1. Al-Shidqu
Sebagai salah satu sifat Rasulullah Saw. Al-Shidqu berarti jujur , benar ,
keterbukaan , tidak bohong dan satunya hati , kata dan perbuatan. Setiap warga NU
dituntut jujur semula pada diri sendiri dan kemudian kepada orang lain . Dalam
bermu’amalah dan berinteraksi harus bertegang teguh pada prinsipp al-shidqu sehingga
pihak lain tidak khawatir tertipu. Itulah yang dijalankan Rasulullah Saw saat menjalankan
bisnis Siti Khadijah dan beliau memperoleh sukses besar. Prinsip as-shidqu telah
dijalankan Rasulullah Saw sepanjang hidupnya.
2. Al-amanah wa al wafa bi al-‘ahdi
Al-amanah lebih umum meliputi semua beban yang harus dilaksanakan ,
baik ada perjanjian atau tidak. Sedangkan al-wafa bi al-‘ahdi hanya berkaitan
dengan perjanjian . Kedua istilah ini digabungkan untuk memperoleh satu
kesatuan pengertian yang meliputi dapat dipercaya memegang tanggung jawab ,
setia dan menepati janji . Seua ini untuk menghindari diri dari beberapa sikap
buruk , seperti manipulasi dan berkhianat dan dilandasi kepatuhan serta ketaatan
kepada Allah Swt.
Sebelum diangkat menjadi rasul , Nabi Muhammad Saw mendapat gelar
‘al-amin’ dari masyarakat karena diakui sebagai orang yang dapat diserahi
tanggung jawab.
3. Al-‘Adalah
Berarti bersikap adil , proporsional , objektif dan mengutamakan
kebenaran. Prinsip ini mengharuskan orang berpegang kepada kebenaran objektif
dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya , jauh dari pengaruh egoisme.
Setiap warga NU harus memegang kebenaran yang objektif dalam pergaulan
untuk mengembangkan kehidupan. Orang yang bersikap adil akan dipandang
orang lain sebagai tempat yang aman untuk berlindung dan tidak menjadikannya
ancaman. Warga NU yang bisa menjadi pengayom bagi masyarakatnya sekaligus
memudahkan membuka jalan kehidupannya.
4. Al-Ta’awun
Al-Ta’awun berarti tolong menolong atau sikap saling menolong diantara
sesame , setia kawan , gotong royong dalam kebaikan dan taqwa. Prinsip ini
mempunyai arti timbal balik yaitu memberi dan menerima. Oleh karena itu sikap
ta’awun mendorong orang untuk bersikap kreatif , agar memiliki sesuatu yang
dapat disumbangkan pada yang lain untuk kepentingan bersama sebagai langkah
mengkoordinasi masyarakat.
5. Al-Istiqamah
Al-Istiqamah berarti teguh , jejeg-ajek , dan konsisten. Tetap teguh dengan
ketentuan Allah Swt dan Rasul-Nya serta tuntutan para al-Salafus al-Salihin dan aturan
main serta rencana yang telah disepakati. Al-Istiqamah juga berarti berkesinambungan
dan keterkaitan antara satu perode dengan periode berikutnya.Berkelanjutan dalam
sebuah proses maju yang tidak kenal henti untuk mencapai tujuan. Semuanya merupakan
satu kesatuan yang utuh , yang saling menopang seperti sebuah bangunan.
C. STRATEGI PEMASYARAKATAN MABADI’U KHAIRA UMMAH
Mabadi’u khaira ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter
warga NU melalui penanaman nilai-nilai luhur yang digali dari paham keagamaan NU.
Gerakan Mabadi’u Khaira Ummah merupakan langkah awal dari pembentukan umat
terbaik.Penanaman Mabadi’u Khaira Ummah kepada warga NU harus dilaksanakan
secara intensif , terencana dan berkelanjutan melalui berbagai jalur yang dimiliki oleh
NU. Mabadi’u Khaira Ummah relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa dan
negara yang sasaran utamanya adalah pembangunan SDM. Keberhasilan pembangunan
bangsa ini akan bergantung pada upaya pembentukan manusia Indonesia , yang tidak
hanya memiliki skill saja tetapi juga watak dan karakter terpuji serta bertanggung jawab.
LATIHAN SOAL !
1. Apa yang dimaksud dengan Mabadi’u Khaira Ummah ?
2. Sebutkan tujuan Mabadi’u Khaira Ummah ?
3. Sebutkan prinsip-prinsip Mabadi’u Khaira Ummah ?
4. Menurut anda , mengapa warga NU dituntut untuk memiliki sifat jujur ? jelaskan
alasannya ?
5. Jika kalian menemui seseorang yang manupulatif , berbohong tidak amanah lalu
bagaimana sikap yang akan kalian lakukan ?