Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN INOVASI PEMBAYARAN PAJAK

DI INDONESIA BERBASIS DIGITAL

BAB I

LATAR BELAKANG

Pajak sebagai sumber penerimaan yang paling utama, memiliki peranan yang
sangat vital bagi suatu negara (Salim, 2019). Hasil pungutan dari sektor perpajakan
digunakan untuk membiayai berbagai pembangunan sarana dan prasana seperti jalan,
jembatan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan lain-lain. Tak hanya itu, gaji
pegawai, subsidi pangan dan bahan bakar, alat-alat pertahanan dan keamanan juga
dibiayai dari sektor perpajakan. Dibalik kegunaan pajak untuk mengatasi kebutuhan
negara, kesadaran setiap warga negara di Indonesia beberapa tahun lalu dalam
mebayar pajak dinilai cukup kurang. Penyebab nya adalah pembayaran pajak harus
dilakukan secara langsung dengan mengantre di tempat tempat pembayaran (seperti
bank negara) yang telah ditunjuk oleh negara, dan pembayaran secara lagsung ini
sering terjadi banyak masalah (Dinar, 2019). Hal ini membuat masyarakat enggan
membayar pajak dikarenakan sistem yang tidak efisien.

Kesadaran wajib pajak dan sistem pembayaran yang efisien dalam memenuhi
kepatuhan kewajiban perpajakannya juga dipengaruhi oleh pengetahuan wajib pajak
(Merliyana & Saefurahman Asep, 2017) . Kurangnya Kesadaran akan pentingnya
membayar pajak menjadi salah satu penyebab tidak patuhnya wajib pajak untuk
memenuhi kewajibannya. Ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi perpajakan
yang berdampak pada rendahnya pada pengetahuan perpajakan yang berdampak pada
pengetahuan masyarakat tentang pajak. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
peranan pajak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya
membuat masyarakat enggan memberikan kontribusi yang semestinya dan
menyebabkan rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak (Perpajakan, 2016).
Untuk mengatasi permasalahan pembayaran pajak yang tida efisien,
pemerintah mengedepankan berbagai inovasi baru untuk memunculkan efisiensi
pembayaran. Banyak upaya yang ditunjukkan pemeirntah dalam memberikan inovasi
yang berorientasi pada efisiensi pembayaran pajak untuk mewujudkan kepatuhan
masyarakat taat pajak (Rosengard, 2020). Hal ini diawali dengan pembuatan billing
system yang diadministrasikan oleh Biller Direktoran Jenderal pajak sejak tahun 2016
(Heylaw.edu News, 2021). Kemudian pemerintah juga bekerja sama dengan penyedia
pembayaran digital swasta seperti tokopedia, yang dimana hal ini juga menunjukkan
hal positif dimana banyak masyarakat membayar pajak lewat aplikasi ini hingga
tembus ke angka setoran 9 triliun (Bisnis.com, 2022). Selain itu, pemerintah yaitu
Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Kepolisian membuat suatu sistem
pembayaran pajak kendaraan bermotor yaitu “Samsat Digital” (Haluan Rakyat,
2022). Untuk itu makalah ini akan menjelaskan tentang bentuk t dari munculnya
inovasi pembayaran bajak secara digital untuk menumbuhkan ketaatan masyarakat
dalam membayar pajak.
BAB II

PEMBAHASAN

Pembayaran Pajak Secara Digital di Indonesia

Pembayaran melalui system billing

Inti dari pembayaran pajak secara elektronik melalui e-Billing system terdiri dari dua
proses utama, yaitu pembuatan kode Billing dan pembayaran kode Billing. Peraturan
Dirjen Pajak Nomor PER-26/PJ/2014 Pasal 1 angka 5 menjelaskan bahwa kode
Billing merupakan kode identifikasi yang diterbitkan melalui sistem Billing atas suatu
jenis pembayaran oleh wajib pajak. Sistem eBilling pada dasarnya merupakan laman
web yang telah disediakan oleh Direktorat Jendral Pajak melalui alamat
https://sse.pajak.go.id, https://sse2.pajak.go.id dan https://sse3.pajak.go.id atau
dengan alamat https://billing-djp.intranet.pajak.go.id yang harus terhubung dengan
koneksi intranet DPJ. Melalui sistem ini wajib pajak tidak akan mengeluh karena
keribetan atau antre panjang untuk memproses pembayaran pajak. Dalam melakukan
pembayaran pajak melalui e-biiling, djp melakukan pengembangan dengan
pembuatan billing dan pembayaran bisa dengan perantara menggunakan sosial media
seperti kring pajak, twitter, hingga live chat (Giska & Iqbal, 2017).

Pembayaran Pajak Melalui Penggunaan Financial Technology Digital

Fintech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang
akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat,yang awalnya
dalam membayar harus bertatap muka dan membawa sejumlah uang kas , kini dapat
melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan
dalam hitungan detik saja, fintech pada era ini sangat berkembang. Masyarakat
Indonesia banyak yang mulai membayar pajak menggunakan fintech. Pembayaran
pajak denngan menggunakan fintech dilakukan dengan menggunakan aplikasi
konvensional digital seperti dana, ovo, flip, ataupun dengan menggunakan fitur
pembayaran dari platform marketplace konvensional yang tersebar di Indonesia
(Aliyudin, 2020)

BAB III

KESIMPULAN

Pembayaran pajak dengan menggunakan platform digital merupakan suatu inovasi


yang terus diupayakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kesadaran pajak di
kalangan masyarakat. Inovasi inovasi dengan menggunakan platform digital dapat
menimbulkan efisiensi sehingga banyak masyarakat yang tidak perlu bersuah payah u
untuk mengurus dan membayar pajak. Pembayaran pajak secara digital diwujudkan
secara konkrit oleh pemerintah dengan menggunakan e-biiling dan melibatkan pihak
swasta melalui pengitegrasian pajak ke aplikasi financial technology.

DAFTAR PUSTAKA

Aliyudin, R. S. (2020). Peran Financial Technology Dalam Meningkatkan. Jurnal


Akuntansi Keuangan dan Sistem Informasi, 1(1).

Bisnis.com. (2022). Setoran Pajak Digital dari Tokopedia-Steam cs Tembus Rp9


Triliun. Berita Ekonomi Bisnis.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20221125/259/1602128/setoran-pajak-digital-
dari-tokopedia-steam-cs-tembus-rp9-triliun

Dinar, M. (2019). Buku saku ekonomi berbasis mind mapping. Universitas Negeri
Makassar.

Giska, D., & Iqbal, S. (2017). PENGARUH E-BILLING DAN E-FILING


TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK GAGAP TEKNOLOGI DI
KABUPATEN TANA TORAJA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB\, 4(1), 88–100.

Haluan Rakyat. (2022). Bayar Pajak Motor Tak Perlu Ribet, Gunakan Aplikasi
Digital Korlantas dan Samsat Digital Nasional. Berita Ekonomi.
https://haluanrakyat.com/bayar-pajak-motor-tak-perlu-ribet-gunakan-aplikasi-
digital-korlantas-dan-samsat-digital-nasional

Heylaw.edu News. (2021). Sistem Perpajakan Digital: Efisiensi dan Efektifitas bagi
Wajib Pajak. Heylaw Education News. https://heylawedu.id/blog/efisiensi-dan-
efektifitas-bagi-wajib-pajak

Merliyana, & Saefurahman Asep. (2017). Pengetahuan dan Kesadaran Wajib Pajak
Orang Pribadi Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Melaksanakan Kewajiban Perpajakan Studi Kasus : Wajib Pajak Orang Pribadi
Di Rawamangun Jakarta Timur. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, 13(01), 134–
167. https://stei.ac.id/ojsstei/index.php/JAM/article/view/189

Perpajakan, T. E. dan D. J. pajak. (2016). Kesadaran Pajak. In Direktorat Jenderal


Pajak.

Rosengard, J. (2020). Digitalisasi Pajak di Indonesia :

Salim, A. (2019). DASAR-DASAR PERPAJAKAN (Berdasarkan UU & Peraturan


Perpajakan Indonesia). 33–34.

Anda mungkin juga menyukai