At-tawassuth atau Sikap Tengah-tengah tidak ekstrem kiri ataupun ekstrim kanan
At-tawazun atau Seimbang Dalam Segala Hal Terrnasuk dalam penggunaan dalil 'aqli (dalil yang
bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis).
Al-i'tidal atau Tegak Lurus
Mengikuti ijma’
2. Ahlussunnah wal jamaah sebagai firqah dalam islam adalah pengikut. Imam Abul
Hasan Al Asy'ari dan Imam Abu Manshur Al Maturidi
3. Golongan yang selamat yang dimaksud adalah al-Jama'ah disertai dengan ittiba'
sunnah sehingga dinamai Ahlu as-Sunnah wa al-Jama'ah. Mereka adalah
golongan yang dijanjikan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan keselamatan
di antara golongan-golongan yang ada
4. dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut pembunuhan Usman
bin Affan yang berbuntut pada penolakan muawiyah atas
kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
5. Menjaga akhlak kita terhadap orang tua dan guru.
6. sikap syaja’ah atau berani (antara penakut dan ngawur atau sembrono), sikap tawadhu' (antara
sombong dan rendah diri) dan sikap dermawan (antara kikir dan boros).
7. a. Tidak mencegah, bahkan menganjurkan usaha memperdalam penghayatan ajaran Islam, selama
menggunakan cara-cara yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
b. Mencegah sikap berlebihan (ghuluw) dalam menilai sesuatu.
c. Berpedoman kepada Akhlak yang luhur.
8. Bidang fiqih:
Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad Ibnu Hambal
bidang tasawuf: Imam al Junaid al Baghdadi dan Imam al Ghazali
Bidang aqidah: Abu Hasan Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi
9. Mengimani sifat wajib allah. Percaya dan meyakini serta melakukan dengan Tindakan
terhadap rukun iman
10. beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul- rasul-Nya,
Hari Akhir dan Taqdir baik dan buruknya
a. Keseimbangan dalam penggunaan dalil ‘aqli dan dalil naqli.
b. Memurnikan akidah dari pengaruh luar Islam.
c. Tidak gampang menilai salah atau menjatuhkan vonis syirik, bid’ah apalagi
kafir.
11.
12.M. Hasyim Asy’ari : beliau merupakan kyai asal Teburieng Jombang.
Beliaulah sang deklarator bedirinya NU.
KH. Abdul Wahhab Chasbullah : beliau merupakan kyai asal Tembak
Beras Jombang. Beliau sosok inisiotor dan motorik berdinya NU.
Sebelum NU, Nahdlatul Wathon, Syubbanul Wathon, dan Nahdlatut
Tujar telah lahir melalui tangan Kyai Wahhab. Sebagai khatib awal
KH. BISRI SYANSURI: Rais Aam NU
13. KH. Abdul Wahhab Chasbullah: Panglima Laskar Hizbullah
dan Gerakan Pemuda Ansor
KH. BISRI SYANSURI: anggota Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) mewakili Masyumi, menjadi anggota Dewan Konstituante,
ketua Majelis Syuro Partai Persatuan Pembangunan
14. Tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut faham
Ahlusunnah wal Jama'ah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan
demi kemaslahatan, kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.
15. arena Nahdlatul Ulama adalah organisasi kumpulan para Ulama. setiap hal
diputuskan melalui musyawarah mufakat. Setiap anggota dapat menyampaikan
pandangan dan aspirasinya, serta berkontribusi Dalam pengambilan keputusan
16. Tawasut: Moderat (terlepas dari dua titik ekstrim); Tawazun: memakai pertimbangan
tekstual (Al-Quran, Hadist) dan Nalar Akal; I'tidal: tegak Lurus Atau stabil.
17. M. Hasyim Asy’ari : PENDIRI PONDOK PESANTREN TEBU IRENG
JOMBANG
KH. Abdul Wahhab Chasbullah: pelopor berdirinya taswirul afkar
KH. BISRI SYANSURI: pelopor ponpes putri
18. NU sebagai organisasi keagamaan yang kegitannya tidak terbatas pada bidang agama saja
tapi juga pada bidang kemasyarakatan,
19. Mabadi Khaira Ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter warga NU
melalui upaya penanaman nilai-nilai luhur yang digali dari paham keagamaan NU.
20. Ash-shidqu. Butir ini mengandung arti kejujuran atau kebenaran, kesunguhann.
Jujur dalam arti satunya kata dengan perbuatan ucapan dengan pikiran. Apa
yang diucapkan sama dengan yang dibatin. Tidak memutarbalikkan fakta dan
meberikan informasi yang menyesatkan, jujur saat berpikir dan bertransaksi.
Mau mengakui dan menerima pendapat yang lebih baik.
Al-amanah wal wafa bil ‘ahdi. Yaitu melaksanakan semua beban yang harus
dilakukan terutama hal-hal yang sudah dijanjikan. Karena itu kata tersebut juga
diartikan sebagai dapat dipercaya dan setia dan tepat pada janji, baik bersifat
diniyah maupun ijtimaiyah. Semua ini untuk menghindarkan berapa sikap buruk
seperti manipulasi dan berkhianat. Manah ini dilandasi kepatuhan dan ketaatan
pada Allah.
Al-’Adalah. Berarati bersikap obyektif, proporsional dan taat asas, yang menuntut
setiap orang menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, jauh dari pengaruh
egoisme, emosi pribadi dan kepentingan pribadi. Distorsi semacam itu bisa
menjerumuskan orang pada kesalahan dalam bertindak. Dengan sikap adil,
proporsional dan obyektif relasi sosial dan transaksi ekonomi akan berjalan
lancar saling menguntungkan.
At–ta’awun. Tolong-menolong merupakan sendi utama dalam tata kehidupan
masyarakat, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain.
Ta’awun berarti bersikap setiakawan, gotongroyong dalam kebaikan dan dan
taqwa. Ta’awaun mempunyai arti timbal balik, yaitu memberi dan menerima.
Oleh karena itu sikap ta’awun mendorong orang untuk bersikap kreatif agar
memiliki sesuatu untuk disumbangkan pada yang lain untuk kepentingan
bersama, yang ini juga berarti langkah untuk mengkonsolidasi masyarakat.
Istiqamah, dalam pengertian teguh, jejeg ajek dan konsisten. Tetap teguh
dengan ketentuan Allah dan Rasulnya dan tuntunan para salafus shalihin dan
aturan main serta rencana yang sudah disepakati bersama. Ini juga berarti
kesinambungan dan keterkaitan antara satu periode dengan periode berikutnya,
sehingga kesemuanya merupakan kesatuan yang saling menopang seperti
sebuah bangunan. Ini juga berarti bersikap berkelanjutan dalam sebuah proses
maju yang tidak kenal henti untuk mencapai tujuan.
21. Sama seperti 20
22. pembinaan tata organisasi dan pengembangan kekuatan kader-kader
NU
23. SAMA SEPERTI 22
24. SAMA SEPERTI 20
25. Tahlil, doa, zikir, istighotsah, ziarah, syukuran, arwahan