Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISA LAYANAN DROP BOX SPT TAHUNAN

DI KPP PRATAMA MEDAN BARAT

IRMAN YULIAN MANURUNG

093010003705 / 830100519

PROGRAM ON THE JOB TRAINING PEGAWAI BARU/CPNS

KPP PRATAMA MEDAN BARAT

KANWIL DJP SUMATERA UTARA I

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

2014
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN DAN PENILAIAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………............ 1

a. Kondisi Ideal ................................................................................................... 1

b. Kondisi Saat ini ............................................................................................... 2

B. Sasaran ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Permasalahan ..................................................................................................... 3

B. Analisis Permasalahan ........................................................................................ 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………... 4
B. Saran ..................................................................................................... 4

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

a. Kondisi Ideal

Pajak dapat diartikan sebagai kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat ( pasal 1 ayat 2 KUP ).
Dengan adanya kewajiban-kewajiban masyarakat ini dalam membentuk pajak, maka
dibentuklah suatu instansi untuk mengurusi pajak ini. Direktorat Jenderal Pajak yang berada
dibawah naungan Kementerian Keuangan adalah sebagai direktorat yang mengurusi soal
pajak ini.
Pada awalnya Wajib Pajak (WP) harus menyampaikan SPT nya kepada kantor pajak
dimana dia terdaftar, tetapi sejak adanya sedikit perubahan di tahun 2009, yaitu setelah
adanya sistem pelayanan Drop Box yang melayani wajib pajak bahkan di kantor pelayanan
pajak yang bukan tempat WP terdaftar.
Sistem pelayanan Drop Box ini muncul setelah adanya keluhan dari beberapa wajib
pajak mengenai pelaporan SPT yang harus di kantor pelayanan pajak mereka terdaftar.
Karena akan lebih membutuhkan waktu yang lebih lama, inilah yang menjadi salah satu
alasan diciptakan sebuah inovasi yang disebut Drop Box ini.
Proses Drop box yang ideal adalah WP menyiapkan data-data pendukung misalnya
bukti potong 1721 A1/A2, formulir SPTnya, kemudian WP mengisi SPT sesuai petunjuk
pengisian SPT yang ada, jika memang masih ada pajak yang harus dibayar lagi, maka
kekurangan itu dibayar ke kantor pos/kantor pajak terdekat dengan formulir SSP, setelah itu
SPT yang sudah benar,lengkap dan jelas disampaikan kepada drop box (KPP,pojok pajak,
mobil pajak keliling) dan kemudian WP menerima tanda terima penyampaian SPT.

1
b. Kondisi Saat Ini

Sistem pelayanan Drop Box ini pada dasarnya adalah memberikan kemudahan bagi
Wajib Pajak. Karena WP tidak harus lagi disibukkan dengan pelaporan SPT ke KPP dimana
dia terdaftar. Banyak sekali WP yang beranggapan bahwa ketika dia melaporkan SPTnya
maka kewajiban perpajakannya sudah selesai, padahal dengan sudah menyampaikan SPT
tahunan dan menerima tanda terima bukan berarti urusan pelaporan SPT selesai disitu saja.
Proses selanjutnya adalah penelitian kelengkapan SPT yang sudah disampaikan melalui
Drop Box tersebut, jadi seharusnya WP tidak lagi heran atau takut atau bahkan kesal ketika
menerima surat permintaan kelengkapan SPT beberapa hari atau bahkan beberapa bulan
setelah melapor.
Sistem pelayanan Drop Box ini sebenarnya sangat membantu WP, tetapi disisi lain
sebenarnya memiliki banyak kelemahan. Kelemahan itu biasa ditemukan hampir sejak awal
proses SPT tersebut. Seperti WP tidak mengisi SPT secara benar, lengkap, dan jelas.
Wajib pajak yang terdaftar di suatu KPP bukan hanya 100 atau 200 orang tetapi
ribuan bahkan mungkin puluhan ribu, dan SPT yang diterima suatu KPP pun bisa puluhan
ribu bahkan lebih, hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus melalui proses
penginputan dan penelitian, belum lagi jika ternyata banyak SPT yang tidak lengkap,
sehingga akhirnya menambah beban pekerjaan lagi, sedangkan pada kenyataannya sarana
dan prasarana yang ada sangat terbatas untuk mengatasi pekerjaan yang cukup banyak ini.
Pelayanan Drop Box bisa dikatakan sangat membantu WP, tetapi apakah sistem
pelayanan ini sebenarnya sudah bisa dikatakan 100 % baik untuk WP, ataukah sudah
seharusnya sistem pelayanan pajak ini sudah seharusnya ditinjau kembali untuk
disempurnakan.

B. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah adanya suatu sistem Drop Box
yang memudahkan WP di awal dan juga memudahkan WP di akhir, serta suatu sistem
pelayanan yang didukung dengan sistem yang baik dan sarana yang memadai.

2
BAB II
ISI

A. Permasalahan

1. Pengetahuan WP soal bagaimana mengisi SPT tahunan dengan benar,lengkap, dan


jelas masih kurang sehingga masih banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh WP dalam hal mengisi SPT tahunan sehingga akhirnya harus merepotkan
pegawai KPP Pratama Medan Barat. KPP Pratama Medan Barat juga telah
mengadakan sosialisasi bahkan menggunakan kelas pajak namun tingkat kehadiran
WP rendah. Hal ini menunjukkan kesadaran WP masih kurang yang mengakibatkan
kendala bagi kantor.
2. Proses pengadaan sarana dan prasarana belum mencukupi seperti komputer dan
printer sementara SPT tahunan yang diterima KPP Pratama Medan Barat sangat
banyak.

B. Analisis Permasalahan

1. WP masih minim pengetahuan soal tata cara pengisian SPT tahunan, sebenarnya
pada tata proses yang sebenarnya bahwa WP dalam melaporkan SPT sudah harus
benar, lengkap, dan jelas, tetapi karena minimnya pengetahuan WP pada proses
penelitian masih banyak SPT yang tidak lengkap sehingga ini menambah beban
pekerjaan. KPP Pratama Medan Barat juga telah melakukan kegiatan sosialisasi dan
mengadakan kelas pajak namun WP yang hadir sangat sedikit. Ini menunjukkan
tingkat kesadaran WP masih kurang.
2. Proses pengadaan sarana dan prasarana belum mencukupi seperti komputer dan
printer. KPP Pratama Medan Barat hanya memiliki satu komputer dan printer untuk
memproses SPT tahunan dari Drop Box. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakefisienan dalam perekaman SPT Tahunan.

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perekaman SPT
Tahunan di KPP Pratama Medan Barat telah berjalan dengan cukup baik, jelas dan
benar meskipun membutuhkan waktu yg sedikit lebih lama. Berdasarkan kondisi-
kondisi yang ada proses perekaman dapat dilakukan dengan lebih cepat apabila
jumlah sarana dan prasarana mencukupi sehingga pengolahan data dari SPT
tahunan yang sudah direkam ini dapat sesegera mungkin dapat dilakukan sehingga
proses bisnis dalam penggunaannya dapat berjalan dengan baik dan efisien.

B. Saran
Dari permasalahan-permasalahan yang timbul dari proses perekaman
diatas, penulis memberikan saran yang mungkin bisa digunakan sebagai masukan
dalam penerimaan dan pengelolaan SPT Tahunan. Berikut ini saran penulis:

1. Perlu ditinjau tentang penambahan sarana dan prasarana sehingga pekerjaan


dapat dilakukan secara maksimal dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu,
melihat keadaan di lapangan bahwa sarana dan prasarana yang ada kurang cukup
untuk menangani banyaknya SPT Tahunan yg dilaporkan oleh Wajib Pajak.

2. Mengadakan sosialisasi langsung ke tempat WP tentang penggunaan e-filling


agar memudahkan dalam proses penginputan data serta penyuluhan-penyuluhan
bagi Wajib Pajak agar memahami bagaimana cara pengisian SPT Tahunan dan
kelengkapan dalam penyaimpaian SPT Tahunan sehingga dalam melaporkan SPT
Tahunan sudah dalam kondisi siap dan lengkap dan benar.

Anda mungkin juga menyukai