Anda di halaman 1dari 9

Isim isyarah ( ‫م ال ا ر‬

‫شاَررةا‬ ‫س م‬
‫) اا س‬

OLEH :
Ahmad Risal SM S.Pd.I
ahmadrisalsmbizot@yahoo.co.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan arus kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu qowaidul
lughoh arabiyah kian sedikit peminatnya, dan semakin berjalanya waktu,
semakin sedikit orang yang dapat menguasai ilmu ini, padahal ilmu ini adalah
alat dari semua ilmu, karena dengan ilmu ini kita dapat membuka pada
sumber aslinya yaitu al-quran dan hadits, yang berbahasa arab. Maka dari itu
kita wajib mengetahui ilmu qowaidul lughoh, dan marilah kita bahas bersama
salah satu bab yang ada dalam qowaidul lughohdalam yaitu tentang isim
isyarah dan seluk beluknya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dinamakan isim isyarah itu ?


2. Apa saja lafad isim isyarah untuk menunjuk sesuatu?
3. Huruf apa saja yang menjadi tambahan pada isim isyarah itu?
4. Apa saja lafad isim isyarah untuk tempat?

C. Tujuan

1. Agar mengetahui isim isyarah.


2. Agar mengetahui kalimat isim isyarah untuk menunjuk sesuatu.
3. Agar mengetahui huruf yang menjadi tambahan pada isim isyarah.
4. Agar mengetahui kalimat-kalimat isim isyarah untuk tempat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Isim isyarah
Isim isyarah adalah kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu (kata
petunjuk)

Isim isyarah adalah isim yang menunjukkan arti yang dimaksud dengan
membutuhkan qorinah (tanda) isyarah hissiyah (isyarah yang dilakukan
dengan indera) dengan tangan atau dengan lainya, baik musyar ilaihnya
hadir atau isyarah ma’nawi (musyar ilaih ma’na) atau disebut juga dengan
musyar ilaih ghoiro hadir.

B. Isim isyaroh untuk sesuatu

‫ذا‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang mufrad dan mudzakkar.

‫ذى‬ = (ini), untuk menujuk sesuatu yang mufrad dan mu’annats.

‫ذه‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang mufrad dan mu’annts.

‫تى‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang mufrad dan mu’annts.

‫ته‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang mufrad dan mu’annts.

َ‫تا‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang mufrad dan mu’annts.

‫ذان‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang tasniyah dan mudzakkar ketika

rofa’

‫تاَن‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang tasniyah dan mu’annts ketika

rofa’

‫ذين‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang tasniyah dan mudzakkar ketika

nasob dan jer

‫تين‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang tasniyah dan mu’annats ketika

nasob dan jer

‫اولءا‬ = (ini), untuk menunjuk sesuatu yang jamak, baik mudzakkar

maupun mu’annts. Ia dibaca panjang menurut orang-orang Hijaz dan dibaca


pendek menurut orang-orang Tamim.

Contoh :

a. Yang menunjukkan musyar ileh mufrad mudzakkar:


‫ذا ولد نجيب‬ (Ini adalah anak yang cerdas)

‫علمت ذا الطاَلب المجتهد‬ (Aku mengajar murid yang rajin

ini)

‫اعجبت بذا الولد‬ (Aku kagum dengan anak ini)

b. Yang untuk mufrad muannas:

‫ذى طاَلبة مواظبة‬ (Ini adalah anak yang aktif)

‫ذه استاَذة مثاَلية‬ (Ini adalah ibu guru teladan)

‫تى سبورة سوداءا‬ (Ini adalah papan tulis hitam)[4]

‫تاَ سياَرة جديدة‬ (Ini adalah mobil baru)

‫ته مدرسة دينية‬ (Ini adalah Madrasah Diniyah)

c. Yang tasniyah mudzkkar:

‫قاَم ذان التلميذان‬ (Dua murid ini berdiri)

‫عاَشر ذين الوالدين بمعاَشرة طيبة‬ (Pergauilah kedua orang tua

ini dengan pergaulan yang baik)

‫اعجبت بذين الستاَذين‬ (Aku kagum dengan kedua guru ini)

d. Yang tasniyah muannas

‫تاَن الستاَذتاَن مباَشرتاَن‬ (Kedua ustadza ini bahagia)

‫وقرت طاَلباَت تين الستاَذتين خير توقر‬ (Para pelajar menghormati

dua orang ibu guru dengan penghormatan yang amat bagus)

‫كتاَب تين التلميذتاَن على المكتب‬ (Kitab kedua murid ini

di atas meja

e. Yang jama’ baik mudzakar/mu’anats, baik yang berakal/tidak berakal


‫( اولئك على هدى من ربهم و هم المفلحون‬Mereka itulah orang-
orang yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya dan mereka itulah orang-
orang yag beruntung)

‫ان السمع والبصر والفؤاد كل اؤلئك كاَن عنه مسئول‬


(Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, penglihatan dan hati, semuanya
itu akan diminta pertanggung jawabanya.

C. Huruf tambahan pada isim isyaroh

a. Tambahan Ha’ Tanbih (peringatan/perhatian)

Ha’ Tanbih itu boleh masuk pada semua isim isyaroh tersebut di atas seperti:

‫ذا‬ menjadi ‫هذا‬


‫ذه‬ menjadi ‫هذه‬
‫ذان‬ menjadi ‫هذان‬
‫ذين‬ menjadi ‫هذين‬
‫تاَن‬ menjadi ‫هاَتاَن‬
‫تين‬ menjadi ‫هاَتين‬
‫هؤلءا‬ menjadi ‫اولءا‬

b. Tambahan Kaf lil khitob (ada yang diajak bicara)

Apabila sesuatu yang ditunjuk itu berjarak jauh, maka perlu menambahkan
huruf kaf pada lafal-lafal Isim Isyaroh tersebut. Kaf tambahan itu berlaku
seperti kaf isim dhomir, berubah-ubah menurut sesuatu yang ditunjuk.
Contoh:

‫ذاك‬ untuk sesuatu yang mufrad mudzakkar.

‫ذاك‬ untuk sesuatu yang mufrad mu’annats.

َ‫ذاكما‬ untuk sesuatu yang tasniyah mudzakar/ mu’annas.


‫ذاكم‬ untuk sesuatu yang jamak mudzakkar.

‫ذاكن‬ untuk sesuatu yang jamak mu’annats.

c. Tambahan Lam

Isim isyarah boleh ditambahi lam sebelum kaf tersebut, boleh ditambahi
dengan lam sebelum kaf. Contoh:

‫ذاك‬ menjadi ‫ذالك‬


‫ذاك‬ menjadi ‫ذالك‬
َ‫ذاكما‬ menjadi َ‫ذالكما‬
‫ذاكم‬ menjadi ‫ذالكم‬
‫ذاكن‬ menjadi ‫ذالكن‬

Tambahan lam ini tidak boleh masuk pada isim isyaroh yang untuk tasniyah
dan jama’.

‫ذانك‬ menjadi ‫ذانلك‬


‫تاَنك‬ menjadi ‫تاَنلك‬
‫اولئك‬ menjadi ‫اولئاك‬

Sedangkan kaf, boleh masuk pada isim-isim isyarah yang untuk tasniyah dan
jama’, hanya untuk menunjuk sesuatu yang jauh. Contoh: ‫ واولئك‬,َ‫ تاَنكما‬,َ‫ذانكما‬
dan Begitu juga ketika masuk pada isim isyarah yang untuk mufrod, jika
didahului oleh ha’ tanbih, seperti: ‫ هذا‬menjadi ‫هذالك‬.

D. Isim isyarah untuk tempat

Isim isyarah untuk tempat yang dekat adalah:

َ‫هنا‬ = di sini

‫هناَ نقطة انطلقا لحركة اصلحاية‬ (Di sini titik tolak gerakan

pembaharuan)

َ‫ههنا‬ = di sini
‫ههناَ مركز رئايسى‬ (Di sini markas induk)

Sedangkan isim isyarah untuk menunjuk tmpat yang sedang adalah:

‫هناَك‬ = di situ

‫هناَك تلميذ ماَهر‬ (Di situ murid pintar)

‫ههناَك‬ = di situ

‫ههناَك استاَذ عاَلم‬ (Di sana ustadz berilmu)

Adapun untuk menunjuk tempat jauh adalah:

‫هناَلك‬ = di sana

َ‫هنا‬ = di sana

َ‫هنا‬ = di sana

‫ثم‬ = di sana[5]

Contoh :

‫درست العلوم الشرعية هناَلك لمدة ثلت سنين‬


(Saya mengajar ilmu agama di sana selama tiga tahun)

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

1. Isim isyarah adalah kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu (kata
tunjuk)

2. Isim isyaroh untuk sesuatu dan Isim isyarah untuk tempat diantarannya
‫ ذا‬dan lain-lain, untuk isim isyarah yang menunjukkan tempat diantaranya

‫ هناَك‬dan lain-lain.

3. Huruf tambahan pada isim isyaroh adalah Ha’ Tanbih


(peringatan/perhatian) Kaf lil khitob (ada yang diajak bicara) dan Tambahan
Lam ( menunjukkan ssuatu yang jauh)

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis menyarankan agar kita (khususnya


penulis sendiri hendaknya dapat mempelajari apa yang tertulis di makalah
ini.. Tentunya dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan, demi
tercapainya kesempurnaan saya berharap saran dan kritiknya, pembuatan
makalah ini belum sempurna, untuk itu pemakalah mohon maaf.

Daftar Pustaka

Al fiyah ibnu malik,1986, tej.M.Maftuhin jilid 1, Surabaya: Putra Jaya.

Al-Gholayayni Musthofa, 2007, Jami’ Ad-Durus Al-Arobiyyah, Beirut: Darul Fikr.

Muhammad Arra’ini Syamsudddin, 1234 H, Mutaimmah Ajjurumiyah tej. Fadlil


Sa’id An-Nadwi, Surabaya: Al-Hidayah.

SEDIKIT ARTIKEL SECARA SINGKAT.

‫سم إ ا ر‬
‫شاَررة‬ ‫اا س‬
ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)

Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad,


Mutsanna dan Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari
tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata Sambung.

Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:

1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: ‫=( هر ر‬ini).
‫ذا‬
Contoh dalam kalimat: ‫ب‬ ‫ =( هر ر‬ini sebuah buku)
‫ذا ك ارتاَ ب‬
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ‫=( ذ رل ا ر‬itu).
‫ك‬
Contoh dalam kalimat: ‫ب‬ ‫ =( ذ رل ا ر‬itu sebuah buku)
‫ك ك ارتاَ ب‬
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:

1) ‫جل ل ب‬
‫ هر ر‬menjadi: ‫=( هرذ اها‬ini). Contoh: ‫ة‬
‫ذا‬ ‫م ر‬
‫ =( هرذ اها ر‬ini sebuah majalah)
2) ‫ك‬ ‫=( ت ال س ر‬itu). Contoh: ‫ة‬
‫ ذ رل ا ر‬menjadi: ‫ك‬ ‫جل ل ب‬
‫م ر‬ ‫ =( ت ال س ر‬itu sebuah majalah)
‫ك ر‬

Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:

1) ‫ هر ر‬menjadi ‫ن‬
‫ذا‬ ‫هر ر‬. Contoh: ‫ن‬
‫ذا ا‬ ‫ن ك ارتاَرباَ ا‬ ‫ =( هر ر‬ini dua buah buku)
‫ذا ا‬
2) ‫ هرذ اها‬menjadi ‫ن‬ ‫جل لرتاَ ا‬
‫هررتاَ ا‬. Contoh: ‫ن‬ ‫م ر‬
‫ن ر‬
‫ =( هررتاَ ا‬ini dua buah majalah)
3) ‫ ذ رل ا ر‬menjadi ‫ك‬
‫ك‬ ‫ذان ا ر‬
‫ ر‬. Contoh: ‫ن‬ ‫ذان ا ر‬
‫ك ك ارتاَرباَ ا‬ ‫ =( ر‬itu dua buah buku)
4) ‫ ت ال س ر‬menjadi ‫ك‬
‫ك‬ ‫جل لرتاَ ا‬
‫رتاَن ا ر‬. Contoh: ‫ن‬ ‫م ر‬ ‫ =( رتاَن ا ر‬itu dua buah majalah)
‫ك ر‬

Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua), maka
baik Mudzakkar maupun Muannats, semuanya menggunakan: ‫ =( هرؤ مل راءا‬ini)

untuk menunjuk yang dekat; dan ‫ =( أ مل رئ ا ر‬itu) untuk menunjuk yang jauh.
‫ك‬
Contoh:

‫هرؤ مل راءا ك مت م ب‬
‫ب‬ ‫أ مل رئ ا ر‬
‫ك ك مت م ب‬
‫ب‬
(= ini adalah buku-buku) (= itu adalah buku-buku)

‫جل ل ب‬
‫ت‬ ‫ت هرؤ مل راءا ر‬
‫م ر‬ ‫جل ر ب‬
‫م ر‬ ‫أ مل رئ ا ر‬
‫ك ر‬
(= ini adalah majalah-majalah) (= itu adalah majalah-majalah)

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran


di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!

Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk


menunjuk isim-isim tertentu.

Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan
jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh
(ba’id) yaitu ha tanbih ( َ‫هـ‬
‫ ) ر‬di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob
di akhir untuk isim ba’id ( ‫ك‬ ‫ ك م ر‬atau ‫م‬
‫ ر‬، َ‫ما‬ ‫) ك م س‬. Selain isim isyaroh ada yang
dikaitkan dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyarah yang
dikaitkan dengan letaknya saja.
‫‪Seperti :‬‬ ‫ك ‪ ،‬همرناَل ا ر‬
‫ك‬ ‫همرناَ ‪ ،‬همرناَ ر‬

Anda mungkin juga menyukai