MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Sejarah Pendidikan Islam”
Disusun oleh :
Abdul Hadi Zakaria
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat dan
salam tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad saw sebagai pembawa kebenaran.
Dengan bekal kemampuan yang terbatas akhirnya makalah tentang Kemunduran
Pendidikan Islam pasca Jatuhnya Baghdad dan Andalusia telah kami selesaikan. Namun
kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekeliruan, baik dari sisi redaksional
maupun dari cara penulisan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Akhirnya kami mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulisan makalah kita ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis.
POLA PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Pola Pendidikan Islam Masa Nabi Muhammad SAW Periode Mekkah
1. Strategi Pedidikan Nabi Muhammad SAW
Srategi pengajaran pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sejalan dengan tahapan-tahapan dakwah yang disampaikannya kepada kaum
Quraisy yang terdiri dari tiga tahapan:
b. Tahap Terang-terangan
2
Lihat, QS. (26) : 213-216
Lahab dan Istrinya.
Perintah dakwah secara terang terangan dilakukan oleh Nabi Muhammad
seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan untuk meningkatkan
jangkauan seruan dakwah, karena di yakini dengan dakwah tersebut, banyak kaum
Quraisy yang akan masuk islam. Di samping itu keberadaan rumah Arqam ibn
Arqam sebagai pusat dan lembaga pendidikan islam, sudah diketahui oleh kuffar
Quraisy.
Pada awalnya tidak banyak yang menerima, kecuali sekelompok jamaah haji
dari Yatsrib, kabilah Khazraj, yang menerima dakwah secara antusias. Dari sinilah
sinar islam memancar keluar Mekkah.
Penerima masyarakat Yatsrib terhadap ajaran islam secara antusias tersebut,
dikarenakan beberapa faktor :
a. Adanya kabar dari kaum Yahudi akan lahirnya seorang Rosul.
b. Suku Aus dan khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari kelompok Yahudi .
c. Konflik antara Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang
sudah lama, oleh karena itu mereka mengharap seorang pemimpin yang mampu
melindungi dan mendamaikan mereka.3 Berikutnya di musim haji pada tahun
kedua belas kerasulan Muhammad SAW, Nabi Muhammad didatangi dua belas
orang laki-laki dan seorang wanita untuk berikrar kesetiaan yang dikenal dengan
“Bai’at al aqabah .” mereka berjanji tidak akan menyembah selain Allah SWT.
Tidak akan mencuri dan berzina, tidak akan membunuh anak-anak dan
menjauhkan perbuatan
– perbuatan keji serta fitnah, selalu taat kepada Nabi Muhammad dalam yang
3
Soekarno dan Ahmad Supardi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. II; Bandung: Angkasa Bandung,
1990), h. 32
benar, dan tidak akan mendurhakainya terhadap sesuatu yang mereka tidak
inginkan.
Abdul Kodir, Dr., MA, Sejarah Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2015)
Slamet, Moh. Untung. Muhammad Sang Pendidik, Semarang: Pustaka Rizki Putera,
2005
Supardi, Ahmad. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Cet. II; Bandung: Angkasa
Bandung, 1990
Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, Persada, 2008