Anda di halaman 1dari 18

NABI DAN RASUL

Tugas ini Dikerjakan dalam Rangka Memenuhi Tugas Aqidah Islam di Program
Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Afrida Rahma Fauziah (1800001222)


2. Elsya Monica (1800001234)
3. Nadya Rifda Kamila (1800001238)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman
kepada Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada
Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai
dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga
Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan
yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang
kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu, kita
sebagai seorang muslim, wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul
utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang
di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah
dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
Namun, didalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui
tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan
pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita
jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib
mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari,
tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nabi dan Rasul?
2. Apa saja sifat-sifat Nabi dan Rasul?
3. Bagaimana tugas dan Mukjizat Nabi dan Rasul?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Nabi dan Rasul
2. Untuk mengetahui sifat-sifat Nabi dan Rasul
3. Untuk mengetahui tugas dan mukjizat Nabi dan Rasul.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nabi dan Rasul


Secara etimologis Nabi berasal dari kata na-ba yang artinya
ditinggikan,atau dari kata na-ba-a yang artinya berita. Dalam hal ini seorang
Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dengan
memberinya berita (wahyu).
Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-la yang artinya mengutus.
Setelah dibentuk menjadi Rasul berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang
Rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan
misi, pesan (ar-risalah).
Secara terminologis Nabi dan Rasul adalah manusia biasa,laki-laki yang
dipilih Allah SWT untuk menerima wahyu. Apabila tidak diiringi dengan
kewajiban menyampaikannya atau membawa satu misi tertentu, maka di
disebut Nabi saja. Namun bila diikuti dengan kewajiban menyampaikan atau
membawa misi (ar-risalah)tertentu maka dia disebut dengan Rasul.
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasulpun hidupseperti
kebanyakan manusia yaitu makan, minum, tidur, berjalan-jalan, kawin, punya
anak, merasasakit, senang, kuat, lemah, mati dan ssifat-sifat manusia lainnya.
Allah SWT berfirman:
َ ‫سلِينَ مِنَ َق ْب َل َك أَ ْر‬
‫س ْل َنا َو َما‬ َ ‫الط َعا َم َل َيأْ ُكلُونَ إِ َّن ُه ْم إِاَّل ا ْل ُم ْر‬
َّ
....ۗ َ‫شون‬ ُ ‫اق فِي َو َي ْم‬ ِ ‫اأْل َ ْس َو‬
“Dan Kami tidak mengtus Rasul-Rasul sebelummu, melainkan mereka
sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar...” (Q.S Al-Furqan
25:20).
Nabi dan Rasul semuanya terdiri dari laki-laki, tidak seorangpun Nabi
dan Rasul terdiri dari perempuan. Dalam hal ini, Allah SWT menegaskan :
“Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelummu (Muhammad), melainkan
beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada
mengetahui.” (Q.S Al-Anbiya’ 21:7).1

1
Yunahar Ilyas, kuliah akidah islam, 2016, halaman 129-131
B. Nama-Nama Nabi dan Rasul
Allah SWT tidak menyebutkan berapa jumlah keseluruhan Nabi
dan Rasul. Oleh sebab itu, kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah
keseluruhannya. Tapi yang pasti adalah untuk setiap umat, Allah mengutus
seorang Rasul, seperti yang dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa


kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan. Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya
seorang pemberi peringatan.(Q.S Fathir 35:24).
Dan didalam Al-Qur’an diceritakan hanya sebagian saja diantara
Nabi dan Rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad. Jumlah Nabi
sekaligus Rasul yang diceritakan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an ada
25 orang, 18 orang disebutkan dalam surah Al-An’am ayat 83- 86, dan 7
orang lagi dalam beberapa ayat secara terpisah

“Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk
menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki
beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya’qub
kepadanya. Kepada kedua masing-masing telah Kami beri petunjuk, dan
kepada Nuh sebelum itu juga telah Kami beri petunjuk dan kepada
sebagian dari keturunannya yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa
dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang- orang yang
berbuat baik. Dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk
orang-orang yang saleh. Dan Ismail, Ilyasa’, Yunus dan Luth. Dan
masing-masingnya Kami lebihkan derajatnya diatas umat.” (Q.S Al-
An’am 6:83-86).2
Begitu juga dengan Nabi dan Rasul yang lainnya dijelaskan dalam
Al-Qur’an.
Sesuai tugas para Rasul yaitu memimpin umat manusia, maka
semenjak adanya manusia pertama dan keluarganya, Tuhan telah
mengirimkan Rasul-Rasul-Nya. Jumlah para Rasul itu secara pasti tidak
dapat diketahui. Hanya saja umat Islam diharuskan mengenal tokoh-tokoh
Nabi dan Rasul yang penting sebanyak 25 orang sesuai dengan keterangan
Al-Qur’an. Mereka itu adalah:
1. Adam as 11. Yusuf as 21. Yunus as

2
Yunahar Ilyas, kuliah akidah islam, 2016, halaman 131-134
2. Idris as 12. Ayyub as 22. Zakariya as
3. Nuh as 13. Syu’aib as 23. Yahya as
4. Hud as 14. Musa as 24. Isa as
5. Shaleh as 15. Harun as 25. Muhammad saw.
6. Ibrahim as 16. Dzulkifli as
7. Luth as 17. Daud as
8. Isma’il as 18. Sulaiman as
9. Ishaq as 19. Ilyas as
10. Ya’qub as 20. Ilyasa’ as

Demikianlah nama-nama Nabi dan Rasul yang disebutkan oleh


kitab suci Al-Qur’an umumnya mereka dilahirkan , hidup dan diutus di
Irak, hijrah ke negeri kan’an lalu berpindah-pindah antara Hijaz, Syam dan
Ma’ad. Nabi Isma’il as dilahirkan di Syam, dibesarkan dan diutus di
Mesir. Begitu juga Nabi Musa as dan Harun as tetapi kemudian pindah ke
Sinai. Nabi Musa as, Daud as, dan Sulaiman as diutus di Al-Quds.
Kemudian Nabi-Nabi bani Israil lainnya sampai kepada Nabi Isa as,
mereka diutus ditanah Syam. Nabi Isa as sendiri lahir di Baitul lahmin
(Betlehem) dan hidup di Al-Maqdis sampai Allah SWT mengangkatnya
sebagai Nabi. Kemudian Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad saw lahir
dan diutus di Mekkah Al-Mukarramah, kemudian hijrah ke Madinah Al-
Munawarah.3

Diantara 25 orang Nabi dan Rasul diatas ada yang diberi mushaf
dan kitab suci dan ada yang tidak diberi, hal itu berarti bahwa ajaran-
ajaran Rasul ada yang sudah tercatat dan ada yang tidak tercatat. Dan ada
pula Raasul yang ajarannya mengikuti salah satu Rasul yang lain yang
semasa, misalnya Nabi Harun as diperintahkan mengikuti ajaran kitab suci
Taurat Nabi Musa as. Dan diantara para Nabi dan Rasul diatas Nabi
Muhammad saw merupakan Rasul terbesar dan paling penting, karena:

1. Muhammad adalah Rasul terakhir yang bertugas mengemban


manusia sampai hari kiamat
2. Ajaran Nabi Muhammad saw mencakup keseluruhan ajaran
para Rasul terdahulu
3. Ajaran Muhammad saw menyempurnakan ajaran para Rasul
terdahulu.4

3
Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, 2016, halaman 134
4
C. Sifat-Sifat Nabi dan Rasul
Status sebagai Nabi dan Rasul tidak bisa diusahakan oleh siapapun.
Jika seseorang misalnya menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah
dan meniggalkan segala macam kesenangan dunia dengan harapan mudah-
mudahan diangakat menjadi Nabi, tentu harapannya itu akan sia-sia
belaka. Sebab itu hanyalah semata-mata pemberian Allah SWT. Allah lah
yang memilih dan menetukan siapa yang akan diangkat-Nya menjadi Nabi
saja atau menjadi Nabi dan Rasul sekaligus. Namun demikian, sebelum
mengangkat seseorang menjadi Nabi, Allah SWT telah menyiapkan dan
memelihara dari segi kepribadian, garis keturunan, dan kebutuhan
masyarakat. Prasyarat tersebut diistilahkan oleh Abu Bakar Al-Jazairy
dengan “Muahalat An Nubuwwah”, yang intinya ada 3 hal sebagai berikut:
1. Al-Mitsaliyah (keteladanan). Artinya seseorang yang akan diangkat
menjadi Nabi haruslah memiliki kemanusiaan yang sempurna, baik
akal, pikiran,maupun rohani.
2. Syaraf An-Nasab (keturunana yang mulia). Atinya seseorang yang
akan diangkat menjadi Nabi haruslah berasal dari keturunan yang
mulia.
3. ‘Amil Az-Zaman (dibutuhkan zaman). Artinya kehadirannya
memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengisi
kekosongan rohani, memperbaiki segala kerusakan masyarakat, dan
mengembalikan umat manusia kepada kehidupan yang sesuai
dengan fithrah penciptaannya.
Secara umum setiap Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat yang
mulia dan teruji sesuai dengan statusnya sebagai manusia pilihan Allah
SWT, baik dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan Allah
SWT secara vertikal maupun dengan sesama manusia dan makhluk
Allah lainnya. Namun demikian secara khusus tiap Rasul memiliki
empat sifat yang erat kaitannya dengan tugasnya sebagai utusan Allah
yang membawa misi membimbing umat menempuh jalan yang diridhai
oleh Allah SWT. Keempat sifat tersebut adalah sebagai berikut:
1. As-Shidqu (benar). Artinya selalu berkata benar, tidak pernah
berdusta dalam keadaan bagaimana pun. Mustahil seorang
Rasul mempunyai sifat Kazib atau pendusta, karena hal tersebut
menyebabkan tidak adanya orang yang akan membenarkan
risalahnya. Sedangkan orang biasa saja yang mempunyai sifat
pendusta tidak akan dipercaya oleh orang apalagi seorang
Rasul.
2. Al-Amanah (dipercaya). Artinya seorang Rasul selalu menjaga
dan menunaikan amanah yang dipikulkan kepundaknya. Dia
akan selalu menjaga amanah kapan dan dimanapun, baik dilihat
dan diketahui oleh orang lain maupun tidak. Oleh sebab
itu,mustahil seorang Rasul berkhianat,melanggar amanat atau
tidak seia-kata dan perbuatan. Seseorang yang memiliki sifat
khianat tidak pantas menjadi Nabi, apalagi Rasul.
3. At-Tabligh (menyampaikan). Artinya seorang Rasul akan
menyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Allah SWT
untuk disampaikan. Tidak akan ada satupun bujukan atau
ancaman yang menyebabkan dia menyembunyikan sebagian
dari wahyu yang wajib disampaikannya. Mustahil seorang
Rasul menyembunyikan wahyu Illahi.
4. Al-Fathanah (cerdas). Artinya seorang Rasul memiliki tingkat
kecerdasan yang tinggi, pikiran yang jernih, penuh kearifan dan
kebijaksanaan. Ia akan mampu mengatasi persoalan yang palin
dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkankejujuran dan
kebenaran.
Setiap Nabi dan Rasul ma’shum artinya terpelihara dari segala
macam dosa, baik yang kecil apalagi yang besar. Tapi sebagai manusia
biasayang juga tidak terbebas dari sifat lupa seorang Nabi dan Rasul bisa
saja melakukan kekhilafan seperti kekhilafan yang dilakukan oleh Nabi
Adam as (mendekati pohon larangan) akibat godaan syetan. 5
Pribadi para Nabi ialah bahwa mereka itu berfitrah tinggi, berakal
pikiran cerdas dan sehat, berbicara benar dan jujur,dan terpecaya dalam
menyampaikan risalah, terpelihara dari kekurangan pada jasmani yang
tidak sedap dipandang mata atau yang tidak mengenakkan selera yang
sehat. Wajib dipercaya pula,bahwa jiwa para Nabi telah mendapat bantuan
dan perlindungan Illahi hingga tidak mungkin mereka jatuh di bawah
pengaruh atau kekuasaan rohani dari seseorang. Selain hal-hal tersebut
Nabi adalah manusia biasa yang mengalami segala yang dialami manusia.6

54
Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, 2016, halaman 135-138.
6
D. Tugas Dan Mu’jizat Para Rasul

Semua Rasul yang diutus oleh Allah SWT mempunyai tugas yang
sama yaitu menegakkan kalimat tauhid, mengajak umat manusia hanya
beribadah kepada Allah SWT semata, menjauhi segala macam thaghut dan
menegakkan agama (iqamatu ad-din) islam dalam seluruh kehidupan.

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap


umat (untuk menyerukan): “sembahlah Allah saja, dan jauhilah thaghut.”
(Q.S Al-Anbiya’ 21:25).

Dalam menjalankan tugas para Rasul berperan sebagai


mubasysyirin dan munzirin artinya memberikan kabar gembira bahwa
Allah SWT akan memberikan keridhaan, pahala dan balasan surga bagi
orang yang beriman dan taat, dan memberikan peringatan dan azab bagi
yang tidak mau beriman dan bagi yang durhaka (Q.S Al-An’am 6:48-49).

Untuk membuktikan kerasulan dan kebenaran ajaran yang dibawa


mereka, serta untuk menjawab tantangan dan mematahkan argumentasi
para penentang, oleh karena itu para Rasul dilengkapi dengan mu’jizat
yaitu suatu kejadian yang luar biasa (khawariqul ‘adah) atas izin Allah.

a. Mu’jizat Nabi Ibrahim as, tidak hangus terbakar di dalam api besar
yang menyala, bahkan beliau merasakan kenyamanan berada di
dalamnya.
b. Mu’jizat Nabi Musa as antara lain, membelah lautan dengan tongkat,
lalu terbentang jalan raya di tengah-tengahnya atau sebelumnya
tongkatnya menjadi ular besar yang melahap habis ular-ular tukang
sihir suruhan Fir’aun.
c. Mu’jizat Nabi Isa as bisa menyembuhkan bermacam-macam penyakit
berat yang tidak bisa disembuhkan dokter-dokter ahli, yang waktu itu
sesuai dengan kecenderungan dan prestasi pengobatan masa itu.7
d. Mu’jizat Nabi Muhammad SAW dibekali dan dikokohkan dengan
mu’jizat yang berbentuk ilmiah, hujjah secara akal. Mu’jizat yang
terpenting adalah kitab suci Al-qur’an yang dapat kita saksikan
sampai saat ini dan sampai kapanpun. Sebagai bukti bahwa Al-qur’an
benar-benar sebagai mu’jizat adalah tantangan yang dikemukakan
sendiri oleh Allah SWT, dalam firman-Nya yang berbunyi (Q.S Al-
Isra’:88).

7
Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, 2016, halaman 138-140.
Al-qur’an Al-Karim itu bukanlah ciptaan atau karangan seseorang pun
ia adalah sebagai wahyu Allah yang diturunkan dalam bentuk yang
sesempurna-sempurnanya dari bentuk wahyu itu, bentuk yang
sempurna sekali mengenai turunnya wahyu itu ialah dengan mengirim
seorang utusan (malaikat) yang membawa wahyu tersebut.

E. MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI YANG TERAKHIR

Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT sebgai Nabi dan


sekaligus Rasul terakhir dari seluruh angkatan Nabi dan Rasul . Tidak ada
lagi Nabi sesudah beliau . Hal ini ditegaskan oleh Allah dan firmannya :

‫ ْي ٍء َعلِي ًما‬R ‫ ِّل َش‬R ‫انَ هَّللا ُ بِ ُك‬RR‫ اتَ َم النَّبِيِّينَ ۗ َو َك‬R‫و َل هَّللا ِ َو َخ‬R ‫ الِ ُك ْم َو ٰلَ ِك ْن َر ُس‬R‫ ٍد ِم ْن ِر َج‬R‫ا أَ َح‬RRَ‫انَ ُم َح َّم ٌد أَب‬RR‫ا َك‬RR‫َم‬

“ Muhammad itu sekali - sekali bukan bapak dari seseorang laki – laki di
antara kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi – nabi
( Khatamun Nabiyyin ) . Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu ,” ( Al – Ahzab 33:40 )

Segala Nabi yang terakhir beliau telah menyempurnakan


“bangunan “ dinullah yang telah memulai dikerjakan secara berharap oleh
para Nabi dan Rasul sebelumnya . ehingga sekarang bangunan itu menjadi
indah dan sempurna . Perumpamaan seperti itu diberikan sendiri oleh
beliau dan sabdanya :

Perempuan aku dan seluruh Nabi – Nabinya adalah seperti


seseorang yang mendirikan bangunan , ia telah menyempurnakan dan
memperindah bangunan itu seluruhnya kecuali hanya sebuah batu - bata
yang mengelilingi dan mengagumi bangunan itu .Orang – orang yang
mengelilingi dan mengagumi bangunan itu memberikan komentar : “
Alangkah baiknya kalau batu bata itu diletakkan di tempat yang kosong itu
.” Sayalah batu bata itu , dan saya penutup nabi – nabi itu “ . ( Hadist
Mutafaqu ‘alaih ) .

Sebagai Nabi terakhir , dengan bangunan dinullah yang indah dan


sempurna , Muhammad Rasulullah SAW diutus ooleh Allah SWT untuk
seluruh umat manusia sepanjang zzaman sampai hari kiamat nanti . Hal itu
ditugaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya .

R‫ َن‬R‫ و‬R‫ ُم‬Rَ‫ ل‬R‫ ْع‬Rَ‫ اَل ي‬R‫س‬ َّR R‫ ِك‬Rَ‫ ٰل‬R‫ َو‬R‫ ا‬R‫ ًر‬R‫ ي‬R‫ ِذ‬Rَ‫ ن‬R‫ َو‬R‫ ا‬R‫ ًر‬R‫ ي‬R‫ش‬Rِ Rَ‫ ب‬R‫س‬
ِ R‫َّ ا‬R‫ن‬R‫ل‬R‫ ا‬R‫ر‬Rَ Rَ‫ ث‬R‫ ْك‬Rَ‫ن أ‬ َ R‫ ا‬Rَ‫ ن‬R‫ ْل‬R‫ َس‬R‫ر‬Rْ Rَ‫ أ‬R‫ ا‬R‫ َم‬R‫َو‬
ِ R‫َّ ا‬R‫ن‬R‫ ل‬Rِ‫ ل‬Rً‫َّ ة‬R‫ف‬R‫ ا‬R‫ اَّل َك‬Rِ‫ إ‬R‫ك‬
“Dan kami tidak pernah mengutus kamu , melaikan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan …” ( Saba ‘ 34 : 28 )

1. Riwayat Hidup Ringkas Rasulullah SAW

Beliau dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal


Tahun Gajah , bertepatan dengan tahun 571 M . Ibunya bernama Aminah
binti Wahab bin Zuhrah bin Abdi Manuf . Bapaknya bernama Abdullah
bin Abdul Munthalib bin Hasyim bin Abdi Manuf . Garis keturunan ibu
bapa Rasulullah SAW bertemu pada Abdi Manuf bin Qushay , yang kalau
diturunkan lagi bertemu dengan nabi Ismail AS .

Beliau lahir sebaga seorang yatim . Waktu balita disusui oleh


Halimah As – Sa’ad Thaif pada umur 6 tahun ibunya meninggal dunia
sehabis ziarah ke Yatsrib . Sejak itu sampai umur 8 tahun beliau diasuh
oleh kakeknya Abdul Muthalib .

Seterusnya diasuh oleh pamannya Abu Thalib . Waktu di bawah


aasuhan Abu Thalib beliau sudah berusaha sendiri mencari nafkah
membantu pamannya dengan menggembalakan ternak dan ikut bergadang
ke Syam .

Pada umur 25 tahun beliau menikah dengan Khadijah binti


Khuwalid , seseorang janda kaya bangsawan quraisy yang dikenal berbudi
baik . Dengan Khadijah beliau mendapatkan 2 anak laki – laki ( Qasim dan
Abdullah ) dengan empat anak perempuan ( Fatimah , Zainab , Raqqayah ,
dan Ummu kaltsum ) . Sepeninggalan Khadijah RA beliau menikah
beberapa kali lagi antara lain dengan ‘ Aisyah putri Abu Bakar , Hafshah
putri Umar , Maria Al – Qibthiyah dan lain lain . Dengan Maria beliau
mendapat seorang putra yang diberi nama Ibrahim Semua anak lai- laki
beliau meninggal waktu kecil .

Umur 40 tahun beliau di angkat menjadi nabi , ditandai dengan


wahyu yang pertama di Goa Hira ‘ waktu beliau mengasingkan diri untuk
merenung ( tahanuts ) . Sejak itu secara bertahap beliau menerima wahyu
sampai akhirnya lengkap sebagai kitab suci . Turunnya wahyu tersebut
mencakup dua periode yaitu periode Mkkah dan periode Madinah

Beliau mulai menyampaikan dakwahnya kepada keluarga sendiri ,


kemudian keluarga dekat , sahabat – sahabat , dan seterusnya kepada orang
banyak . Mula – mula beliau berdakwah secara rahasia ( kurang lebih 2
tahun ) mengingat suasana Mekkah yang tidak mengizinkan untuk
berdakwah terang – terangan . Setelah berdakwah terang – terangan beliau
banyak mendapat hambatan , tantangan dan cobaan – cobaan terutama dari
kaum Qurais. Beliau pernah mencoba hijrah ke Thaif tetapi tidak
mendapat pendapat baik , bahkan dilempari dengan batu . Akhirnya
sewaktu beliau berumur 52 tahun Allah SWT memerintahkan beliau dan
kaum muslimin hijrah ke Madinah terjadi beberapa peperangan dengan
berbagai pihak yang menentang , diantaranya adalah perang Badar , Uhud ,
Khandaq , Hunain dan lain lain . Akhirnya beliau dapat kembali ke
mekkah sebagai pemenang ( Fatbu Mekkah ) tatapi tidak menetap disana .
Pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 633 pada umur 62 tahun beliau
meninggal dunia .

Pada umur 52 tahun beliau mengalami peristiwa yang luar biasa


yaitu Isra’Miraj . Peristiwa itu terjadi pada tahun duka cita ( amul bazni )
setelah Khadijah dan Abu Thalib meninggal dunia .

2. Profil Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa Risalah


a. Mempunyai fisik yang sempurna , lidah yang fasih dan otak yang
cerdas
b. Memerlukan makan , minum , tidur , pakaian dan kebutuhan fisik
lainnya . Merasa sakit , senang dan perasaan lainnya seperti manusia
biasa .
c. Mempunyai istri dan anak – anak
d. Buta huruf ( ummi ) , tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah
berguru dengan siapa pun .
e. Dipelihara oleh Allah SWT dari segala perbuatan yang tidak baik sejak
kecil , sehingga seluruh kehidupan beliau penuh dengan keteladanan .
f. Berasan dari keturunan ( nasab ) yang mulia dan terpandang.
g. Berahlak mulia ( sbidiq , amanah , tabligh , fatbanab , sabar , pemaaf ,
pemurah dll ) .
h. Memulai dakwah islam kepada keluarga dan orang – orang terdekat
sebelum kepada masyarakay umum .
i. Tabah dalam menghadapi segala penderitaan dan cobaan dalam
menyampaikan risalah islamiayh .
j. Memiliki taktik dan strategi dakwah yang sangat tepat sehingga bisa
berhasil dengan gemilang dalam waktu singkat .
Hal itu terlihat anatara lain pada nuktah berikut ini :
1) Dakwah secara rahasia
2) Dakwah secara terang – terangan
3) Kaderisasi di rumah Al – Arqam bin Abil Arqam .
4) Memerintah kepada beberapa orang sahabat untuk mencari
perlinfungan ke Habsyah .
5) Berusaha hijrah ke Thalif
6) HIJRAH KE Mekkah
7) Membangun masjid sebagai pembinaan umat
8) Membuat onstitusi Madinah
9) Perang
10) Mengirim surat dan utusan kepada pembesar – pembesar di luar
negri
11) Dan lain – lain

k. Memiliki kepribadian yang sempurna dalam segi , bagai suami , bapak ,


sahabat , guru , panglima perang maupun sebagai kepala Negara ,
sehinggga beliau menjadi uswatun hasanah bagi selurh umat manusia .
l. Selalu di bombing oleh Allah SWT dengan wahyu , baik yang langsung
(Al – Quran) maupun yang tidak langsung ( Hadits qudsi dan hadist
Nabawi ) . ( Hakekat islam , BPKM, 1991 , dengan tabahan ) .

3. Beberapa Bukti Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad


SAW
Ada beberapa bukti yang menunjukkan kebenaran Nubuwah dan risalh
nab besar Muhammad SAW , antara lain :
a. Bersyarat ( berita tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW ) yang
terdapat pada kitab – kitab suci sebelumnya . Al – Qur’an
menyebutkan tentang adanya basyarat dalam beberapa ayat .
“ Dan ingatlah kerika Isa putra Maryam berkata : “ Hai Bani Israil ,
sesungguhnya aku adalah urusan Allah kepadamu , membenarkan kitab
suci sebelumku , yaiu Taurat dan memberi kabar gembira dengan
( datangnya ) seseorang Rasul yang akan dating sesudahku , yang
namanya Ahmad ( Muhammad ) .” Mka Tatkala Rasul itu dating
kepada mereka dengan membawa bukti bukti yang nyata merak berkata
:” ini adalah sihir yang nyata .” (As – Shaf 61 : 6 ).
“ Yaitu orang - orang yang mengikuti Rasul , Nabi yang ummi
yang ( namanya ) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang
ada di sisi mereka ( Al – A’raf 7 : 157 )
Bahkan di dalam Taurat dan Injil dijelaskan juga ciri – ciri dan
tanda – tanda serta sifat – sifat Nabi yang terakhir itu , sehingga ulama
ahlul kitab sangat mengerti dan menunggu kedatangan – kedatangannya
. Al – Qur’an mengatakan mereka ( ulama ahlul kitab ) telah mengenal
Nabi Muhammad SAW ( sebelum kedatangan ) seperti mereka
mengenal anak – anak mereka sendiri :
“ Orang – orang yang telah kami berikan kitab kepadanya , mereka
mengenal ( Muhammad ) seperti mereka mengenal anak – anaknya
sendiri ( Al – An’am 6:20 )
Sebagai contoh al kitab yang sangat mengenal Nabi Muhammad
SAW sebelum kedatangan beliau adalah salman al farisi , Khaisar
herakiyus , Raja NAJASYI , Abdullah Bin Salam dan lain – lain . Kita
kutib komentar Heraklius kepada Abu Sofyan : “ sebelumnya saya
sudah tahu akan datangnya seorang nabi , tetapi saya tidak menduga
kalau Nabi itu dating dari bangsa kalian : “ Sebelumnya sya sudah tahu
akan dating dari bangsa kalian .” ( Ar – Rasul oleh Sa’id Hawwa , Jilid
ll , 1979 , hal 228) .Tetapi Ahlul Kitab telah menghapus dan
memalsukan basyarat itu sehingga sulit didapatkan teksnya dalam
Taurat dan Injil sekarang ini . Namun demikian masih tetap ada
beberapa bagian dari Al – Kitab sekarang ini memuat basyarat itu .
Sa’id Hawwa mencatat 17 basyarat ( Ar – Rasul , hal .227-228 ) , Sayid
Sabiq menyebutkan 4 basyarat ( Aqidah – Islam , hal . 334 – 336 ) .
b. Mukjizat yang dianugrahkan oleh Allah SWT kepada beliau antara
lain :
1) Al – Qur’an Al – Karim sebagai mukjizat abadi
2) Keluar air dari sela – sela jari beliau yang cukup untuk memberi
minum 1400 orang laki – laki permpuan ( HR, Bukhari )
3) Melipatgandakan makanan sehingga makan yang sedikit cukup
untuk lebih kurang 1000 orang prajurit waktu perang Khandaq
( Hadits Muttafaqun ‘alaih ) .
4) Menegembalikan mata Qatadah yang terkuvil wakgtu perang
Uhud , sehingga kembali seprti semula ( Sirah Ibn Hisyam ) .
5) Makanan mengucapkan tasbih di hadapan beliau yang bisa didengar
oleh para sahabat ( HR . Bukhari ) .
6) Bulan terbelah dua menjawab permintaan orang – orang Quraisy
( Al – Qamar 54 : 1 )
7) Batu dan pohon kayu memberikan salam kepada beliau yang bisa
didengar dan disaksikan oleh orang banyak ( HR. Bukhari dan
Tirmizi )
8) Peristiwa Isra dan Mi’raj
c. Nubut ( ramalan tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datanag ) yang selalu tepat . Misalnya antara lain :
1) Nabuat tentang akna mati syahidnya Umar dan Utsman .
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA bahwa tatkala
Rasulullah SAW , Abu Bakar , Umar dan Usaman mendaki
bukti Uhud beliau brsabda : “ kokohkanlah wahai Uhud , di
atasmu ada Nabi , Shidiq dan dua orang Syahid (As- SYahiidani
) “( HR. Bukhari ).
2) Nubuat tentang tidak akan terjadi nya fitnah anatara sesama
Muslimin selama Umar masih hidup . Rasulullaj SAW bersabda
:” fitrah tidak akan menimpamu selama bersamamu masih ada
Umar . “ ( HR .Thabrani ) . Sejarah mencatat bahwa fitnah itu
berjadi pertama kali di zaman Usman bin Affan .
3) Nabuat tentang Hasan bin Ali , cucu Rasulullah SAW yang
akan menjadi pendamai anatara dua golongan besar kaum
Muslimin . Rasulullah SAW bersabda :” Sesungguhnya cucuku
ini pemimpin , semoga Allah menjadikan dia pendamai anatara
dua golongan besar kaum Muslimin .” ( HR , Bukhari ) , sejarah
mencatat tanazul ( mundur )nya Hasan dari jabatan Khalifah
dan memberikan kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan telah
menandakan kelompok Ali dan Mu;awiyah .
4) Nubuat tentangSa’ad bin Abi Waqas waktu dia sakit keras di
Mekkah yang diduga akan meninggal dunia . “ Semoga engkau
hidup ( sehat )sehingga engkau bisa memberikan manfaat
kepada beberpa kaum dan memberi mudharat kepada yang
lainnya .”( HR. Syaikhan ). Sejak mencatat bahwa Sa’ad sehat
dan kemudian berhasil menakluk Iraq . Melalui dia banyak yang
masuk islam ( mendapat manfaat ) dan tentu saja orang – orang
kafir yang dikalahkannya mendapat mudharat . Tentu masih
banyak lagi nubuat Rasulullah SAW selain yang telah
disebutkan di atas , misalnya tentang masa pemerintahan Raja
raja yang menggigit …( HR. Abu Daud ) , terbukti dengan
berakhirnya kekhalifahan Hasan bin Ali dan mulainya
pemerintahan system kerajaan di masa Mu’awiyah bin Abi
Syfyam . Atau ramalan tantang keadaan umat Islam yang akan
diperebutkan oleh binatang yang lapar , bukan karena umat
islam yang sedikit , tapi karena tidak berkulitas disebabkan
penyakit wahan ( cinta dunia ) dan takut mati ( HR. Abu
Daud ) . Atau Nabuat tentang tanda – tanda hari kiamat serta
nabuat lain – lainnya ( untuk mengetahui lebih terpenci baca Ar-
Rasul hal 121- 142 jilid II ).
d. Kesaksian umat islam sejak dahulu sampai sekarang yang telah
mengucapkan dua kalimay syahadah . Suatu kesaksian yang sangat
mutawir sekali .
e. Kwnyataan bahwa Rasulullah SAW yang membawa ajaran yang begitu
lengkap dan sempurna adalah seorang ummi yang tidak bisa membaca
dan menulis dan tidak pernah berguru kepada siapa pun . Dan
Raasulullah SAW tidak menyampaikan ajaran apapun sebelum berumur
40 tahun – sebelum wahyu pertama turun .

Demikian beberapa bukti kebenaran Naabuwah dan Risalah Nabi


Muhammad SAW . Lebih dari itu semua , bagi kita yang beriman , semata
firman Allah SWT dan Al – Qur’an saja sudah cukup menjadi bukti akan
kebenaran bahwa beliau memang seorang Nabi dan Rasul yang terakhir
diutus oleh Allah SWT untuk membimbing umat manusia sampai akhir
zaman nanti .
F. Iman Kepada Seluruh Nabi Dan Rasul
Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Raasul
yang telah diutus oleh Allah SWT , baik yang disembunyikan namanya
maupun tidak disembunyikan . Bagi yang tidak disebutkan namanya kita
wajib beriman secara ijmal saja , sedanngkan bagi yang disebutkan
namnya kita wajib beriman secara tafshil .
Seorang mulis wajib membenarkan semua Rasul dengan sifat –
sifat , kelebihan dan keistimawaan satu sama lain , tugas dan mukjizat
masing – masing seperti yang dijelaskan oleh Allah dan Rasulnya didalam
Al – Qur’an Al – Karim dan sunnah Rasul . Tidak sah iman seseorang
yang menolak wahyu hanya satu orang Nabi atau rasul – rasul yang diutus
oleh Allah SWT.
Seorang muslim wajib mengimani bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah penutup sekalian Nabi – Nabi . Tidak ada lagi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT
dengan memberinya berita (wahyu).
 Rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah SWT untuk
menyampaikan misi, pesan (ar-risalah).
 Nabi Muhammad saw merupakan Rasul terbesar dan paling penting,
karena:
 Muhammad adalah Rasul terakhir yang bertugas mengemban
manusia sampai hari kiamat
 Ajaran Nabi Muhammad saw mencakup keseluruhan ajaran
para Rasul terdahulu
 Ajaran Muhammad saw menyempurnakan ajaran para Rasul
terdahulu.
 Para Rasul dilengkapi dengan mu’jizat yaitu suatu kejadian yang luar
biasa (khawariqul ‘adah) atas izin Allah.
 Mu’jizat Nabi Ibrahim as, tidak hangus terbakar di dalam api
besar yang menyala, bahkan beliau merasakan kenyamanan
berada di dalamnya.
 Mu’jizat Nabi Musa as antara lain, membelah lautan dengan
tongkat, lalu terbentang jalan raya di tengah-tengahnya atau
sebelumnya tongkatnya menjadi ular besar yang melahap habis
ular-ular tukang sihir suruhan Fir’aun.
 Mu’jizat Nabi Isa as bisa menyembuhkan bermacam-macam
penyakit berat yang tidak bisa disembuhkan dokter-dokter ahli,
yang waktu itu sesuai dengan kecenderungan dan prestasi
pengobatan masa itu.8
 Mu’jizat Nabi Muhammad SAW dibekali dan dikokohkan
dengan mu’jizat yang berbentuk ilmiah, hujjah secara akal.
Mu’jizat yang terpenting adalah kitab suci Al-qur’an yang dapat
kita saksikan sampai saat ini dan sampai kapanpun. Sebagai
bukti bahwa Al-qur’an benar-benar sebagai mu’jizat adalah
tantangan yang dikemukakan sendiri oleh Allah SWT, dalam
firman-Nya yang berbunyi (Q.S Al-Isra’:88).

8
Daftar Pustaka

Ilyas, Yunanhar. 2016. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian


dan Pengalaman Islam

Ilyas, Y. (1998). Kuliah Aqidah Islam.

Zaini, S. (1983). Kuliah aqidah islam. Surabaya: Al-Ikhlas.


DAFTAR PUSTAKA

A Malik Fadjar. Kuliah Agama Islam di Perguruan Tinggi. Malang: Lembaga


penerbit Universitas Brawidjaya

Ilyas, Yunahar.2010.Kuliah Aqidah Islam.Yogyakrta:LPPI

Sabiq, Sayyid.2005.Aqidah Islam(IlmuTauhid).

Supadie, Didiek Ahmad.2011.Pengantar Studi Islam. Jakarta:RajaWali Pers

Anda mungkin juga menyukai