Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1.

Januari 2022

Strategi Pemerintah dalam


Mengoptimalisasi Penerimaan Pajak

Aida Nur Aini1 Ety Meikhati2


Fakultas Hukum dan Bisnis/Akuntansi, Fakultas Hukum dan Bisnis,
Universitas Duta Bangsa Surakarta Universitas Duta Bangsa Surakarta
aidaaini163@gmail.com ety_meikhati@udb.ac.id

Abstract Tax is a source of state revenue that contributes greatly in supporting the development of the
country. Without the enactment of taxes, it will be difficult for a country to carry out its state activities
which results in a risk for the sustainability of a country. Therefore, this paper was made with the aim
of analyzing the strategies that can be carried out by the government in order to optimize state tax
revenues. This writing was made using qualitative methods by observing the data taken from various
studies that have been carried out. The strategies undertaken by the government in optimizing tax
revenue are as follows: (1) Maximizing the implementation of the Withholding Tax (WHT) system and
(2) Increasing tax revenue by tightening the implementation of tax collection through electronic
commerce (e-commerce).

Abstrak Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan kontribusi
besar dalam mendukung pembangunan negara. Tanpa pemberlakuan pajak, akan sulit bagi suatu
negara untuk menjalankan kegiatan kenegaraannya yang berakibat pada risiko bagi
keberlangsungan suatu negara. Oleh karena itu, makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
menganalisis strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam rangka optimalisasi penerimaan
pajak negara. Penulisan ini dibuat dengan menggunakan metode kualitatif dengan mengamati data
yang diambil dari berbagai penelitian yang telah dilakukan. Strategi yang dilakukan pemerintah
dalam mengoptimalkan penerimaan pajak adalah sebagai berikut: (1) Memaksimalkan penerapan
sistem Pemotongan Pajak (WHT) dan (2) Meningkatkan penerimaan pajak dengan memperketat
pelaksanaan pemungutan pajak melalui perdagangan elektronik (e-commerce). .

Keywords: Tax, Witholding Tax, E-Commerce

1. PENDAHULUAN kontribusi rakyat kepada negara bedasarkan


1.1. Latar Belakang undang-undang dengan tidak mendapat jasa
Pajak menjadi aspek penting dalam timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan
pembangunan nasional suatu negara.Menurut dan digunakan untuk membiayai pengeluaran
UU No.28 tahun 2007, pajak adalah umum.Berdasarkan pengertian pajak diatas,
kontribusi wajib kepada negara yang terutang dapat disimpulkan bahwa pajak adalah iuran
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat wajib dari rakyat kepada negara yang
memaksa berdasaran Undang-Undang, didasarkan pada undang-undang yang bersifat
dengan tidak mendapatkan imbalan secara memaksa dengan tanpa imbalan jasa
langsung dan digunakan untuk keperluan langsung dan digunakan untuk membiayai
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran keperluan negara yang diperuntukkan untuk
rakyat. Menurut Mardiasmo yang dikutip kesejahteraan seluruh masyarakat. Menurut
oleh Edy (2017) bahwa: “Pajak adalah iuran Wulandari sebagaimana yang dikutip oleh
rakyat kepada kas negara berdasarkan Wardani dan Wati (2018), pajak memiliki
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dua fungsi utama, yaitu: fungsi budgetair
dengan tidak mendapat jasa timbal yang digunakan untuk membiayai seluruh
(kontraprestasi) yang langsung dapat pengeluaran rutin maupun pembangunan
ditunjukan dan digunakan untuk membayar negara dan fungsi reguleren yang digunakan
pengeluaran umum. Menurut Fitriah dan untuk mengatur kebijakan pemerintah dalam
Nyayu Ismi (2014), pajak adalah iuran atau bidang sosial dan ekonomi.

34
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022

Pajak memegang peran penting dalam E-Commerce merupakan aktivitas


pembangunan nasional dikarenakan belanja online dengan menggunakan jaringan
penghasilan negara salah satunya berasal internet serta cara transaksinya melalui
berasal dari pungutan pajak.Pajak digunakan transfer uang secara digital (Adam and Astin,
untuk mendanai biaya pembangunan nasional 2019). Menurut Kasmi dan Candra (2017), E-
seperti pembagunan jalan tol, pembangunan Commerce merupakan suatu set dinamis
sekolah, pembangunan rumah sakit, teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
pembangunan saluran irigasi, pembangunan menghubungkan perusahaan, konsumen, dan
bendungan, dan lain sebagainya.Pajak komunitas tertentu melalui transaksi
penting untuk menjadikan negara lebih maju elektronik dan perdagangan barang,
dan sejahtera.Oleh karena itu, pemerintah pelayanan, dan informasi yang dilakukan
perlu memperhatikan perkembangan pajak di secara elektronik. Dengan demikian dapat
Indonesia dan menciptakan strategi-strategi disimpulkan bahwa E- Commerce adalah
yang dinilai efektif dalam mengoptimalkan kegiatan perdagangan melalui media internet
penerimaan pajak dari tahun ke tahun. yang menghubungkan instansi, pribadi, dan
komunitas tertentu dengan menerapkan
1.2. Tinjauan Pustaka sistem pembayaran secara digital maupun
1.2.1. Witholding Tax COD (Cash On Delivery)
Witholding Tax (WHT) adalah sistem Jenis-jenis E-Commerce, diantaranya
pemungutan pajak yang memberi wewenang adalah: E-Commerce B2B, E-Commerce B2C,
kepada pihak ketiga yang ditunjuk sebagai E- Commerce C2C, E-Commerce C2B, dan
pemungut atau pemotong pajak sebagainya. Mahir (2015) mengklasifikasi
(Cheisviyanny, 2020). Pajak yang telah bisnis E- Commerce di Indonesia yang terdiri
dipotong oleh pihak ketiga nantinya akan dari: Listing/ iklan baris (OLX,
disetorkan oleh pihak ketiga kepada negara di Berniaga.com); Online Marketplace
akhir tahun. (Tokopedia, Bukalapak); Toko Online
Witholding Tax menjadi alternatif bagi (Lazada); dan sebagainya.
pemerintah dalam memungut pajak karena Menurut Kasmi dan Candra (2017)
adanya sistem WHT sangat membantu kelebihan E-Commerce dibagi menjadi
pemerintah dalam mengurangi biaya tiga.Pertama, kelebihan bagi organisasi: (1)
pemungutan pajak.Kesuksesan pelaksanaan Penggunaan E-Commerce dapat memperluas
pemungutan pajak bergantung pada pihak pasaran hingga taraf internasional, (2)
ketiga yang telah ditunjuk.berbeda dengan Penggunaan E-Commerce dapat mengurangi
sistem self assessment yang memberikan biaya pembuatan, (3) Penggunaan E-
kepercayaan utuh kepada wajib pajak untuk Commerce dapat meningkatkan brand
menghitung, membayar, dan melapor setiap perusahaan, dan (4) Penggunaan E-
wajib pajaknya secara mandiri. Commerce dapat mempercepat dan efesiensi
Berlakunya sistem WHT telah diatur proses bisnis. Kelebihan E-Commerce yang
dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak kedua adalah kelebihan bagi Pelanggan: (1)
No.Per-70/PJ/2007. Sedangkan implementasi Dapat memberikan pelayanan tanpa adanya
WHT diatur dalam UU No.7 tahun 1983 batasan waktu, (2) Mampu memberikan
tentang perlakuan withholding tax dalam pilihan serta kecepatan dalam pengiriman,
pajak penghasilan: terhadap angsuran dan (3) Dapat memberikan informasi lebih
pembayaran pajak dan pemungutan pajak cepat. Kelebihan yang terakhir adalah
final. Objek-objek yang termasuk ke dalam kelebihan bagi masyarakat: (1) Tidak
WHT diantaranya: PPh pasal 21, PPh pasal perlunya perjalanan dalam kegiatan jual beli,
22, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPh pasal 4 (2) Dapat mengurangi biaya produk, dan (3)
ayat 2, dan PPh pasal 15. Dapat membantu pemerintah dalam
memberikan pelayanan publik.
1.2.2. E-Commerce

35
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022

METODE PENELITIAN untuk membayar pajak. Oleh karena itu,


Metode pendekatan dalam penulisan pemerintah perlu lebih lagi melakukan usaha
karya ilmiah ini menerapkan metode dalam menyuluhkan WHT yang masih belum
pendekatan kualitatif dengan menggunakan banyak diketahui oleh masyarakat luas.
teknik pengumpulan data berupa penelitian Selain itu, kebijakan diberlakukannya
kepustakaan, yaitu dengan mengobservasi sanksi yang tegas pada pemotong perlu
dan mengutip penelitian-penilitian yang telah diimbangi dengan pemberian reward untuk
dilakukan sebelumnya. Sumber-sumber yang pemotong yang selama ini selalu disiplin dan
terkait tak lain adalah sumber-sumber yang taat dalam menjalankan kewajibannya.
berasal dari jurnal-jurnal yang dimuat di Pemberian reward ini dilakukan dengan
internet. maksud agar pemotong tidak merasa
terbebani dengan amanat yang diberikan
2. HASIL DAN PEMBAHASAN dalam ketentuan WHT (Darmayasa,
Terdapat dua usulan terkait strategi Aneswari dan Yusdita, 2015) dan pemotong
untuk mengoptimalisasikan penerimaan pajak, dapat lebih giat lagi dalam melaksanakan
diantaranya: (1) Memaksimalkan penerapan kewajibannya sebagai pelaku dari WHT.
sistem WHT dan (2) Pengenaan pajak Selain itu, perluasan taxe base yang
perdagangan elektronik (E-Commerce). dapat dijangkau melalui pemotongan WHT
2.1. Memaksimalkan Penerapan Sistem juga perlu dilakukan mengingat masih ada
WHT. beberapa jenis pajak non final yang
Wilayah Indonesia yang luas memungkinkan untuk dirubah menjadi pajak
menyebabkan pemerintah sulit untuk final yang kedepannya mekanisme
melakukan pengawasan dan mengontrol perpajakannya akan semakin mudah.
perpajakan.Oleh karenanya, Witholding Tax
(WHT) sangat diperlukan untuk 2.2. Pengenaan Pajak Perdagangan
mempermudah pengawasan dan mengontrol elektronik (E-Commerce)
perpajakan. Perkembangan perdagangan
Pelaksanaan WHT akan elektronik/ E-Commerce di Indonesia
mempermudah proses pengawasan sebab DJP sangatlah pesat. Pada tahun 2021,
hanya fokus pada para pemotong pajak yang berdasarkan data dari IDXChannel- Asosiasi
jumlahnya tidak sebanyak WP sehingga E-Commerce Indonesia (idea), pertumbuhan
proses penarikan pajak akan lebih efektif dan E-Commerce di Indonesia meningkat lebih
efisien. (Darmayasa, Aneswari dan Yusdita, dari 40%, seiring dengan era digitalisasi yang
2015). semakin berkembang. Secara prinsip tidak
Selain itu, pelaksanaan WHT juga ada perbedaan atau peraturan perpajakan baru
memiliki manfaat lain, yaitu: WHT secara terhadap transaksi E-Commerce dan bisnis
tidak langsung dapat meningkatkan konvenisonal (Adam and Astin, 2019). Oleh
kepatuhan wajib pajak secara sukarela dalam karena itu, hak dan kewajiban pajak yang
membayar pajak dan mengurangi biaya diberatkan bagi pelaku bisnis konvensional
pengeluaran pemungutan pajak oleh tentu akan berlaku sama bagi pelaku bisnis E-
pemerintah dikarenakan pajak dipungut Commerce.
secara otomatis melalui WHT. Hak dan kewajiban pajak bagi para
WHT berkontribusi sekitar 80% pelaku bisnis E-Commerce diantaranya
terhadap penerimaan pajak (Cheisviyanny, adalah terdaftar sebagai wajib pajak dan
2020).Akan tetapi, sampai saat ini penerapan harus memiliki NPWP bagi pelaku bisnis
WHT masih kurang maksimal. Hal ini online yang sudah memenuhi persyaratan
dikarenakan sedikitnya penyuluhan oleh sebagai wajib pajak.Hal ini sesuai dengan
pemerintah kepada masyarakat akan WHT, Peraturan Pemerintah nomor80 tahun 2019.
sehingga baik pemungut maupunyang Peraturan ini memang tidak berfokus dalam
dipungut tidak mengerti akan kewajibannya pengenaan pajak E-Commerce, tetapidalam

36
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022

pasal 11 jelas disebutkan bahwa para pelaku Penerimaan Pajak Dari Kegiatan
bisnis yang melakukan perdangan melalui E- Perdagangan Melalui Sistem Elektronik”,
Commerce berkewajiban memiliki Nomor Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak
Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang artinya, yang dikenakan atas konsumsi di dalam
apabila penghasilan pelaku usaha di atas negeri, baik konsumsi Barang Kena Pajak
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), (BKP) maupun konsumsi Jasa Kena Pajak
pelaku usaha berkewajiban membayar dan (JKP).
melaporkan pajak secara tepat waktu Kewajiban pelaku E-Commerce
(Febrianti, Mutaqqin and Cahyadini, 2021). sebagai pengusaha kena pajak adalah
Setelah terdaftar sebagai Wajib Pajak, memungut PPN atas setiap transaksi
pengusaha E-Commerce wajib untuk penyerahan barang dan jasa kena pajak yang
mencatat kegiatan operasional usahanya dilakukan. Pelaku E-Commerce dikukuhkan
dalam bentuk pembukuan sehingga dapat menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)
diketahui besarnya peredaran usaha dan apabila memiliki omzet melibihi Rp 4,8
keuntungan bersihnya sebagai dasar miliar dalam setahun.
perhitungan PPh terutang dalam satu tahun Menurut Adam dan Astin (2019),
pajak (Adam dan Astin, 2019). jenis-jenis transaksi E-Commerce yang
Menurut UU No.2 tahun 2020 pasal 4 ayat dilakukan melalui website dan dapat
(1), pajak yang dipungut melalui E- dikenakan PPN diantaranya adalah: (1)
Commerce, yaitu: Pajak Penghasilan (PPh) Pemesanan Elektronik dan downloadatas
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). produk digital; (2) Proses pemesanan barang
elektronik atas barang tak berwujud; (3)
1. Pemungutan PPh Kegiatan update dan penambahan
UU No. 36 Tahun 2008 tentang pajak kelengkapan atas suatu software; (4) Bantuan
penghasilan sebagaimana dikutip oleh teknik yang dilakukan secara online; (5)
Dotulong dkk (2014), Pajak Penghasilan Konsultasi jasa pelanggan; (6) Transaksi
(PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap pembayaran atas fee iklan yang muncul; (7)
subjek pajak atas penghasilan yang diperoleh Penempatan katalog oleh merchant secara
dalam periode satu tahun. online; dan masih banyak lagi.
Dalam e-commerce pemotongan pajak
dilakukan pada pembayaran imbalan atas jasa 3. KESIMPULAN
penyediaan tempat dan waktu dalam media Dari pembahasan di atas, dapat
elektronik untuk penyampaian informasi, disimpulkan bahwa penerimaan pajak dapat
pembayaranimbalan atas jasa perantara dioptimalisasikan melalui berbagai cara.
pembayaran atau fee transaksi, dan Pertama, penerimaan pajak dapat
pembayaran imbalan atas jasa lain apabila dioptimalkan melalui pengoptimalkan
melibatkan pihak lain (2019). Jenis-jenis penerapan sistem withholding tax (WHT).
pajak yang termasuk adalah PPh pasal 21, Pengoptimalan sistem WHT dilakukan
PPh pasal 23, PPh pasal 26, dan PPh pasal 4 dengan beberapa skema, diantaranya: (1)
ayat 2. Besarnya tarif pajak yang berlaku Diadakannya penyuluhan yang menyeluruh
adalah 5% sampai dengan 30% (sesuai oleh pemerintah kepada masyarakat luas
dengan penghasilan kena pajak yang tentang WHT dan pentingnya membayar
diperoleh) bagi Wajib Pajak orang pribadi pajak, termasuk membayar pajak dengan
dan 25% dari laba bersih usaha bagi Wajib memungut atau dipungut melalui WHT; (2)
Pajak Badan. Pemberian reward kepada pemotong pajak
yang disiplin dan taat; dan (3) Perluasan taxe
2. Potongan PPN base dengan mengubah beberapa pajak non
Menurut Supramono dan Damayanti final yang memungkinkan untuk dirubah
yang dikutip oleh Febrianti dkk dalam jurnal menjadi pajak final. Kedua, penerimaan pajak
“Strategi Pemerintah Dalam Meningkatkan dapat dioptimalisasikan melalui pengenaan

37
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022

pajak pada perdagangan elektronik.Pada 10.31092/jpi.v4i1.821.


perdagangan elektronik/ e-commerse, pajak
yang dipungut adalah PPh dan PPN dengan Darmayasa, I. N., Aneswari, Y. R. and
menerapkan tarif sesuai dengan ketentuan Yusdita, E. E. (2015) ‘Simposium
yang berlaku. Nasional Perpajakan

4. UCAPAN TERIMA KASIH (SNP) 5 Universitas Trunojoyo, Madura 12


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Nopember 2015’, pp. 1–20.
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Dotulong, S., Paengemanan, S. S. and
jurnal yang berjudul “Strategi Pemerintah Sabijono, H. (2014) ‘Penerapan
dalam Mengoptimalisasi Penerimaan Pajak” Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
dengan baik. ( Pph ) Pasal 21 Pada Pt. Bank
Penulis menyadari bahwa adanya Mandiri (Persero) Tbk Cabang
kekurangan dan kendala selama proses Dotulolong Lasut’, Jurnal Riset
penulisan karya ilmiah ini. Namun, atas Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
berkah rahmat dari Allah SWT dan Akuntansi, 2(1), pp. 457–468.
bimbingan serta dukungan dari berbagai
Edy, Yanuar Adi Putra, D. R. (2017)
pihak, penulis mampu menyelesaikan karya
‘Kepatuhan Pelaporan Pajak
ilmiah ini dengan baik. Pada kesempatan ini,
Penghassailan Tahunan Orang Pribadi
penulis mengucapkan terima kasih yang
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
Penjaringan Tahun 2015-2016’,
telah memberikan bimbingan, pemikiran,
Jurnal Ilmiah Untuk Mewujudkan
pengarahan, dan dukungan dalam proses
Masyarakat Madani, 4(1), pp. 1689–
pembuatan karya ilmiah ini, terutama kepada:
1699. Available at:
1. Ibu Erna Chotidjah Suhatmi, SE. M.Ak
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/587
selaku dosen pengampu mata kuliah
-1029-1-SM.pdf.
perpajakan yangtelah memberikan
bimbungan dan arahan dalam penulisan Febrianti, Y. K., Mutaqqin, Z. and Cahyadini,
ini. A. (2021) ‘Strategi Pemerintah Dalam
2. Kedua orang tua yang telah memberi Meningkatkan Penerimaan Pajak Dari
dukungan secara moril maupun materil Kegiatan Perdagangan Melalui Sistem
dalam menyusun karya ilmiah ini. Elektronik’, Jurnal Poros Hukum
Padjadjaran, 3(1), pp. 69–84. doi:
5. DAFTAR PUSTAKA 10.23920/jphp.v3i1.668.

Fitriah, N. I. (2014) ‘Pengaruh Peraturan


Adam, D. V. and Astin, I. P. (2019) Pemerintah No 46 Tahun 2013
‘Kebijakan Pengenaan Pajak Atas Terhadap PenerimaanPajak Di Kpp
Transaksi Perdagangan Online (E- Pratama Kayu Agung’, Tesis, pp. 6–
Commerce)’, Prosiding FRIMA 19.
(Festival Riset Ilmiah Manajemen dan
Akuntansi), (2), pp. 220–226. doi: Kasmi, K. and Candra, A. N. (2017)
10.55916/frima.v0i2.38. ‘Penerapan E-Commerce Berbasis
Business To ConsumersUntuk
Cheisviyanny, C. (2020) ‘Memulihkan Meningkatan Penjualan Produk
Penerimaan Pajak Pasca Pandemi Makanan Ringan Khas Pringsewu’,
Covid-19’, JURNAL PAJAK Jurnal AKTUAL,15(2), p. 109. doi:
INDONESIA (Indonesian Tax Review), 10.47232/aktual.v15i2.27.
4(1), pp. 21–28. doi:

38
e-ISSN. 2807-5609 Jurnal Bismak Volume 2 No.1. Januari 2022

Mahir, P. (2015) ‘Klasifikasi Jenis-Jenis DENGAN PENGETAHUAN


Bisnis E-Commerce’, Jurnal Neo-bis, PERPAJAKAN SEBAGAI
9(2), pp. 32–40. Available at: VARIABEL INTERVENING (Studi
https://journal.trunojoyo.ac.id/neo- Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di
bis/article/view/1271. KPP Pratama Kebumen)’, Nominal,
Barometer Riset Akuntansi dan
Wardani, D. K. and Wati, E. (2018) Manajemen,
‘PENGARUH SOSIALISASI 7(1).doi:10.21831/nominal.v7i1.1935
PERPAJAKAN TERHADAP 8.
KEPATUHAN WAJIB PAJAK

39

Anda mungkin juga menyukai