TUGAS
Oleh Kelompok 5 :
Risdayanti (19320044)
FAKULTAS EKONOMI
BAU-BAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah “AKUNTANSI MANAJEMEN” dengan
judul “Sistem Pengendalian Manajemen”
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
3.1. Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Jelaskan Pengertian Pengendalian Manajemen?
2. Bagaimana Struktu Pengendalian Manajemen?
3. Bagaimana Proses Pengendalian Manajemen?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang
berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang
pasti dalam mengevaluasi sesuatu. Pengendalian manajemen lebih
berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih
ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan
bukan untuk memperbaiki detail catatan.
3
Struktur pengendalian manajemen terdiri dari :
a. Struktur Organisasi
Strategi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap pemilihan jenis
struktur organisasi. Struktur organisasi yang dipakai akan mempengaruhi
pula rancangan sistem pengendalian manajemennya. Perturnbuhan dan
perubahan lingkungan organisasi mempenganhi struktur organisasi
khususnya pada pembentukan departemen - departemen di dalam organisasi.
Untuk tujuan akuntasi manajemen, penyusunan departemen-departemen
dalam suatu struktur organisasi dapat digolongkan ke dalam tiga cara utama,
yaitu :
1) Struktur organisasi fungsional
Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer
bertanggungjawab terhadap salah satu dari beberapa fungsi yang ada
dalam organisasi. Semua fimgsi dalam organisasi secara kolektif
dilibatkan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Bentuk struktur organisasi fungsional mempunyai potensi yang
besar untuk bekerja secara efisien. Organisasi ini mengarah pada
operasi skala besar dan spesialisasi kegiatan, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan keahlian. Struktur organisasi fungsional
dapat mendorong kualitas supervisi dan pelayanan teknis yang lebih
baik. Kualitas tersebut dapat dicapai karena dalam organisasi fungsional
melibatkan karyawan yang keahliannya lebih terspesialisasi. Para
manajer pada organisasi fungsional dapat mengkoordlnasikan beberapa
kegiatan dan bawahnya dengan lebih efektif, karena garis pertanggung
iawaban leblh tegas dibandingkan dengan organisasi divisional dan
matriks. Kelemahan struktur ini adalah bahwa efektivitas fungsi- fungsi
yang terpisah tidak dapat ditentukan secara pasti dan kurang efektifnya
pembuat keputusan karena sulitnya koordinasi antar bagian.
2) Struktur organisasi divisional
Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat
mengembangkan strategi bisnisnya masing-masing setiap divisi
kemunglunan menghadapi persaingan yang berbeda dibanding divisi
lain. Untuk itu setiap divisi memerlukan strategi yang berbeda pula
dibanding divisi lain.
4
Untuk tujuan pengendalian dan pertanggungiawaban, suatu divisi
pada organisasi divisional dapat diperlukan sebagai kesatuan usaha
yang independen. Manajer divisi bertanggungiawab terhadap bisnis atau
line produk tertentu. Mereka mempunyai wewenang untuk mengubah
kebijaksanaan produksi dan pemasaran dalam bisnisnya. Kondisi ini
memungkinkan mereka memberikan tanggapan yang cepat atas
perubahan lingkungan.
Manajer divisi bertanggung jawab atas pengendalian pendapatan
dan biaya divisinya, maka para manajer divisi dapat dimintai
pertanggungiawaban atas laba divisinya. Manager divisi hanya dimintai
pertanggungjawaban atas pendapatan dan biaya yang terkendalikan
olehnya.
3) Struktur organisasi matrik
Dalarn struktur organisasi matrik terdapat struktur organisasi yang
bertanggungiawab terhadap fungsi-fungsi kegiatan dan struktur
organisasi lainnya bertanggungiawab atas proyek-proyek. Proyek
adalah setiap tugas atau sekelompok tugas yang dilakukan dalam
rangka mencapai sasaran tertentu.
Manajer fungsional dan manajer proyek harus mampu
mengkoordinasikan kegiatan fungsi-fungsi dengan proyek-proyek yang
diaksanakan, sehingga tujuan proyek dapat tercapai. Manajer proyek
menggunakan personel, bahan-bahan, dan jasa dan berbagai unit
fungsional dalam rangka mencapai tujuan proyek.
Manajer proyek bertanggung jawab atas transaksi-transaksi dengan
para langganan, sehingga bagian organisasi matrik ini dinamakan
dimensi transaksi. Unit-unit fungsional yang bertanggungjawab atas
penyediaan sumber-surnber yang diperlukan oleh manajer proyek
dinamakan dimensi fungsional.
5
c. Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap unit yang
dipimpinnya. Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai
suatu sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran.
Berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya serta hubungan
diantara keduanya, pusat pertanggungjawaban dibagi menjadi 4 (empat)
macam, yaitu (Abdul Halim, Bambang Supomo, 1996) :
1) Pusat Biaya
2) Pusat Pendapatan
3) Pusat Laba
4) Pusat Investasi.
d. Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungiawaban adalah suatu sistem akuntasi yang
disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan
pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungiawaban dalarn
organisasi.
e. Harga Transfer
Dalam arti luas harga transfer adalah nilai barang atau jasa yang
ditransfer antar pusat pertanggungjawaban di dalam perusahaan. Dalam arti
sempit harga transfer adalah nilai barang atau jasa yang ditransfer antar dua
pusat laba atau lebih. Harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan
empat metode sebagai berikut (Abdul Halim, Bambang Supomo, 1996) :
1) Metode Harga Pasar
2) Metode Harga Pokok
3) Metode Negoisasi
4) Metode Arbitrasi
f. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah dtetapkan sebelumnya.
(Gary Siegel, Helena R. Marconi, 1989). Tujuan pokok penilaian kinerja
adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam memasuki standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Strandar perilaku dapat
berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran.
6
2.3. Proses Pengendalian Manajemen
a. Pemrograman
Dalam tahapan ini, pihak perusahaan akan menentukan program apa
saja yang akan dilakukan dan memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk setiap program yang sebelumnya sudah ditentukan.
b. Penganggaran
Di dalam tahap penganggaran ini, anggaran akan dinyatakan dalam satu
keuangan tertentu untuk digunakan dalam periode tertentu. Anggaran ini
dilakukan berdasarkan kumpulan anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA