Anda di halaman 1dari 4

Pada Munas Alim Ulama NU di Lampung tahun 1992, tiga butir itu

PENGERTIAN MABADI' KHAIRA UMMAH DAN SEJARAH di tambah dengan dua butir lagi, yaitu: al-'adalah dan al-istiqamah. Juga ada
PERUMUSANNYA. informasi yang menyebutkan bahwa butir kedua adalah al-wafau bil ahdi,
Mabadi' Khaira Ummah artinya langkah-langkah awal menuju yang artinya tepat janji.
terwujudnya umat yang ideal (seperti yang dicita-citakan). Langkah-langkah Mabadi' khaira ummah dikampanyekan NU kerena didorong oleh
itu adalah perilaku (akhlak) yang diharapkan dimiliki oleh Nu dan kaum keinginan meningkatkan kualitas sumber daya manusia NU,terutama dalam
Nahdliyin. bidang perekonomian yang terbelakang jauh.
Mabadi' Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan ummat
terbaik (khaira ummah) yaitu suatu ummat yang mampu melaksanakan amar Mabadi' Khamsah
ma;ruf nahi munkar. Semula Mabadi' Khaira Ummah hanya tiga butir nilai utama,yaitu:
Dengan demikian Mabadi' Khaira Ummah sesuai dengan Firman Allah As-Shidqu,Al-Amanah wal Wafa bil' ahdi, dan At-ta'awun.Untuk menjawab
dalam surat Ali Imron ayat 110, yang artinya: tuntunan zaman dan timbulnya berbagai macam perubahan, maka perlu
"Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh ditambahkan butir-butir baru sebagai pelengkap.Butir-butir tambahan itu
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari munkar, dan beriman kepada Allah. telah disepakati dalam Munas Alim Ulama di bandar Lampung (21-25 januari
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara 1992) yaitu Al'-Adalah dan Al-Istiqamah. Dengan demikian,gerakan Mabadi'
mereka yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang Khaira Ummah NU saat ini berdiri atas lima butir nilai terpuji yang dapat
fasik." pula disebut sebagai "Al-Mabadi' Al-Khamsah" (Pancasila Mabadi) yaitu:
Gerakan Mabadi' Khaira Ummah sudah dilakukan oleh Nahdlatul Ulama' 1. As-Shidqu : kejujuran/kebenaran,kesungguhan keterbukaan
sejak tahun 1935. Pada waktu itu gerakan Mabadi' Khaira Ummah diarahkan 2. Al-Amanah: wal Wafa bil'ahdi : dapat dipercaya,setia dan tepat janji
kepada penggalangan warga untuk mendukung program pembangunan 3. Al-'Adalah : bersikap adil, proporsional, obyektif(tidak memihak),dan
ekonomi NU. taat asas (peraturan)
4. At-Ta'awun : tolong menolong, setia kawan dan gotong royong dalam
Sejarah Perumusan Mabadi Khaira Ummah kebaikan dan takwa.
Islam merupakan akhlakuk karimah, budi pekerti mulia pada tempat 5. Al-Istiqamah : konsisten, jejeg-ajeg, berkesinambungan dan
yang sangat tinggi, seakan-akan Rasulullah SAW diutus hanya untuk berkelanjutan.
membina akhlak yang mulia. Sementara itu kebutuhan utama NU akhir-akhir
ini semakin berkembang, sesuai dengan perkembangan NU sebagai suatu
organisasi massa yang besar.
Nahdlatul Ulama (NU) jika melakukan kegiatan pembinaan akhlak
dengan menanamkan serangkaian akhlak yang disebut "Mabadi' Khaira
Ummah" pada zaman kepimimpinan KH.Machfudz Shiddiq. pada waktu itu
Mabadi' Khaira Ummah baru terdiri dari 3 (tiga) butir (Trisila
Mabadi),yaitu: ash-shidqu, al-amanah, dan at-ta'awun.
Qoidah fiqhiyah tersebut menjadikan performa Islam sangat baik,
sehingga agama menjadi dinamis dan membumi, yang selalu actual di
PERILAKU WARGA NAHDLATUL ULAMA DALAM tengah-tengah masyarakat.
KEHIDUPAN SEHARI-HARI Umat Islam juga mengenal prinsip dasar keagamaan dengan
A. Kaidah Fiqhiyah Sebagai Dasar Pembentukan Perilaku menggunakan kaidah :
Nahdliyin
‫المحافظة على القديم الصالح واال خد بالجديد االصلح‬
Sebelum NU lahir telah terjadi akulturasi antara budaya local dan Artinya : Upaya pelestarian nilai-nilai yang baik di masa lalu dan
nilai Islam di tengah-tengah umat Islam Indonesia dari akulturasi itu melakukan adopsi nilai-nilai baru yang lebih baik.
terwujudlah menjadi tradisi baru yang mengakar di masyarakat.
Kelompok Islam ini menyatu dalam pola piker (Ittifaq al-ara’ wal- Qoidah tersebut merupakan instrumen bagi proses rekonsiliasi
madzhab) dan referensi tradisi social keagamaan (ittihad Al-ma’khad agama dan budaya. Agama dan budaya merupakan dua hal yang berbeda
wal-masyrab). serta mempunyai independensi tersendiri, agama berasal dari wahyu
Allah oleh karena itu bersifat suci dan permanen, sedangkan budaya
Dasar pembentukan prilaku etika moral kaum Nahdliyin yang adalah produk manusia yang selalu berubah-ubah dan dinamis.
bercirikan sikap tawasuth (tengah-tengah/moderat), tawazun
(seimbang), tasamuh (toleran) dan I’tidal (adil) merupakan implementasi Selanjutnya kaum nahdliyin mengenal kaidah :
dari kekukuhan mereka dalam memegang prinsip-prinsip keagamaan ‫الحكم يدور مع علته وجودا وعدما‬
(qoidah Al-Fiqhiyah) yang dirumuskan oleh ulama klasik, diantara Artinya : Sebuah keputusan itu terikat dengan sebabnya
prinsip-prinsip keagamaan tersebut adalah al’adatul Muhakkamah “ Maksudnya sebuah kebijakan yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh
(‫ ) العادة المحكمة‬artinya sebuah tradisi dapat menjelma menjadi reasoningnya, oleh karena itu sebuah keputusan tidak dapat berdiri
pranata sosial keagamaan. sendiri, ia sangat bergantung kepada alasan keputusan tersebut.
Maksudnya rumusan hokum yang tidak bersifat absolute dapat Kaidah lainnya adalah :
ditata selaras dengan subkultur sebuah komunitas masyarakat menurut
‫ادا تعارض مفسدتان رعي اعظمهما ضررا بارتكاب اخفهما‬
ruang dan waktunya dengan mengacu kepada kesejahteran dan kebaikan
Artinya : Jika terjadi kemungkinan komplikasi yang membahayakan maka
masyarakat tersebut, hal ini dapat dilakukan selama tidak kontradiktif
yang dipertimbangkan adalah resiko yang terbesar dengan cara
dengan prinsip qoidah umum dan prinsip universal.
melaksanakan yang paling kecil resikonya.
Qoidah Fiqhiyah :
Kaidah ini merupakan solusi untuk menghindari resiko buruk dengan
‫العادة المحكمة مالم يخالف الشرع‬ cara menghindari langkah-langkah ideal beresiko tinggi, setiap langkah
Artinya : Adat kebiasaan atau budaya itu bias dijadikan hokum selama kebijakan di tengah masyarakat selalu mengandung resiko, karena itu
tidak bertentangan dengan norma agama “ resiko buruk harus menjadi pertimbangan dengan cara memilih
kebijakan yang mempunyai dampak buruk paling ringan.
Kaum nahdliyain juga mengenal kaidah : 2. Warga NU berusaha menjaga kenurnian Aqidah Islam dari pengaruh
‫درء المفاسد مقدم على جلب المصالح‬ eksternal.
Artinya : Mencegah marabahaya lebih diutamakan dari pada meraih 3. Warga NU memahami konsep jalan tengah taqdir, yaitu percaya
kebaikan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas ketentuan Allah
Maksudnya masyarakat perlu memilih langkah menghindari bahaya sedangkan manusia mempunyai kewajiban untuk berusaha.
daripada mengupayakan kebaikan yang berisiko tinggi, prinsip ini Dibidang aqidah ini NU mengikuti Aswaja yang dipelopori oleh Imam
mendorong masyarakat untuk bertindak cermat dan tepat sehingga Abul Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi.
aktivitasnya benar-benar berdampak positif, baik bagi dirinya maupun
Dibidang syari’ah cirri perilaku warga NU adalah :
orang lain.
1. Berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Hadits , dengan cara
Kaidah lain :
menyandarkan diri kepada hasil ijtihad dan bimbingan para ulama.
‫تصرف االمام منوط بمصلحة الرعية‬
Artinya : Kebijakan pemimpin harus mengacu kepada kebaikan 2. Warga NU mentolelir perbedaan pendapat tentang furu’iyah dan
rakyatnya. mu’amalah ijtima’iyah selama tidak bertentangan dengan prinsip
agama.
Maksudnya seorang penguasa merupakan penjelmaan kepentingan
rakyatnya, ia bukanlah repreentasi dirinya sendiri, karena itu segala 3. Pada masalah yang sudah ada dalil nash yang shorih dan qothi (tegas
kebijakan yang diambil harus mengacu kepada kepentingan rakyat. dan pasti) tidak boleh ada campur tangan pendapat akal.

B. Perilaku Keagamaan NU Dalam bidang fiqih ini NU mengikuti jalan pendekatan (Al-Madzhab)
kepada salah satu dari madzhab empat, Imam Hanafi, Imam Malik,
Islam Aswaja merupakan prinsip utama NU, sedangkan formulasi Imam Syafi’I dan Imam Hanbali.
khitthah NU, mabadi’ Khoiro Ummah, dan beberapa kaidah fiqhiyah
merupakan tafsir atas prinsip utama yang diharapkan mampu Dibidang tasawuf atau akhlaq perilaku warga NU adalah:
mewujudkan kepribadian dan perilaku-perilaku warga NU. 1. Mempercayai bahwa antara syari’ah, aqidah dan tasawuf mempunyai
Perilaku keagamaan warga NU yang menggunakan system kaitan, bahkan syai’ah harus diutamakan daripada tasawuf.
bermadzhab memberikan spesifikasi di bidang Aqidah, Syari’ah dan 2. Menganjurkan usaha memperdalam penghayatan ajaran Islam
Tasawuf.
3. Mencegah ektrimisme yang dapat menjerumuskan orang kepada
Dibidang Aqidah cirri perilaku yang dikembangkan oleh warga NU penyelewengan aqidah dan syari’ah.
adalah :
4. Berpedoman pada akhlaq yang luhur dan selalu berada diantara dua
1. Mengembangkan keseimbangan antara logika dan teks ilahiyyah (Dalil ujung sikap yang tepat atau tathorruf.misal sikap Asy-syaja’ah
aqli dan Naqli), dengan pengertian dalil Aqli dipergunakan dan (berani) merupakan langkah tengah antara penakut (al-jubn) dan
ditempatkan di bawah dalil naqli. sembrono (at-tahawur).
Dalam bidang tasawuf/akhlaq NU mengikuti Imam Abul Qosim Al-
Junaidi Al-Baghdadi dan Imam Al-Ghozali serta Imam lain yang
sepaham.
C. Perilaku Kemasyarakatan
Aswaja adalah ajaran Islam yang murni sebagaimana yang diajarkan
oleh Rasulullah, dan diamalkan oleh beliu bersama para sahabatnya, oleh
karena itu dapat dipastikan bahwa karakter Aswaja sama sekali tidak
bergeser dari karakter agama Islam. Dasar pendirian NU menumbuhkan
sikap-sikap kemasyarakatan yang merupakan cirri perilaku
kemasyarakatan NU yaitu :
1. At-Tawassuth, artinya mengambil jalan tengah atau pertengahan,
bahwa NU tidak bersikap ekstrim kanan (berkedok agama) maupun
ekstrim kiri (komunis), karena kebajikan memang selamanya terletak
antara dua ujung.
2. Al-I’tidal, yang berarti tegak lurus tidak condong ke kanan dan
kekiri yang berarti keadilan.
3. At-Tasamuh, yang berarti toleran maksudnya bahwa NU toleran
terhadap perbedaan pandangan dalam masalah keagamaan, terutama
dalam hal-hal yang bersifat furu’yah atau khilafiyah.
4. At-Tawazun, berarti keseimbangan, tidak berat sebelah, tidak
berlebihan sesuatu unsure atau kekurangan unsure lain.
5. Amar Ma’ruf, berarti memiliki kepekaan untuk mendorong
perbuatan yang baik, berguna dan bermanfa’at bagi kehidupan.

TAUTAN WEB UTK BELAJAR NU KELAS XII :

https://www.academia.edu/36677469/Buku_Aswaja_KeNUan_SMA_M
A_kelas

Anda mungkin juga menyukai