Anda di halaman 1dari 13

MATERI TARTIL III

LEMBAGA KURSUS AL QURAN


YAYASAN MASJID AL FALAH SURABAYA

BAB I
KESALAHAN MEMBACA AL-QURAN Para ulama menganggap qiroat (bacaan) Al-quran tanpa tajwid sebagai suatu Lahn. Lahn atau Khotho adalah kerusakan atau kesalahan yang menimpa lafadh, baik secara jaliy(kesalahan besar) maupun secara khofiy (kesalahan kecil). A. Lahn Jaliy: adalah kerusakan pada lafadh secara nyata sehingga dapat diketahui oleh ulama qiroat maupun lainnya. Yang termasuk lahn jaliy adalah : 1. Kesalahan Makhroj


2. Kesalahan harokat

-
3. Mengurangi / menambah huruf


4. Kesalahan panjang pendek

B. Lahn Khofiy : adalah kesalahan pada lafadh yang hanya dapat diketahui oleh ulama qiraat dan para pengajar, yang cara bacanya diterima langsung dari mulut ke mulut para ulama qiroat, kemudian dihafalkannya dengan teliti. Yang termasuk lahn khofiy adalah : 1. Terjadi bunyi miring pada bunyi AIU Dhummah dibaca antara dhummah dan fathah Kasroh dibaca antara kasroh dan fathah (miring), Kecuali bacaan ghorib (musykilatul qiroat)

( )

2.

Mizan

dengung

(ukuran

dengung)

seperti

membaca Nun sukun atau Tanwin yang harus dibaca dengung, tetapi tidak dengung atau ukurannya kurang. 3. dari ukurannya. Mizan Mad (ukuran panjang) yang seharusnya di baca dua, empat, lima atau enam harakat dibaca lebih atau kurang

BAB II CARA MEMBACA AL QURAN


A. CARA MEMBACA AL QURAN YANG DIPERBOLEHKAN 1. TARTIL Yaitu : membaca dengan pelan, tenang, tepat, mahroj dan sifat huruf serta memperhatikan mana ayat.

( )

2. HADR Yaitu : membaca dengan cepat, tetapi masih menjaga hukum-hukumnya. Cara seperti ini biasanya dipakai pada waktu simaan (melatih hafalan).

( )

3. TADWIR Yaitu : membaca antara bacaan tartil dan hadr (bacaan sedang) Cara seperti ini biasa dipakai masyarakat pada umumnya.

( )

4. TAHQIQ Yaitu : membaca seperti hal-nya tartil tetapi lebih tenang dan perlahan. Cara seperti ini boleh dipakai untuk belajar / mengajar. Diantara cara-cara tersebut diatas yang paling utama adalah TARTIL.

( )

B. CARA MEMBACA AL QURAN YANG DILARANG

1. TARID Yaitu : Qori menggetarkan suaranya, laksana suara yang menggeletar karena kedinginan atau kesakitan.

( )

2. TARQIS Yaitu : Qori sengaja berhenti pada huruf mati namun kemudian dihentakknya secara tiba-tiba, seakan-akan ia sedang melompat atau berjalan cepat (menari).

( )

3. TATHRIB Yaitu : Qori mendendangkan dan melagukan Al-quran sehingga membaca panjang (mad) bukan pada tempatnya atau menambahnya bila kebetulan pada tempatnya (menyanyi).

( )

4. TARJI Yaitu : Qori membaca dengan suara rendah kemudian tinggi, dengan nada rendah lagi dan tinggi lagi dalam satu mad.

( )

5. TAHRIF Yaitu : Dua Qori atau lebih membaca ayat yang panjang secara bersama-sama dengan bergantian berhenti atau bernafas, sehinga jadilah ayat yang panjang itu bacaan-bacaan yang terputus-tupus.

( )

BAB III SUJUD TILAWAH A. Pengertian Sujud Tilawah Tilawah secara bahasa berarti bacaan. Maksudnya adalah adanya bacaan bacaan (ayat-ayat) tertentu yang apabila membaca atau mendengar ayat sajdah, baik dalam shalat maupun di luar shalat di sunnahkan untuk sujud. Hadits Nabi: Dari Umar ra. Bahwa nabi Muhammad SAW pernah membaca Al-Quran dihadapan kami, ketika melalui (sampai) pada ayat sajdah beliau bertakbir lantas sujud dan kamipun sujud bersama beliau. HR. Turmudzi. Hukum sujud tilawah para ulama berbeda pendapat, menurut Imam Hanafi sujud tilawah itu hukumnya wajib. Sedangkan menurut Maliki, Syafii dan ahmad sujud tilawah itu hukumnya sunnah. B. Syarat dan Rukun Sujud Tilawah Di dalam Al-Quran ada beberapa ayat (15 ayat) yang pembacanya disunnatkan Sujud Tilawah Syaratnya sama dengan syarat sholat yaitu menutup aurat, menghadap kiblat, suci badan, pakaian dan tempat. Rukun sujud tilawah - Menurut imam Syafii : Niat, takbir, sujud, duduk kemudian salam. - Menurut Imam hanafi dan Maliki : Niat, takbir, sujud kemudian takbir. (sujud diantantara dua takbir) Bacaan sujud tilawah tersebut sebagai berikut :


Artinya : Telah sujud wajahku kepada Dzat yang menciptakannya membentuknya (sedemikian rupa) yang membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan segala kekuasaan dan kekuatanNya. C. Ayat-ayat Sajdah Dalam Al-Quran ada 15 tempat, yang terdapat dalam surat antara lain : 1. Al-Araf (7) ayat 206

Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud [592]. 2. Ar-Rodu (13) ayat 15

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. 3. An-Nahl (16) ayat 50

Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). 4. Al-Isro(17) ayat 109

Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu.

5.

Maryam (19) ayat 58

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orangorang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. 6. Al-Hajj (22) ayat 18

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohonpohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. 7. Al-Hajj (22) ayat 77

Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. 8. Al-Furqon (25) ayat 60

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh(dariiman). 9. An-Naml (27) ayat 26

Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai 'Arsy yang besar." 10. As-Sajadah (32) ayat 15

Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud[1192] seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. 11. Shood (38) ayat 24

Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini." Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.

12.

Fushilat (41) ayat 38

Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu. 13. An-Najm (53) ayat 62

Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). 14. Al-insyiqoq (84) ayat 21

Dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud. 15. Al-Alaq (96) ayat 19

Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah(dirimu kepada Tuhan). Di dalam Al-Quran ada beberapa ayat (15 ayat) yang pembacanya disunnatkan Sujud Tilawah Syaratnya sama dengan syarat sholat yaitu menutup aurat, menghadap kiblat, suci badan, pakaian dan tempat. Bacaan sujud tilawah tersebut sebagai berikut :


Artinya : Telah sujud wajahku kepada Dzat yang menciptakannya membentuknya (sedemikian rupa) yang membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan segala kekuasaan dan kekuatanNya.

BAB III IKHFA A. PENGERTIAN IKHFA Secara bahasa Ikhfa adalah ; Samar atau sembunyi. Dan arti secara istilah adalah menyamarkan bunyi Nun sukun atau Tanwin antara Idzhar dan Idzghom disertai dengun yang condong pada huruf depannya, tanpa tasydid dengan ghunnah pada huruf awal kira-kira dua kharokat. Huruf ikhfa ada 15 antara lain : B. TINGKATAN IKHFA Bacaan ikhfa dibagi menjadi tiga tingkatan : 1. Ikhfa Ala (paling tinggi) Ikhfa Ala yaitu bacaan ikhfa yang lebih lama dari ghunnahnya. Apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf : Cara membacanya ; ketika menyuarakan nun mati atau tanwin ujung lidah hampir menyentuh pangkal dua gigi atas, sesuai posisi makhrojnya. Contoh :

- - -
2. Ikhfa Adna (paling rendah)

:
:

Ikhfa Adna yaitu bacaan ikhfanya (samar) lebih pendek dari ghunnahnya. Apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf : Cara membacanya : Nun mati atau tanwin disuarakan Ng Contoh :

-
3. Ikhfa Ausath (tengah-tengah)

Ikhfa Ausath yaitu bacaan ikhfa dan ghunnah sama atau sedang. Apabila aa nun sukun atau tanwin bertemu huruf : Cara membacanya : ketika mengucapkan Nun mati atau tanwin bibir dan lidah dipersiapkan menempati makhroj huruf yang dihadapi. Contoh :

C. IKHFA BIMAKNA JADID Ikhfa Bi Mana Jadid (Ikhfa dengan makna baru) yang dimaksud ikhfa bi mana jadid adalah apabila ada dua huruf yang mati diakhir kalimat karena dibaca waqof. Cara membacanya dengan menyamarkan atau mengisyaratkan huruf terakhir, yakni mengucapkan dengan lirih, hampir tidak terdengar meskipun diucapkan dengan lisan. Apabila hilang salah satu dari 4 syarat tersebut maka tidak terjadi Ikhfa dengan makna baru ini. Dengan syarat huruf-huruf tersebut harus : 1. 2. 3. 4. 5. Terletak diakhir kata Disukun karena waqof Didahului oleh huruf mati asli Huruf 8 tersebut tidak ditasydid Sebelum huruf akhir tidak ada huruf mad

Apabila salah satu dari 4 syarat tersebut tidak ada maka, tidak terjadi bacaan Ikhfa bimana Jadid. Diluar Al-Quran boleh mengkasroh huruf yang bersukun asli. Contoh :

Ada delapan huruf yang termasuk dalam ikhfa bimana jadid antara lain :

- - -

: - : - : : -

- -

: :

: - -

: - -

Anda mungkin juga menyukai