Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MELENGKAPI SPT TAHUNAN


TAHUN 2009 BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN PENERIMAAN
DAN PENGOLAHAN SPT SISTEM DROP BOX 2011

ROFFI ANGGI TIAS


NPM/NIP: 07330004855 / 830004855

PROGRAM ON THE JOB TRAINING CPNS


KPP PRATAMA KUNINGAN
KANTOR WILAYAH DJP JAWA BARAT II
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
2011
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


Lembar Pengesahan dan Penilaian ............................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................................................ iii
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Sasaran .................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 4
A. Permasalahan ......................................................................................................... 4
B. Analisis Penyebab Timbulnya Permasalahan Utama .............................................. 4
PENUTUP ...................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 5
B. Saran ...................................................................................................................... 5

iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan kewajiban bagi setiap Wajib
Pajak. SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan
dan atau pembayaran pajak, objek pajak, dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. SPT terdiri
dari dua macam, yaitu SPT Tahunan dan SPT Masa. SPT Masa dilaporkan untuk setiap
Masa Pajak, sedangkan untuk SPT Tahunan dilaporkan untuk setiap tahun pajak. SPT
Tahunan terdiri dari SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi (SPT 1770,
SPT 1770S, SPT 1770SS), dan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan (SPT
1771 dan SPT 1771/$) termasuk SPT Tahunan Pembetulan. Sistem penyampaian SPT
tahunan menggunakan sistem pelayanan drop box. Drop box adalah sebuah kotak yang
digunakan sebagai sarana penyampaian SPT, digunakan oleh Wajib Pajak untuk tempat
memasukan SPT yang telah disimpan dalam amplop tertutup setelah sebelumnya mendapat
tanda terima sebagai bukti telah disampaikannya SPT Tahunan. Dengan sistem pelayanan
drop box, Wajib Pajak yang tidak sempat menyampaikan SPT Tahunan ke KPP terdaftar,
tidak punya banyak waktu untuk mengirimkan SPT Tahunan melalui pos, atau mengirimnya
melalui jasa pengiriman dapat menyampaikan SPT Tahunan melalui drop box terdekat.
Drop box terdapat di KP2KP maupun KPP Pratama, selain itu SPT Tahunan juga bisa
disampaikan di Mobil Pajak, Pojok Pajak, dan drop box yang terdapat di pusat-pusat
keramaian atau perbelanjaan. Sistem pelayan drop box sendiri dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, sehingga Wajib Pajak lebih mudah dalam
memenuhi kewajiban perpajaknnya. Akan tetapi, apakah dengan sistem ini kepatuhan Wajib
Pajak akan meningkat? Oleh karenanya penulis menuangkannya dalam sebuah laporan
yang berisi hasil tinjauan dengan mengambil studi kasus di KPP Pratama Kuningan
mengenai apa permasalahan yang terjadi antara penerimaan SPT Tahunan 2009 melalui
drop box dan tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melengkapi SPT Tahunan.

1. Kondisi Ideal
Kondisi Ideal pengolahan SPT Tahunan berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal
Pajak Nomor: SE-2/PJ/2011 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penerimaan dan
Pengolahaan Surat Pemberitahuan Tahunan adalah sebagai berikut:
a. Petugas TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/Drop Box menerima amplop tertutup yang berisi
SPT Tahunan dari Wajib Pajak, termasuk dari Wajib Pajak yang tidak terdaftar di wilayah
kerja KPP dimana TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/Drop Box tersebut berada, dan
langsung memberikan Tanda Terima SPT kepada Wajib Pajak tanpa didahului penelitian
atas kelengkapan SPT.

1
b. Petugas Penerima SPT menerima SPT Tahunan dari Wajib Pajak kemudian mengisi
Tanda Terima SPT untuk disampaikan kepada Wajib Pajak, menyortir SPT antara Wajib
Pajak KPP sendiri (N/KB/LB) dan KPP Lain.
c. Petugas Penerima SPT membuat Berita Acara Serah Terima Berkas.
d. SPT yang sudah bertiket drop box kemudian direkam.
e. SPT yang telah direkam dibuatkan Daftar Nominatif SPT KPP sendiri lalu menyerahkan
SPT tersebut ke Peneliti SPT serta dibuatkan Pengantar dan Daftar Nominatif SPT KPP
lain dan Menyerahkan SPT tersebut kepada Kepala Seksi Pelayanan.
f. SPT yang diterima peneliti kemudian diteliti
g. Setelah SPT diteliti, SPT dipisahkan antara SPT lengkap dan tidak lengkap.
h. Peneliti membuat SPT nominatif SPT lengkap lalu SPT tersebut diserahkan ke petugas
perekam di Seksi Pelayanan untuk diterbitkan LPAD serta ditandatangani Bukti
Penerimaan Surat SPT tersebut.
i. Peneliti membuat Ceklist SPT tidak lengkap dan nominatifnya kemudian beserta SPT
tersebut disampaikan kepada Account Representative.
j. Account Representative menerima SPT tidak lengkap kemudian membuat surat
permintaan kelengkapan SPT dan mengirimkannya kepada Wajib Pajak.
k. Account Representative menerima kelengkapan SPT dari WP, dan membuat Nominatif
SPT lengkap.
l. Account Representative menyampaikan Nominatif SPT lengkap beserta SPT tersebut
kepada petugas perekam SPT di Seksi Pelayanan Untuk diterbitkan LPAD dan
ditandatangani Bukti Penerimaan Suratnya.
m. Petugas TPT mengirim SPT yang telah direkam yaitu: SPT 1771 ke seksi PDI,
1770/1770S/1770SS ke pengemas SPT.

2. Kondisi Saat Ini


Pelaksanaan Pengolahan SPT tahunan di KPP Pratama Kuningan telah sesuai SOP
yaitu berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-2/PJ/2011 tentang
Petunjuk Teknis Tata Cara Penerimaan dan Pengolahaan Surat Pemberitahuan Tahunan.
Selain itu di KPP Pratama Kuningan telah disediakan petugas help desk yang memberikan
tugas sebagai penyuluhan pengisian SPT Tahunan bagi Wajib pajak yang memerlukan dan
memastikan Wajib Pajak sudah mencantumkan nomor telepon.

2
B. Sasaran

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan evaluasi
serta alternatif pemecahan masalah bagi KPP Pratama Kuningan dan bagi Kantor Pajak
lainnya. Selain itu mengingat sistem pelayanan drop box terkait antara satu Kantor Pajak
dengan Kantor pajak lainnya semoga tulisan ini menjadi kontribusi bagi DJP dalam
meningkatkan semangat kerjasama tim sehingga pelayanan kepada Wajib pajak dan tertib
administrasi perpajakan semakin meningkat begitu pula dengan tingkat kepatuhan Wajib
Pajaknya. Tulisan ini juga dibuat sebagai tugas akhir On the Job Training (OJT) di KPP
Pratama Kuningan..

3
PEMBAHASAN
A. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi dalam penerimaan dan pengolahan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan tahun 2009 di KPP Pratama Kuningan pada tahun 2010 terkait dengan
kepatuhan Wajib Pajak adalah terdapat 435 Wajib Pajak yang dikirim Surat Permintaan
Kelengkapan SPT, sedangkan hanya 188 (kurang dari 50%) Wajib Pajak yang memberikan
respon dengan melengkapi SPT tersebut.

B. Analisis Penyebab Timbulnya Permasalahan Utama.


Berdasarkan analisis yang penulis lakukan, beberapa permasalahan diatas
disebabkan oleh:
1. Pemahaman Wajib Pajak mengenai penyampaian SPT masih kurang.
2. SPT disampaikan melalui amplop tertutup dan petugas penerima SPT Tahunan
memberikan Tanda terima tanpa mengecek kelengkapan tersebut.
3. Adanya anggapan setelah Wajib Pajak mendapatkan tanda terima maka kewajiban
melaporkan SPT telah selesai.
4. Wajib Pajak yang menyampaikan SPT di luar KPP terdaftar tidak memberikan informasi
alamat Wajib Pajak yang terbaru sehingga Account Representative dalam
menyampaikan Surat Permintaan Kelengkapan hanya memiliki data alamat yang tertera
pada NPWP. Dengan demikian surat yang disampaikan memiliki kemungkinan tidak
tersampaikan kepada Wajib Pajak.
5. Tidak semua Wajib Pajak mencantumkan nomor telepon pada SPT Tahunan sehingga
alternatif lain untuk menghubungi Wajib Pajak tidak ada.
6. Banyaknya Wajib Pajak yang menunda penyampaian SPT sehingga pada hari-hari
tertentu menjelang batas akhir penyampaian SPT menjadi sangat ramai.

4
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem pelayanan drop box dibuat untuk mempermudah Wajib Pajak. Akan tetapi,
masih ada kelemahan yang ditemui, diantaranya terjadi kesulitan ketika memberikan Surat
Permintaan Kelengkapan yang berdampak terdapat SPT Tahunan dianggap tidak
disampaikan. Dengan tidak disampaikannya SPT maka Wajib Pajak dapat dikenai sanksi.
Hal ini tentunya menjadi sebuah masalah karena ketika Wajib Pajak merasa telah
memenuhi kewajibannya namun ternyata masih dikenakan sanksi, kejadian tersebut
mengakibatkan potensi memunculkan anggapan bahwa pelayanan di Kantor Pajak kurang
baik. Alangkah baiknya masalah tersebut dapat diatasi sedini mungkin, yaitu dimulai sejak
penerimaan SPT tersebut. Dari hasil pengamatan dan peninjauan yang dituangkan pada
laporan ini, penulis menyimpulkan perlu dilakukan penyempurnaan dalam penerimaan SPT
Tahunan di KPP Pratama Kuningan.

B. Saran
Dari beberapa permasalahan yang terjadi, penulis memberikan saran yang diharapkan
dapat diaplikasikan untuk penerimaan SPT pada tahun yang akan datang.

1. Memaksimalkan fungsi petugas help desk sebagai ‘peneliti bayangan’ dan sarana
edukasi dengan melakukan penelitian kelengkapan secara cepat dan sederhana.
2. Menghimbau Wajib Pajak untuk terlebih dahulu diteliti SPT nya oleh petugas help desk.
3. Menambah jumlah SDM untuk Petugas Help Desk yang berfungsi sebagai peneliti
bayangan terutama pada hari-hari akhir penyampaian SPT, sehingga meskipun
dilakukan ‘penelitian kelengkapan secara cepat dan sederhana terlebih dahulu antrian
tidak akan terlalu banyak.
4. Menghimbau Wajib Pajak untuk melampirkan fotokopi NPWP, serta memfotokopi SPT
tahun bersangkutan sebagai contoh pengisian SPT tahun berikutnya.
5. Menghimbau Wajib Pajak yang terdaftar di KPP lain untuk menyertakan alamat tempat
tinggal terbaru.
1. Melakukan sosialisasi penyampaian SPT Tahunan kepada masyarakat, agar
penyampaian SPT tidak menumpuk pada akhir Maret maupun akhir April dan tidak
terjadi kesalahan dalam memenuhi ketentuannya.

Anda mungkin juga menyukai