Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PEMBAYARAN ONLINE TERHADAP TINGKAT PAJAK

Oleh :
Delfira Mutia Zahrah, Marvellous Todo Marulitua Sihombing, Lourensia Irawan, Birgita
Varani
delfiramutia@student.telkomuniversity.ac.id,
marvelsihombing@student.telkomuniversity.ac.id,
lourensiairw@student.telkomuniversity.ac.id, birgita@student.telkomuniversity.ac.id
ABSTRAK
Kajian ini dilatarbelakangi oleh pembayaran pajak. Pembayaran pajak ini bisa
dilakukan secara online. Masalah yang dibahas adalah cara membayar pajak secara online
dan pengaruh pembayaran online terhadap tingkat pembayaran pajak di Indonesia. Tujuan
dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara membayar pajak secara online dan
mengetahui bagaimana pengaruh pembayaran online terhadap tingkat pembayaran pajak di
Indonesia. Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan bahwa membayar pajak secara online
dapat mengefisien waktu dan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, karena bisa
membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Kata kunci : Pajak, Pembayaran online, Teknologi
1. PENDAHULUAN
Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta
masyarakat mengumpulkan dana untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Membayar pajak tepat waktu merupakan wujud peran aktif masyarakat dalam membangun
negara. Pajak yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat melalui
perbaikan dan penambahan pelayanan publik, mengalokasikan pajak tidak hanya untuk
rakyat yang membayar pajak saja tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia.
1.1. Latar Belakang
Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi negara Indonesia.
Target pemerintahan dalam penerimaan pajak setiap tahunnya pun meningkat. Oleh karena
itu, bukan usaha yang mudah bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mencapai target
tersebut. Kita juga sering dengar dari berita di media elektronik atau cetak, bahwa target
penerimaan negara melalui setor pajak sering tidak tercapai. Salah satu penyebab
ketidaktercapaian tersebut dikarenakan masih rendahnya tingkat kepatuhan pembayaran pajak
di Indonesia.
Banyak cara yang ditawarkan oleh pemerintah untuk memudahkan wajib pajak dalam
membayar pajak. Salah satunya yaitu wajib pajak dapat membayar pajak secara online. Cara
ini sangat cocok bagi wajib pajak yang tidak mempunyai waktu untuk mengurus atau datang
ke kantor pajak. Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), e-Billing pajak
merupakan metode pembayaran pajak secara elektronik dengan menggunakan kode billing
atau ID billing sebagai cara untuk membayar pajak.
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam artikel ini difokuskan pada bagaimana cara membayar pajak
secara online dan bagaimana pengaruh pembayaran online terhadap tingkat pembayaran
pajak di Indonesia.
1.3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang akan dikaji adalah:
1. Bagaimana cara membayar pajak secara online?
2. Bagaimana pengaruh pembayaran online terhadap tingkat pembayaran pajak di
Indonesia?
1.4. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas. Dapat diambil pengertian tentang tujuan dari pembuatan
artikel ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana cara membayar pajak secara online.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh pembayaran online terhadap tingkat pembayaran
pajak di Indonesia.
1.5. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif. Metode
ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana cara membayar pajak secara online dan
mengetahui bagaimana pengaruh pembayaran online terhadap tingkat pembayaran pajak di
Indonesia. Dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan.
2. KAJIAN PUSTAKA
Pada Bagian ini akan membahas tentang pengertian dan teori
2.1 Teori Pajak
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH (2020) dijelaskan bahwa “Pajak adalah
peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin
dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk
membiayai public investment”
Terkait pendapat diatas, Rifhi Siddiq (2020) menjelaskan bahwa pengertian pajak
adalah iuran yang dipaksakan pemerintahan suatu negara dalam periode tertentu kepada
wajib pajak yang bersifat wajib dan harus dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara dan
bentuk balas jasanya tidak langsung.
Sejalan dengan dua pendapat diatas, Sommerfeld R.M., Anderson H.M., & Brock
Horace R (2020) menegaskan pengertian pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor
swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu tanpa mendapat imbalan yang langsung
dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan
pemerintahan.
Berdasarkan dari tiga pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Pajak
merupakan iuran wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi maupun badan yang bersifat
memaksa dan berdasarkan oleh Undang-undang , dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara untuk kemakmuran rakyat
2.2 Teori Teknologi
Dalam Manuel Castells (1987) dijelaskan bahwa “teknologi merupakan sebuah sarana
dalam memecahkan masalah yang mendasar dari setiap peradaban manusia. Tanpa adanya
penggunaan teknologi, maka hal ini akan menyebabkan banyak masalah tidak bisa
terpecahkan dengan baik dan sempurna.”
Selain itu, menurut Manuel Castells (2004) dijelaskan bahwa “teknologi merupakan
suatu kumpulan alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah
pengetahuan ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat
memungkinkan terjadinya pengulangan.”
Dari dua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah keseluruhan
sarana yang menyediakan barang – barang yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia
dan mempermudah aktivitas manusia dalam kehidupan sehari hari.
3. ANALISIS PEMBAYARAN PAJAK SECARA ONLINE
Dewasa ini teknologi semakin berkembang di era globalisasi dan hal tersebut
berpengaruh dalam dunia perpajakan. Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak
menyediakan pelayanan dalam melakukan kewajiban membayar pajak menggunakan media
online, yaitu surat setoran elektronik (SSE) yang merupakan sistem pembayaran pajak online
yang dikelola Biller Ditjen Pajak dan menerapakan billing system dengan tujuan berguna
dalam proses pembayaran pajak menjadi lebih singkat dan sederhana. Sistem ini sudah
diterapkan sejak bulan Juli 2016 dengan menggantikan model surat setoran pajak (SSP) yang
sebelumnya digunakan oleh wajib pajak, baik orang pribadi maupun badan usaha.
3.1 Cara Membayar Pajak Secara Online
Dalam membayar pajak yang dilakukan wajib pajak ialah membuat ID billing melalui
laman DJP Online atau mitra resminya, yakni OnlinePajak. Setelah memiliki ID billing,
tahap selanjutnya melakukan pembayaran pajak melalui bank persepsi, ATM, kantor pos,
internet banking, dan mobile banking. Dalam pembuatan kode billing, alamat situs dan
aplikasi yang dapat digunakan ada dua, yaitu :
3.1.1 Sse.pajak.go.id
SSE Pajak merupakan aplikasi yang dibuat DJP untuk memproses kode billing
pajak. Yang dilakukan ialah dengan menyiapkan data nomor NPWP, Kode Akun
Pajak (KAP), dan Kode Jenis Setoran (KJS) untuk membuat surat setoran elektronik.
3.1.2 E-Billing OnlinePajak
OnlinePajak merupakan mitra resmi DJP dalam menyediakan layanan SSE
pajak online atau e-Billing pajak berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-72/PJ/2017.
Kemudahan yang ditawarkan adalah wajib pajak dapat memperoleh kode billing
sekaligus membayar pajak terutang melalui fitur PajakPay yang terdapat di aplikasi
OnlinePajak. Beberapa jenis pajak yang dapat disetorkan melalui sistem pembayaran
pajak elektronik adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam Negeri dan PPN
Impor, Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan
atau PBB, Pajak Penghasilan, berupa PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26, PPh
Final, PPh Fiskal, dan PPh Non Migas lain. Data yang dibutuhkan dalam membuat
kode billing ialah dengan menyediakan NPWP Penyetor Pajak, kode jenis pajak dan
kode jenis setoran, masa pajak dan tahun pajak, jumlah pajak yang akan disetorkan ke
kas negara.
Dengan membayar billing Pajak dilakukan ke rekening kas negara melalui
Anjungan Tunai Mandiri (ATM), internet banking, Mesin EDC, mobile banking,
Agen Branchless Banking, atau pada loket Bank/Pos persepsi. Tiga keuntungan bayar
pajak online dengan e-Billing OnlinePajak:
1. Wajib pajak dapat membuat satu atau banyak kode billing sekaligus di aplikasi e-
Billing OnlinePajak.
2. Wajib pajak dapat bayar pajak online menggunakan PajakPay dari OnlinePajak.
3. PajakPay sangat praktis dan telah terdaftar di BI melalui surat nomor
20/114/DKSP/Srt/B.
4. Bukti Pembayaran Negara (BPN)/Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN)
resmi dari Ditjen Pajak.
Manfaat dari pembayaran pajak secara online ialah dapat mengefesienkan waktu,
karena dengan pelayanan tersebut mempermudah badan usaha dan orang pribadi untuk
membayar wajib pajak serta mempermudah kantor akuntan public (KUP) yang
merupakan wadah bagi akuntan dalam menangani perpajakan. Manfaat lainnya lebih
tepat dan akurat, dikarenakan pelayanan pajak online sudah disediakan fitur kalkulator
pajak yang dimana fitur ini dapat menghitung pajak dengan akurat dan cepat diperoleh.
Ketiga, penyampaian SPT melalui sistem e-Billing, wajib pajak tidak perlu untuk
menunggu antrian panjang di lokasi Dropbox maupun Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
3.2 Pengaruh Pembayaran online terhadap tingkat pembayaran pajak di Indonesia
Semakin canggihnya teknologi, DJP memberikan fitur pelayanan pembayaran pajak
secara online melalui platform e-Biiling dan Sse.pajak.go.id, sehingga wajib pajak tidak
perlu untuk mengisi formulir secara manual dalam melakukan pembayaran pajak.
Pembayaran pajak secara online merupakan sebuah inovasi yang bagus khususnya bagi wajib
pajak yang tinggal di kota dan bagi sebuah perusahaan. Hal tersebut dapat menyederhanakan
dan mempermudah proses pengisian data wajib pajak dalam rangka pembayaran pajak Wajib
Pajak, menghindari dan meminimalisasi human error yang terjadi pada pembayaran pajak
secara manual, seperti melalui teller bank atau kantor pos persepsi. Lalu, memungkinkan
wajib pajak untuk memonitor status pembayaran pajaknya setiap saat dengan mudah,
menghemat waktu, biaya, dan tenaga yang dikeluarkan wajib pajak untuk melakukan
pembayaran pajak dimana dan kapan saja, serta lebih ramah lingkungan karena mengurangi
pemakaian kertas (paperless) pada pembayaran pajak yang sebelumnya menggunakan Surat
Setoran Pajak (SSP).
Pembayaran online sangat berpengaruh bagi penduduk yang tinggal di kota, hal
tersebut berbanding terbalik dengan penduduk yang tinggal di daerah pedalaman yang
memiliki beberapa faktor tidak mendukung dari pelayanan pemerintah mengenai
pembayaran pajak secara online, seperti kendala listrik, tidak adanya jaringan, serta
kurangnya pendidikan yang mengakibatkan seseorang tidak terbiasa dengan kemajuan
teknologi. Dilansir dari laman pajak.co.id, Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP) Manna mengunjungi sebelas kantor Kepala Desa Kecamatan Ulu
Manna, Bengkulu Selatan pada hari Rabu tanggal 18 November, 2019. Dalam kunjungan
tersebut petugas pajak melakukan survei di Kecamatan Ulu Manna ke beberapa desa, bahwa
untuk menerapkan dan melakukan pembayaran pajak secara online belum memadai di desa
tersebut. Warga Ulu Manna menambahkan, bahwa di kantor kepada desa tidak mempunyai
fasilitas wifi serta untuk mengakses ke internet cukup sulit. Oleh karena itu, sistem
pembayaran online dinilai belum efektif jika diberlakukan secara serentak di seluruh
Indonesia.
4. PENUTUP
Pada bagian ini akan menjelaskan kesimpulan dan saran
4.1. SIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa membayar
pajak secara online adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan saat ini. Dimana kita dapat
melakukannya tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak. Dengan adanya membayar
pajak secara online kita dapat mengefisiensi waktu serta lebih tepat dan akurat.
Pemerintah menyediakan fitur pelayanan pembayaran pajak secara online dapat
mempermudah untuk pengisian formulir dalam pembayaran pajak dan menghindari adanya
human error yang terjadi saat melakukan pembayaran pajak secara manual. Pengaruh
pembayaran pajak secara online terdapat masalah untuk wajib pajak yang tinggal di
pedalaman dan tidak mengetahui penggunaan teknologi dengan baik serta koneksi yang
lancar. Sehingga untuk yang tinggal di pedalaman untuk melakukan pembayaran pajak secara
online belum memadai.
4.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan adalah dirjen pajak seharusnya fitur yang dimiliki untuk
diperbaiki agar lebih mudah dipahami oleh wajib pajak yang akan menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Novi Fuji. 2020. Pengertian Pajak Menurut Para Ahli, Lengkap dengan Jenis-
Jenisnya. Diakses dari https://m.merdeka.com/jabar/pengertian-pajak-menurut-para-ahli-
lengkap-dengan-jenis-jenisnya-kln.html?page=2, pada 11 Maret 2021

Pambudi, Eko. 2019. 16 Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli. Diakses dari
https://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-informasi/pengertian-teknologi-menurut-para-ahli
pada 11 Maret 2021.

OnlinePajak. 2018. Pajak Elektronik : Cara Bayar Pajak Secara Online. Diakses dari
https://www.online-pajak.com/seputar-pajakpay/pajak-elektronik, pada 11 Maret 2021.

DJP. Batas Waktu Pembayaran, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak. Diakses dari
https://www.pajak.go.id/id/batas-waktu-pembayaran-penyetoran-dan-pelaporan-
pajak#:~:text=Menteri%20Keuangan%20menentukan%20tanggal%20jatuh,pajak%20atau%2
0berakhirnya%20Masa%20Pajak, pada 11 Maret 2021.

Prabandaru, Ageng. 2019. E-Billing dan E-Filling, Aplikasi Pajak Online Yang Penting
Untuk Perusahaan. Diakses dari https://klikpajak.id/blog/bayar-pajak/e-billing-dan-e-filing-
aplikasi-pajak-online-yang-penting-untuk-perusahaan/ , pada 11 Maret 2021.
DJP. Sambangi Sebelas Desa, KP2KP Manna Sampaikan Imbauan Pembayaran Pajak.
Diakses dari https://www.pajak.go.id/id/berita/sambangi-sebelas-desa-kp2kp-manna-
sampaikan-imbauan-pembayaran-pajak , pada 11 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai