Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH HUKUM PAJAK

APLIKASI PERPAJAKAN DI INDONESIA

Disusun Oleh :
1. Achmad Rahman Naufal (992021022)
2. Syafrina Rusda (992021023)
3. Maghfirah Afifah Putri Noer (992021024)
4. Titis Woro Hapsari (992021025)
5. Annisa Nur Maghfirah Armadhana (992021026)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aplikasi Perpajakan di Indonesia”ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Hukum Pajak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Aplikasi Perpajakan di Indonesia” bagi para pembaca dan juga bagi kami para penulis.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Edwin Widiatmoko,S.E., M.M. yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Balikpapan, 31 Oktober 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
TUJUAN PENULISAN MAKALAH...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................4
1. E-Registration....................................................................................................................................4
2. E-Filling..............................................................................................................................................5
3. E-SPT..................................................................................................................................................7
4. E-Billing............................................................................................................................................12
5. E-Faktur...........................................................................................................................................13
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................19
Kesimpulan..........................................................................................................................................19
Saran.....................................................................................................................................................19
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Di zaman yang sudah canggih sekarang ini, dunia maya adalah sebuah keperluan dari
tiap-tiap insan. Tapi, tidak banyak orang memahami makna dari dunia online itu sendiri.
Tidak hanya dunia maya, ada juga internet dan situs-situs yang juga banyak dipakai dalam
keseharian kita, salah satunya berkaitan dengan dunia perpajakan.
Zaman sekarang kita dapat membayar pajak tanpa harus repot-repot mengantri di
kantor pajak. Direktorat Jenderal Pajak atau DJP sekarang sudah mengeluarkan cara agar
pajak dapat dibayar dengan mudah dan cepat, yaitu dengan menggunakan aplikasi yang dapat
diakses melalui ponsel. Ada 5 aplikasi perpajakan, yaitu E-REGISTRATION, E-FILLING,
E- SPT, E-BILLING, dan E- FAKTUR. Dalam makalah ini akan dijelaskan fungsi dan
kegunaan serta langkah-langkah setiap aplikasi agar wajib pajak dapat menerapkan
pembayaran pajak secara online.
RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja aplikasi perpajakan di Indonesia?
b. Apa manfaat aplikasi perpajakan bagi wajib pajak?
c. Bagaimana pengoperasian aplikasi perpajakan?
TUJUAN PENULISAN MAKALAH
a. Untuk mengetahui aplikasi apa saja yang dipakai terkait pajak.
b. Untuk mengetahui manfaat aplikasi perpajakan bagi wajib pajak.
c. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan aplikasi perpajakan.
BAB II PEMBAHASAN
1. E-Registration
E-Registration pajak merupakan sistem pendaftaran maupun perubahan data Wajib Pajak
atau pengukuhan dan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak lewat fasilitas
sistem online yang terhubung langsung dengan Direktorat Jenderal Pajak. Sistem layanan e-
Registration yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pajak memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk melakukan pendaftaran Wajib Pajak baru untuk mendapatkan Nomor Pajak
Wajib Pajak (NPWP).
Sejak tahun 2005, sistem E-Registration mulai efektif digunakan, yang dibarengi dengan
terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-173/PJ/2004 pada tanggal 7
Desember 2004 tentang Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pajak Wajib Pajak
serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengusaha Kena Pajak. Kemudian, sistem e-registration
diperbarui dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-24/PJ/2009 pada tanggal 16
Maret 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dan Perubahan Data Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak melalui
sistem e-Registration.
Tujuan utama dari E-registrasi pajak ini adalah meningkatkan cakupan wajib pajak
dengan cara mempermudah mekanisme pendaftaran wajib pajak tanpa perlu antri ke kantor
pajak terdekat.
Langkah – langkah menggunakan E-Registration:

 Mengunjungi laman ereg.pajak.go.id


 Membuat akun terlebih dahulu. Pembuatan akun hanya memerlukan alamat e-mail saja.
 Selanjutnya, tautan untuk aktivasi akun akan dikirimkan ke e-mail.
 Langkah selanjutnya adalah memilih kategori wajib pajak, diantaranya adalah wajib
pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha, wajib pajak orang pribadi yang
menjalankan usaha, dan wajib pajak orang pribadi dengan status wanita kawin yang
dikenai pajak terpisah dari suaminya.
 Setelah menentukan kategori wajib pajak, langkah selanjutnya adalah mengisi identitas,
penghasilan, alamat domisili maupun usaha, dan mengisi dokumen-dokumen sebagai
persyaratan (contohnya sebagai pengusaha harus menyertakan SIUP atau dokumen izin
kegiatan usaha dari intansi yang berwenang).
 Kemudian sistem akan melakukan validasi terhadap data-data yang telah dimasukkan.
Keberhasilan pengajuan pendaftaran pajak dapat dipantau dengan melihat status pada
dashboard. Pengajuan pendaftaran dianggap selesai jika status pendaftaran adalah
“KIRIM”.
 Setelah itu NPWP akan dikirim ke alamat domisili pendaftar.
 Setelah mendapatkan NPWP, Wajib Pajak dapat segera menggunakannya sebagai salah
satu persyaratan pembuatan Surat Setoran Elektronik (SSE) atau E-Billing.
2. E-Filling
E- FILLING bisa juga disebut dengan laporan pajak secara online, yaitu penyampaian
surat pemberitahuan atau SPT melalui saluran yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
atau DJP.
Jadi e-filling adalah sistem pelaporan SPT menggunakan sarana internet tanpa melalui
pihak lain dan biaya apapun, yang dibuat oleh DJP untuk memberikan kemudahan bagi wajib
pajak dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT kepada DJP menjadi lebih mudah, cepat,
dan lebih murah. Dengan adanya e-filling wajib pajak tidak perlu bersusah payah mengantri di
kantor pelayanan pajak untuk pembuatan atau penyampaian SPT-nya.
ELECTRONIC FILLING IDENTIFICATION NUMBER ( E – FIN ) adalah nomor
identitas yang diberikan oleh kantor pelayanan pajak. Wajib pajak yang berniat untuk melakukan
penyampaian SPT secara online (e-filling) harus menyampaikan surat pemohonan kepada DJP.
Wajib pajak dapat mengajukan permohonan e-fin dengan cara mengisi dan menyampaikan
formulir permohonan e-fin secara langsung.
Menurut Budiarto (2016), terdapat 7 keuntungan menggunakan e-filling:

 Penyampaian SPT dilakukan secara cepat, aman, kapan saja

 Pelaporan SPT menjadi murah

 Perhitungan jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak tepat dan akurat

 Pengisian formular disertai dengan panduan langkah demi langkah, membuat WP tidak
mengalami kebingungan saat mengisi SPT

 Data yang disampaikan WP selalu lengkap karena ada validasi pengisian SPT

 Ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan kertas

 Apabila tidak ada permintaan dari KPP, dokumen perlengkapan tidak perlu dikirim

Terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam system e-filling:

 Application service provider (ASP)

 Electronic filling identification number(e-fin)

 Digital ceritificate

 Bukti penerimaan elektronik

 Tanda tangan digital

 E-billing
Berikut adalah tampilan untuk melakukan pengoprasian terkait pajak menggunakan e- filling
Langkah – Langkah :

 Memiliki efin : dengan adanya efin kita dapat melakukan transaksi perpejakan secara
online.

 Daftar layanan pajak : Masukkan npwp, efin dan kode keamanan, lalu isi semua data
secara benar

 Laporkan : Setelahnya, buka website DJP Online lalu log in dengan akun yang sudah


Anda dapatkan dari dua tahap pertama. Kemudian, klik menu e-Filing dan masuklah ke
dalam menu Buat SPT.

3. E-SPT
E-SPT merupakan data SPT wajib pajak dalam bentuk elektronik yang telah dibuat oleh
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan dapat di download di
http://www.kemenkeu.go.id. e-SPT memiliki format dalam bentuk formulir yang berisikan
formulir laporan pajak yang lengkap dengan aplikasi perhitungan pajak sehingga memudahkan
pengguna e-SPT dalam membuat dan menghitung laporan pajak. Selain keunggulan E SPT yang
dapat memudahkan pengguna dalam membuat dan menghitung pajak, E SPT juga memiliki
kelebihan lain, yaitu E SPT bersifat paperless yang dimana e-SPT tidak menggunakan kertas
sebagai media pelaporan pajak. e-SPT dapat membuat pengguna menghemat kertas, biaya, dan
juga ruangan yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan dokumen laporan pajak.
Keunggulan lain dari e-SPT, yaitu e-SPT dapat digunakan atau diakses oleh wajib pajak di
manapun mereka berada, hal ini dikarenakan sifat e-SPT yang paperless sehingga tidak perlu
kesulitan membawa berkas-berkas kertas laporan pajak.
Dalam penyampaian SPT secara elektonik ini merupakan upaya dari Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi wajib pajak untuk melaporkan
jumlah pajak yang tadinya harus dibayarkan secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP),
sekarang masyarakat bisa membayarnya tanpa datang ke kantor palayanan pajak untuk
memenuhi kewajiban perpajakannya dalam hal menghitung jumlah pajak terhutangnya.
Sedangkan bagi pegawai pajak, teknologi e-SPT memudahkan dalam mengelola database karena
penyimpanan dokumen-dokumen wajib paja telah dilakukan dalam bentuk digital (Sari, 2015).

Cara Penggunaan e-SPT


1. Install Aplikasi e-SPT pada website www.pajak.go.id
2. Buka dan login dengan username : administrator dan password : 123

3. Pilih SPT kemudian buat SPT


4. Pilih Isi SPT. Untuk pegawai tetap, klik “Daftar Pemotongan Pajak (1721-1)” kemudian
pilih “Satu Masa Pajak”. Apabila yang akan Anda input adalah data transaksi, maka
pengguna bisa memilih “Tambah”. Tampilannya adalah sebagai berikut:

5. Isi data berupa nomor NPWP, nama, kode objek pajak, jumlah penghasilan bruto dan PPh
dipotong (Anda harus menghitung pajak untuk mendapatkan angka ini), kemudian klik
“Simpan”.

6. Jika ingin menginput transaksi pembayaran kepada bukan pegawai tetap, caranya pilih
“Isi SPT”, kemudian pilih “Daftar Bukti Potong” dan pilih “Tidak Final (1721-II)”.
Apabila akan menginput transaksi atas pembayaran konsultan, maka klik “Baru” pada
menu. Kemudian, isi data NPWP, nama, NIK dan alamat. Selanjutnya pilih kode objek
pajak.Untuk konsultan yang hanya sekali pembayaran dalam tahun fiskal, kode akun
pajak yang digunakan adalah 21-100-09. Kemudian isi penghasilan bruto dan dasar
pengenaan pajak. Selanjutnya PPh terutang akan terisi secara otomatis.
7. Untuk konsultan yang pembayarannya lebih dari satu kali dalam satu tahun fiskal, maka
Kode Akun Pajak (KAP) yang digunakan adalah: 21-100-08. Selanjutnya secara otomatis
akan keluar menu detail perhitungan. Isi detail perhitungan yang tertera pada tampilan.

8. Setelah pengisian SPT selesai, selanjutnya pengguna memilih menu “Isi SPT Induk
(1721)”, kemudian muncul tampilan yang memuat jumlah pajak terutang.
9. Pajak terutang ini harus dibayarkan terlebih dahulu supaya bisa mendapat Nomor
Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Setelah NTPN didapatkan, maka langkah
selanjutnya adalah memasukkan data tersebut ke dalam Surat Setoran Pajak (SSP). Lihat
contohnya pada gambar di bawah:

10. Jika semua sudah terisi dengan benar, langkah selanjutnya adalah kembali ke menu “Isi
SPT” dan pilih “SPT Induk” kemudian klik “B.1 Daftar Pemotongan”, “B.2.
Penghitungan PPh sudah sesuai”. Kemudian lanjut ke bagian D yaitu daftar check list
yang akan dilampirkan, kemudian pilih bagian “E. Pernyataan dan Tandatangan
Pemotong” lalu klik “Simpan”.

11. Langkah terakhir, pilih menu “CSV”, kemudian pilih “Pelaporan SPT”, pilih masa yang
akan dilaporkan kemudian klik “Buat file CSV”. Nah, file CSV akan secara otomatis
tersimpan di folder yang telah dipilih oleh pengguna.
4. E-Billing
E-Billing adalah sistem pembayaran pajak secara elektronik dengan menggunakan ID
Billing pajak pada aplikasi SSE yang merupakan bagian dari sistem penerimaan negara.

Sistem e-Billing pajak dikelola langsung oleh biller milik lembaga resmi pajak negara
yaitu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang menerapkan sistem billing. Klikpajak telah terdaftar
sebagai mitra resmi DJP, dengan lisensi resmi DJP SK KEP-542/PJ/2021.

Aplikasi e-Billing dihadirkan oleh DJP sebagai layanan untuk memudahkan wajib pajak
dalam melakukan pembayaran pajak secara online. Sehingga wajib pajak tidak perlu datang ke
kantor pelayanan pajak untuk melakukan aktivitas perpajakan.

ID Billing pajak adalah sebuah kode identifikasi yang akan diterbitkan oleh sistem
Billing DJP. Kode tersebut diterbitkan atas jenis pajak yang dibayarkan atau disetorkan oleh
wajib pajak. Format ID Billing ini terdiri dari 15 digit angka, dimana digit pertama merupakan
kode penerbit billing.

Manfaat e-Billing
Dengan menggunakan e-Billing Pajak atau bayar pajak online, banyak manfaat yang bisa
Anda dapatkan di antaranya sebagai berikut:
 Bayar pajak online menjadi lebih mudah. Dengan membuat ID Billing, Anda dapat bayar
pajak online di mana saja dan kapan saja.
 Menghindari kesalahan dari pencatatan transaksi karena tidak jarang dalam pembayaran
secara manual terdapat beberapa kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi. e-Billing
bisa meminimalisir terjadinya kesalahan tersebut yang bisa saja terjadi saat Anda
membayar pajak secara manual.
 Transaksi real time. Data dan hasil transaksi akan langsung tersimpan di sistem DJP
sehingga mengurangi risiko kehilangan data akibat kelalaian dan penyebab lainnya.
 Kemunculan DJP Online memudahkan Wajib Pajak yang hendak melaporkan SPT atau
membayar pajak sehingga tak perlu lagi mengantri di kantor pajak. Dengan koneksi
internet pembayaran dan pelaporan pajak menjadi lebih efisien dan cepat dilakukan.
Langkah-langkah membayar pajak online menggunakan e-Billing DJP online
 login ke laman djponline.pajak.go.id
 Masukkan NPWP, password, dan kode keamanan untuk login ke akun Anda
 Pilih pada menu Isi SSE.
 Kemudian Anda akan mendapat form Surat Setoran Elektronik (SSE) yang harus Anda
isi.
 Data pada formulir tersebut akan terisi otomatis. Yang perlu Anda ubah hanya pada
kolom Jenis Pajak, Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak, Uraian Pajak yang
dibayarkan, dan Jumlah Setoran.
 Setelah merampungkan pengisian, klik Simpan.
 Klik pada pilihan Kode Billing.
 Klik Cetak Kode Billing
 Setelah mendapatkan Kode Billing, bayar pajak online lewat bank, kantor pos, atau ATM
yang Anda gunakan. Bisa juga melalui internet banking jika Anda menggunakan fasilitas
tersebut.

5. E-Faktur
e-Faktur adalah aplikasi untuk membuat faktur pajak atau bukti pungutan pajak
pertambahan nilai (PPN) secara elektronik. Wajib pajak dapat menggunakan beberapa versi e-
Faktur yang telah disediakan oleh DJP, yaitu e-Faktur Client Desktop, e-Faktur Web Based, dan
e-Faktur Host to Host. Pada 2014 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mulai memperkenalkan e-
Faktur. Kemudian mekanisme ini diwajibkan sejak 1 Juli 2016. Hingga pembaruan sistem e-
Faktur terakhir kalinya pada Oktober 2020 adalah update e-Faktur 3.0 untuk dapat membuat
eFaktur.
Untuk mengelola faktur pajak menggunakan aplikasi e-Faktur, terdapat beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut persyaratannya :
 Sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan
 Wajib pajak badan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
 Memiliki Sertifikat Elektronik
 Telah melakukan registrasi di aplikasi e-Faktur atau memiliki akun e-Faktur
 Memiliki Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) aktif

Secara umum Faktur Pajak digolong menjadi dua bagian yakni Faktur Pajak Keluaran
dan Faktur Pajak Masukan. Perbedaan keduanya adalah jika Faktur Keluaran harus dibuat oleh
PKP penjual BKP/JKP, sedangkan Faktur Masukan merupakan Faktur Pajak yang digunakan
untuk mengkreditkan Pajak Masukan oleh PKP pembeli sebagai bukti telah dipungut/dipotong
PPN.

Manfaat eFaktur Pajak bagi PKP Penjual


 Keamanan identitas pribadi, karena tanda tangan basah dapat digantikan tanda tangan
elektronik
 Hemat biaya cetak dan biaya penyimpanan dokumen karena e-Faktur tidak harus
dicetak hard copy
 Praktis karena melalui aplikasi e-Faktur, PKP dapat membuat Surat Pemberitahuan (SPT)
Masa PPN sekaligus, sehingga meminimalisasi proses administrasi yang berulang
 Dapat dilakukan dimana saja selama ada jaringan internet, karena PKP yang
menggunakan e-Faktur Pajak dapat meminta Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP)
secara online dan tidak harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Manfaat e-Faktur Pajak bagi PKP Pembeli


 PKP Pembeli lebih terlindung dari penyalahgunaan faktur pajak yang tidak sah dari
penjual, karena e-Faktur dilengkapi dengan QR code (Quick Response Code) yang dapat
di-scan dengan mudah menggunakan smartphone atau gawai lainnya.
 Hal ini dapat digunakan oleh PKP Pembeli untuk memeriksa informasi tentang transaksi,
penyerahan nilai DPP dan informasi lainnya tentang kevalidan e-Faktur Pajak.
Berikut adalah jenis-jenis eFaktur:
 Faktur Pajak Standar
 Faktur Pajak Gabungan
 Faktur Pajak Sederhana
 Faktur Pajak Cacat
 Faktur Pajak Pengganti
 Faktur Pajak Batal
 Faktur Pajak Digunggung atau PPN Digunggung

Berikut merupakan tampilan aplikasi e-faktur :


Cara membuat faktur pajak keluaran menggunakan aplikasi e-Faktur adalah sebagai berikut:
1. Pengguna melakukan login ke aplikasi e-Faktur.
2. Klik menu “Faktur” kemudian masuk ke “Administrasi Faktur”.

3. Pilih “Rekam Faktur”.

4. Pilih detail transaksi sesuai dengan jenis lawan transaksi rekan.


5. Jenis Faktur. Pilih nomor 1 untuk membuat faktur pajak baru.
6. Nomor referensi diisi dengan catatan yang diperlukan termasuk untuk menulis nomor induk
kependudukan bagi lawan transaksi yang tidak memiliki NPWP.
7. Klik “Lanjutkan”.
8. Masukkan identitas lawan transaksi, mulai dari NPWP, Nama, dan Alamat Lengkap. Jika
pengguna memiliki lawan transaksi yang sama untuk setiap transaksi, pengguna bisa klik tombol
F3 atau tombol Cari NPWP. Namun sebelumnya pengguna harus merekam dulu identitas
masing-masing lawan transaksi melalui menu Referensi —> Lawan transaksi —> Administrasi
Lawan Transaksi.
9. Klik “Lanjutkan”.

10. Pilih “Rekam Transaksi”.

11. Mengisi detail penyerahan BKP/JKP.


12. Pilih “Simpan” untuk menyelesaikan pembuatan faktur pajak keluaran.
13. Pengguna akan diarahkan kembali ke menu “Administrasi Faktur”, kemudian klik
“Perbaharui” untuk melihat faktur pajak keluaran yang belum di-approve.
Setelah membuat faktur pajak keluaran, pengguna e-Faktur diharuskan meng-upload faktur pajak
keluaran. Untuk melakukan upload, pengguna e-Faktur cukup menjalankan perintah
“Management Upload”.
Dalam menu “Management Upload” ini, pengguna diharuskan menginput password e-Nofa,
yang merupakan password yang dikirim melalui email ketika perusahaan sukses mendaftar
menjadi PKP.
Setelah itu, pengguna memilih faktur mana yang akan di-upload dan setelah itu akan muncul
status approval, yang berarti faktur pajak keluaran sudah diterima. Kemudian, pengguna klik
tombol PDF untuk membuat file PDF faktur pajak dan menyimpan di lokasi file yang ditentukan
sendiri oleh pengguna.
Tampilan faktur pajak keluaran yang dibuat adalah sebagai berikut:
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Aplikasi perpajakan merupakan alat pembayaran pajak berbasis elektronik yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Terdapat berbagai jenis dan bermanfaat bagi wajib
pajak untuk memudahkan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Salah satu kekuatan dari
aplikasi-aplikasi perpajakan tersebut adalah dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga bagi
penggunanya, yaitu wajib pajak, petugas pajak dan konsultan pajak. Di sisi lain ada kesempatan
yang dapat dimanfaatkan, yaitu perkembangan teknologi yang semakin canggih mendukung
pembaharuan dan penyempurnaan sistem aplikasi, namun terdapat tantangan yang harus
dihadapi, yaitu kurangnya pemahaman wajib pajak tentang cara menggunakan aplikasi tersebut
dengan benar sehingga sering terjadi kesalahan (human error).

Saran
Mengeluarkan aplikasi perpajakan berbasis elektronik merupakan langkah yang
dilakukan Direktorat Jenderal Pajak dalam mengikuti perkembangan zaman. Aplikasi tersebut
membawa banyak manfaat dan kemudahan bagi para wajib pajak dan petugas pajak. Namun
dalam pelaksanaannya masih terdapat wajib pajak yang belum dapat menggunakan aplikasi
perpajakan tersebut dengan baik dan benar. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat
meningkatkan pemahaman bagi pembaca agar dapat menggunakan aplikasi perpajakan dengan
benar.
Sumber :

https://www.pajakku.com/read/5e2ffbfc387af773a9e014c5/Pendaftaran-E-Registration-Pajak
ADISTI PUTRI UTAMI & MARIA STEFANI OSESOGA - ULTIMA ACCOUNTING VOL. 9
NO. 2 DESEMBER 2017
IVANA LIE, RA SADJIARTO - TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2013
https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/langkah-lengkap-e-filing-2021
https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/viewFile/11477/8332
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/COSTING/article/view/1680/1303
https://www.online-pajak.com/seputar-pph21/e-spt-pph-21
https://klikpajak.id/aplikasi-pajak-online/e-billing/
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/informasi-lengkap-cara-bayar-pajak-
online

https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/cara-membuat-faktur-pajak-keluaran-di-
aplikasi-efaktur

Anda mungkin juga menyukai