Tugas
Dosen : MASHARNY,SE,M.E
Oleh Kelompok 5 :
FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah “PEREKONOMIAN INDONESIA”
dengan judul “Mengkaji Dan Menjelaskan Pembangunan Ekonomi Daerah”
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
3.1. Kesimpulan........................................................................................12
3.2. Saran .................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ii
melalui bentuk pengelolaan keterkaitan antar sektor, antar program, antar pelaku
dan daerah.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:
ii
BAB II
PEMBAHASAN
ii
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara
baik dan benar (Fahmi,2012:2).
Otonomi daerah yang sudah berjalan sejak tahun 2001 telah mengalami
berbagai upaya perbaikan yang ditunjukkan dengan berbagai perubahan dasar
hukum yang melandasinya, mulai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 , Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 yang kemudian diperbarui
dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dan kemudian diperbarui
ii
lagi melalui ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah. Dengan perubahan-perubahan tersebut telah
membuktikan bahwa pembenahan sistem pemerintahan daerah terus berjalan
dinamis seiring dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat.
Halim (2001) menjelaskan bahwa ciri utama suatu daerah yang mampu
melaksanakan otonomi, yaitu:
ii
dalam pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas
pelaporan atas sumber daya yang dikelola pemerintah. Bentuk dari
penilaian kinerja tersebut berupa analisis rasio keuangan yang berasal
dari unsur Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah berupa
perhitungan APBD.
ii
2.3. Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah
ii
c) Penataan kota (town scaping). Kemajuan di pusat-pusat
perdagangan dapat dicapai melalui perbaikan-perbaikan sarana
jalan raya (misalnya penanaman pohon-pohon yang rindang dan
indah) dan perbaikan-perbaikan sarana pusat pertokoan (misalnya
perbaikan tampilan maka pertokoan atau penetapan standar fisik
bagi suatu bangunan pertokoan).
d) Pengaturan tata ruang (zoning) dengan baik akan merangsang
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah. Peruntukan lahan
harus jelas dan tepat, misalnya penetapan kawasan pemukiman,
kawasan industri, kawasan perdagangan, dan kawasan hijau.
e) Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik akan
berpengaruh positif bagi dunia usaha. Selain itu, kegiatan di sektor
ini juga akan menciptakan kesempatan kerja.
f) Penyediaan infrastruktur seperti: sarana air bersih, listrik, taman-
taman, sarana parkir, dan sebagainya menjadi daya tarik utama juga
bagi calon investor dan dunia usaha.
ii
pengembangan usaha kecil yang siap untuk membantu para
pengusaha kecil tersebut sehingga kinerjanya meningkat.
d) Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari skala
yang tidak ekonomis dalam produksi, meningkatkan daya saing
terhadap produk-produk impor, dan meningkatkan sikap kooperatif
antar sesama pelaku bisnis.
e) Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang).
Peningkatan persaingan di dunia yang berbasiskan ilmu
pengetahuan sekarang ini menuntut pelaku bisnis dan pemerintah
daerah untuk secara terus menerus melakukan kajian tentang
pengembangan produk baru, pengembangan teknologi baru, dan
pencarian pasar-pasar baru.
ii
rasa harga diri dan percaya dirinya. Selain itu, untuk jenisjenis
pekerjaan tertentu kadang-kadang penyandang cacat mempunyai
beberapa kelebihan.
ii
a. Keunggulan Wilayah Indonesia Bagian Timur
ii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
ii
pada masa orde baru. Hanya saja, seperti di kawasan lainnya di indonesia,
keberhasilan pembangunan ekonomi di IBT sangat ditentukan oleh kondisi
internal yang ada, yakni berupa sejumlah keunggulan atau kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki wilayah tersebut.
3.2. Saran
ii
DAFTAR PUSTAKA
http://ajengmadyatri.blogspot.com/2013/04/kasus-pembangunan-indonesia-
bagian-timur.html
http://eprints.ums.ac.id/42710/3/BAB%20I%20.pdf
http://anaarisanti.blogspot.com/2010/06/strategi-pembangunan-ekonomi-
daerah.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-
perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
ii