Anda di halaman 1dari 3

Assabul-matsani

Memang Al Quran adalah kitab dalam bahasa arab yang jelas (QS Asy Syuara [26]: 195). namun pemahaman yang dalam haruslah dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten (ahlinya). Allah taala berfirman yang artinya Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui (QS Fush shilat [41]:3) Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. [QS. an-Nahl : 43] Al Quran adalah kitab petunjuk namun kaum muslim membutuhkan seorang penunjuk. Al Quran tidak akan dipahami dengan benar tanpa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai seorang penunjuk Firman Allah taala yang artinya Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. (QS Al Araf [7]:43) Secara berjenjang, penunjuk para Sahabat adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Penunjuk para Tabiin adalah para Sahabat. penunjuk para Tabiut Tabiin adalah para Tabiin dan penunjuk kaum muslim sampai akhir zaman adalah Imam Mazhab yang empat Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadu kepada Tuhan: Aku akan meninggalkan dunia ini, Aku akan meninggalkan umatku. Siapakah yang akan menuntun mereka setelahku? Bagaimana nasib mereka sesudahku? Allah taala lalu menurunkan firman-Nya : walaqad atainaaka saban mina almatsaanii wal quraana alazhiima Kami telah mengaruniakanmu Assabul-matsani dan al-Quran yang agung. (QS Al Hijr [15]:87) Assabul-matsani dan al-Quran, dua pegangan yang menyelamatkan kita dari kesesatan, dua perkara yang telah membuat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tenang meninggalkan umat.

Al Quran kita telah mengetahuinya lalu apakah yang dimaksud dengan Assabul-matsani ? Saban minal-matsani terdiri dari tiga kata; Saban, Min dan al-Matsani. Saban berarti tujuh. Min berarti dari. Sementara al-Matsani adalah bentuk jama dari Matsna yang artinya dua-dua. Dengan demikian maka Matsani berarti empat-empat (berkelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat). Kelompok-kelompok itu amat banyak, namun Allah hanya menyebutkan / mengutus tujuh kelompok saja dari kelompok-kelompok itu (sebagai pemimpin matsani yang lain) Saban minal-matsani; Tujuh kelompok dari kelompok-kelompok al-Matsani. 1. Tujuh kelompok itulah yang disebut dan dimaksud dengan Assabul-matsani, yang mana setiap kelompok terdiri dari empat orang. 2. Tujuh kelompok itulah yang bertugas melayani Rasul dan umat sejak awal penciptaan sampai kiamat menjelang. 3. Tujuh kelompok itulah yang akan menunjuki umat ke jalan yang benar. 4. Tujuh kelompok itulah yang akan membimbing umat dalam mengamalkan al-Quran. 5. Tujuh kelompok itulah yang akan meneruskan dan mewarisi perjuangan Rasululllah shallallahu alaihi wasallam 6. Tujuh kelompok itulah yang bila diikuti, dipegang dan ditaati umat maka selamatlah mereka dari kesesatan. 7. Tujuh kelompok itulah pelayan-pelayan Rasul dan umat sampai hari kiamat (maupun sesudahnya). Allah berfirman: Wa atainaka saban minal-matsani wal-Quranal-azim; Aku telah mengutus demi kamu hai Muhammad tujuh kelompok matsani yang akan melayanimu dan melayani umatmu, Akupun telah menurunkan al-Quran agar menjadi pegangan kedua bagi umatmu. Mengapa al-Quran dinomorduakan oleh Allah subhanahu wa taala Jawabannya adalah karena seorang penunjuk lebih diutamakan dari pada sebuah buku petunjuk. Allah subhanahu wa taala berfirman: Telah datang kepadamu: (1) seorang Rasul, dan (2) al-Quran. Maka Rasul itu lebih penting dari pada al-Quran, sebab al-Quran (buku petunjuk) tidak akan difahami dengan benar tanpa Rasul (seorang penunjuk). Allah Subhanahu wa Taala juga berfirman:
2

Orang-orang yang beruntung adalah apabila mereka: (1) beriman kepada Nabi Muhammad, (2) memuliakannya (3) membelanya, kemudian (4) mengikuti kitab suci yang dibawanya. Maka haruslah kita mencari seorang penunjuk, kemudian mencintainya, menghormatinya, membelanya, mengagung-agungkannya dan mentaatinya, setelah itu barulah kita mengikuti buku petunjuk yang ia bawa. Dari itulah Allah Subhanahu wa Taala mendahulukan Assabul-matsani sebelum al-Quran. Bukan karena al-Quran itu tidak penting, melainkan karena tanpa seorang penerang dan penunjuk maka al-Quran tak dapat difahami dengan benar dan tak dapat diamalkan dengan baik. Siapakah Assabul-matsani itu? siapa saja kelompok-kelompok itu? Imam Mazhab yang empat termasuk kedalam Assabul-matsani sebagaimana yang disampaikan Syekh Mukhtar ra yang menyebutkan bahwasanya tujuh kelompok (Assabul-matsani) tersebut adalah sebagai berikut: 1. Empat pemimpin para malaikat Kurubiyyin / Alin / Haffin hawlal-arsy. 2. Empat pemimpin para malaikat Falakiyyin : Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail Alaihimussalam. 3. Empat pemimpin para nabi dan rasul yang disebut dengan Ulul-azmi : Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa Alaihimussalam. 4. Empat Pemimpin para sahabat Rasul yang disebut dengan Khulafa rasyidin : S ayyidina Abu Bakr, Sayyidina Umar bin Khaththab, Sayyidina Utsman bin Affan dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radliallahu anhum ajmain. 5. Empat pemimpin para penulis wahyu (al-Quran) yang disebut dengan al-Abadilah / Abadilatul-Quran: Sayyidina Abdullah bin Umar, Sayyidina Abdullah bin Azzubair, Sayyidina Abdullah bin Masud dan Sayyidina Abdullah bin Abbas Radliallahu anhum ajmain. 6. Empat pemimpin para imam syariat (mazhab fiqh) yang disebut dengan al-Aimmah alArbaah / Aimmatul-mazahibil-arbaah : Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris Asysyafii dan Imam Ahmad bin Hanbal Radliallahu anhum ajmain. 7. Empat pemimpin para imam atau pemimpin para auliyaullah yang disebut dengan alAqthab al-Arbaah (empat wali kutub) / Aimmatuththariqah wal-haqiqah setiap zaman sampai akhir zaman. Contohnya adalah Syekh Ahmad Arrifai, Syekh Abdul-Qadir alJailani, Syekh Ahmad al-Badawi dan Syekh Ibrahim Addusuqi Radliallahu anhum ajmain dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai