MSMEs in Indonesia are currently the safety valve for the national economy. Currently, MSMEs
are the dominant economic sector in Indonesia. MSMEs certainly have an obligation to the state,
namely conducting tax transactions. This tax transaction includes making tax invoices, paying
taxes, and reporting taxes. Tax transactions carried out by MSMEs are already in the tax system.
But now there is an online tax website that is the main system in the taxation process for both
businesses and individuals. From the results of the research, it was found that the online tax
website is quite effectively applied and used by MSMEs. This is because the online tax website
contains all the features of tax transactions from e-Invoices to tax reporting. Therefore, the online
tax website is considered quite effective because it is in line with the government's vision and
mission to digitize the system.
UMKM di Indonesia saat ini menjadi katup pengaman perekonomian nasional. Saat ini UMKM
menjadi sektor perekonomian yang dominan di Indonesia. UMKM tersebut tentu memiliki
kewajiban terhadap negara yaitu melakukan transaksi perpajakan. Transaksi perpajakan ini
meliputi pembuatan faktur pajak, pembayaran pajak, dan pelaporan pajak. Transaksi perpajakan
yang dilakukan pihak UMKM sudah berada di dalam sistem perpajakan. Tetapi saat ini muncul
website online pajak yang menjadi sistem utama dalam proses perpajakan baik bagi usaha
maupun perorangan. Dari hasil yang dilakukan penelitian didapatkan bahwa website online pajak
cukup efektif diterapkan dan digunakan oleh pihak UMKM. Hal ini karena website online pajak
memuat semua fitur transaksi perpajakan dari e-Faktur hingga pelaporan pajak. Oleh sebab itu
website online pajak dianggap cukup efektif karena sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk
digitalisasi sistem.
Untuk jenis data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari pengambilan survey atau angket terhadap beberapa
UMKM yang berada di Wilayah Surabaya Utara. Sedangkan untuk Data Sekunder diperoleh
dari pencarian melalui internet terkait hal-hal yang bersangkutan. Dalam penelitian ini hanya
ada satu variable bebas yaitu, variable efektivitas. Sedangkan untuk variable yang terikat
adalah variable tingkat kepatuhan wajib pajak. Untuk metode yang digun akan penulis dalam
melakukan analisis data yaitu menggunakan bantuan aplikasi SPSS 20 serta untuk
penjelasannya, penulis menggunakan pendekatan deskriptif teoritis guna mengambil
kesimpulan dari hasil analisis data.
Gambar 2. Diagram Peran yang melakukan sistem perpajakan pada UMKM di Surabaya
Utara
Hasil perhitungan data survey yang diberikan kepada 30 UMKM diolah dengan bantuan
aplikasi SPSS 20. Dengan hasil pengolahan sebagai berikut.
Tabel 2 Hasil perbandingan aspek kemudahan dalam pemakaian sistem e-filling dan
website online pajak
A1 A2 Persentase
(Kemudahan e-filing) (Kemudahan website)
Valid 30 30
N Missin 0 0 100%
g
Mean 3,6 4,2 60%
Dilihat pada tabel 1 menunjukkan hasil bahwa penilaian aspek kemudahan UMKM
dalam pemakaian sistem e-filling sebesar 3,6 yang menunjukkan bahwa sebenarnya sistem
e-filling tersebut dinilai mudah untuk digunakan bagi UMKM dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Sedangkan untuk penilaian aspek kemudahan UMKM dalam pemakaian
website online pajak sebesar 4,2 yang menunjukkan bahwa sebenarnya website online
pajak tersebut dinilai lebih mudah untuk digunakan bagi UMKM dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Dengan nilai presentase kenaikan aspek penilaian kemudahan yaitu
sebesar 60%.
Untuk indikator kedua, yaitu perbandingan aspek kebermanfaatan dalam pemakaian
sistem e-filling dengan website online pajak. Proses penilaian aspek kebermanfaatan ini
juga menggunakan skala likert 1-5 dengan penjelasan skala sebagai berikut.
Tabel 1 Acuan Skala likert
Skala Keterangan
1 Sangat tidak bermanfaat
2 Tidak bermanfaat
3 Cukup bermanfaat
4 Lebih bermanfaat
5 Sangat bermanfaat
Hasil perhitungan data survey yang diberikan kepada 30 UMKM diolah dengan bantuan
aplikasi SPSS 20. Dengan hasil pengolahan sebagai berikut.
Tabel 3 Hasil perbandingan aspek kebermanfaatan dalam pemakaian sistem e-filling
dan website online pajak
A1 A2 Persentase
(Kebermanfaatan (Kebermanfaatan
e-filing) website)
Valid 30 30
N 100%
Missing 0 0
Mean 3,1 3,9 80%
Dilihat pada tabel 2 menunjukkan hasil bahwa penilaian aspek kebermanfaatan UMKM
dalam pemakaian sistem e-filling sebesar 3,1 yang menunjukkan bahwa sebenarnya sistem
e-filling tersebut dinilai cukup bermanfaat untuk digunakan bagi UMKM dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya. Hal tersebut juga dinilai sama pada pemakaian website online
pajak dengan nilai 3,9 yang berarti bahwa website online pajak cukup bermanfaat untuk
digunakan bagi UMKM dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Akan tetapi, hal ini
mengalami kenaikan dengan presentase kenaikan yaitu 80% dari aspek kebermanfaatan e-
filling dengan website online pajak.
Untuk indikator ketiga, yaitu tingkat kepatuhan wajib pajak dengan menggunakan
website online pajak. Dengann hasil perolehan data sebagai berikut.
Gambar 3. Data UMKM yang melakukan pembayaran pajak tepat waktu
Berdasarkan data yang diperoleh dari dua grafik diatas, maka tingkat kepatuhan wajib
pajak UMKM, baik dalam melakukan proses pembayaran pajak maupun pelaporan pajak
mengalami kenaikan saat menggunakan website online pajak. Tingkat kenaikannya sebesar
25% dari penggunaan e-filling.
4.2. Pembahasan
Untuk proses pembahasan dan pembuktian hipotesis, dilakukan dengan meninjau hasil
olah data pada tiap-tiap indikator yang mewakili tiap-tiap hipotesis dengan skala efektivitas.
Berdasarkan Indikator pertama, hasil data survey terkait aspek kemudahan dalam
penggunaan website online pajak untuk UMKM dalam melakukan pemenuhan kewajiban
perpajakannya yaitu 4,2 atau 60%. Sehingga jika ditinjau dari skala efektivitas menurut
Litbang Depdagri (1991) jika rasio efektivitas diantara 60% hingga 80%, maka website
tersebut dinyatakan cukup efektif dalam aspek kemudahan pemakaiannya bagi UMKM.
Sehingga untuk hipotesa pertama yaitu, H1: Website Online Pajak lebih mudah digunakan
UMKM dalam melakukan pemenuhan kewajiban pajak daripada sistem sebelumnya dapat
diterima dan dinyatakan valid.
Berdasarkan Indikator kedua, hasil data survey terkait aspek kebermanfaatan dalam
penggunaan website online pajak untuk UMKM dalam melakukan pemenuhan kewajiban
perpajakannya yaitu 3,9 atau 80%. Sehingga jika ditinjau dari skala efektivitas menurut
Litbang Depdagri (1991) jika rasio efektivitas diantara 60% hingga 80%, maka website
tersebut dinyatakan cukup efektif dalam aspek kebermanfaatan pemakaiannya bagi UMKM.
Sehingga untuk hipotesa kedua yaitu, H2: Website Online Pajak meningkatkan kesadaran
UMKM sebagai wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya dapat diterima dan
dinyatakan valid.
Berdasarkan Indikator ketiga, hasil data survey terkait yaitu tingkat kepatuhan wajib
pajak dengan menggunakan website online pajak. Tingkat kepatuhan wajib pajak UMKM
saat menggunakan website online pajak mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan
dengan penggunaan e-filling. Sehingga untuk hipotesa ketiga yaitu, Website Online Pajak
mendukung tujuan pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik dan tanggap terhadap
UMKM yang melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya dapat diterima dan
dinyatakan valid.
Berdasarkan hasil pemaparan diatas, mengenai pernayataan kebenaran tiga hipotesa, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa website online pajak dinilai efektif untuk digunakan UMKM
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur yang
disediakan website online pajak sangat membantu pihak UMKM yang masih belum mengerti
dan paham mengenai kewajiban perpajakannya. Hal ini meliputi pembuatan faktur pajak,
pembayaran pajak, dan pelaporan pajak UMKM.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang diperoleh di atas, menyatakan bahwa website online pajak
menjadi salah satu rekomendasi aplikasi utama untuk pihak UMKM dalam melakukan
proses transaksi perpajakan. Yang berarti bahwa website online pajak dinilai cukup efektif
dalam membantu UMKM melakukan proses transaksi perpajakan. Hal ini sejalan dengan
visi dan misi pemerintah untuk memberlakukan proses digitalisasi dan integrasi sistem.
Karena selama ini, sistem perpajakan dibedakan berdasarkan jenis proses transaksinya.
Sehingga saat ini website online pajak menjadi sistem yang memuat seluruh fitur untuk
semua jenis proses transaksi perpajakan. Selain itu, disana juga terdapat fitur konsultasi
perpajakan bagi pemilik UMKM yang kurang memahami proses transaksi perpajakan.
Sehingga Pemilik UMKM dapat bertanya kepada konsultan pajak mengenai proses
perpajakan dimanapun dan kapanpun