Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

TUGAS

Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen : Sri Sumatri,SE, M.Ak.,Ak

Oleh Kelompok 5 :

Ketua : Raras Septiani Dwi Rais (19320052)

Anggota : Uun Sutian (19320030)

Sindi Anggraini Walibu (19320041)

Nur Halija (19320042)

Elfito Yuliana (19320043)

Risdayanti (19320044)

Ratna Megawangi (19320046)

Riswati Fitrasani (19320048)

Nur Intan Permata Sari (19320064)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAU-BAU

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah “AKUNTANSI MANAJEMEN” dengan
judul “Sistem Pengendalian Manajemen”

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Bau – Bau Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

1.1. Latar Belakang.................................................................................


1.2. Rumusan Masalah............................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................

2.1. Pengertian Pengendalian Manajemen............................................


2.2. Struktur Pengendalian Manajemen................................................
2.3. Proses Pengendalian Manajemen....................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

3.1. Kesimpulan........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari


pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem
ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan
perusahaan/organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
Dalam hal ini “dianggap baik” berarti mampu menerjemahkan antara lain :
 Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan/organisasi berjalan
secara efisien, efektif, dan produktif.
 Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.
 Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.

Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih


mengarah ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi
terpenuhi. Jadi sitem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai
bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen
sama, yaitu :
 W = Work (Pekerjaan)
 E = Employe (Tenaga Kerja)
 R = Relationship (Hubungan)
 E = Environment (Lingkungan)

Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan


“teoritis-praktis.” Karena itu, dalam system pengendalian
manajemen akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya
senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam
kehidupan organisasi perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Jelaskan Pengertian Pengendalian Manajemen?
2. Bagaimana Struktu Pengendalian Manajemen?
3. Bagaimana Proses Pengendalian Manajemen?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan proses dimana para manajer


mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi
organisasi.
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu upaya sistematis yang
dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan
perbandingan atas prestasi kerja agar sesuai rencana awal dan menciptakan suatu
tindakan yang tepat untuk bisa mengoreksi setiap perbedaan yang menyimpang.
Pengendalian biaya yang efektif akan tergantung pada bagaimana
komunikasi yang terjalin antara pihak informasi akuntan dengan manajemen.
Dengan menciptakan laporan prestasi kerja, maka pihak controller pun akan
memberikan suatu saran pada berbagai tingkat manajemen mengenai suatu
tindakan perbaikan yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan tertentu.
Laporan tersebut bisa disajikan dalam bentuk pernyataan langsung ataupun
tertulis dari controller pada pihak manajemen perusahaan. Isi laporan tersebut juga
bisa berupa laporan prestasi kerja yang sudah diraih oleh para karyawannya.
Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen Menurut Para Ahli
1. Anthony dan Reece (1989:824)
Menurut Anthony dan Reece, sistem pengendalian manajemen adalah
sistem pengendalian manajemen yang memiliki fungsi pengendalian
terhadap aktivitas dalam suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai
dengan strategi badan untuk mencapai tujuannya.
2. Suadi (1999:8-9)
Menurut Suadi, sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem
yang terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berkaitan, seperti
pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan
pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang
lain dalam sebuah perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan
melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :
 Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan
seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber
daya (resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi,
maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian
tujuan organisasi dapat berjalan lancar.

2
 Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang
berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang
pasti dalam mengevaluasi sesuatu. Pengendalian manajemen lebih
berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih
ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan
bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan


pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas,
dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian
manajemen adalah beusaha mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama manajer
harus memutuskan, apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk
mencapainya. Lewat keputusan ini akan diketahui seperangkat tujuan organisasi
dan strategi menjadi sejumlah kebijakan – kebijakan yang dapat menuntut arah,
maupun program-program kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah
keputusan-keputusan tersebut dibuat, maka pengendalian manajemen mulai
bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh
seluruh organisasi. Pengendalian manajemen, merupakan usaha yang tersistematis
dari perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi
kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi
perbedaan yang penting.

2.2. Struktur Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah anggota organisasi yang digunakan


oleh manajer untuk mempengaruhi anggota organisasi yang lain guna
melaksanakan strategi perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam definisi ini
terdapat tiga kata penting ; sistem, efektif dan efisien.
Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem. Suatu sistem
selalu terdiri dari struktur dan proses. Struktur pengendalian manajemen adalah
elemen - elemen yang membentuk sistem pengendalian yang terdiri atas pusat-
pusat pertanggungjawaban. Proses pengendalian manajemen adalah cara
bekerjanya sistem pengendalian manajemen yang terdiri atas pemrograman,
penganggaran, pengukuran, pelaporan dan analisis.

3
Struktur pengendalian manajemen terdiri dari :
a. Struktur Organisasi
Strategi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap pemilihan jenis
struktur organisasi. Struktur organisasi yang dipakai akan mempengaruhi
pula rancangan sistem pengendalian manajemennya. Perturnbuhan dan
perubahan lingkungan organisasi mempenganhi struktur organisasi
khususnya pada pembentukan departemen - departemen di dalam organisasi.
Untuk tujuan akuntasi manajemen, penyusunan departemen-departemen
dalam suatu struktur organisasi dapat digolongkan ke dalam tiga cara utama,
yaitu :
1) Struktur organisasi fungsional
Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer
bertanggungjawab terhadap salah satu dari beberapa fungsi yang ada
dalam organisasi. Semua fimgsi dalam organisasi secara kolektif
dilibatkan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Bentuk struktur organisasi fungsional mempunyai potensi yang
besar untuk bekerja secara efisien. Organisasi ini mengarah pada
operasi skala besar dan spesialisasi kegiatan, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan keahlian. Struktur organisasi fungsional
dapat mendorong kualitas supervisi dan pelayanan teknis yang lebih
baik. Kualitas tersebut dapat dicapai karena dalam organisasi fungsional
melibatkan karyawan yang keahliannya lebih terspesialisasi. Para
manajer pada organisasi fungsional dapat mengkoordlnasikan beberapa
kegiatan dan bawahnya dengan lebih efektif, karena garis pertanggung
iawaban leblh tegas dibandingkan dengan organisasi divisional dan
matriks. Kelemahan struktur ini adalah bahwa efektivitas fungsi- fungsi
yang terpisah tidak dapat ditentukan secara pasti dan kurang efektifnya
pembuat keputusan karena sulitnya koordinasi antar bagian.
2) Struktur organisasi divisional
Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat
mengembangkan strategi bisnisnya masing-masing setiap divisi
kemunglunan menghadapi persaingan yang berbeda dibanding divisi
lain. Untuk itu setiap divisi memerlukan strategi yang berbeda pula
dibanding divisi lain.

4
Untuk tujuan pengendalian dan pertanggungiawaban, suatu divisi
pada organisasi divisional dapat diperlukan sebagai kesatuan usaha
yang independen. Manajer divisi bertanggungiawab terhadap bisnis atau
line produk tertentu. Mereka mempunyai wewenang untuk mengubah
kebijaksanaan produksi dan pemasaran dalam bisnisnya. Kondisi ini
memungkinkan mereka memberikan tanggapan yang cepat atas
perubahan lingkungan.
Manajer divisi bertanggung jawab atas pengendalian pendapatan
dan biaya divisinya, maka para manajer divisi dapat dimintai
pertanggungiawaban atas laba divisinya. Manager divisi hanya dimintai
pertanggungjawaban atas pendapatan dan biaya yang terkendalikan
olehnya.
3) Struktur organisasi matrik
Dalarn struktur organisasi matrik terdapat struktur organisasi yang
bertanggungiawab terhadap fungsi-fungsi kegiatan dan struktur
organisasi lainnya bertanggungiawab atas proyek-proyek. Proyek
adalah setiap tugas atau sekelompok tugas yang dilakukan dalam
rangka mencapai sasaran tertentu.
Manajer fungsional dan manajer proyek harus mampu
mengkoordinasikan kegiatan fungsi-fungsi dengan proyek-proyek yang
diaksanakan, sehingga tujuan proyek dapat tercapai. Manajer proyek
menggunakan personel, bahan-bahan, dan jasa dan berbagai unit
fungsional dalam rangka mencapai tujuan proyek.
Manajer proyek bertanggung jawab atas transaksi-transaksi dengan
para langganan, sehingga bagian organisasi matrik ini dinamakan
dimensi transaksi. Unit-unit fungsional yang bertanggungjawab atas
penyediaan sumber-surnber yang diperlukan oleh manajer proyek
dinamakan dimensi fungsional.

b. Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab


Setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai wewenang dan
tanggungjawab sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
yang bersangkutan. Desentralisasi atau pendelegasian wewenang pimpinan
kepada bawahannya, umumnya dalam suatu organisasi yang realatif besar.
Desentralisasi berarti pula pembagian tugas dan tanggung jawab kepada
tingkatan manajemen yang lebih rendah. Desentralisasi dimaksudkan pula
untuk mempercepat proses pengambilan keputusan yang dapat dilakukan
oleh manajer yang lebih rendah sesuai dengan batas wewenang yang
dimilikinya.

5
c. Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap unit yang
dipimpinnya. Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai
suatu sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran.
Berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya serta hubungan
diantara keduanya, pusat pertanggungjawaban dibagi menjadi 4 (empat)
macam, yaitu (Abdul Halim, Bambang Supomo, 1996) :
1) Pusat Biaya
2) Pusat Pendapatan
3) Pusat Laba
4) Pusat Investasi.

d. Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungiawaban adalah suatu sistem akuntasi yang
disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan
pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungiawaban dalarn
organisasi.

e. Harga Transfer
Dalam arti luas harga transfer adalah nilai barang atau jasa yang
ditransfer antar pusat pertanggungjawaban di dalam perusahaan. Dalam arti
sempit harga transfer adalah nilai barang atau jasa yang ditransfer antar dua
pusat laba atau lebih. Harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan
empat metode sebagai berikut (Abdul Halim, Bambang Supomo, 1996) :
1) Metode Harga Pasar
2) Metode Harga Pokok
3) Metode Negoisasi
4) Metode Arbitrasi

f. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah dtetapkan sebelumnya.
(Gary Siegel, Helena R. Marconi, 1989). Tujuan pokok penilaian kinerja
adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam memasuki standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Strandar perilaku dapat
berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran.

6
2.3. Proses Pengendalian Manajemen

Proses sistem pengendalian manajemen yang baik akan lebih bersifat


normal. Pengendalian manajemen yang formal ini memiliki beberapa tahapan
yang salin berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari:

a. Pemrograman
Dalam tahapan ini, pihak perusahaan akan menentukan program apa
saja yang akan dilakukan dan memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk setiap program yang sebelumnya sudah ditentukan.

b. Penganggaran
Di dalam tahap penganggaran ini, anggaran akan dinyatakan dalam satu
keuangan tertentu untuk digunakan dalam periode tertentu. Anggaran ini
dilakukan berdasarkan kumpulan anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

c. Operasi dan Akuntansi


Pada tahapan ini, akan dilakukan pencatatan dari berbagai sumber daya
yang digunakan dan pendapatan yang diperoleh. Seluruh catatan dan biaya
tersebut akan dikategorikan sesuai dengan program yang sudah ditetapkan
oleh pusat tanggung jawab.
Pengkategorian yang sesuai dengan program yang sebelumnya sudah
dilakukan akan dimanfaatkan sebagai dasar dalam pemrograman di masa
yang akan datang, sedangkan pengkategorian yang sesuai dengan pusat
pertanggungjawaban akan digunakan untuk mengukur performa manajer.

d. Laporan dan Analisis


Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting karena menjadi
penutup atas siklus proses pengendalian manajemen agar seluruh data pada
proses pertanggungjawaban akuntansi bisa dikumpulkan.
Analisa laporan manajemen ini bisa berupa:
 Perlu atau tidaknya strategi perusahaan untuk ditinjau kembali.
 Perlu atau tidaknya dilakukan kebijakan penghapusan,
penambahan, atau perubahan pada program di tahun selanjutnya.
 Perlu atau tidaknya dilakukan perubahan anggaran.
 Perlu atau tidaknya perbaikan untuk tiap masalah yang tidak dapat
diantisipasi.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai


berikut :
 Sistem pengendalian manajemen adalah suatu upaya sistematis yang
dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara
melakukan perbandingan atas prestasi kerja agar sesuai rencana awal
dan menciptakan suatu tindakan yang tepat untuk bisa mengoreksi
setiap perbedaan yang menyimpang.
 Pengendalian manajemen merupakan proses dimana para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan
strategi organisasi.
 Struktur pengendalian manajemen adalah elemen -elemen yang
membentuk sistem pengendalian yang terdiri atas pusat-pusat
pertanggungjawaban. Proses pengendalian manajemen adalah cara
bekerjanya sistem pengendalian manajemen yang terdiri atas
pemrograman, penganggaran, pengukuran, pelaporan dan analisis.
Struktur pengendalian manajemen terdiri dari : Struktur Organisasi,
Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab, Pusat
Pertanggungjawaban, Akuntansi Pertanggungjawaban, Harga Transfer,
dan Peniliian Kinerja.

8
DAFTAR PUSTAKA

By ibnuismail, October 23rd, 2020, Categories: Marketing & Manajemen. Tags:


accurate, accurate online, faktor sistem pengendalian manajemen, fungsi
sistem pengendalian manajemen, jenis manajemen, pengertian sistem
pengendalian manajemen, sistem pengendalian manajemen, unsur sistem
pengendalian manajemen.
http://www.resumeakun.com/2009/01/biaya-relevan.html
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/06/15/penetapan-harga-jual/
http://www.cahyopramono.com/2009/03/menentukan-harga-jual.html
Ray H. Garrison, managerial Accounting, Sixth Edition, Richard d. Irwin, Inc,
1991

Anda mungkin juga menyukai