Anda di halaman 1dari 7

5

BAB II

FAKTA DAN MASALAH

A. Keadaan Sekarang di Satuan Kerja

Pelayanan perbendaharaan yang berlangsung di Satuan Kerja Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara secara umum tampak

berjalan normal. Setiap aparatur yang bertugas mampu memberikan

pelayanan kepada masyarakat pengguna. Namun demikian, sesungguhnya

terdapat kesenjangan yang dirasakan oleh masyarakat pengguna layanan

maupun oleh aparatur pelaksana.

Beberapa kesenjangan yang menjadi permasalahan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Daya serap anggaran relatif rendah sejak awal tahun sampai dengan

triwulan ketiga atau setidaknya sampai pertengahan tahun. Pada periode

tersebut aparatur cenderung melaksanakan tugas pokok dan fungsi

dengan relatif ringan.

2. Terjadi penumpukan amprahan kegiatan pada penghujung tahun,

sehingga beban aparatur menjadi berlebih pada periode ini. Petugas

sampai harus lembur diluar jam kerja.

3. Penumpukan beban kerja pada akhir tahun acap kali menyebabkan

ketelitian aparatur berkurang sehingga dapat terjadi kekeliruan dalam

pembuatan SPP maupun kelengkapan lainnya sehingga berdampak pada

penolakan permintaan pembayaran SPP – LS yang menyebabkan

pengembalian dokumen SPP – LS yang telah diajukan oleh Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).


6

4. Pelayanan perbendaharaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Kalimantan Utara masih belum terintegrasi. Meskipun secara sistim telah

berjalan dengan cukup baik, tetapi jarak yang berjauhan antara petugas

perbendaharaan dengan unit pencatat asset menjadi penghambat

koordinasi dan menyebabkan perpanjangan durasi pelayanan.

B. Keadaan yang diinginkan di Satuan Kerja

Peningkatan standar mutu pelayanan publik (Renstra Dinas Pendidikan

Dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara).

1. Peningkatan mutu manajemen unit kerja melalui program sertifikasi ISO

9001 : 2008, baik di tingkat Provinsi, dan Satuan pendidikan.

2. Rekrutmen tenaga akuntan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan

keuangan.

3. Pengukuran mutu pelayanan unit kerja secara internal.

4. Pemantapan system kearsipan secara konsisten dan fasif.

5. Pengukuran data dan Laporan yang disajikan.

Standart pelayanan publik merupakan suatu bentuk komitmen atau janji

dari penyelenggara pelayanan untuk memberikan pelayanan yang prima/

berkualitas kepada pihak ke- tiga, disamping sebagai tolak ukur dan pedoman

baik bagi pemberi pelayanan maupun bagi penerima pelayanan.

Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilakukan

bendahara pengeluaran pembantu meliputi :

a. Tambah Uang (TU)

b. Langsung (LS) Barang dan Jasa


7

Bendahara pengeluaran pembantu hanya bisa mengajukan SPP TU

dan SPP LS pengadaan Barang dan Jasa karena untuk UP/GU dan LS gaji

hanya boleh dilakukan oleh bendahara pengeluaran. Disamping membuat

SPP bendahara pengeluaran pembantu juga membuat register untuk SPP

yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara

pengeluaran pembantu.

1. SPP Tambahan Uang (TU)

Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak, yang

harus dikelola oleh bendahara pengeluaran pembantu, dan uang persediaan

yang diberikan oleh bendahara pengeluaran tidak mencukupi karena sudah

direncanakan untuk kegiatan yang lain, maka bendahara pengeluaran

pembantu dapat mengajukan SPP Tambahan Uang (TU).

Batas jumlah pengajuan SPP – TU harus mendapat persetujuan dari

PPKD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan.

Persetujuan dari PPKD sama dengan persetujuan pada pengajuan SPP TU

oleh bendahara pengeluaran.

Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP TU ini harus

dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetorkan

kembali.

Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu)

bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah.

Ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan uang dikecualikan untuk:

a. Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan;


8

b. Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan

yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali KPA;

Bendahara Pembantu mempersiapkan dokumen-dokumen yang

diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP – TU, selain dari dokumen

SPP – TU itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain:

a. Salinan SPD

b. Draft Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran

c. Surat Keterangan Penjelasan Keperluan Pengisian TU

d. Lampiran lain yang diperlukan

Setelah itu bendahara pengeluaran pembantu mengisi dokumen SPP –

TU yang telah disiapkan.

2. SPP Langsung (LS)

Bendahara pengeluaran pembantu dapat mengajukan SPP – LS

Barang dan Jasa kepada Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD berdasarkan

dokumen-dokumen yang disiapkan oleh PPTK.

Dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam

pengajuan rinciannya sama dengan pengajuan SPP LS oleh bendahara

pengeluaran.

Setelah itu bendahara pengeluaran pembantu mengisi dokumen SPP –

LS yang telah disiapkan.

Proses pengamprahan maupun verifikasi Belanja Modal (LS) pada

bidang sarana dan prasarana dilakukan baik oleh bendahara pengeluaran

pembantu, Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), dan PPKD selaku


9

bendahara umum daerah harus sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 tahun 2016 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Persyaratan pelayanan SPP – LS menurut Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 tahun 2006

a. Surat rekomendasi yang dibuat oleh PPK/PPTK kegiatan yang diajukan

b. Berita acara pemerintah hasil pekerjaan atau yang dipersamakan

c. Berita acara serah terima barang dan jasa dari pihak ketiga kepada

pejabat yang ditunjuk

d. Berita acara serah terima barang dari pejabat pembuat komitmen

kepada pengurus barang

e. Berita acara pembayaran yang ditanda tangani oleh pihak ketiga

f. Kwintasi/ tanda terima yang dibubuhi meterai

g. Surat pengantar SPP – LS sesuai dengan format pada Permendagri

Nomor 13 tahun 2006 formulir lampiran D.X

h. Rincian SPP-LS sesuai dengan format pada Permendagri Nomor 13

tahun 2006 formulir lampiran D.X

i. Ringkasan SPP – LS sesuai dengan format pada Permendagri Nomor

13 tahun 2006 formulir lampiran D.XIII

j. SPM sesuai dengan sesuai dengan format pada Permendagri Nomor 13

tahun 2006 formulir lampiran D.XIII

k. Surat keterangan pengumuman Penetapan Penyedian Barang/ Jasa

dari ULP;

l. Surat Perjanjian (Kontrak) yang memuat dokumen pengadaan,

dokumen kualifikasi penyedia barang/ jasa;

m. Foto dokumentasi tingkat kemajuan pekerjaan;


10

n. Laporan kemajuan pekerjaan (laporan harian,bulanan)

o. Bukti kehadiran dan bukti pengeluaran sesuai dengan rincian dalam

surat penawaran (khusus Konsultan);

p. Jaminan pemeliharaan untuk pekerjaan konstruksi pada pengajuan

100%

q. Bukti setoran denda keterlambatan (Bila terlambat).

Sistem Mekanisme dan prosedur

1. Dokumen yang telah disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada

disampaikan oleh bendahara pengeluaran pembantu

2. KPA memberikan perintah kepada bidang akuntansi untuk melakukan

verifikasi atas tagihan uang sebesar SPM

3. Melalui perintah kepala bidang akuntansi maka seksi verifikasi

melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen yang

disampaikan;

4. Apabila dokumen telah lengkap dan benar sesuai dengan peraturan

maka kepala seksi verifikasi meminta persetujuan kepada kepala

bidang, untuk diteruskan ke Bendahara Umum Daerah, guna proses

penerbitan SP2D.

5. Apabila dokumen kurang/tidak lengkap maka segera akan diberitahu

kepada bendahara yang bersangkutan dan diinformasikan dokumen

yang kurang/salah, dituangkan dalam sebuah uraian kelengkapan

dokumen dan ditandatangani oleh verifikator, untuk dilakukan perbaikan

6. Setelah dilengkapi maka diteruskan ke Bendahara Umum Daerah untuk

diterbitkan SP2Dnya.
11

Kegiatan tersebut harus juga di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang

memadai seperti : Meja, Kursi Lemari, Komputer, Printer, Alat Komunikasi,

Stempel, Alat Tulis dan lainnya. Waktu Pelaksanaan diusahakan sekitar 15 –

20 menit.

Anda mungkin juga menyukai