Anda di halaman 1dari 23

Tutorial Pengisiaan SPT Tahunan

Melalui e-Filling

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas


pada Mata Kuliah Praktek Perpajakan II
Dosen Pengampu: Abdul Gani, S.E., M.M

Oleh

Rahmad Arisandi (2018010097)


Kelas : AK 6 C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


POLITEKNIK UNGGUL LP3M

TAHUN 2023M/1443H
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah STATISTIKA sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-
jenisSTATISTIKA, aplikasi dan perhitungan padaSTATISTIKA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah STATISTIKA sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-
jenisSTATISTIKA, aplikasi dan perhitungan padaSTATISTIKA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah STATISTIKA sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-
jenisSTATISTIKA, aplikasi dan perhitungan padaSTATISTIKA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Totorial Pengisian SPT Tahunan melalui e-FIlling” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam atas Nabi Muhammad SAW. Semoga kita termasuk umatnya yang mendapat syafaat-
Nya hingga akhir zaman.
Dalam Makalah ini kami membahas mengenai Totorial Pengisian SPT Tahunan
melalui E-FIlling. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Praktek Perpajakan II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan kepada pembaca mengenai Totorial Pengisian SPT Tahunan melalui E-FIlling.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan untuk menjadi pelajaran
kami dalam menulis makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,
baik penulis itu sendiri maupun pembaca.

Medan, 06 April 2023

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Manfaat Umum e-Filing Pajak....................................................................................5
B. Jenis SPT yang wajib E-Filling Pajak.........................................................................6
B.1 SPT Pajak yang Wajib e-Filing...............................................................................6
B.2 SPT yang Tidak Diwajibkan e-Filing......................................................................6
C. Saluran/Aplikasi e-Filing Pajak Resmi.......................................................................7
D. Batas Waktu e-Filling Pajak........................................................................................7
E. Sanksi Keterlambatan Pelaporan Pajak.......................................................................8
F. Syarat E-Filling Pajak.....................................................................................................8
F.1 Cara Mendapatkan EFIN..........................................................................................9
G. Cara Lapor Pajak Online dengan OnlinePajak..........................................................10
H. Tutorial Penggunaa Aplikasi e-SPT PPH 21.............................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23

BAB I
PENDAHULUAN

B.1 Latar Belakang


Secara sederhana, e-Filing adalah cara pelaporan SPT Pajak yang dilakukan secara
elektronik atau online melalui website Direktorat Jenderal Pajak (DJP Online), maupun
melalui saluran e-Filing resmi lain yang ditetapkan pemerintah. Dengan e-Filing, Anda
tidak perlu repot lagi datang ke kantor pajak untuk melaporkan pajak.

B.2 Rumusan Masalah


1. Ada berapa jenis SPT pajak yang diwajibkan E-Filling pajak?
2. Apa manfaat dari e-Filling Pajak?
3. Apa syarat melakukan e-Filling pajak?
4. Bagaimana cara penggunakan aplikasi e-SPT PPH 21?
B.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui jenis SPT pajak yang diwajibkan e-Filling pajak
2. Untuk mengetahui manfaat dari e-Filling Pajak
3. Untuk mengetahui syarat melakukan e-Filling pajak
4. Untuk mengetahui cara penggunaa aplikasi e-SPT PPH 21

BAB II
PEMBAHASAN

A. Manfaat Umum e-Filing Pajak


Jika dibandingkan dengan pelaporan pajak manual, e-Filing pajak memberikan banyak
keuntungan seperti sebagai berikut:
1. Lapor pajak online dari mana saja dan kapan saja.
2. Hemat waktu. Tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk datang dan antre di KPP.
3. Bukti pelaporan disimpan lebih aman dan mudah dilacak, tanpa khawatir hilang atau
terselip.
Sedangkan Pajak penghasilan yang dibebankan kepada perseorangan maka meliputi
upah, dan gaji, serta tunjangan, juga honorarium, dan pembayaran lainnya yang
berhubungan dengan jasa, atau kegiatan, atau jabatan ataupun pekerjaan, yakni segala
bentuk penghasilan. PPh diatur dalam beberapa pasal UU terkait perpajakan.

B. Jenis SPT yang wajib E-Filling Pajak


Menurut Pasal 28 Ayat 11 Undang-Undang Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
Perpajakan, buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik atau secara program aplikasi online wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun
di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib Pajak Orang Pribadi,
atau di tempat kedudukan wajib pajak badan. Karena itu, pastikan Anda menyimpannya
dengan baik dan di tempat yang aman.
Lantas, apakah semua SPT wajib e-Filing? Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) RI Nomor 9/PMK.03/2018, terdapat jenis SPT Pajak yang diwajibkan e-Filing
pajak. Berikut ini daftar SPT tersebut.

B.4 SPT Pajak yang Wajib e-Filing


1. SPT Masa PPh Pasal 21 / PPh Pasal 26
2. SPT Masa PPN / PPnBM 1111
3. PT Tahunan Badan bagi PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang menerbitkan e-Faktur
Ini berarti pelaporan ketiga jenis SPT di atas tidak dapat lagi dilakukan manual dengan
mengantarkan dokumen elektronik ke KPP. Namun, pengecualian ini berlaku untuk SPT
Masa PPh Pasal 21 / PPh Pasal 26 dan SPT Masa PPN nihil untuk masa pajak Desember.

B.5 SPT yang Tidak Diwajibkan e-Filing


1. SPT Masa PPh 25 nihil
2. SPT Masa PPh 25 kurang bayar
3. SPT Masa PPh 21 nihil
4. SPT Masa PPh 26 nihil
5. SPT Masa PPN / PPnBM nihil
6. PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri
7. PPN Impor Barang Luar Negeri
8. PPN Jasa Luar Negeri

Ketentuan tidak wajib lapor atau e-Filing ini berlaku sejak PMK Nomor 9/PMK.03/2018
tentang SPT diundangkan pada 26 Januari 2018. Sebelum adanya PMK baru ini, SPT
Masa PPh Pasal 21, PPh Pasal 25 dan PPh Pasal 26 nihil tetap harus dilaporkan meskipun
nihil.

C. Saluran/Aplikasi e-Filing Pajak Resmi


Aplikasi e-Filing apa saja yang merupakan saluran resmi yang ditetapkan oleh
Dirjen Pajak?
1. Website penyalur SPT elektronik seperti aplikasi e-Filing OnlinePajak.
2. Saluran suara digital yang ditetapkan DJP Online untuk Wajib Pajak tertentu.
3. Jaringan komunikasi data yang terhubung khusus antara DJP dengan Wajib Pajak.
4. Website Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
5. Saluran lain yang ditetapkan DJP.

Lima saluran lapor pajak online di atas ditetapkan melalui pasal 2a PMK Nomor
9/PMK.03/2018 tentang SPT.

D. Batas Waktu e-Filling Pajak


Pelaporan SPT memiliki tenggat untuk setiap jenis SPT. Berikut ini daftar waktu waktu
pelaporan pajak.

No. Jenis SPT Masa Tenggat

1. PPh Pasal 4 ayat 2 Tanggal 20 bulan berikut

2. PPh Pasal 15 Tanggal 20 bulan berikut

3. PPh Pasal 21/26 Tanggal 20 bulan berikut

4. PPh Pasal 23/26 Tanggal 20 bulan berikut

5. PPh Pasal 22, PPN & PPnBM oleh Bea Cukai Hari kerja terakhir minggu
berikutnya (melapor secara
mingguan)

6. PPh Pasal 22 – Bendahara Pemerintah Tanggal 14 bulan berikut

7. PPh Pasal 22 – Pemungut tertentu Tanggal 20 bulan berikut

8. PPN dan PPnBM – PKP Akhir bulan berikutnya setelah


berakhirnya masa pajak

9. PPN dan PPnBM – Bendaharawan Tanggal 14 bulan berikut


10. PPN dan PPnBM – Pemungut Non Bendahara Tanggal 20 bulan berikut

11. PPh Pasal 4 ayat 2, Pasal 15, 21, 23, PPN dan Tanggal 20 setelah berakhirnya
PPnBM untuk wajib pajak kriteria tertentu masa pajak terakhir

No. SPT Tahunan Tenggat

1. PPh Orang Pribadi Akhir bulan setelah berakhirnya


tahun atau bagian tahun pajak

2. PPh Badan Akhir bulan keempat setelah


berakhirnya tahun atau bagian tahun
pajak

E. Sanksi Keterlambatan Pelaporan Pajak


Sanksi Keterlambatan Pelaporan Pajak
Bagi wajib pajak yang terlambat melaporkan SPT pajak akan dikenakan sanksi
sebagai berikut:
No. Jenis Pajak Tenggat

1. SPT Masa PPN Rp 500.000,-

2. SPT Masa Lainnya Rp 100.000,-

3. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Rp 100.000,-

4. SPT Tahunan PPh Badan Rp 1.000.000,-

F. Syarat E-Filling Pajak


Agar dapat melakukan e-Filing, berikut ini syarat yang harus Anda miliki:
 EFIN/nomor identitas elektronik
 Dokumen elektronik/SPT elektronik
 Akses ke web e-Filing/sudah terdaftar di OnlinePajak

Sekadar informasi saja, EFIN dibutuhkan agar wajib pajak bisa melakukan transaksi pajak
secara online. Jika wajib pajak sebelumnya sudah memiliki EFIN dan sertifikat elektronik e-
faktur tidak perlu mengajukan permohonan EFIN lagi. Bagi wajib pajak yang belum memiliki
EFIN, jangan khawatir karena untuk mendapatkan nomor identitas elektronik ini sangat
mudah.

F.1 Cara Mendapatkan EFIN


Agar bisa melakukan lapor pajak online, terlebih dahulu harus memiliki EFIN. Ini
panduannya untuk memperoleh EFIN:

a. Unduh formulir permohonan aktivasi EFIN


b. Ajukan langsung formulir EFIN ke KPP tanpa diwakilkan sambil melampirkan syarat
berupa asli dan foto kopi dokumen di bawah ini:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi
 Asli dan foto kopi KTP (WNI)
 Paspor dan KITAS/KITAP (WNA)
 NPWP/Surat Keterangan Terdaftar
 Email aktif

2. Wajib Pajak Badan


 Surat penunjukkan pengurus yang bersangkutan.
 KTP pengurus (WNA).
 Paspor dan KITAS/KITAP pengurus (WNA).
 NPWP/Surat Keterangan Terdaftar pengurus.
 NPWP/Surat Keterangan Terdaftar WP badan.
 Email aktif

3. Wajib Pajak Badan Kantor Cabang


 Surat pengangkatan pimpinan kantor cabang.
 Surat penunjukan pimpinan kantor cabang sebagai pengurus yang
bersangkutan.
 KTP pengurus (WNA).
 Paspor dan KITAS/KITAP pengurus (WNA).
 NPWP/Surat Keterangan Terdaftar yang bersangkutan.
 NPWP/Surat Keterangan Terdaftar kantor cabang.
c. Daftarkan EFIN yang telah Anda dapatkan pada aplikasi e-Filing CSV OnlinePajak
pada menu “Pengaturan”. Selanjutnya Anda dapat langsung melakukan lapor SPT
online.

G. Cara Lapor Pajak Online dengan OnlinePajak


Berikut ini cara mudah melakukan pelaporan pajak online:
1. Akses aplikasi OnlinePajak
2. Masuk ke fitur e-Filing
3. Ikuti langkah yang tersedia, lengkapi dokumen-dokumen yang perlu dilampirkan, dan
masukkan informasi keuangan dengan sebenar-benarnya.
4. Klik lapor
5. Unduh Bukti Penerimaan Elektronik (BPE)

OnlinePajak mempunyai misi membantu para wajib pajak dalam pelaporan SPT
Online. Aplikasi ini juga memberikan banyak keuntungan di antaranya karena aplikasi ini
memiliki fitur impor data. Cukup memiliki koneksi internet, wajib pajak dapat
melaporkan pajak kapan saja dan di mana saja.
Keuntungan lainnya, fitur e-Filing OnlinePajak gratis bagi siapa saja. Cukup sekali
daftar, Anda pun bisa menggunakan seluruh fitur seperti e-billing, e-faktur dan PajakPay
tanpa perlu membayar selamanya. Soal keamanan jangan khawatir, OnlinePajak telah
mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 27001 dari lembaga internasional yang menjamin
keamanan dan kerahasiaan informasi. Sementara, fitur e-Filing OnlinePajak sendiri sudah
disahkan melalui Surat Keputusan No. KEP-193/PJ/2015. Sehingga, seluruh dokumen
yang diterbitkan oleh OnlinePajak seperti Bukti Pelaporan Elektronik (BPE) berlaku sah.
Selain itu, di OnlinePajak semua SPT dapat dilaporkan.

1. Dokumen PDF yang Wajib Diunggah Sesuai Peraturan e-Filing Pajak


Sesuai peraturan DJP nomor PER-01/PJ/2017, pengguna aplikasi lapor SPT online
WAJIB mengunggah dokumen-dokumen berikut ini di dalam 1 file PDF

No. Jenis SPT PDF yang Wajib Diunggah (digabungkan dalam 1 file)
Wajib Pajak
Badan
1. SPT Masa PPh Bukti pembayaran (jika status pajak terutang kurang bayar)
21/26

Surat Keterangan Domisili (Certificate of Domicile) jika terdapat


pemotongan PPh 26

SSP (Surat Setoran Pajak) jika terdapat pemotongan PPh 21 final

2. SPT Masa PPh Bukti pembayaran (jika status pajak terutang kurang bayar)
23/26

Surat Keterangan Domisili (Certificate of Domicile) jika terdapat


pemotongan PPh 26

SKB (Surat Keterangan Bebas) jika terdapat objek PPh 23 yang dibebaskan

3. SPT Masa PPh Bukti pembayaran (jika status pajak terutang kurang bayar)
Pasal 4 Ayat 2, PPh
15 dan PPh 22

4. SPT Masa PPN SSP (Surat Setoran Pajak atau BPN/Bukti Penerimaan Negara) bila ada
transaksi penjualan kepada pembeli yang menjadi pemungut PPN

Daftar Rincian Kendaraan Bermotor (bagi perusahaan distributor


kendaraan bermotor)

Jika mengajukan restitusi, wajib melampirkan Surat Keputusan PKP risiko


rendah, Surat Keputusan Wajib Pajak Patuh, dan Surat Pernyataan
Pengembalian Pendahuluan Pasal 17D

5. SPT Tahunan Laporan keuangan


Badan 1771

Penghitungan peredaran bruto & pembayaran (khusus wajib pajak yang


termasuk dalam kategori Peraturan Pemerintah 46 / PPh Final 1%)

Laporan Debt to Equity Ratio & Utang Swasta Luar Negeri (khusus wajib


pajak PT yang membebankan utang)

Ikhtisar dokumen induk & dokumen lokal (khusus wajib pajak dengan
transaksi hubungan istimewa)

Laporan penyampaian Country by Country Report (khusus wajib pajak


dengan transaksi hubungan istimewa)

Dafnom (daftar nominatif) biaya entertainment (jika ada)


Dafnom (daftar nominatif) biaya promosi (jika ada)

Khusus wajib pajak migas: Laporan Tahunan Penerimaan Negara dari


Kegiatan Hulu Minyak dan/atau Gas Bumi

Khusus BUT (Bentuk Usaha Tetap): SSP (Surat Setoran Pajak atau


BPN/Bukti Penerimaan Negara) PPh Pasal 26 (4), Pemberitahuan Bentuk
Penanaman Modal, Laporan Keuangan Konsolidasi/Kombinasi

Wajib Pajak
Orang Pribadi

6. SPT 1770 S / SPT Untuk status lebih bayar, wajib mengunggah Bukti Pemotongan dan/atau
1770 SS

Bukti Pemotongan Zakat

Untuk status nihil dan kurang bayar dikecualikan dari kewajiban


melampirkan dokumen PDF

7. SPT 1770 Status nihil, kurang bayar, maupun lebih bayar wajib mengunggah:

Laporan keuangan (pembukuan)

Rekap bulanan peredaran bruto dan biaya (norma)

Daftar pembayaran PPh 25 dari gerai (wajib pajak OPPT / Orang Pribadi
Pengusaha Tertentu)

Penghitungan peredaran bruto dan pembayaran (PP 46)

Penghitungan PPh (jika PH (Pisah Harta) / MT (Memilih Terpisah))

Bukti pemotongan zakat (jika kolom zakat diisi)

Penghitungan asuransi 25 (jika ada)

Penghitungan kompensasi kerugian (jika ada)

H. Tutorial Penggunaa Aplikasi e-SPT PPH 21


a. Sekilas e-SPT PPh 21
e-SPT PPh 21 adalah aplikasi atau software komputer yang diciptakan Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) untuk memudahkan pembuatan dan pelaporan SPT PPh 21.
Sebelum era e-SPT, wajib pajak yang ingin melaporkan pajaknya harus memindahkan
data perhitungan pajak secara manual ke formulir SPT. Formulir fisik tersebut
nantinya akan dibawa bersama seluruh dokumen pendukung ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP). Cara ini jelas merepotkan, apalagi bagi wajib pajak perusahaan yang
sibuk dan tidak punya banyak waktu.
Namun, dengan adanya e-SPT, wajib pajak cukup melakukan perhitungan manual
menggunakan Microsoft Excel dan menyiapkan data-data pendukung. Kemudian, hasil
perhitungan dan data pendukung dimasukan ke aplikasi e-SPT. Dengan cara ini, wajib
pajak dapat lebih menghemat waktu.

b. Siapa Saja Pengguna e-SPT PPh 21?


Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2013, e-SPT PPh 21
digunakan oleh wajib pajak sebagai berikut:
 Wajib pajak badan yang melakukan pemotongan PPh 21 terhadap pegawai tetap atau
penerima pensiun atau penerima tunjangan/Jaminan Hari Tua (JHT) berkala dan/atau
PNS, anggota TNI/POLRI, pejabat negara dan pensiunannya yang jumlahnya lebih
dari 20 orang dalam satu masa pajak.
 Wajib pajak badan yang melakukan pemotongan PPh 21 tidak final dengan bukti
pemotongan yang jumlahnya lebih dari 20 dokumen dalam satu masa pajak.
 Wajib pajak badan yang melakukan pemotongan PPh 21 final dengan bukti
pemotongan yang jumlahnya lebih dari 20 dokumen dalam satu masa pajak.
 Wajib pajak yang melakukan penyetoran dengan SSP dan/atau bukti PBK yang
jumlahnya lebih dari 20 dokumen dalam satu masa pajak.

c. Unduh dan Install e-SPT PPh 21

Agar dapat menggunakan e-SPT PPh 21, wajib pajak harus


mengunduh softwarenya terlebih dahulu dan menginstall-nya ke komputer.

Untuk mengunduh aplikasi e-SPT PPh 21, silakan masuk ke laman resmi DJP berikut
ini: https://www.pajak.go.id/id/e-spt-masa-pph-pasal-21-26-versi-2400 dan klik
singleinstaller. Aplikasi akan terunduh otomatis.

Setelah mengunduh e-SPT PPh 21, langkah selanjutnya adalah menginstal aplikasi.
Berikut ini adalah tutorial  menginstall aplikasi e-SPT PPh 21 terbaru:
1. Sebelum menginstal, pastikan “Clock and Region” diubah ke Indonesia.  Pengguna
bisa mengubahnya lewat menu Control Panel pada komputer. Jika tidak dilakukan,
instalasi tidak akan berhasil.

2. Setelah mengekstrak file zip ke folder yang diinginkan, Anda akan memperoleh
folder “debug”. Di dalam folder tersebut, wajib pajak akan menemukan dua file seperti
pada gambar di bawah ini.

3. Klik dua kali pada file e-SPT package. Kemudian klik “Next”. Jika instalasi sudah
selesai, maka akan muncul tampilan installation complete.
Agar lebih mudah, wajib pajak juga bisa membuat shortcut e-SPT PPh 21 di
desktop. Sehingga, ketika hendak digunakan kita tidak harus masuk telebih dahulu ke
folder “Program Files”.
Sekarang, proses instalasi telah rampung dan aplikasi e-SPT PPh 21 siap digunakan.
Jika Anda pengguna baru,  bisa jadi Anda kebingungan mengoperasikannya. Tapi,
jangan khawatir sebab panduan di bawah ini bisa membantu Anda menguasai aplikasi
dengan cepat.

a. Mengisi e-SPT PPh 21

Tanpa panjang lebar lagi, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengoperasikan e-SPT PPh 21:

1. Buka dan login e-SPT PPh 21 dengan username dan password:

 Username: administrator
 Password: 123
2. Pilih SPT kemudian buat SPT

3. Pilih Isi SPT. Untuk pegawai tetap, klik “Daftar Pemotongan Pajak (1721-1)” kemudian
pilih “Satu Masa Pajak”. Apabila yang akan Anda input adalah data transaksi, maka pengguna
bisa memilih “Tambah”. Tampilannya adalah sebagai berikut:
4. Isi data berupa nomor NPWP, nama, kode objek pajak, jumlah penghasilan bruto dan PPh
dipotong (Anda harus menghitung pajak untuk mendapatkan angka ini), kemudian klik
“Simpan”.

5. Jika ingin menginput transaksi pembayaran kepada bukan pegawai tetap, caranya pilih “Isi
SPT”, kemudian pilih “Daftar Bukti Potong” dan pilih “Tidak Final (1721-II)”.
Apabila akan menginput transaksi atas pembayaran konsultan, maka klik “Baru” pada menu.
Kemudian, isi data NPWP, nama, NIK dan alamat. Selanjutnya pilih kode objek pajak.
Untuk konsultan yang hanya sekali pembayaran dalam tahun fiskal, kode akun pajak yang
digunakan adalah 21-100-09. Kemudian isi penghasilan bruto dan dasar pengenaan pajak.
Selanjutnya PPh terutang akan terisi secara otomatis.

6. Untuk konsultan yang pembayarannya lebih dari satu kali dalam satu tahun fiskal, maka
Kode Akun Pajak (KAP) yang digunakan adalah: 21-100-08. Selanjutnya secara otomatis
akan keluar menu detail perhitungan. Isi detail perhitungan yang tertera pada tampilan.
7. Setelah pengisian SPT selesai, selanjutnya pengguna memilih menu “Isi SPT Induk
(1721)”, kemudian muncul tampilan yang memuat jumlah pajak terutang.

8. Pajak terutang ini harus dibayarkan terlebih dahulu supaya bisa mendapat Nomor Transaksi
Penerimaan Negara (NTPN). Setelah NTPN didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah
memasukkan data tersebut ke dalam Surat Setoran Pajak (SSP). Lihat contohnya pada gambar
di bawah:
9. Jika semua sudah terisi dengan benar, langkah selanjutnya adalah kembali ke menu “Isi
SPT” dan pilih “SPT Induk” kemudian klik “B.1 Daftar Pemotongan”, “B.2. Penghitungan
PPh sudah sesuai”. Kemudian lanjut ke bagian D yaitu daftar check list yang akan
dilampirkan, kemudian pilih bagian “E. Pernyataan dan Tandatangan Pemotong” lalu klik
“Simpan”.

10. Langkah terakhir, pilih menu “CSV”, kemudian pilih “Pelaporan SPT”, pilih masa yang
akan dilaporkan kemudian klik “Buat file CSV”. Nah, file CSV akan secara otomatis
tersimpan di folder yang telah dipilih oleh pengguna.
Setelah menyelesaikan tahapan pengisian e-SPT PPh 21, wajib pajak belum belum bisa
mencetak SPT. Sebab, untuk bisa mencetak SPT PPh 21, wajib pajak harus menginstall
program CRRuntime_32bit_13_0_7. Maka, wajib pajak harus memastikan program
CRRuntime terinstal atau paling tidak telah memiliki master file CRRuntime.

Selain lapor, bayar PPh 21 kini juga tak lagi sulit. Anda bisa buat kode billing dan bayar PPh
21 karyawan Anda dalam 1 platform terintegrasi. Bayar lebih mudah, urusan pajak jadi lebih
lancar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aplikasi yang telah disahkan oleh DJP sebagai aplikasi pajak resmi melalui Surat
Keputusan No. KEP-193/PJ/2015 dan No. KEP-72/PJ/2016 ini, menawarkan banyak
keuntungan bagi penggunanya. Berikut ini sejumlah manfaat tersebut:
1. Melaporkan pajak di OnlinePajak lebih cepat dan efisien.
2. Untuk menggunakan aplikasi OnlinePajak, wajib pajak tidak perlu mengunduh dan
menginstal. Sebab, OnlinePajak adalah aplikasi berbasis web yang praktis dan
fleksibel.
3. Menyediakan fitur untuk menghitung pajak secara otomatis dan akurat. Dengan
perhitungan akurat, wajib pajak dapat menghindari pembetulan dan/atau revisi yang
tentu merepotkan.
4. Data wajib pajak aman dan terproteksi dengan baik. Informasi akan dienkripsi
menggunakan protokol SSl yang mana sudah banyak digunakan oleh situs e-commerce
ternama lainnya.
5. Akses multi-user memungkinkan wajib pajak menambahkan jumlah user sebanyak
yang diinginkan ke akun pengguna. Wajib pajak bahkan dapat menentukan peran dari
setiap user yang ada.
Selain lapor, bayar PPh 21 kini juga tak lagi sulit. Anda bisa buat kode billing dan bayar
PPh 21 karyawan Anda dalam 1 platform terintegrasi. Bayar lebih mudah, urusan pajak
jadi lebih lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Online Pajak, 2023, e-SPT PPh 21: Dapatkan Aplikasi & Tutorial Penggunaannya di Sini,
(Online), https://www.online-pajak.com/seputar-pph21/e-spt-pph-21 diakses 06 April
2023

Online Pajak 2022, e-Filing Pajak: Tata Cara Pelaporan Pajak secara Online , (Online),
https://www.online-pajak.com/seputar-efiling/e-filing diakses 06 April 2023

Anda mungkin juga menyukai