Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG E-SPT dan E-Billing

DISUSUN OLEH :

Nama : 1. Rizki Amelia Ardi Dwi (2020.04.011)


2. Yahdillah (2020.04.014)
3. Imelda (2020.04.017)
4. Lestari (2020.04.020)

Program Studi : Perbankan Syariah


Mata Kuliah : Perpajakan
Dosen Pengampu : Hairunnisa, M.Si

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH INDRALAYA
OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang E-SPT(Elektronik Surat Pemberitahuan).
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi penyusun dan pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Indralaya, Desember 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3. Tujuan ...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1. Definisi E-SPT...................................................................................3
2.2. Kelebihan E-SPT...............................................................................5
2.3. Definisi E-Billing..............................................................................5
2.4. Macam Macam Pembayaran Pajak....................................................7
BAB III PENUTUP...................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan .......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan era globalisasi sekarang ini ditandai oleh berbagai macam


perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh yang sangat
terlihat dan kontras yaitu perkembangan pada bidang informasi dan teknologi
yang dari tahun ke tahun mengalami perkembangan pesat. Berkembangnya bidang
informasi dan teknologi berdampak pada kemajuan bidang kearsipan yang
semakin baik, terutama bagi kantor-kantor yang memerlukan pelayanan cepat dan
memiliki volume arsip yang cukup banyak, penggunaan sarana tersebut akan
sangat membantu mempercepat proses pengelolaan arsip lebih efektif dan efisien.
Arsip elektronik juga dimanfaatkan oleh departemen-departemen keuangan, salah
satunya adalah perpajakan. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara
terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan demikian,
pajak digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat sesuai dengan tujuan
pembangunan nasional. Oleh karena itu, pajak harus dikelola dengan baik agar
keuangan negara dapat berjalan dengan lancar dan baik. Semakin bertambahnya
wajib pajak yang tak lepas dari tingginya kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak. Hal ini, membuat petugas pajak sulit dalam mengelola SPT Masa maupun
SPT Tahunan secara manual.
Direktorat Jenderal Pajak berusaha untuk memenuhi aspirasi wajib pajak
dengan mempermudah tata cara pelaporan SPT baik itu SPT Masa maupun SPT
Tahunan. Setelah sukses menerapkan sistem administrasi perpajakan modern
melalui program e-SPT, Direktorat Jenderal Pajak melalui Peraturan Direktorat
Jenderal Pajak Nomor Per-01/PJ/2014, tentang tata cara penyampaian SPT secara
elektronik (e-Filing) bagi wajib pajak badan/ orang pribadi yang menggunakan
formulir 1770s atau 1770ss melalui website Direktorat Jenderal Pajak (http://

4
www.pajak.go.id). Permasalahan yang terjadi selama ini adalah antrian
penyampaian SPT dari wajib pajak yang memasuki jatuh tempo pelaporan dan
petugas perekaman data SPT yang jumlahnya terbatas sehingga proses perekaman
data menjadi lambat bahkan menjadi tunggakan perekaman. Agar dapat
membantu pelayanan dalam pelaporan dan perekaman data secara cepat, tepat,
dan akurat, maka Direktorat Jenderal Pajak melakukan perubahan modernisasi
perpajakan dan salah satu penerapannya menggunakan elektronik SPT (e-SPT).
Elektronik SPT atau e-SPT merupakan aplikasi (software) yang dibuat
oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk
kemudahan dalam menyampaikan SPT. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-3/PJ/2015 yang berisi Tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan
dalam Bentuk Elektronik di jelaskan dalam Pasal 2 no 1 bahwa “Wajib Pajak
wajib menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik (e-SPT)” dengan
diterapkannya sistem online dalam perpajakan diharapkan dapat meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak untuk melakukan pelaporan dan pembayaran pajak.
Kewajiban penggunaan e-SPT khususnya penggunaan e-SPT Masa PPN sudah
tercantum dalam Peraturan Pajak Nomor PER-44/PJ/2010 yang diubah melalui
Peraturan Pajak terbaru Nomor PER-11/PJ/2013 tentang Bentuk, Isi, dan Tata
Cara Pengisian serta Penyampaian Masa PPN.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh persepsi wajib pajak badan terhadap penggunaan


surat pemberitahuan elektronik (E-SPT)?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi wajib pajak orang pribadi secara


parsial terhadap penggunaan surat pemberitahuan elektronik (E-SPT).

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi E-SPT dan E-Billing
1. E-SPT (Elektronik Surat Pemberitahuan)
Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT), Menurut Siti Kurnia Rahayu
(2010;171) adalah sebagai berikut: “Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan
dokumen yang menjadi alat kerja sama antara wajib pajak dan administrasi pajak,
yang memuat data-data yang diperlukan untuk menetapkan secara tepat jumlah
pajak yang terutang”. Pengertian SPT (Surat Pemberitahuan Pajak) menurut
Undang-Undang No.16 tahun 2000 Pasal 1 poin 10 yaitu surat yang wajib pajak
digunakan untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak
atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan
peraturan perundangundangan perpajakan.
Menurut Liberti Pandiangan (2008:35) yang dimaksud dengan e-SPT
adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau
dengan menggunakan media komputer, sedangkan pengertian e-SPT menurut DJP
adalah Surat Pemberitahuan beserta lampiran-lampirannya dalam bentuk digital
dan dilaporkan secara elektronik atau dengan menggunakan media komputer yang
digunakan untuk membantu wajib pajak dalam melaporkan perhitungan dan
pembayaran pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010;132) pengertian e-SPT adalah sebagai
berikut : “e-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara
elektronik atau dengan menggunakan media computer. Yang dapat diaplikasikan
adalah laporan :

a. SPT Masa PPh (e-SPT PPh)

b. SPT Tahunan PPh, (e-SPT PPh)

c. SPT Masa PPN (e-SPT PPN)”.

6
Berdasarkan defenisi diatas maka dapat dikatakan pengertian e-SPT
merupakan salah satu digitalisasi Surat pemberitahuan yang bertujuan untuk
memudahkan Wajib Pajak dalam membuat dan menyampaiakan Surat
Pemberitahuan ke Kantor Pelayanan Pajak terdaftar. Aplikasi e-SPT merupakan
aplikasi yang diberikan secara cuma-cuma oleh DJP kepada wajib pajak. Dengan
menggunakan aplikasi e-SPT, wajib pajak dapat merekam, memelihara dan men-
generate data digital SPT serta mencetak SPT beserta lampirannya.
Tujuan diterapkannya e-SPT Tujuan diterapkannya e-SPT diantaranya adalah:
1. Penerapan sistem administrasi modern perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) dapat diukur dan dipantau, mengingat pada sistem tradisional sangat
sulit dilakukan.
2. Penerapan sistem administrasi modern perpajakan yang meliputi penerapan
eSPT terhadap efisiensi pengisian SPT menurut wajib pajak dapat ditelaah dan
dikaji untuk pencapaian tujuan bersama.

3. Sebagai informasi dan bahan evaluasi dan penerapan sistem administrasi


modern perpajakan sehingga dapat mendorong digilirkannya reformasi
administrasi perpajakan jangka menengah oleh DJP yang menjadi prioritas
dalam reformasi perpajakan terutama dalam melanjutkan penerapan sistem
administrasi modern perpajakan pada kantor-kantor pajak lainnya di seluruh
Indonesia.

4. Sebagai informasi yang perlu diperhatikan bagi DJP dalam memahami


aspekaspek yang berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak sehingga
merupakan salah satu tujuan dari modernisasi perpajakan melalui penerapan
sistem administrasi modern perpajakan.
5. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat perpajakan di Indonesia.

6. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat baik secara umum maupun
secara khusus sehingga dapat mendorong kepercayaan masyarakat terhadap
administrasi perpajakan di Indonesia.

7
2. Kelebihan e-SPT

Kelebihan e-SPT diantara lain sebagai berikut :

1. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran
dalam bentuk media CD/flash disk.

2. Data perpajakan terorganisasi dengan baik. Sistem aplikasi e-SPT


mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis.

3. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem


komputer.

4. Kemudahan dalam penghitungan dan pembuatan Laporan Pajak.

5. Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran formulir dengan


menggunakan sistem komputer.

6. Menghindari pemborosan penggunaan kertas serta berkurangnya


pekerjaanpekerjaan klerikal perekaman SPT yang memakan sumber daya yang
cukup banyak.

3. E-Billing
Menurut Peraturan Direktorat pajak Nomor PER-26/PJ/2014 Pasal 1 ayat 1,
pengertian e-billing adalah bagian dari sistem penerimaan secara elektronik yang
diadministrasikan oleh Biller Direktorat Jendral Pajak dan menerapkan Billing
System. Billing System adalah metode pembayaran elektronik dengan
menggunakan kode Billing. kode billing adalah kode identifikasi suatu jenis
pembayaran atau setoran pajak yang akan dilakukan Wajib Pajak yang terdiri dari
15 digit. Kode billing berlaku dalam waktu 1 bulan sejak diterbitkan dan setelah
itu secara otomatis terhapus dari sistem dan tidak dapat digunakan lagi.

8
Proses pembayaran pajak menggunakan sistem e-billing wajib pajak harus melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
Gambar 2.1: Proses Pembayaran Pajak menggunakan e-billing

Pembayaran dengan
Pendaftaran Pembuatan Kode
Peserta Billing Billing Kode Billing

Keterangan:
1. Pendaftaran akun billing (jika belum punya akun billing) di situs resmi
Direktorat Jenderal Pajak.
2. Pembuatan kode billing di situs resmi Direktorat Jenderal Pajak.
3. Menyetorkan pajak ke Ban/Kantor Pos dengan membawa kode billing.
Keuntungan menggunakan Billing System Dengan diberlakunya sistem
pembayaran pajak secara elektronik, Wajib Pajak akan mendapatkan keuntungan
sebagai berikut:
Pendaftaran Peserta Billing Pembuatan Kode Billing Pembayaran Dengan Kode
Billing
a. Lebih Mudah
Wajib Pajak tidak perlu lagi mengantri di loket pembayaran untuk
melakukan pembayaran, karena transaksi pembayaran bisa dilakukan dimana saja
dan kapan saja. Wajib Pajak juga tidak perlu lagi membawa lembaran SSP ke
Bank atau Kantor Pos, hanya cukup membawa catatan kecil berisi kode billing
untuk melakukan transaksi pembayaran pajak untuk ditunjukkan ke teller atau
dimasukkan sebagai kode pembayaran pajak melalui mesin ATM atau Internet
Banking.

b. Lebih Cepat.
Wajib Pajak dapat melakukan transaksi pembayaran pajak hanya dalam
hitungan menit tidak harus mengantre lama di loket pembayaran. Apabila Wajib
Pajak memilih teller Bank atau Kantor Pos sebagai sarana pembayaran, tidak
perlu lagi menunggu lama teller memasukkan data pembayaran pajak, karena

9
kode billing akan memudahkan teller mendapatkan data pembayaran berdasarkan
data yang telah diinput sebelumnya.

c. Lebih Akurat.
Sistem layanan billing akan membimbing Wajib Pajak dalam pengisian
SSP elektronik dengan tepat dan benar, sehingga kesalahan data pembayaran
seperti kode akun pajak dan kode jenis setoran dapat dihindari. Kesalahan
memasukkan data yang biasa terjadi di teller dapat diminimalisir karena data
yang akan muncul pada layar adalah data yang telah Wajb Pajak input sendiri.

4. Macam-Macam Pembayaran Pajak Elektronik


Pembayaran Pajak dengan kode billing dapat dilakukan melalui Bank atau
Kantor Pos yang telah menggunakan sistem MPN G-2 yang sebelumnya telah
dibuat. DJP memberikan satu pelayanan terbaik dalam pembayaran pajak yang
dapat dilakukan dengan beberapa cara melalui Mini Atm, ATM, Internet
Bangking. Wajib Pajak hanya perlu memilih menu pembayaran pajak atau
memasukkan kode billing pada Mini ATM, Atm, Internet Banking dan
memberikan kode billing ke Teller Bank/ Kantor Pos.

10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengertian e-SPT merupakan salah satu digitalisasi Surat pemberitahuan
yang bertujuan untuk memudahkan Wajib Pajak dalam membuat dan
menyampaikan Surat Pemberitahuan ke Kantor Pelayanan Pajak terdaftar.
Yang dapat diaplikasikan adalah laporan :
a. SPT Masa PPh (e-SPT PPh)
b. SPT Tahunan PPh, (e-SPT PPh)
c. SPT Masa PPN (e-SPT PPN)”.
Tujuan diterapkannya e-SPT Tujuan diterapkannya e-SPT diantaranya
adalah:
1. Penerapan sistem administrasi modern perpajakan pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) dapat diukur dan dipantau, mengingat pada sistem
tradisional sangat sulit dilakukan.
2. Penerapan sistem administrasi modern perpajakan yang meliputi
penerapan eSPT terhadap efisiensi pengisian SPT menurut wajib pajak
dapat ditelaah dan dikaji untuk pencapaian tujuan bersama.
3. Sebagai informasi dan bahan evaluasi dan penerapan sistem
administrasi modern perpajakan sehingga dapat mendorong digilirkannya
reformasi administrasi perpajakan jangka menengah oleh DJP yang
menjadi prioritas dalam reformasi perpajakan terutama dalam melanjutkan
penerapan sistem administrasi modern
Pengertian e-billing adalah bagian dari sistem penerimaan secara
elektronik yang diadministrasikan oleh Biller Direktorat Jendral Pajak dan
menerapkan Billing System. Billing System adalah metode pembayaran
elektronik dengan menggunakan kode Billing.
Pendaftaran Peserta Billing Pembuatan Kode Billing Pembayaran Dengan
Kode Billing :

11
1. Lebih Mudah
2. Lebih Cepat
3. Lebih Akurat
Daftar Pustaka
Nopiana, Puspita Rama dan Yuliadi. 2017. “Analisis Persepsi Kerumitan,
Kemudahan, Kegunaan dan Kepuasan Wajib Pajak terhadap Fasilitas e-biling
sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa secara Online dan Realtime (Studi
Empiris di Kecamatan Kota Batam)”.
Nurjannah, M. Rasuli dan Rusli. 2017. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan,
Persespi Kemudahan, Kepuasan, Kecepatan, Keamanan dan Kerahasiaan
terhadap Penggunaan e-filing sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa secara
Online dan Realtime bagi Wajib Pajak Badan di Dumai”. JOM Fekon Vol.4
No.1
Yuniartha, Lidya. (2019, 10 Maret). Tahun Ini, ada 18,3 Juta Wajib Pajak Yang
Harus Melaporkan SPT. Kontan.co.id. Diakses 18 September 2019.
https://nasional.kontan.co.id/news/tahun-ini-ada-183-juta-wajib-pajakyang-
harus-melaporkan-spt.
https://bppk.kemenkeu.go.id/content/berita/pusdiklat-pajak indikator
keberhasilan-djp-adalah-tingkat-kepatuhan-wajib-pajak-2019-11-05-
c429d9d3/. Diakses tanggal 18 September 2019

12

Anda mungkin juga menyukai