Januari 2022
Abstract Tax is a source of state revenue that contributes greatly in supporting the development of the
country. Without the enactment of taxes, it will be difficult for a country to carry out its state activities
which results in a risk for the sustainability of a country. Therefore, this paper was made with the aim
of analyzing the strategies that can be carried out by the government in order to optimize state tax
revenues. This writing was made using qualitative methods by observing the data taken from various
studies that have been carried out. The strategies undertaken by the government in optimizing tax
revenue are as follows: (1) Maximizing the implementation of the Withholding Tax (WHT) system and
(2) Increasing tax revenue by tightening the implementation of tax collection through electronic
commerce (e-commerce).
Abstrak Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan kontribusi
besar dalam mendukung pembangunan negara. Tanpa pemberlakuan pajak, akan sulit bagi suatu
negara untuk menjalankan kegiatan kenegaraannya yang berakibat pada risiko bagi
keberlangsungan suatu negara. Oleh karena itu, makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
menganalisis strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam rangka optimalisasi penerimaan
pajak negara. Penulisan ini dibuat dengan menggunakan metode kualitatif dengan mengamati data
yang diambil dari berbagai penelitian yang telah dilakukan. Strategi yang dilakukan pemerintah
dalam mengoptimalkan penerimaan pajak adalah sebagai berikut: (1) Memaksimalkan penerapan
sistem Pemotongan Pajak (WHT) dan (2) Meningkatkan penerimaan pajak dengan memperketat
pelaksanaan pemungutan pajak melalui perdagangan elektronik (e-commerce). .
34
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022
35
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022
36
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022
pasal 11 jelas disebutkan bahwa para pelaku Penerimaan Pajak Dari Kegiatan
bisnis yang melakukan perdangan melalui E- Perdagangan Melalui Sistem Elektronik”,
Commerce berkewajiban memiliki Nomor Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak
Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang artinya, yang dikenakan atas konsumsi di dalam
apabila penghasilan pelaku usaha di atas negeri, baik konsumsi Barang Kena Pajak
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), (BKP) maupun konsumsi Jasa Kena Pajak
pelaku usaha berkewajiban membayar dan (JKP).
melaporkan pajak secara tepat waktu Kewajiban pelaku E-Commerce
(Febrianti, Mutaqqin and Cahyadini, 2021). sebagai pengusaha kena pajak adalah
Setelah terdaftar sebagai Wajib Pajak, memungut PPN atas setiap transaksi
pengusaha E-Commerce wajib untuk penyerahan barang dan jasa kena pajak yang
mencatat kegiatan operasional usahanya dilakukan. Pelaku E-Commerce dikukuhkan
dalam bentuk pembukuan sehingga dapat menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)
diketahui besarnya peredaran usaha dan apabila memiliki omzet melibihi Rp 4,8
keuntungan bersihnya sebagai dasar miliar dalam setahun.
perhitungan PPh terutang dalam satu tahun Menurut Adam dan Astin (2019),
pajak (Adam dan Astin, 2019). jenis-jenis transaksi E-Commerce yang
Menurut UU No.2 tahun 2020 pasal 4 ayat dilakukan melalui website dan dapat
(1), pajak yang dipungut melalui E- dikenakan PPN diantaranya adalah: (1)
Commerce, yaitu: Pajak Penghasilan (PPh) Pemesanan Elektronik dan downloadatas
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). produk digital; (2) Proses pemesanan barang
elektronik atas barang tak berwujud; (3)
1. Pemungutan PPh Kegiatan update dan penambahan
UU No. 36 Tahun 2008 tentang pajak kelengkapan atas suatu software; (4) Bantuan
penghasilan sebagaimana dikutip oleh teknik yang dilakukan secara online; (5)
Dotulong dkk (2014), Pajak Penghasilan Konsultasi jasa pelanggan; (6) Transaksi
(PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap pembayaran atas fee iklan yang muncul; (7)
subjek pajak atas penghasilan yang diperoleh Penempatan katalog oleh merchant secara
dalam periode satu tahun. online; dan masih banyak lagi.
Dalam e-commerce pemotongan pajak
dilakukan pada pembayaran imbalan atas jasa 3. KESIMPULAN
penyediaan tempat dan waktu dalam media Dari pembahasan di atas, dapat
elektronik untuk penyampaian informasi, disimpulkan bahwa penerimaan pajak dapat
pembayaranimbalan atas jasa perantara dioptimalisasikan melalui berbagai cara.
pembayaran atau fee transaksi, dan Pertama, penerimaan pajak dapat
pembayaran imbalan atas jasa lain apabila dioptimalkan melalui pengoptimalkan
melibatkan pihak lain (2019). Jenis-jenis penerapan sistem withholding tax (WHT).
pajak yang termasuk adalah PPh pasal 21, Pengoptimalan sistem WHT dilakukan
PPh pasal 23, PPh pasal 26, dan PPh pasal 4 dengan beberapa skema, diantaranya: (1)
ayat 2. Besarnya tarif pajak yang berlaku Diadakannya penyuluhan yang menyeluruh
adalah 5% sampai dengan 30% (sesuai oleh pemerintah kepada masyarakat luas
dengan penghasilan kena pajak yang tentang WHT dan pentingnya membayar
diperoleh) bagi Wajib Pajak orang pribadi pajak, termasuk membayar pajak dengan
dan 25% dari laba bersih usaha bagi Wajib memungut atau dipungut melalui WHT; (2)
Pajak Badan. Pemberian reward kepada pemotong pajak
yang disiplin dan taat; dan (3) Perluasan taxe
2. Potongan PPN base dengan mengubah beberapa pajak non
Menurut Supramono dan Damayanti final yang memungkinkan untuk dirubah
yang dikutip oleh Febrianti dkk dalam jurnal menjadi pajak final. Kedua, penerimaan pajak
“Strategi Pemerintah Dalam Meningkatkan dapat dioptimalisasikan melalui pengenaan
37
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022
38
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022
39