MAKALAH
AKAD SALAM
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
BAU - BAU
2019/20
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Akad
Salam", sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah “EKONOMI SYARIAH”
yang saya sajikan dari berbagai sumber pustaka yang telah saya dapatkan.
Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun
(Risdayanti)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
3.1. Kesimpulan........................................................................................22
3.2. Saran..................................................................................................22
DAFTRA PUSTAKA..........................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
Salam merupakan salah satu jenis akad jual beli, dimana pembeli membayar
terlebih dahulu atas suatu barang yang spesifikasi dan kuantitasnya jelas
sedangkan barangnya baru akan diserahkan pada saat tertentu di kemudian hari.
Dengan demikian, akad salam dapat membantu produsen dalam penyediaan
modal sehingga ia dapat menyerahkan produk sesuai dengan yang telah dipesan
sebelumnya. Sebaliknya, pembeli dapat jaminan memperoleh barang tertentu,
pada saat ia membutuhkan dengan harga yang disepakatinya diawal. Akad salam
biasanya digunakan untuk pemasaran barang pertanian. Kendati demikian, masih
banyak diantara kita yang belum mengenal yang namanya akad salam, maka dari
itu dalam makalah ini akan di paparkan pembahasan yang akan membawa kita
untuk mengenal sedikit lebih dekat mengenai akad salam itu sendiri.
PEMBAHASAN
Menurut PSAK 103 (2007) salam adalah akad jual beli barang pesanan
(muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslim illaihi)
dan pelunasannya dilakukan oelh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan
syarat-syarat tertentu. Untuk menghindari suatu resiko yang merugikan, pembeli
boleh meminta jaminan dari si penjual.
Dalam PSAK 103 (2007) memjelaskan bahwa alat pembayaran modal salam
adalah dapat berupa uang tunai, barang atau manfaat, akan tetapi tidak boleh
berupa pembebanan utang pnjual atau penyerahan piutang pembeli dari pihak lain.
Oleh karena itu, tujuan dari penyerahan modal usaha salam adalah sebagi modal
kerja, sehingga dapat digunakan untuk penjual dalam menhasilkan barang
(produksi) sehingga dapat memenuhi pesanan.
2. Al-Hadis
a. Hadist Riwayat Bukhari Muslim
“Barang siapa melakukan salam, hendaknya ia melakukannya
dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk
jangka waktu yang diketahui.” (HR. Bukhari Muslim)
Menurut Nurhayati dan Warsilah (2014: 202) rukun dan ketentuan akad
salam adalah sebagai berikut:
1. Pelaku, terdiri atas penjual (muslam illahi) dan pembeli (al muslam).
Pelaku adalah cakap hukum dan baligh.
2. Objek akad
Menurut Nurhayati dan Wasilah (2014: 200) jenis-jenis akad salam adalah
sebagai berikut:
Seperti yang disebutkan dalam PSAK No. 103, bahwa Salam adalah akad
jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh
muslam ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum
barang pesanan tersebut diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu. Transaksi
salam terjadi karena pembeli berniat memberikan modal kerja terlebih dahulu
untuk memungkinkan penjual (produsen) menyediakan barangnya. Transaksi
salam diselesaikan pada saat penjual menyerahkan barang kepada pembeli.
Jurnal:
Dd. Piutang salam
Kr. Kas
Modal usaha salah dalam bentuk aset onkas diukur sebesar nilai
wajar, selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat modal usaha nonkas
yang diserahkan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat
penyerahan modal usaha tersebut.
Jurnal:
Db. Kerugia
Jurnal:
Kr. Keuntungan
Jurnal:
Jurnal:
Jurnal:
Jurnal:
Dr. Kas
Dr. Kas
Jurnal:
5. Penyajian
a) Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan
sebagai piutang salam.
Jurnal:
Dr. Kas
Jika modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar
niali wajar.
Jurnal:
Jurnal:
Kr. Penjual
Kr. Kas
Pencatatan ketika menyerahkan persediaan, jika jumlah yang
dibayar oleh pembeli akhir lebih kecil dari biaya perolehan barang
pesanan.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan
pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslim illaihi) dan pelunasannya
dilakukan oelh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat
tertentu. Model akad salam terbagi menjadi tiga yaitu, akad salam tunggal hakiki,
akad salam tunggal hukmi, dan akad salam pararel.
3.2. Saran