Anda di halaman 1dari 12

Upaya Pendidikan Islam pada Masa

Awal Nabi Muhammad SAW

LINA MAYASARI SIREGAR

Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya (STIBR) Sibuhuan


Jln. Kihajar Dewantara, No. 66 Kab. Padanglawas Kode Pos 22763
e-mail: linamayasarisiregar@yahoo.co.id

Abstrak: Pendidikan Islam adalah pendidikan yang didasarkan atas


ajaran Islam itu sendiri. Al- —” †ƒ• •—••ƒŠ •‡•Œƒ†‹ ’‡†‘•ƒ• —–ƒ•ƒ
dalam pelaksanaan operasionalnya. Di era sekarang, pendidikan Islam
terus berupaya untuk meningkatkan kualitas, sehingga segala upaya
dilakukan. Salah satu upaya itu misalnya mengkaji ulang dengan
analisis yang tajam tentang bagaimana pendidikan Islam yang Nabi
Muhammad SAW terapkan pada awal sejarah Islam itu sendiri. Dengan
pengkajian terhadap sejarah awal Islam ini diharapkan dapat
menyegarkan kembali ingatan kita tentang bagaimana sosok Nabi
Muhammad SAW sehingga dapat berhasil membentuk dan membina
manusia yang sebelumnya telah mengalami krisis diberbagai lini
kehidupan. Berdasarkan kajian yang telah diTernyata Nabi Muhammad
mampu mengangkat harkat martabat mereka bahkan mereka menjadi
pabrik ilmu dan kebudayaan sekitar kurang lebih enam abad lamanya.

Kata Kunci: Upaya, Pendidikan Islam, Muhammad SAW

PENDAHULUAN suku-suku Quraisy yang bertempat


Nabi Muhammad lahir pada hari tinggal di Hijaj dan menjadi penguasa
Senin, 12 Rabiul Awwal 571 M dari ƒï„ƒŠ (Ali, 2003, 35). Selanjutnya
pasangan suami isteri yakni Abdullah Qusay memiliki beberapa anak yang
dan Aminah. Muhammad dilahirkan salah satunya adalah Abdul Manaf, dan
dari kalangan suku Quraisy, sebuah Abdul Manaf punya keturunan yaitu
suku terhormat dari keturunan Abdus Syam dan Hasyim, dan dari
Ismailiyah. Salah satu keturunan Ismail mereka inilah cikal bakal Bani Hasyim
terdapat seorang yang berkuasa dan Bani Umayyah sebagaimana yang
bernama Fhir yang nama lainnya adalah dikenal dalam sejarah Islam. Kemudian
Quraisy. Pada abad kelima masehi, salah Muhammad SAW memiliki garis
seorang keturunan Quraisy yang keturunan dari Hasyim bin Abdul
bernama Qusay berhasil menyatukan Manaf.
Gambar 1
Silsilah Garis Keturunan Hasyim bin Abdul Manaf

Masa-masa awal (kecil) tahun ia diserahkan kepada ibunya


MuA ammad tidak begitu banyak kembali. Tidak lama kemudian ibunya
diketahui, sebagaimana dikemukakan meninggal dan dimakamkan di Abwa,
Hitti (2008: 140), namun dalam karena jatuh sakit ketika mereka
berbagai riwayat dijelaskan bahwa berziarah ke makam Abdullah. Oleh
Muhammad lahir dalam keadaan yatim, karena itu, ia diasuh oleh kakeknya
artinya dia terlahir sesudah ayahnya î „†—Ž —thalib, dan setelah kakeknya
meninggal waktu perjalanan pulang meninggal, kewajiban untuk
dari Syiria akibat menderita sakit. memelihara dan menjaga MuA ammad
Adapun nama MuA ammad yang diserahkan kepada pamannya, Abu
„‡”•ƒ••ƒ ò›ƒ•‰ terpujió ‹–— disandang Thalib.
beliau merupakan pemberian dari Diriwayatkan bahwa ketika pada
kakeknya Abdul Muthalib, sementara usia dua belas tahun, MuA ammad
Ahmad merupakan pemberian dari menemani pamannya pergi berdagang
ibunya, sementara al- •Ä• yang ke Syiria. Dalam perjalanan mereka
„‡”•ƒ••ƒ òyang terpercayaó bertemu dengan seorang pendeta yang
merupakan julukan yang diberikan oleh bernama Bahira, dan dia meyakini
bangsa Quraisy, sehingga dalam bahwa MuA ammad adalah calon Rasul
perjalanan sejarah Islam ketiga nama terakhir (Ali, 2003: 41-42). Maka
ini disandarkan kepada MuA ammad, pendeta itu menyampaikan pesan
namun nama yang terus ia sandang dan kepada Abu Thalib untuk menjaga
populer dikalangan masyarakat adalah MuA ammad dengan baik karena
ò —A ƒ••ƒ†óä dikhawatirkan orang-orang Yahudi
Sesuai dengan adat kebiasaan yang mengetahui ciri-ciri kerasulan
orang Arab, Aminah menyerahkan pada diri MuA ammad akan berbuat
MuA ammad kepada Halimah untuk jahat terhadapnya (Yatim, 2004: 17).
dipelihara atau istilah yang sering Begitulah kehidupan MuA ammad,
†‹•‡„—–•ƒ• ò†‹•—•—‹óä Halimah ini sehingga dalam usia mudanya namanya
„‡”ƒ•ƒŽ †ƒ”‹ ƒ•‹ ƒï‹† †ƒ• —A ammad telah dikenal di seluruh pelosok
hidup dalam pengawasannya selama semenanjung Arabia, dengan
lima tahun. Kemudian umur enam kepiawaiannya mengembala dan

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 105


berdagang MuA ammad terbentuk yang terletak di luar kota Mekah (Hitti,
menjadi sosok yang mandiri dan 2008: 140). Di dalam gua ini ia
bertanggung jawab. Dalam usia kedua mendengar sebuah seruan tepatnya
puluh lima tahun ia pun bernegosiasi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611
dengan seorang perempuan janda yang M (Yatim, 2004: 18), yang intinya:
ÕC°% ]C›_•60_ W Q \] §ª¨ W Q \] s° Š \ ¯P Xq ª2Ôy ¯ Ú WmÙ
bernama Khadijah untuk menjalankan
misi dagang, yang akhirnya ia pun
menyepakatinya. Dalam aktivitas ini
ternyata ia mendapatkan laba karena ª2Q V Ù ¯ ]2• WÆ s° Š §¬¨ Ä3WmÙ )] \ { XqXT Ú WmÙ §«¨ " Q WÃ
kejujuran dan kemuliaan yang ada pada
dirinya. Perjalanan hidup MuA ammad §®¨ Ø/V!ØÈWc Ô2V W% ]C›_•60_ ]2• WÆ §-¨
mulai memasuki tahap sejarah pada
Artinya: òBacalah! Dengan nama
masa ini, terutama ketika ia menikahi
Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
Khadijah sosok seorang perempuan
menciptakan manusia dari segumpal
yang memiliki kekayaan, kepribadian
darah, Bacalah, dan Tuhan-mulah yang
kuat dan berwawasan luas.
Maha Pemurah, Yang mengajar
Pernikahan MuA ammad dan
(manusia) dengan perantaraan kalam,
Khadijah berlalu dengan tentram, dan
Dia mengajarkan kepada manusia apa
mereka adalah pasangan yang bahagia
yang tidak †‹•‡–ƒŠ—‹•›ƒóä (Q.S. Al-
dan harmonis. Khadijah sangat µ$ODT -5).
menghargai kecerdasan dan Oleh sebab itu seruan risalah yang
kepemimpinan MuAammad. Ketika disampaikan kepada MuA ammad ini
dalam kesedihan, Khadijah tidak pernah merupakan seruan kenabian seperti
lupa menghibur dan membesarkan hati yang disampaikan kepada nabi-nabi
MuA ammad. Hal ini dapat dibuktikan sebelumnya. Seruan dan risalah yang
•‡„ƒ‰ƒ‹•ƒ•ƒ ’‡”•›ƒ–ƒƒ• „‡Ž‹ƒ— ò•‡–‹•ƒ disampaikan oleh MuA ammad, putra
tidak ada seorang pun mempercayai, Arab itu adalah seruan kenabian seperti
Khadijahlah satu-satunya orang yang yang disampaikan oleh nabi-nabi Ibrani
mempercayai, dan ketika orang lainnya yang disebutkan dalam
mengabaikan, Khadijahlah yang selalu perjanjian lama (Hitti, 2008: 141-142).
•‡•ƒ”—Š ’‡”Šƒ–‹ƒ•ó (Ali, 2003: 44). Inti ajarannya menegaskan bahwa
Maka pantaslah ketika Khadijah Tuhan itu Esa, Dia Mahakuasa, dan Dia
meninggal beliau benar-benar sedih adalah pencipta alam raya. Dan bahwa
dan merasa kehilangan. akan datang hari pembalasan. Balasan
Perkawinan MuA ammad dan pahala di surga menanti mereka yang
Khadijah ini dikarunai sejumlah anak, melaksanakan perintah Tuhan, dan
namun mereka meninggal dalam usia hukuman yang pedih di neraka menanti
yang masih kanak-kanak kecuali bagi orang yang mengabaikannya.
seorang putri yang bernama Fatimah. Maka oleh sebab itu, nampak jelas
Dari Fatimah inilah di ketahui dengan turunnya ayat di gua hira ini,
peristiwa-peristiwa besar dalam babak baru kehidupan MuA ammad
sejarah kehidupan Nabi MuA ammad telah dimulai. Beliau akan memikul
SAW. tanggung jawab besar untuk
MuA ammad SAW menerima menyampaikan risalah Tuhan kepada
risalah kenabian tepatnya usia 40 manusia terhitung mulai turunnya
tahun. Dimana sebelumnya ia sering surah al-î Žƒ“ ƒ›ƒ– s-5 sampai akhir
mengasingkan diri dan merenung di gua hayat beliau nantinya. Dan hal ini
kecil (‰Š¢ƒ”) di bukit Hira (Gua Hira) menjadi bahasan penting dalam kajian

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 105


pemikiran pendidikan Islam mengaktualisasikan pendidikan sebagai
sebagaimana yang ingin dibahas dalam seorang Nabi dan Rasul pembawa
pembahasan selanjutnya. risalah Islam.
Sebelum memasuki bahasan Pemikiran pendidikan pada masa
selanjutnya kiranya perlu disebutkan awal itu tertuang dalam ayat-ayat al-
orang-orang yang pertama kali —” †ƒ• —••ƒŠ ƒ•—Ž ›ƒ•‰
menerima ajakan atau seruan mengajak manusia ke dalam ajaran
MuA ammad SAW, mereka adalah Islam secara utuh dan terpadu meliputi
Khadijah, kemudian disusul Ali, Abu „‡„‡”ƒ’ƒ ƒ•’‡•á ›ƒ‹–— ƒ“‹†ƒŠá •›ƒ”‹ïƒŠá
Bakar, Usman, Abdur Rahman, Zaid, dan akhlak.
Zubair dan Thalhah. Dan pengikut Nabi Pembentukan ketiga aspek ini
semakin bertambah jumlahnya dalam òƒ“‹†ƒŠá •›ƒ”‹ïƒŠá †ƒ• ƒ•ŠŽƒ•ó ‹–—
3-4 tahun masa dakwah, cercatat ada 40 disajikan beliau sebagai pendidik agung
orang yang beriman (Ali, 2003: 46). secara berangsur-angsur bersamaan
dengan berangsur-angsrunya al- —”
diturunkan kepada beliau (Dalimunthe,
Perkembangan Pendidikan Islam 1986: 26). Pelaksanaan pembinaan
Masa Nabi MuAammad SAW Pendidikan Islam pada zama Nabi
Sebelum berbicara lebih jauh tersebut dapat dibedakan menjadi dua
tentang sejarah pemikiran pendidikan tahap, baik dari segi waktu dan tempat
Islam pada awal perlu kiranya penyelenggaraan, maupun dari segi isi
dikemukakan apa pendidikan Islam itu. dan materi pendidikannya, yaitu fase
Jika merujuk kepada pendapat para ahli awal pembinaan pendidikan Islam,
tentunya dalam pemberian defenisi dimana mekah menjadi pusat
tentang pendidikan Islam satu sama kegiatannya, dan fase lanjutan
lain memiliki perbedaan. Namun dalam (penyempurnaan) pembinaan
kajian ini bukanlah itu menjadi pendidikan Islam dengan Madinah
persoalan utama. Berdasarkan hasil sebagai pusat kegiatannya (Zuhairini,
Seminar Pendidikan Islam di Indonesia 1992: 18).
yang dilaksanakan oleh Badan
Kerjasama Perguruan Tinggi Islam
Swasta (BKS-PTAIS) di Jakarta tahun Pendidikan Islam Periode Makkah
1979 secara sederhana, disana dimuat Sebelum Nabi MuA ammad
rumusan sebagai berikut: ò ‡•‰‡”–‹ƒ• memulai tugasnya sebagai Rasul, yaitu
pendidikan Islam ialah usaha yang melaksanakan pendidikan Islam
berlandaskan al-Islam untuk membantu terhadap umatnya, Allah telah
manusia dalam mengembangkan dan mempersiapkannya untuk
mendewasakan kepribadiannya, baik melaksanakan tugas tersebut secara
jasmaniah maupun rohaniah untuk sempurna, melalui pengalaman,
memikul tanggung jawab memenuhi pengenalan serta perannya dalam
tuntunan zamannya dan masa kehidupan masyarakat dan lingkungan
†‡’ƒ••›ƒó (Siddik, 2006: 23). budayanya. Dengan potensi fitrahnya, ia
Dari definisi di atas tampak jelas mampu secara sadar mengadakan
bahwa pendidikan Islam adalah penyesuaian diri dengan masyarakat
pendidikan yang berlandaskan Islam itu lingkungannya (Zuhairini, 1992: 18),
sendiri, itu artinya pendidikan Islam dan tidak terpengaruh dengan apa yang
yang dimaksud tidak terlepas dari menjadi kebiasaan buruk orang pada
bagaimana Muhammad SAW saat itu.

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 106


Pendidikan masa awal ini terlihat sebagaimana riwayat
merupakan prototype (corak yang menyatakan bahwa beliau pertama kali
paling mendasar) yang terus menerus menyampaikan kabar itu kepada
dikembangkan oleh umat Islam untuk isterinya Khadijah (Asrohah, 1999: 12).
kepentingan pendidikan pada Sikap Nabi ini sangat logis
zamannya. Pendidikan Islam mulai mengingat kejadian yang beliau alami
dilaksanakan Nabi MuA ammad setelah itu bukanlah peristiwa biasa, dan
mendapat perintah dari Tuhan agar memang hal itu tidaklah mungkin bisa
beliau menyeru kepada Allah, menyeru disampaikan kepada orang ramai
berarti mengajak, dan mengajak berarti dilingkungannya, mengingat
mendidik. Allah SWT berfirman: masyarakat tempat ia tinggal adalah
lingkungan yang sedang krisis moral.
§¬¨ ØnªK V VÙ \ Ž XqXT §«¨ ×qªk5U VÙ Ô2É §ª¨ Äm°Q2„iÀ-Ù SM{iU ‘›Wc
Sementara berita yang ia dapatkan
sangatlah berkaitan dengan misi
CÄ<Õ-V" •YXT §®¨ ×mÁHØF VÙ WsÕBum XT §-¨ ×m¯FIV¼VÙ \ W Xk°2XT revolusi kepercayaan dan kebiasaan
kaumnya pada saat itu. Maka dari itu
§°¨ Ønª Õ™ VÙ |^¯J Wm° XT §¯¨ Èn°<Ö W*Ô•Q# beliau sebagai manusia dan memiliki
isteri tentunya pertamakali
Artinya: òHai orang yang berkemul
mendiskusikannya dengan isterinya
(berselimut). Bangunlah, lalu berilah
tersebut.
peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah!
Kemudian diikuti oleh Ali bin Abi
Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan
Thalib (anak pamannya) yang
perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan
kemudian diangkat menjadi anak
janganlah kamu memberi (dengan
angkatnya, dan Zaid bin Haritsah
maksud) memperoleh (balasan) yang
seorang pembantu rumah tangganya,
lebih banyak. Dan untuk (memenuhi
kemudian dijadikan pula anak angkat
’‡”‹•–ƒŠ —Šƒ••—á „‡”•ƒ„ƒ”ŽƒŠäó (QS.
beliau. Setelah itu nabi MuA ammad
Al-Muddatsir, 74: 1-7).
mulai mengajak sahabat-sahabatnya
dari kalangan Quraisy dengan ekstra
Perintah dan petunjuk yang
hati-hati dan tidak sembarangan. Di
termuat dalam Q.S. 74:1-7 itu pertama-
antara mereka dari kalangan sahabat
tama tertuju kepada MuA ammad
beliau yang terhitung lebih awal
tentang apa yang harus ia lakukan, baik
berjuang bersama MuA ammad di
terhadap dirinya sendiri maupun
antaranya adalah Abu Bakar, Ustman
terhadap umatnya. Itulah petunjuk awal
„‹• ˆˆƒ•á —„‡‹” „‹• ™™ƒ•á ƒïƒ† „‹•
bagi Rasul agar beliau memberikan
Abi Waqqas, Abd al- ƒŠ•ƒ• „‹• î —ˆá
peringatan kepada umatnya. Kemudian
Thallhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah
bahan/materi pendidikan diturunkan
bin Jarrah, Arqam bin Abi al-Arqam,
secara berangsur-angsur, sedikit demi
Fatimah binti Khattab bersama
sedikit. Setiap kali menerima wahyu
suaminya, Said bin Zaid, dan beberapa
segera ia sampaikan kepada umatnya
orang lainnya (Zuhairini, 1992: 12).
secara diam-diam dan tersembunyi, dan
Dari beberapa orang yang telah
diiringinya dengan penjelasan-
beriman dan ikhlas ikut bersama Nabi
penjelasan serta contoh-contoh
MuA ammad, maka pendidikan bagi
begaimana pelaksanannya (Zuhairini,
mereka diselenggarakan secara
1992: 21).
eksklusif di rumah Arqam bin Abi
Disamping itu langkah selanjutnya
Arqam. Pemilihan rumah Arqam ini
yang ditempuh beliau adalah mengajak
sebagai tempat penyelenggaraan
keluarganya terlebih dahulu. Hal ini

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 107


pendidikan bagi para sahabat yang lebih cendurung untuk menolak dan
jumlahnya masih terbatas itu oleh melawan seruan nabi disebabkan oleh
Rasulullah disebabkan karena kesetiaan adanya anggapan bahwa kehadiran
Arqam kepada Rasul dan Islam, juga MuA ammad ditengah-tengah mereka
letaknya sangat baik terlindung dari akan membawa sisi negatif terhadap
pandangan kaum Quraisy sehingga akan eksistensi kehidupan mereka pada saat
memberikan keamanan dan ketenangan itu. Adapun faktor-faktor yang
kepada kaum muslimin yang sedang mendorong kaum Quraisy menentang
mengadakan kegaiatan dan pertemuan seruan Islam, di antaranya: (1)
untuk menerima pelajaran yang Persaingan kekuasaan; (2) Persamaan
disampaikan Rasulullah. hak antara kasta bangsawan dan kasta
Adapun keadaan demikian itu hamba sahaya yang dilakukan oleh
berlangsung sampai lebih dari tiga Rasulullah; (3) Takut dibangkit. Kaum
tahun, sampai akhirnya turun petunjuk Quraisy tidak dapat menerima: dan (4)
dan perintah dari Allah, agar Nabi agama Islam yang mengajarkan bahwa
memberikan pendidikan dan menyeru manusia akan hidup kembali sesudah
mereka secara terbuka. Allah SWT mati; (5) Memperniagakan patung.
berfirman: Agama Islam melarang menyembah,
memahat, dan menjual patung. Karena
WÛÜ° ¯nÕ“À-Ù ¨CWÃ Ôº-mÕÃU XT ÄmW%ØUÉ" \-¯ ØÍ\iÕ™ VÙ itu saudagar-saudagar patung
memandang agama Islam sebagai
§²-¨ penghalang rezeki dan akan
menyebabkan perniagaan mereka mati
dan lenyap (Soekarni & Supardi, 1998:
Artinya: òMaka sampaikanlah olehmu 37-38).
secara terang-terangan segala apa yang Namun keadaan itu tidak
diperintahkan (kepadamu) dan membuat MuA ammad mundur dan
berpalinglah dari orang-orang yang menyerah, bahkan beliau semakin gigih
musyrik.ó (Q.S. Al-Hijr, 15: 94). dan bersungguh-sungguh untuk
Dengan turunnya perintah memberikan pendidikan dan
tersebut, maka mulailah MuA ammad pengajaran kepada mereka. Semuanya
memberikan pengajaran kepada ia hadapi dengan penuh dengan
umatnya secara terbuka dan lebih kesabaran, dan dengan penuh
meluas, bukan hanya dilingkungan keyakinan bahwa Allah akan selalu
kaum keluarga di kalangan penduduk memberikan petunjuk dan pertolongan
Makkah, tetapi juga kepada penduduk dalam menghadapi tantangan tersebut.
di luar Makkah, terutama orang-orang Pada periode Makkah ini
yang memasuki Makkah baik dalam pendidikan Islam dilaksanakan meliputi
rangka ibadah maupun dagang. Dengan pendidikan tauhid dan pengajaran al-
demikian, tantangan yang dihadapi oleh —”ïƒ•ä –ƒ— ƒ†ƒ Œ—‰ƒ ›ƒ•‰
Nabi MuA ammad pun semakin terbuka. menyebutnya dengan pendidikan
Namun bila dicermati secara aqidah dan ahklak. Tapi itu bukanlah
mendalam, dengan diizinkannya menjadi persoalan sebab pada
MuA ammad berdakwah secara terbuka hakikatnya subtansi pendidikan yang
maka berbagai tantangan dan ditanamkan oleh Rasul itu sudahlah
propoganda pun mengalir deras termasuk di dalam kata-kata kunci
berdatangan dari penduduk Makkah. tersebut.
Mereka pada saat itu pada umumnnya

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 108


Pendidikan Tauhid diketahui bahwa itu juga sebabnya Nabi
Sebagaimana dikemukakan bahwa Muhammad dalam usahanya
dalam melaksanakan tugas menyampaikan pengertian ajaran
kerasulannya nabi Muhammad SAW tauhid dilakukannya secara bertahap,
berhadapan dengan nilai-nilai warisan dimulai dari keluarga terdekat secara
Ibrahim yang telah banyak sembunyi-sembunyi, baru kemudian
menyimpang dari yang sebenarnya. Inti terbuka kepada kalangan luas.
warisan tersebut adalah ajaran tauhid. Pelaksanaan atau praktek
Namun ajaran tersebut telah pudar pendidikan tauhid tersebut diberikan
dalam budaya masyarakat Arab oleh Muhammad kepada umatnya
Jahiliyah. Dan inilah inti sari pendidikan dengan cara yang sangat bijaksana,
Islam pada periode Makkah ini dengan menuntun akal pikiran untuk
(Zuhairini, 1992: 23-24). mendapatkan dan menerima pengertian
Nabi Muhammad SAW tauhid yang diajarkan, dan sekaligus
memperoleh kesadaran dan beliau memberikan teladan dan contoh
penghayatan yang mantap tentang bagaimana pelaksanaannya.
ajaran tauhid, yang intisarinya adalah
sebagaimana tercermin dalam surat al-
Fatihah. Pokok-pokoknya adalah: (1) Pengajaran al- —”
Bahwa adalah pencipta alam semesta Al- —” •‡”—’ƒ•ƒ• ‹•–‹•ƒ”‹ †ƒ•
yang sebenarnya, Dialah satu-satunya sumber pokok dari ajaran Islam yang
yang menguasai dan mengatur alam ini disampaikan oleh Muhammad kepada
sedemikian rupa; (2) Bahwa Allah telah umatnya. Tugas Muhammad disamping
memberikan nikmat, memberikan mengajarkan tauhid juga mengajarkan
segala keperluan bagi makhluknya, dan al- —” •‡’ƒ†ƒ —•ƒ–•›ƒá agar secara
khusus kepada manusia; (3) Bahwa utuh dan sempurna menjadi miliki
Allah adalah raja hari kemudian, dengan umatnya, yang selanjutnya akan
pengertian bahwa segala amal menjadi warisan berharga bagi umat
perbuatan manusia sewaktu di dunia ini muslimin sepanjang zaman.
akan diperhitungkan di sana; (4) Bahwa Selanjutnya, ada beberapa faktor
Allah adalah sesembahan yang yang memungkinkan Nabi Muhammad
sebenarnya dan yang satu-satunya; (5) mengajarkan al- —” †‡•‰ƒ• „ƒ‹• †ƒ•
Bahwa Allah adalah penolong yang sempurna. Masyarakat bangsa Arab
sebenarnya, oleh karenanya hanya masa itu dikenal sebagai masyarakat
kepada-Nyalah manusia minta tolong, yang ummi yang pada umumnya tidak
bukan kepada yang selainnya; dan (5) dapat membaca dan menulis, hanya
Bahwa Allah sebenarnya yang beberapa orang saja yang dapat menulis
membimbing dan memberi petunjuk dan membaca, memberi indikasi bahwa
kepada manusia. baca tulis belum membudaya dalam
Intisari ajaran tauhid yang dibawa kehidupan mereka sehari-hari. Maka
oleh nabi Muhammad SAW tersebut sangat pantas ketika turun wahyu
kemudian diajarkannya kepada pertama isinya adalah perintah
umatnya. Karena pelaksanaan tauhid membaca (‹“”ƒï). Sehingga Nabi
ternyata jelas-jelas bertentang dengan Muhammad dengan mudah mampu
praktek kehidupan sehari-hari umat membaca situasi sekitarnya dan situasi
yang dihadapinya, maka wajar apabila masyarakat yang menjadi sasaran
banyak masyarakat pada zaman itu tugasnya. Itulah sebab kata ‹“”ƒï dalam
malah memusuhi beliau. Dan perlu juga pengertiannya tidaklah hanya sebatas

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 109


membaca seperti membaca yang dengan gembira dan penuh dengan rasa
dipahami pada umumnya. Sebagaimana persaudaraan. Maka Islam mendapat
M. Quraish Shihab menjelaskan Iqra' lingkungan baru yang bebas dari
berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ancaman para penguasa Quraisy
ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah Makkah (Shihab, 1996: 32).
alam, bacalah tanda-tanda zaman, Setelah sampai di Madinah usaha
sejarah, diri sendiri, yang tertulis dan pertama yang dilakukan oleh Nabi
tidak tertulis. Alhasil objek perintah adalah mendirikan Masjid sebagai
iqra' mencakup segala sesuatu yang benteng pertahanan rohani, tempat
dapat dijangkaunya (Shihab, 1996: 5-6). pertemuan, dan lembaga pendidikan. Di
Maka oleh sebab itu Nabi Masjid ini, Nabi melaksanakan shalat
Muhammad dalam memberikan „‡”Œƒ•ƒïƒŠá •‡•„ƒ…ƒ•ƒ• ƒŽ- —” †ƒ•
pendidikan dan pengajaran terutama memberikan pengajaran Islam. Nabi
masalah al- —” Œ—‰ƒ Ž‡„‹Š •—†ah juga mengadakan musyawarah yang
karena secara psikologis beliau sudah berkenaan dengan kemasyarakatan dan
paham dengan karakter para politik Islam di Masjid ini.
sabahatnya. Walaupun ada beberapa Tujuan dan materi pendidikan
orang dari mereka ada yang mampu Islam di Madinah ini semakin luas
membaca dan menulis tetapi bagi dibandingkan pendidikan Islam di
bangsa Arab pada masa itu lebih Makkah. Seiring dengan berkembang-
diunggulkan hafalannya, karena nya masyarakat Islam dan semakin luas
kegiatan tulis baca pada saat itu petunjuk-petunjuk Allah, semakin luas
dianggap aib bagi mereka. pula tujuan dan materi pendidikan yang
Pada saat itulah Nabi Muhammad dilaksanakan oleh Rasulullah.
memanfaatkan keberagaman yang Pendidikan Islam tidak hanya
dimiliki para sahabatnya. Kepada orang diarahkan untuk membentuk pribadi
yang dapat menulis beliau menyuruh kader Islam, tetapi juga membina
untuk menuliskan ayat-ayat yang turun aspek-aspek kemanusiaan sebagai
dan juga beliau selalu memerintahkan hamba Allah untuk mengelola dan
kepada mereka untuk menghafalnya menjaga kesejahteraan alam semesta.
dengan baik. Dalam pengajaran ini Untuk itu, umat Islam dibekali dengan
tentunya Nabi Muhammad tidak lepas pendidikan tauhid, akhlak, ibadah,
tangan, beliau terus mendampingi kehidupan sosial-kemasyarakatan dan
mereka dan ia juga mengevaluasi keagamaan, ekonomi, kesehatan,
mereka pada saat-saat tertentu tentang bahkan kehidupan bernegara (Asrohah,
apa yang sudah diajarkan kepada 1999: 14-15).
mereka. Pada periode Makkah, ciri-ciri
pokok pembinaan pendidikan Islam
adalah pendidikan tauhid, sedangkan
Pendidikan Islam Periode Madinah pada periode Madinah ini, ciri pokok
Karena di Makkah umat muslim pembinaan pendidikan Islam dapat
selalu mendapat tantangan dari kaum dikatakan sebagai pendidikan sosial
Quraisy yang selalu mengganggu dan politik. Tetapi antara kedua ciri
dakwah Islam, maka Rasulullah tersebut bukanlah merupakan dua hal
akhirnya memutuskan hijrah ke yang bisa dipisahkan satu sama lain.
Madinah. Kedatangan Nabi Muhammad Kalau pembinaan pendidikan Islam di
SAW bersama kaum muslim Makkah, Makkah titik beratnya adalah
disambut oleh penduduk Madinah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 110


jiwa setiap individu muslim, agar dari bersama kaum muslimin untuk secara
jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan bersama-sama membina masyarakat
tercermin dalam perbuatan dan tingkah baru, masyarakat yang disinari oleh
laku dalam kehidupan sehari-hari. tauhid dan mencerminkan persatuan
Sedangkan pembinaan pendidikan dan kesatuan umat. Di masjid itu
Islam periode Madinah pada hakikatnya pulalah beliau bermusyawarah
adalah merupakan kelanjutan dari mengenai berbagai urusan, mendirikan
pendidikan tauhid di Makkah, yaitu shalat berjamaah, membacakan al-
pembinaan di bidang pendidikan sosial —”ïƒ•ä •–‹•›ƒ •‡„‡”ƒ†ƒƒ• •ƒ•Œ‹† ‹–—
dan politik agar dijiwa oleh ajaran merupakan pusat pendidikan dan
tauhid, sehingga akhirnya tingkah laku pengajaran.
sosial politiknya merupakan cermin dan Setelah Nabi Muhammad SAW
pantulan sinar ajaran tauhid (Zuhairini, dapat mempersatukan kaum anshor
1992: 33). dan muhajirin, maka beliau pun
membangun strategi untuk
mengantisipasi berbagai ancama dari
Pembentukan dan Pembinaan orang Makkah dan orang Madinah yang
Masyarakat Baru, Menuju Satu diluar Islam seperti orang Nasrani dan
Kesatuan Sosial Politik Yahudi. Untuk itu mulailah beliau
Masalah pertama yang dihadapi meletakkan dasar-dasar terbentuknya
Nabi Muhammad dan kaum Muhajirin masyarakat yang bersatu padu secara
adalah tempat tinggal. Untuk sementara intern (ke dalam), dan keluar diakui dan
para Muhajirin bisa menginap di disegani oleh masyarakat lainnya
rumah-rumah kaum Ansor, dan beliau sebagai satu kesatuan politik. Dasar-
sendiri memerlukan suatu tempat dasar tersebut adalah: (1) Nabi
khusus di tengah-tengah umatnya Muhammad SAW mengikis habis sisa-
sebagai pusat kegiatan, sekaligus sisa permusuhan dan pertentangan
sebagai lembaga kesatuan di antara antar suku, dengan jalan mengikuti tali
kedua kelompok masyarakat yang persaudaraan di antara mereka.
mempunyai latar belakang kehidupan Misalkan Abu Bakar dipersaudarakan
yang berbeda. Oleh sebab itulah degnan Khairiyah bin Zubair, Umar
rencana pembangunan Masjid oleh Nabi dengan Itban bin Malik, Abu Ubaidah
Muhammad menjadi sangat penting, dengan Abdurrahman bin Auf serta
maka pembangunan masjid pun ƒïat bin al- ƒ„‹ïá †ƒ• •‡„ƒ‰ƒ‹•›ƒâ t
menjadi salah satu usaha pertama yang Untuk memenuhi kebutuhan hidup
dilakukan Rasulullah untuk bisa lebih sehari-hari, Nabi Muhammad
mudah menyatukan kaum Muhajirin menganjurkan kepada Muhajirin untuk
dan Anshor sebagaimana yang sudah berusaha dan bekerja sesuai dengan
dijelaskan di atas, dan dengan adanya kemampuan masing-masing seperti
Masjid ini Nabi Muhammad dibuatkan waktu di Makkah; (3) Untuk menjalin
tempat khusus dan bagi kaum kerja sama dan saling tolong menolong
Muhajirin yang miskin yang tidak dalam rangka membentuk tata
mampu membangun tempat tinggalnya kehidupan masyarakat yang adil dan
sendiri, mereka ini kemudian disebut makmur, turunlah ayat syariat zakat
dengan ahl al-Suffah (Zuhairini, 1992: dan puasa, yang merupakan pendidikan
35). bagi warga masyarakat dalam tanggung
Maka masjid yang telah dirikan jawab sosial, baik secara materiel
itulah pusat kegiatan Nabi Muhammad maupun moral; dan (4) Suatu

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 111


kebijaksanaan yang sangat efektif beriman seseorang di antara kamu,
dalam pembinaan dan pengembangan sehingga mencintai saudaranya
masyarakat baru di Madinah adalah (sesama) sebagaimana mencintai
disyariatkannya media komunikasi †‹”‹•›ƒ •‡•†‹”‹óä Dengan demikian,
„‡”†ƒ•ƒ”•ƒ ™ƒŠ›—á ›ƒ‹–— •ŠƒŽƒ– Œ—•ïƒ– dalam kehidupan masyarakat kaum
berjamaah yang dilaksanakan muslimin yang nampak bukan lagi
berjamaah dan azan (Zuhairini, 1992: hubungan antar keluarga (marga) tapi
36-37). yang menonjol adalah hubungan
Kemudian Nabi Muhammad dalam persaudaraan, yakni Islamiyah.
rangka pembinaan kesatuan politik Kedua, pendidikan kesejahteraan
pertama-tama beliau membuat sosial. Untuk mengatasi masalah sosial
perjanjian kerjasama dengan orang- terutama masalah kaum muhajirin yang
orang Yahudi di Madinah. Perjanjian belum mendapat pekerjaan Rasul
tersebut sekaligus berarti bahwa memerintahkan kepada golongan
masyarakat baru yang terbentuk itu, Muhajirin yang belum mendapatkan
telah mendapatkan pengakuan dari perkerjaan agar bekerja bersama
pihak Yahudi yang memang sudah lama dengan saudara-saudara mereka yang
merupakan suatu kekuatan politik yang telah dipersaudarakan sebelumnya
berpengaruh di Madinah. Perjanjian (Ansor). Problem sosial berikutnya
tersebut dibuat secara tertulis, yang adalah behubungan dengan pengaturan
berisi tata hubungan timbal balik antara dan penggunaan harta kekayaan yang
umat Islam dengan umat Yahudi dapat terkumpul dari usaha bersama
Madinah, pengakuan atas agama dan antara kaum muhajirin dan ansor.
harta benda mereka dengan syarat- Dimana sebagian mereka ada yang
syarat tertentu, yang kemudian menjadi kaya dan ada yang masih
perjanjian ini dikenal sebagai Konstitusi membutuhkan bantuan, maka Nabi
Madinah atau Piagam Madinah yang Muhammad pun megatur penggunaan
isinya sebanyak 39 point. harta kekayaan tersebut. Sehingga zakat
dan sadaqah menjadi tulang punggung
dalam menyalurkan dan mengatur
Pendidikan Sosial Politik dan harta kekayaan yang ada.
Kewarnegaraan Ketiga, pendidikan kesejah-
Pelaksanaan atau praktek teraan keluarga, kaum kerabat.
pendidikan sosial politik dan Pendidikan kesejahteraan keluarga,
kewarganegaraan secara ringkas dapat kaum kerabat yang dimaksud ialah
dikemukakan sebagai berikut: Pertama, bahwa Nabi Muhammad SAW berusaha
pendidikan Ukhwah (persaudaraan) untuk memperbaiki keadaan yang
antar kaum muslimin. Untuk kacau dengan memperkenalkan dan
mempersatukan masyarakat yang sekaligus menerapkan sistem
berbeda latar belakang maka Nabi kekeluargaan dan kekerabatan baru,
Muhammad mengikat mereka dengan yang berdasarkan takwa kepada Allah.
iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT berfirman:
³V?5Ê XT m[ Vl C°K% Å ›R<Ù Q \\ •5¯ È ‰= SM{iU ‘›Wc
Beliau meyakinkan kepada mereka
„ƒŠ™ƒ ò—•ƒ– ›ƒ•‰ „‡”‹•ƒ• ‹–—
bersaudara, karenanya perbaikilah
hubungan per•ƒ—†ƒ”ƒƒ•óä Adapun dasar ‰D¯ ßSÉÙXq \ÈW*° •#®Œ W V XT > SÄÈʼn ×1Å ›R<Ú \È\BXT
pendidikan ukhwah ini terdapat dalam
Šƒ†‹–• „‡Ž‹ƒ— ›ƒ•‰ •ƒ••ƒ•›ƒ ò ‹†ƒ•

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 112


¸nm¯ \\ Ï/̯ Wà ‹ ‰ ¯
D ×1Å V Ù"U • \i<°Ã × Å W%WmÓ U

§ª¬¨
Artinya: òHai manusia, Sesungguhnya
kami menciptakan kamu dari seorang Artinya: òNabi SAW „‡”•ƒ„†ƒãó —”—ŠŽƒŠ
laki-laki dan seorang perempuan dan anak-anak mengerjakan shalat, apabila
menjadikan kamu berbangsa-bangsa telah berumur tujuh tahun, dan pukullah
dan bersuku-suku supaya kamu saling dia karena meninggalkannya apabila
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang telah berumur sepuluh tahun (Arifin,
yang paling mulia diantara kamu disisi dkk, 1992: 325).ó
Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Oleh sebab itu dalam
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. ò mempersiapkan pendidikan anak-anak
(QS. Al-Hujarat, 49:13). yang kemuadian akan mampu
menerima warisan Islam dan
Ayat di atas menunjukan bahwa bertanggung jawab untuk mengemban
pertama-tama Islam mengakui adanya tugas pengembangan dakwah Islam,
persamaan antara laki-laki dan maka sejak kecil mereka sudah
perempuan sebagai individu-individu diperintahkan untuk belajar membaca
yang mempunyai hak dan kewajiban dan menulis, serta membaca dan
yang sama dalam kehidupan menghafal ayat-ayat al- —”
masyarakat. Pembentukan keluarga (Zuhairini, 1992: 57). Sehingga
baru diatur dengan syarat dan cara pantaslah ketika terjadi perang badar,
tertentu, sehingga merupakan paduan tawanan perang yang berasal dari suku
hubungan suci yang mencerminkan Quraisy dibebaskan oleh Rasulullah
rasa kasih sayang sesamanya. dengan syarat bahwa tiap-tiap mereka
Selain itu, Rasul juga dalam rangka mengajarkan baca tulis kepada 10 anak-
membangun kesejahteraan keluarga, anak muslim (Ali, 2003: 130). Semenjak
beliau tidak luput juga memperhatikan itu tulis baca dan kegiatan pendidikan
pendidikan bagi anak-anak sebagai lainnya berkembang dengan pesat di
penerus bagi keluarga, negara maupun kalangan masyarakat Madinah.
agama Islam nantinya. Hal ini dapat Semenjak itu pula Madinah bukan saja
dilihat bahwa beliau menginginkan agar sebagai pusat pemerintahan Islam akan
anak dapat diberi bimbingan dan tetapi juga menjadi pusat pendidikan
pendidikan supaya ia tumbuh dan Islam.
berkembang, baik jasmani maupun Kemudian perlu dipertegas bahwa
rohaninya. Untuk pendidikan jasmani, perintah tulis baca ini ternyata bukan
misalnya beliau memerintahkan agar saja ditujukan kepada anak laki-laki
anak-anak diajarkan memanah dan naik semata, tetapi juga kepada anak-anak
kuda serta beranang. Dalam hal perempuan. Oleh sebab itu tidak heran,
pendidikan kerohanian, diperkenalkan bahwa kuttab pada saat itu telah
tentang Tuhan, dilatih untuk shalat diislamisasikan dari orang-orang Arab
pada umur 7 tahun dan pra-Islam untuk menjadi lembaga
melaksanakannya dengan baik pada pendidikan yang materinya adalah tulis
umur 10 tahun, dibiasakan dengan adab baca itu sendiri. Walaupun pada
sopan santun terhadap orangtua serta awalnya pendidikan kuttab itu
orang lain, dan sebagainya. berlangsung di rumah para guru

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 113


•—Ž‹•á •—†‹„ ƒ–ƒ— †‹’‡•ƒ”ƒ•‰ƒ• Pendidikan yang Rasulullah
sekitar masjid (Asari, 2007: 25). lakukan mempunyai strategi yang
Selain itu seiring dengan sangat bagus. Beliau segaja mendidik
perkembangan Islam pada masa itu, di umatnya secara bertahap dengan
mana Islam telah tersebar diberbagai berbagai pertimbangan dan
jazirah Arab, maka Nabi Muhammad perencanaan yang matang dan hal ini
•‡•‰ƒ–—” ’‡•‰‹”‹•ƒ• ‰—”— •—Ž‹•á patut untuk diteladani oleh para
•—†‹„ —•–—• †‹–—‰ƒ••ƒ• pendidik di abad ini.
mengajarkan al- —” •‡’ƒ†ƒ •—•—-
suku terpencil (Ali, 2003: 130). Hal ini DAFTAR RUJUKAN
menunjukkan bahwa Nabi Muhammad
SAW memiliki dedikasi yang tinggi Al-Ghazali, Muhammad. tt. Fiqhus Sirah,
terhadap pendidikan. Kepiawaian dan terj. Abu Laila & Muhammad Tohir,
kebijaksanaan itulah kemudian modal Bandung: Al- ƒïƒ”‹ˆ.
para Khulafa al-Rasyidin untuk Ali, K., 2003. ‡Œƒ”ƒŠ •Žƒ• ò ƒ”‹•Š
melanjutkan perjuangan Nabi ”ƒ•‘†‡”•ó. Jakarta: Raja
Muhammad untuk mencerdaskan Grafindo Persada.
manusia dengan nilai-nilai tauhid. Maka Arifin, Bey, dkk., 1992. Terjemahan
terbuktilah tradisi membaca dan Sunan Abi Daud. Semarang: Asy-
menulis dalam sejarahnya telah ›‹ˆƒï.
melahirkan ilmuan-ilmuan muslim yang Asari, Hasan. 2007. Menyingkap Zaman
tersohor dan bahkan tradisi itu masih Keemasan Islam, Bandung: Cita
dijiwai oleh umat sampai hari ini. Pustaka Media.
Asrohah, Hanun. 1999. Sejarah
SIMPULAN Pendidikan Islam. Jakarta: Logos
Dari penjelasan-penjelasan di atas, Wacana Ilmu.
maka dapat ditarik kesimpulan antara Dalimunthe, Fakrur Razi. 1986. Sejarah
lain bahwa pendidikan yang Pendidikan Islam. Medan: Rimbow.
ditanamkan Nabi Muhammad SAW Hitti, Philip K., 2008. History Of The
adalah pendidikan yang berorientasi Arabs. Jakarta: Serambi Ilmu
kepada perubahan ideologi manusia Semesta.
secara mutlak. Pendidikan masa Rasul Shihab. M. Quraish. 1996. Wawasan al-
ini dapat dibagi menjadi dua tahap. —” ò ƒˆ•‹” ƒ—†Š—ï‹ –ƒ•
Tahap pertama berlangsung di Makkah Pelbagai Persoalan Umat.
selama kurang lebih 13 tahun, dan Bandung: Mizan.
periode Madinah sekitar 10 tahun. ‹††‹•á Œƒïˆƒ”ä trrxä Ilmu Pendidikan
Materi pendidikan pada masa Rasul Islam. Bandung: Cita Pustaka
•‡•…ƒ•—’ ƒ“‹†ƒŠá •›ƒ”‹ïƒŠá †ƒ• ‹„ƒ†ƒŠä Media.
Ciri-ciri khas pendidikan periode Supardi, Ahmad dan Soekarno. 1998.
Makkah mencakup masalah tauhid Sejarah dan Filsafat Pendidikan
(dalam arti luas), ibadah, serta sedikit Islam. Bandung: Angkasa.
–‡•–ƒ•‰ •›ƒ”‹ïƒŠä ‡†ƒ•‰•ƒ• ’‡”‹‘†‡ Yatim, Badri. 2004. Sejarah Peradaban
Madinah Rasul lebih cendurung Islam, Dirasah Islamiyah II.
•‡Žƒ•—•ƒ• ’‡•†‹†‹•ƒ• –‡•–ƒ•‰ •›ƒ”‹ïƒŠ Jakarta: Raja Grafindo Persada.
serta menumbuhkan perpolitikan yang Zuhairini, dkk., 1992. Sejarah
luar biasa, untuk membentuk Madinah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi
yang madani. Aksara.

Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 114

Anda mungkin juga menyukai