas


Mengakuisisi bisnis yang Memperkenallka produk Mengkoordinasi pesanan
tak terkait atau merek baru dalam lini yangmasuk
produk
Memasuki bidang bisnis Memperluas pabrik Menjadwalkan produksi
baru
Menambah penjualan Menentukan anggaran Memesan iklan TV
langsung melalui pos untuk iklan
Mengubah rasio Menerbitkan utang baru Mengatur arus kas
utang/modal (debt/equity
ratio)
Menerapkan kebijakan yang Menerapkan program Memelihara dokumen
telah disepakati rekrutmen minoritas kepegawaian
Menyusun kebijakan Memutuskan tingkat Memesan ulang suatu
spekulasi perediaan persediaan barang
Memutuskan lingkup dan Mengendalikan organisasi Menjalankan proyek riset
arah riset riset individual

Dampak Internet terhadap Pengendalian manajemen


Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander GrahamBell
diakhir abad ke-19. Pesatnya informasi dipercepat dengan penemuan komputer
yang memperoleh momentum besar pada tahun 1990an, dengan hadirnya internet.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telpon, antaralain:
 Akses secara mudah dancepat
 Komunikasi multi-target
 Komunikasi berbiayarendah
 Kemampuan menampilkan citra tertentu
 Pergeseran kekuatan dan kendali individu
Dengan manfaat-manfaat ini internet secara dramatis telah mengubah aturan
permainan dalam bisnis ke sector konsumen individual. Internet memfasilitasi koordinasi
dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien dan efektif, tetapi internet
tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen.
Contoh Kasus
Nucor Corporation (A)
Pada tahun 1998 Nucor masuk dalam peringkat fortune 500 dengan 6900 karyawan
dan penjualan sebesar $4,3 miliar dari baja dari produk baja lainnya.

Data keuangan Terpilih 1993 – 1997

Penjuala % ROE % % %
n tahun (rata- rata Utang / pertumbuhan Margin

1997 5tahun) Modal 1997 penjualan laba 1997

(dalam 1993 -1997 5tahun 1993 –


mliar 1997
$)
Nucor $4,1 18% 7% 23% 8%
Texas
Indsutries*
1,0 12 22 12 8
(induk
3,1 7 27 6 7
perushaan 6,8 10 21 7 6
chapparal 4,7 Defisi 28 3 Defisit
t
steel)
4,3 11 18 3 1
National 0,6 2 71 7 Defisit
Steel+USX-
US $1,9 10% 30% 8% 3%

Steel+Bethele
m Steel+LTV+
Northwestern
Steel* Median
(nilai tengah)
Industri
* Pabrik pengolahan kecil
+ Produsen baju terintegrasi

SEJARAH
Nucor berawal dari pabrik mobil Ransom E. Olds, yang mendirikan Oldsmobile dan
selanjutnya, Reo Motor Cars. Perusahaan mengalami tahun-tahun penuh kerugian dan pada
tahun 1965 ketika menghadapi kebangkrutan, Ken Iverson saat berumur 39 tahun ditunjuk
sebagai presiden. Iverson bergabung dengan Nuclear Corporation Of America sebagai
wakil presiden pada tahun 1962 dan di angkat sebagai presiden tiga tahun berikutnya.
Iverson mengarahkan perusahaannya dalam dua bisnis yaitu pembuatan baja dari
potongan logam hasil daur ulang dan percetakan balok baja untuk kontruksi non
residencial. Pada tahun 1972 perusahaan merubah namanya menjadi Nucor Coporation,
dan pada tahun 1998 telah menjadi produsen baja terbesar kedua di Amerika.

OPERASI
Nucor menempatkan fasilitasnya menyebar didaerah pedalaman seluruh AS,
membangun hubungan yang erat dengan komunitas lokal dan buruhnya. Faktor – faktor ini
membuat Nucor mampu menyeleksi dari orang-orang lokal yang berkompetisi,
menempatkan operasinya dinegara bagian dengan struktur pajak yang mendorong
pertumbuhan bisnis dan peraturan kebijaksanaan yang membantu komitmen perusahaan
untuk memberikan kebebasan berserikat. Pada tahun 1998 Nucor dan anak perusahaannya
terdiri dari sembilan bisnis dengan dua puluh lima bangunan pabrik.
STRATEGI
Strategi Nucor difokuskan pada dua komponen utama yaitu membangun fasilitas
manufaktur baja ekonomis dan mengoperasikannya secara produktif. Keberhasilan
perusahaan yaitu dikarenakan adanya inofasi yang berkelanjutan, peralatan modern,
pelayanan pelanggan yang bersifat individual, dan komitmen pada usaha untuk
memproduksi baja berkualitas tinggi dan produk baja lainnya pada harga yang kompetitif.
Sekmen utama pelanggan Nucor adalah industri kontruksi (60%), industri otomotif dan
peralatan rumah tangga (15%), dan industri minyak dan gas bumi (15%), sementara 10%
sisanya terbagi atas pengguna tujuan lainnya. Rasio utama terhadap totalmodal yang
dimiliki Nucor tidak dibolehkan melewati 30%. Pada tahun 1997 rasio tersebut hanya 7%.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi hanya terdiri atas empat posisi manajemen. Seperti yang di
ilustrasikan dibawah ini :
Ketua atau wakil ketua atau presiden, Wakil presiden atau Manajer umum pabrik, Manajer
departemen, Penyelia.
Struktur organisasinya sangat sederhana yaitu menerapkan sistem paramida terbalik.
KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perusahaan Nucor sangat selektif dalam pemilihan karyawan dan mampu memiliih
dari sekian banyak pelamarnya. Dalam hal hubungan dengan karyawan, Nucor
mendasarkan atas empat prinsip dasar :
1. Manajemen diberi tugas untuk mengelola Nucor dengan suatu cara agar karyawan
memiliki kesempatan untuk memperoleh gaji sesuai dengan produktivitasmereka.
2. Karyawan seharusnya merasa percaya diri sehingga jika mereka melaukan tugas
sebagaimana mestinya, mereka akan memperoleh suatu pekerjaan di keesokanharinya.
3. Karyawan memiliki hak untuk di perlakukan secaraadil.
4. Karyawan harus memiliki sebuah kesempatan untuk naik banding ketika mereka
memperoleh perlakuan yang tidakadil.
Salah satu komitmen Nucor adalah dalam hal memperlakukan secara adil. Komitmen lain
yang dilaukan Nucor terhadap karyawanny aadalah untuk tidak memberhentikan atau
meliburkan karyawannya saat bisnis sedang menurun. Dari pada melakukan pengurangan
atas tenaga kerja (Sebagaimana yang dilakukan dalam industry), Nucor lebih suka
mengurangi minggu kerja.
KOMPENSASI
Nucor menyediakan sistem kompensasi kepada karyawannya dengan berdasarkan
kinerja. Seluruh karyawan mempunyai empat program kompensasi, masing – masing
menggambarkan insentif bagi tercapainya suatu target dan tujuan tertentu.
1. Program insentif bagi produksi
Program ini hampir mencakup seluruh karyawan. Dalam program ini para
karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses manufaktur diberikan bonus
mingguan berdasarkan output aktual dalam hubungannya dengan usaha untuk
mengantisipasi tonasi produksi dalam proses produksi. Bonus hanya akan diberikan
jika pekerjaan memenuhi syarat kualitas standar dan dicapai dalam kelompok kerja
daripada individual. Selain itu pemberian bonus juga dikaitkan dengan standar
kehadiran dan keterlambatan. Jika suatu masalah kehadiran atau keterlambatan pekerja
menyebabkan kelompok tidak berhasilmencapai target output mingguanya, setiap
anggota dari kelompok ditiadakan bonusnya untuk minggu tersebut.
2. Program insentif bagi manajerdepartemen
Manajer departemen Nucor mengawasi supevisor produksi dan sebaliknya
melaporkannya secara langsung kepada manajer utama. Mereka dibayae bonus insentif
tahunan yang berdasarkan kinerja pabrik secara menyeluruh. Hal itu ditargetkan pada
tingkat pengembalian atas aktiva (return on asset).
3. Program insentif bagi manajer non-produksi dan non-departemen
Seluruh karywan yang tidak termasuk dalam program insentif produksi atau
program insentif manajer departemen, termasuk diantaranya akuntan, ahli tekhnik,
sekretaris, juru tulis, dan resepsionis akan menerima bonus terutama atas dasar ROA
dari masing – masing pabrik. Setiap bulan dari masing – masing pabrik menerima
diagram yang menunjukkan ROA secara berkala bersamaan dengan diagram lainnya
yang menunjukkan pembayaran bonus. Ini diharapkan agar karyawan menghargai
tingkat bonus yang diharapkan sepanjang tahun.
4. Program insentif bagi pegawainsenior
Pemilihan pegawai senior meliputi semua eksekutif perusahaan dan para
manajer utama pabrik. Pegawai senior Nucor tidak memiliki kontrak kerja, gaji pokok
mereka lebih rendah daripada yang diterima oleh eksekutif dalam perusahaan lain
dalam industri yang sama. Para pegawai senior hanya memiliki satu sistem kompensasi
insentif yang berdasarkan tingkat pengembalian atas modal pemegang saham (return
on stockholder’s equity) yang diatas pendapatanminimum.
TEKNOLOGI
Nucor tidak memiliki penelitian dan pengembangan formal, mereka bergantung
pada peralatan pemasok dan perusahaan lain untuk melakukan tugas litbang.Nurcon
mengadopsi keunggulan teknologi yang dikembangkan perusahaan-perusahaan lain
apakah itu termasuk industri baja atau pencetakan besi, atau dalam pabrikasi.Nucor
dengan sukses mengadopsi pabrik mini, berbeda dengan perusahaan baja yang sudah
terintegritas, pabrik mini tidak dimulai dengan biji besi , namun sebaliknya mereka
mengubah baja tua dan usang menjadi baja jadi dengan menggunakan tanur yang beskala
listrikkecil.
Pada tahun 1997 Nurcor telah membangun dua pabrik mini lagi , keduanya
menggunakan proses percetakan lempengan tipis untuk memproduksi gulungan baja tipis.
Fasilitas kompetitif pertama dalam pembuatan gulungan baja tipis belum muncul sampai
tahun 1995 delapan tahun setelah usaha perintis Nurcor.
Pada tahun 1987, usaha Nucor dalam meraih keunggulan teknis membawa kepada
pembentukan perusahaan Baja Nucor- yamato, suatu fasilitas pabrik yang dimiliki secara
bersama. Mengoperasikan sebuah penggilingan baja struktural di AS yang menggunakan
tekgnologi percetakan secara kontinu milik mereka sendiri.
Sebagai tambahan pengembangan tegnologi, Nucor bercomitmen secara kontiunu
memodernisasikan pabrik mereka yang sekarang ada. Falsafah mereka adalah membangun
atau membangun ulang setidaknya satu pabrik setiap tahun. Dalam pembangunan pabrik
baru atau pembangunan kembali pabrik tua, perusahaan tidak menggantungkan diri pada
kontraktor dari luar. Mereka menangani tanggung jawab untuk desain dan manajemen
kontruksi kepada sebuah kelompok yang terdiri dari insinyur yang terpilih dari pabrik-
pabrik Nurcon.
Contoh Kasus dari Pengendalian Manajemen
Contoh fenomena sederhana yang dapat kita lihat adalah dari semakin bertumbuhnya
industri gaming di Indonesia. Industri gaming sendiri dapat dikatakan merupakan industri
yang menjanjikan, sebab pada tahun 2015 Asia Pasifik menguasai 47% dari keseluruhan
nilai pendapatan industri game di dunia. Fakta lain menunjukkan bahwa Indonesia menjadi
negara dengan tingkat pertumbuhan investasi terbesar di sektor industri game yaitu sebesar
45%, jauh lebih besar dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kekuatan pelaku industri
game lokal pun pada tahun 2015 menguasai 10% diantaranya dan terus bertambah seiring
dengan diberikannya dukungan dari Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo)
dan Badan Ekonomi Kreatif (BEK). (Dikutip dari artikel yang diakses pada 13 Agustus
2017, dari https://www.duniaku.net) Dalam skala mikro, pertumbuhan industri ini ternyata
menjadi “pisau bermata dua” yang di satu sisi dapat memberikan peluang bagi perusahaan
sekaligus memberikan ancaman berupa terjadinya tindak pelanggaran hak cipta maupun
peniruan kekayaan intelektual. Sebut saja kasus dimana salah satu perusahaan pembuat dan
pengembang game lokal bernama TouchTen Games telah menghasilkan game android yang
banyak dikenal banyak orang yaitu “Ramen Chain” dan dirilis pada 1 Oktober 2013.
Namun seminggu setelah Ramen Chain dirilis, muncul game duplikat yang serupa. Bukan
hanya logonya saja yang ditiru, tetapi kredit dan semua yang ada di dalam game itu pun
ditiru. Perusahaan Touchten pun khawatir bahwa game tiruan yang diberi nama “Daren
Ramen Shop” ini memiliki malware yang bisa merusak perangkat dan sekaligus reputasi
Touchten. Apalagi game duplikat ini menggunakaan iklan notifikasi, yang terlalu sering
muncul dan mengandung link yang aneh. (Diakses pada 13 Agustus 2017, dari
http://www.kotakgame.com) .
Dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa kejahatan berupa duplikasi / kloning game
sangat mungkin terjadi dan bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kebocoran informasi
dari pihak pembuat dan pengembang game yang asli, dimana karyawan dapat dicurigai
sebagai penyebar informasi ke perusahaan-perusahaan pesaing. Hal lain yang dapat
menyebabkan terjadinya kejahatan ini adalah keadaan market share industri gaming yang
diperebutkan oleh banyak perusahaan pengembang maupun perusahaan pembuat game,
sehingga memunculkan kemungkinan beberapa perusahaan mengambil jalan pintas dengan
melakukan kejahatan digital untuk terus meraup keuntungan dan dapat merebut lebih
banyak bagian dari market share.
Bila kita amati kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian
manajemen yang dimiliki pihak Touchten belum dapat dikatakan berhasil diterapkan
dengan maksimal. Suatu sistem pengendalian manajemen pada hakikatnya dapat dijadikan
sebuah dasar pelaksanaan kerja sekaligus dasar penilaian terhadap pencapaian akan
keberhasilan penerapan strategi perusahaan tersebut.
Sistem pengendalian manajemen yang dibangun perusahaan dapat digunakan untuk
mengantisipasi kegagalan serta kerugian yang mungkin terjadi. Bila perusahaan Touchten
memiliki sistem pengendalian manajemen yang bekerja secara maksimal maka
kemungkinan terjadinya kasus serupa di kemudian hari dapat dikatakan akan lebih kecil.
Dengan sistem pengandalian yang bekerja maksimal juga perusahaan Touchten dapat
memperoleh pedoman dalam melaksanakan strategi dan melakukan kegiatan peluncuran
produk game yang dibuatnya sedemikian rupa, sehingga Touchten dapat terhindar dari
kejahatan seperti ini

C. Lingkungan Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen dilakukan melalui lingkungan/struktur. Pengendalian tersebut
mencakup pengendalian atas lingkungan organisasi, meliputi strategi yang menjadi latar
belakangnya, struktur organisasi, pusat pertanggungjawaban, dan perilaku organisasi.
Sebagai gambaran umum tentang pengendalian lingkungan/struktur maka dapat
digambarkan dalam

Dari Gambar 1.6, sebuah


organisasi dikepalai oleh seorang manajer yang mengendalikan lingkungan/struktur
organisasi dengan mengatur : struktur organisasi agar jelas tanggung jawab dan wewenang
anggota organisasi, penetapan pusat pertanggungjawaban agar tanggung jawab manajer
pusat pertanggungjawaban menjadi lebih jelas dan fokus yaitu apakah manajer
bertanggung jawab atas pendapatan, biaya, laba atau laba dan investasi. Juga mengatur
perilaku dalam organisasi, yaitu aspek perilaku individu atau manusia dalam sebuah
organisasi.
Sistem pengendalian manajemen yang baik akan mempengaruhi perilakuyang
mengarah pada konsep keselarasan tujuan (goal congruence), di mana memastikan bahwa
perilaku anggota organisasi untuk mencapai tujuan individualnya selaras dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan. Tiga hal, yaitu struktur organisasi, pusat
pertanggungjawaban, dan perilaku organisasi harus selaras dengan tujuan (goals)
organisasi keseluruhan.

D. Proses Pengendalian Manajemen


Pengendalian lingkungan/struktur dilakukan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengendalian lingkungan/struktur mencakup pengendalian dalam bentuk
struktur organisasi, pusat pertanggungjawaban dan perilaku organisasi, sedangkan
pengendalian proses mencakup perencanaan strategik, penyiapan anggaran, operasional,
evaluasi, dan manajemen kompensasi.
Tujuan merupakan hasil akhir dari perumusan strategi, sedangkan perumusan
strategi adalah suatu proses memutuskan langkah yang mau diambil untuk mencapai
tujuan organisasi. Untuk dapat mencapai tujuan organisasi, maka proses pertama yang
dikendalikan adalah perencanaan strategik, yaitu memastikan bahwa terdapat proses
penentuan strategi baru. Selanjutnya penyiapan anggaran, yaitu menentukan program yang
hendak dilaksanakan organisasi dan alokasi sumber daya yang hendak dialokasikan untuk
setiap program untuk masa yang akan datang. Setelah berjalan, maka dilakukan proses
penilaian kinerja pusat pertanggungjawaban dengan membandingkan anggaran dengan
realisasinya. Terakhir adalah manajemen kompensasi, yaitu mencakup mekanisme
pemberian kompensasi bagi anggota organisasi dalam rangka pemberian penghargaan bagi
anggota organisasi serta mendorong memotivasi anggota organisasi mencapai tujuan
organisasi.
E. Management control

Management Control is defined as a process that helps to achieve organizational goals.


The teams or an individual within a business entity is forced to perform specific actions and
avoid another set of particular actions so that they can reach their destined target.
Meaning of management control
Management control is described as a function that is aimed at achieving defined goals within a
set timetable. The process has three major components, like taking remedial action, measuring
the actual performance, and setting standards.
The process includes comparing actual and planned performance, measuring the difference
between the two, identifying the causes that have lead to the difference and taking corrective
action to minimize or remove the difference.
In simple terms, it is the process through which the management of an organization influences
other members to implement the strategies laid down by the company.
It can be a tool, process, policy, practice or a system that is put into place so that the
management can direct the resources of its organization as per its wishes to achieve set targets.
The features of management control include-
1) Behavioral consideration
The management aims to have a direct impact on the employees of its organization. It adopts
necessary strategies to influence their mindset and workings so that they start believing that
their personal and professional goals are in tandem. When the employees fulfill any personal
target, they are knowingly and unknowingly attaining the company goals. The managers need
to promote goal congruence by offering due incentives as it will result in the betterment of the
company.
2) Financial and non-financial performance
These measures are developed as part of management control so that the management can
make comparisons between actual performance and planned performance. To reach the long-
term goals of a company the management has to put emphasis not only on financial
performance but also on other activities like
1. Task control to bring forth the most effective and efficient performance of groups as
well as individuals.
2. Management control includes the implementation of strategies
3. Strategic formulations include policies, strategies, and goals of the company
3) Management control activities
The management carries out its functions with the help of several managerial activities which
are described below.
 Influencing the individuals or groups to change their behavior so that it becomes easy to
achieve set goals Controlling the actions which need to be taken by deciding on what
and when it should be taken
 Evaluation of activities
 Coordinating the activities to make it a synchronized effort
 Communicating the plan and objectives to the individuals and groups in a clear and
precise manner
 Planning the course of action so that the company can achieve its target. The
management control is also about determining whether long-term or short-term goals
are the need of the hour.
Despite of the benefits, there are some issues with the implementation of management
control system in an organization.They are:
 Time Rate of Change. Control system in any organization depends upon accurate and
timely feedback’s on actual performance. Such feedback largely comes through written
reports. It takes time to write and transmit the control reports. When an activity is
changing very fast, the feedback becomes outdated by the time reports reach the higher
authorities. Such time lag in feedback slow downs the adaptive process. The control
system takes greater time to respond.
 Faulty Standards. When the control standards are erroneous, it becomes difficult to
discriminate between proper and improper performance be decision-maker is not
certain whether the deviation in performance is due to the activity being out of control
or due to the improperly set standards.
F. Strategi Formulasi
Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut
dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Morton (1996 : 17-22) mengatakan bahwa ada keterikatan yang saling menunjang antara
Struktur Organisasi & Budaya Perusahaan, Teknologi, Peran Individu, Struktur Organisasi dan
Proses Manajemen yang dipengaruhi oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External dan
Lingkungan Teknologi External dalam metodologi pembentukan Strategi Formulasi seperti
digambarkan dalam gambar berikut:

Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan sebagai berikut :
1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan.
Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
2. Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalani
misi dan meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
3. Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai dengan
perubahan lingkungan yang dihadapi.
Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif strategi dan rumuskan
strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan. Dalam tahap ini penyusun
strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki perusahaan dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta ekstern yang dihadapi. Tentukan
strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai dengan misi organisasi.
Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama untuk mencapai opsi yang
paling dikehendaki. Tentukan target tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
tujuan jangka panjang dan strategi utama.

Tahapan dalam formulasi strategi yaitu 1) Entablishment of Vision, Mission, and Goals,
2)Identifying Past and Present Strategies, 3)Diagnosing Past and Present Performance,
4)Setting Objectives, 5) Analisis SWOT dan Perumusan Strategi, 6)Develop and Evaluate
Alternative Strategis and Select Strategy

 Tingkat Formulasi Strategi ada 3, yaitu:


1) Strategi Tingkat Perusahaan, yaitu strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak
dan dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi,
2) Strategi Tingkat Bisnis, yaitu strategi diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui
negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam
dunia bisnis yang ada, dan
3) Strategi Tingkat Fungsional, merupakan suatu pendekatan terhadap area fungsional untuk
mencapai tujuan perusahaan dan unit bisnis dengan memaksimumkan produktivitas
 Hal Yang Patut Dipertimbangkan dalam Formulasi Strategi
Dalam melakukan formulasi strategi, ada beberapa hal yang patut untuk dipertimbangkan,
diantaranya adalah
1. Harus dipahami benar visi, misi, dan objective perusahaan sehingga dapat mengetahui
ke arah mana perusahaan akan dibawa serta bagaimana caranya untuk menuju ke arah
tersebut.
2. Hal kedua yang harus dipahami adalah tentang posisi perusahaan pada saat ini. posisi
perusahaan itu bisa berupa panga pasar yang dikuasai, posisi laba/rugi perusahaan,
kondisi internal seperti kompetensi orang-orang yang berada dalam perusahaan, dan
lain-lain. Pemahaman tentang hal ini sangat berkaitan dengan poin nomor satu, poin
nomor dua dijadikan pegangan atau starting point, sedangkan nomor satu berbicara
tentang arah/tujuan. Dari kombinasi keduanya, akan diketahui gap atau lubang antara
kondisi sekarang dengan kondisi yang diinginkan, dan lubang tersebut harus ditutup.
3. Kemampuan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor lingkungan (internal maupun
eksternal) yang sedang dihadapi perusahaan pada saat ini. dengan mengidentifikasikan
faktor-faktor tersebut akan memudahkan dalam memahami keberhasilan atau kegagalan
pencapaian tujuan.
4. Mencari alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi secara
lebih efisien di masa yang akan datang. Semakin banyak solusi yang relevan yang bisa
ditawarkan bisa juga menunjukkan kemampuan yang selalu berkembang atau selalu
diasah dari orang-orang yang berada dalam organisasi atau perusahaan, atau mungkin
juga bisa menunjukkan inovasi dari mereka untuk selalu mengikuti perubahan yang
terjadi dan kemampuan untuk megantisipasi perubahan tersebut, meskipun hal tersebut
mungkin tidak bisa ditunjukkan secara langsung sebagai hubungan sebab akibat.

 Hakikat Formulasi Strategi


Dilihat dari perspektif manajemen stratejik, isu ’’sukses’’ pada hakikatnya merupakan lingkup:
1. Strategi korporat berfokus pada pilihan bisnis, pasar, dan aktivitas perusahaan.
2. Strategi bersaing berfokus pada posisi perusahaan relatif dibandingkan para pesaingnya
dalam pasar yang dipilih.
Dengan menggabungkan strategi korporat dan bersaing, maka kita dapat mempelajari mengapa
satu perusahaan sukses sedangkan yang lainnya gagal. Strategi yang berhasil sangat jarang
yang merupakan strategi menyontek (copycat strategy). Strategi dibuat berdasarkan yang tidak
berhasil dijalankan oleh pesaing perusahaan, dan bukanlah berfokus pada apa yang dapat
dilakukan pesaing, atau strategi apa yang sedang dijalankan oleh pesaing saat ini.
Menurut Certo dan Peter sebelum proses strategi dimulai, untuk dapat membantu manajemen
dalam melakukan formulasi strategi secara lebih efektif biasanya beberapa pertanyaan
mendasar harus terjawab terlebih dahulu oleh manajemen perusahaan.

Salah satu analisis yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan adalah analisis SWOT
(Strengths, Weaknesees, Opportunities, and Threats) merupakan peralatan yang sangat berguna
untuk menganalisis situasi perusahaan keseluruhan. Dengan analisis SWOT perusahaan
diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yang direpresentasikan oleh
kekuatan dan kelemahan, dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal yang ada.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi


anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. sistem pengendalian manajemen
merupakan perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang
memudahkan pemrosesan informasi dengan maksut membantu manajer
mengkoordinasikan bagian yang ada dan pencapaian organisasi secara terus
menerus. Sistem pengendalian manajemen di kategorikan sebagai bagian dari
perilaku terapan. Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara
menjalankan dan mengendalikan perusahaan atau organisasi yang “dianggapbaik”
berdasarkan asumsi tertentu. Masing – masing perusahaan mempunyai kompleksitas
berbeda dalam pengendalian manajemen. Makin besar skala perusahaan maka akan
semakinkompleks.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan – keputusan
kolektif dalam organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu
pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsure penting
dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses
pengendalian.
Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan
langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi
organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang
strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value
terbaik.
Dengan analisis SWOT perusahaan diharapkan mampu untuk
menyeimbangkan antara kondisi internal yang direpresentasikan oleh kekuatan dan
kelemahan, dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

file/Downloads/Makalah-SPM-Kelompok-1.docx(file:///C:/Users/Tu/Downloads/Makalah-
SPM-Kelompok-1.docx.pdf)
(tanggal akses: 13 April 2021)
http://respository.maranatha.edu
(http://repository.maranatha.edu/23997/3/1251028_Chapter1.pdf)
(tanggal akses : 15 April 2021)
http://repository.ut.ac.id (http://repository.ut.ac.id/3886/1/EKSI4416-M1.pdf)
(tanggal akses : 15 April 2021)
https://zulafamau.wordpress
(https://zulafamau.wordpress.com/2019/12/04/formulasistrategi/#:~:text=Perumusan
%20strategi%20atau%20formulasi%20strategi,rangka%20menyediakan%20customer
%20value%20terbaik.)
(tanggal akses : 15 April 2021)
https://academiaedu
(https://www.academia.edu/8744833/Makalah_formulasi_dan_analisis_sterategi)
(tanggal akses : 15 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai