Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL DAN AKUNTANSI


BELANJA OPERASIONAL

TUGAS
Mata Kuliah Sistem Informasi Keuangan Daerah
Dosen Penanggung Jawab : Said Saleh Salihi, SE, MSA., Ak., CA

Disusun Oleh
RISDAYANTI (19320044)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAU-BAU
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

BAB I PEMBAHASAN ..................................................................................... 1


1.1. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL
BEBAN TETAP ............................................................................... 1
1.2. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA
OPERASIONAL BEBAN TETAP ................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 7

i
BAB I
PEMBAHASAN

1.1. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL


BEBAN TETAP

1
PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL BEBAN TETAP
1. Rekanan mengirimkan barang disertai Faktur Tagihan ke Satuan Kerja.
Satuan Kerja setelah menerima barang membuat Berita Acara Serah
Terima Barang (BASTB). Setelah BASTB ditandatangani, Satuan Kerja
membuat SPP. Selanjutnya mengajukan SPP, Faktur, BASTB dan bukti
pendukung lainnya ke Unit Perbendaharaan.
2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP,
faktur, BASTB dan bukti pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas
tersebut dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka
berkas SPP tersebut disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam
ke dalam tabel SPP dalam database, selanjutnya dibuat printout
rekaman dan dilampirkan ke berkas SPP. Berkas tersebut selanjutnya
disampaikan ke Unit Verifikasi.
3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu
membandingkan antara SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat
kesalahan dikembalikan ke petugas perekaman. Jika sudah benar Unit
Verifikasi meneliti kebenaran hukum SPP, Faktur, BASTB dan bukti
pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian SPP dengan SKO yang
dapat dilakukan dengan membandingkan data SPP yang sudah direkam
dengan data SKO yang sudah ada dalam database. Jika tidak sesuai
maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan.
Jika sudah sesuai maka Unit Verifikasi dengan menggunakan menu
komputer menyetujui SPP yang secara otomatis komputer merekam
data SPP ke dalam tabel SPMU dan mencetak lembar disposisi cetak
SPMU. Berkas SPP, Faktur, BASTB, dokumen pendukung, printout
rekaman, dan lembar disposisi cetak SPMU ke Unit Perbendaharaan.
4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi
selanjutnya mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah
terdapat di tabel SPMU. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau
mengubah tabel SPMU. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada
Unit Verifikasi. Unit Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut
sehingga unit ini dapat mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya
didistribusikan ke Satuan Kerja, Unit Pembukuan, dan Arsip.

2
5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit
Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting
data SPMU yang sudah terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini
dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang
data SPMU. Dengan proses posting ini maka data SPMU yang terdapat
dalam tabel SPMU akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel
posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting,
selanjutnya dilakukan pencetakan DTP. Selanjutnya DTP diteliti
kebenarannya dan dibandingkan dengan SPMU. Jika tidak benar proses
posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses
pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses
pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam
lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan
diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya
didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.

3
1.2. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA
OPERASIONAL BEBAN TETAP

4
PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA OPERASIONAL BEBAN
TETAP
1. Berdasarkan bukti-bukti pendukung yang diterima dari rekanan, Satuan
Kerja mengajukan SPP ke Unit Perbendaharaan disertai dengan bukti
pendukung antara lain faktur pembelian dan bukti pendukung lainnya.
2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP dan
bukti pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut
dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPP
tersebut disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam ke dalam
tabel SPP dalam database, selanjutnya dibuat printout rekaman dan
dilampirkan ke berkas SPP. Berkas tersebut selanjutnya disampaikan ke
Unit Verifikasi.
3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu
membandingkan antara SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat
kesalahan dikembalikan ke petugas perekaman. Jika sudah benar Unit
Verifikasi meneliti kebenaran hukum SPP dan bukti pendukungnya.
Selanjutnya meneliti kesesuaian SPP dengan SKO yang dapat
dilakukan dengan membandingkan data SPP yang sudah direkam
dengan data SKO yang sudah ada dalam database.
Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika
sudah sesuai maka Unit Verifikasi dengan menggunakan menu
komputer menyetujui SPP yang secara otomatis komputer merekam
data SPP ke dalam tabel SPMU dan mencetak lembar disposisi cetak
SPMU. Berkas SPP, dokumen pendukung, printout rekaman, dan
lembar disposisi cetak SPMU ke Unit Perbendaharaan.
4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi
selanjutnya mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah
terdapat di tabel SPMU. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau
mengubah tabel SPMU. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada
Unit Verifikasi. Unit Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut
sehingga unit ini dapat mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya
didistribusikan ke Satuan Kerja, Unit Pembukuan, dan Arsip.

5
5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit
Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting
data SPMU yang sudah terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini
dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang
data SPMU. Dengan proses posting ini maka data SPMU yang terdapat
dalam tabel SPMU akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel
posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting,
selanjutnya dilakukan pencetakan DTP dan DTP diteliti kebenarannya
dan dibandingkan dengan SPMU. Jika tidak benar proses posting
diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan
keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses pelaporan
keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar
pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang.
Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke
Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.

6
DAFTAR PUTSAKA

http://www.slideshare.net/inspektoratbanjar/sakd-modul-4

Anda mungkin juga menyukai